Halo semua nya. Ini novel author yang ke 3. Di novel ini pemeran utama nya agak berbeda dengan dua pemeran utama di novel author yang lain.
Selamat membaca, dan semoga kalian suka.
Setelah di selingkuhi, dan di tinggal nikah oleh sang kekasih, Mawar di jodohkan dengan anak dari majikan Bapaknya. Bukan nya Mawar tidak mau, hanya saja laki-laki itu bertingkah layak nya wanita. Bapaknya yang seorang supir keluarga itu, terpaksa menerima perjodohan Mawar dan Angga. Banyak yang di harapkan dari pernikahan mereka berdua. Entah bagaimana nasib Mawar selanjutnya.. Selamat membaca. ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Aaaaangga! Ini beneran kamu yang rias? Nggak salah kan? Apa kamu benar-benar Ibu Peri ku malam ini?"
Angga hanya tersenyum saat melihat Mