NovelToon NovelToon
2 Bunga Setangkai

2 Bunga Setangkai

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Poligami / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:388.8k
Nilai: 5
Nama Author: cawica

Insha dan Hanafi akhirnya melangsungkan pernikahan. Pernikahan mereka sangat bahagia, tentu saja karena Insha sangat mencintai suaminya begitu pula dengan Hanafi. Hari-hari mereka isi dengan canda tawa, cinta dan kasih sayang yang tulus dari kedua nya. Sampai pada suatu hari Insha sangat menyesal telah mencintai seorang laki-laki yang salah dan telah ingkar janji terhadapnya. Ya,..Hanafi menikah lagi dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah kakaknya sendiri Salma. Hidupnya bagai neraka dengan derita dan luka yang tiada habisnya. Akankah Insha sanggup menjalani kehidupan berdampingan dengan Salma yang berstatus sebagai istri muda sekaligus kakaknya. yuk..ikuti kelanjutan kisah hidup Insha,jangan lupa vote dan tinggalkan komennya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apapun di beli

Setelah seharian menghabiskan waktu di dalam kamar, bersendah gurau dan melakukan semua hal layaknya pengantin baru.

Insha sudah berdandan dengan pakaian yang menutup seluruh tubuhnya sekarang sudah duduk di pangkuan Hanafi di depan sebuah cermin.

Rambut Hanafi nampak basah, ia baru saja mandi wangi sabun masih menempel kuat di seluruh tubuhnya. Ntah kenapa rambut Hanafi yang acak-acakan malah membuat Insha tertarik untuk memainkan rambutnya.

"Tanganmu bisa ikut basah nanti.."

Hanafi mengambil handuk kecil di depan cermin yang sudah di lipat rapi di berinya kepada Insha.

"Keringkan dulu rambutku baru kau bisa memainkannya lagi.."

Insha menerima handuk kecil itu dan mulai mengeringkan rambut Hanafi.

"Hehe ...maaf mas han...habis mas han semakin tampan dengan rambut seperti itu.."

"Kau menyukainya.."

"Ya aku menyukainya.."

Sudah menahan tangan Insha untuk berhenti mengeringkan rambutnya.

"Kenapa mas..?"

"Kau bilang suka rambutku yang seperti itu.."

"Memang..lalu kenapa mas han menyuruhku berhenti.."

"Aku akan membiarkan rambutku seperti ini jika kau menyukainya..apapun itu asal kau suka..aku akan kemana pun dengan tatanan rambut baruku ini.."

ahh..rupanya aku salah bicara ya..

"Jangan aku tak mau mas han keluar rumah dengan rambut seperti itu..itu membuat mas han semakin tampan..aku tak mau ada wanita yang mengagumi mas han selain aku..biarkan rambut mas han seperti ini jika mas han bersamaku saja..ya.."

"Haha...pandai sekali kau merayu ku.."

sudah mencubit pipi Insha dengan gemasnya.

"Aku akan mengeringkan rambut mas han..nanti mas han bisa sakit jika basah seperti ini.."

"Keringkanlah..lakukan apapun yang kau mau.."

Selesai dengan adegan uyel-uyel rambut sekarang Insha bergelayut manja di bahu Hanafi sambil melingkarkan tangan di lehernya, tentu masih dengan posisinya di pangkuan Hanafi.

Sementara Hanafi memeluk pinggangnya dengan erat,sesekali menggelitik Insha dan tertawa.

"Insha.."

"Ya.."

"Apa kau mau jalan-jalan.."

"Jalan-jalan kemana mas.."

"Ke mall mungkin membeli keperluanmu.."

"Terserah mas han.."

"Baiklah..ayo kita pergi sekarang.."

"Sekarang..??"

"Iya memangnya kapan lagi.."

"Tapi aku belum bersiap-siap.."

"Kau sudah cantik Insha mau bersiap seperti apa..lagi pula aku tak mau kau memperlihatkan kecantikanmu pada semua orang..ayo kita berangkat.."

ya ampun memang ya bukan mas han jika tidak melakukan semua hal semaunya begini..

Hanafi sudah menarik Insha keluar kamar, mereka mengendarai mobil berwarna hitam mengkilat mobil pribadi Hanafi yang baru di belinya beberapa minggu lalu.

Hanafi tak membawa seorang sopir dia mengemudikan mobilnya sendiri dengan Insha di sampingnya. Mobil sengaja melaju pelan menikmati pemandangan jalanan kota yang nampak ramai lancar. Tapi tidak untuk Hanafi dia mengemudi sambil mencuri- curi pandang kepada Insha.

Mobil pun memasuki area parkir mall yang luas, Hanafi menepikan mobilnya dan segera keluar untuk membukakan pintu istrinya.

Mereka pun berjalan menyusuri lorong- lorong mall yang di penuhi dengan berbagai macam pernak- pernik dan kebutuhan.

Pandangan Insha pun tertuju pada sebuah kerudung berwarna coklat tua. Ia terus memandangnya sembari berjalan pelan dan menggandeng erat tangan Hanafi.

"Kau mau itu.."

"Sepertinya itu bagus mas.."

"Baiklah ayo membelinya.."

mereka memasuki sebuah toko dengan berbagai macam model kerudung serta pernak-pernik hijab di dalamnya.

"Kau mau beli yang mana.."

"Menurut mas han yang bagus yang mana..?"

"Semua cocok untukmu..memakai apapun kau akan terlihat cantik.."

Tak peduli dengan tatapan iri para staff toko yang sudah memperhatikan sepasang manusia yang saling menempel erat itu.

Insha pun dibuat malu dengan kata-kata Hanafi yang mungkin terdengar oleh semua staff yang sedari tadi sudah menyambut kedatangan mereka.

"Mas han tolong pelankan suara mas..mereka memperhatikan kita .."

berbisik pelan di telinga Hanafi

"Biarkan saja memang kau yang paling cantik.."

terus berjalan menyusuri berbagai jenis hijab dan menggandeng erat tangan istrinya.

Berputar-putar di satu toko Insha seperti sebelumnya tak memilih satu pun karna dia bingung model hijabnya semua terlihat baru dan modern.

"Mana yang kau sukai bilanglah padaku.."

"Aku bingung mas semua terlihat bagus.."

" Baiklah.."

Hanafi sudah melambaikan tangan pada seorang staff, staff itu pun menghampiri nya.

"Kirim semua model terbaru di toko ini dan semua warna ke rumahku..kirim.juga tagihannya kerumah.."

memberi kartu nama pada staff tersebut dan langsung berlalu pergi menarik Insha.

"Apa...mas han apa yang mas lakukan.."

"Kau menyukai semua kan.."

"Tapi bukan itu maksud ku.."

"Sudahlah ayo kita cari yang lain.."

"Tapi mas..."

"stttth.."

tangan Hanafi sudah berada di bibir mungil Insha mencegahnya untuk bicara.

"Diamlah atau aku akan menciummu disini.."

Insha hanya menjawab dengan anggukan faham.

baiklah..memang sepertinya diam adalah hal paling aman jika di dekat mas han..aku tak mau dia membeli barang-barang dengan berlebihan..ya Tuhan membayangkannya saja tidak mungkin..siapa yang akan memakai kerudung sebanyak itu..hmm bisa gila aku..

Mereka pun berjalan kembali melewati berbagai macam toko, tapi Insha memilih diam seribu bahasa dia hanya tersenyum dan tak melihat ke arah mana pun selain wajah Hanafi.

"Kenapa kau terus memandangiku.."

"Memangnya tidak boleh aku melihat suamiku yang tampan ini.."

"Haha..rupanya kau mulai pintar merayu ku ya.."

mencubit gemas pipi merah Insha.

Pandangan Hanafi tertuju pada salah satu toko ice cream yang menjual berbagai macam rasa.

"Hey..Insha lihat itu..ayo kita kesana.."

Mata Insha melihat yang di tunjuk Hanafi dengan jemarinya, matanya berbinar senang melihat toko ice cream yang hanya berjarak beberapa meter darinya. Pertahanan Insha pun gagal saat memilih diam, dia tergoda dengan toko ice cream di depannya. Tokonya berwarna-warni dengan gambar ice cream berbagai macam rasa dan toping yang sangat menggoda. Fikiran Insha sudah membayangkan sebuah ice cream manis yang lumer di mulutnya dengan berbagai toping lezat di dalamnya.

kenapa ada ice cream segala sih disini..sepertinya juga lezat..hmm hati tolong jangan tergoda..

Mulut Insha sudah berusaha menolaknya tapi tidak dengan tubuhnya ia mengikuti saja langkah kaki Hanafi yang menariknya ke dalam toko.

Hanafi menyuruh Insha untuk duduk menunggunya memesan ice cream.

Mereka pun menunggu para pelayan menyiapkan ice cream pesanannya sambil berbincang-bincang mesra. Beberapa menit menunggu Insha pun bercanda dengan Hanafi sambil sesekali melirik ke arah kotak-kotak besar ice cream berbagai rasa.

"Hey...sabarlah dulu mereka sedang menyiapkan pesananku.."

"Hehe ...iya mas.."

kenapa lama sekali sih mereka menyiapkan ice creamnya..memang butuh waktu berapa lama tinggal menaruhnya di mangkuk dan memberinya toping...ehh tunggu dulu bukannya tadi aku tidak bilang pada mas han aku ingin yang rasa apa...tidaakkk jangan jangaan..

Belum sempat berhenti Insha berkecamuk dalam fikirannya,sudah ada beberapa pelayan wanita yang membawa nampan dengan banyak mangkuk di dalamnya. Dan benar saja dugaan Insha bahwa Hanafi memesan semua rasa ice cream dengan berbagai macam toping yang ada.

"Mas haaann...kenapa mas memesan banyak sekali..siapa yang akan menghabiskan ice cream sebanyak ini.."

"Tenang saja aku akan membantumu menghabiskannya..."

astaga kenapa sih dengan mas han...

Sore itu pun Insha memakan semua ice cream yang di pesan dengan sesekali mereka berdua berbagi sendok dan menyuapi satu sama lain.

Dan drama Hanafi pun belum selesai sampai disitu dia memborong berbagai macam makanan yang belum pernah di makan oleh Insha.

Saat keluar dari mall ia menenteng banyak sekali tas makanan, tangannya sampai kewalahan membawanya, tapi Insha pun tak di perbolehkan untuk membantunya, Hanafi membawanya sendiri sampai di dalam mobil.

Malam itu pun mereka habiskan dengan makan sambil menonton tv di ruang pribadi Hanafi.Baru beberapa hari menjadi Istri Hanafi, Insha tampak sangat bahagia karna kini kehidupannya berubah drastis serba kecukupan dan juga kasih sayang dari Hanafi yang di tunjukkan padanya sungguh nyata.

Bagaimana aku tak semakin mencintaimu mas han jika kau memperlakukan ku seperti ini...

Bersambung...

1
Mochika mochika
Luar biasa
CikCintania
Maaf ngak kesian langsung sma Salma.. Pelakor tetap Pelakor apa pn alasannya..
Daffa.Nakhlah Rafie
salma walaupun sdh meninggal tttp meninggalkan luka bg insha bahkan smpai bercerai.
Daffa.Nakhlah Rafie
tdk usah mau ngurus ank hanafi sm salma krn akn mengingatkn perselingkuhan mereka beda kl ngurus ank panti asuhan.
Daffa.Nakhlah Rafie
hanafi sempt menyebut ada benih cintany di rahim salma berti hanafi jg cinta dong sm salma.munafik km hanafi dn salma
Daffa.Nakhlah Rafie
kok gak dijelasi thor gmn salma bs hamil kn jd penasaran
Nurliana Saragih
Pras,Salma dah gak mencintaimu lagi tapi dia mencintai Adik Ipar tapi suami juga!!!
😡😡😡
Nurliana Saragih
Perkataan yang ambigu?!
Dari omongan Salma, apakah mungkin Pras cinta sama Insha???
Terus kenapa bisa mencintai Salma juga?!
MEMBINGUNGKAN!!!
Nurliana Saragih
Sebenarnya PU WANITA disini siapa,Insha atau Salma sih???
Nurliana Saragih
Orang tua gila yang bilang kalo anak perempuan yang gak baik hanya karena dia mandul!!!
😡😡😡
Lintang Maudy
mana ada pelakor masuk syurga, yg ada neraka..ada" saja dirimu thor
gaby: Kalo pelakor masuk surga, makin bny anak gadis yg bercita2 jd pelakor. Dgn alsn biar bisa masuk surga/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
meilanyokey
Alhamdulillah, terimakasih Thor happy ending ❤️❤️❤️
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
Bagus ceritanya terima kasih banyak thor🥰🥰
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
welcome baby boy😊
Inru
Mampir disini, ya Kak.. 🤗
Mitha Lestari
lanjut thor
Salmah Salmah
lebih insha bersama pres thor
Diasita Duwihayati
lanjuttt
Nila dini
jelas sakit hatilah insha.
Hanafi dengan dalih demi kebaikan insha, menuruti hawa nafsu menikah dengan salma, berhubungan dengan Salma
sayang banget ya, karma buat Salma langsung dibuat meninggal, harusnya sengsara dulu di dunia.
Nila dini
tetap aja salah lah Hanafi.. istri mana yg rela suaminya punya anak dari wanita lain. terus sekarang harus merawat anak itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!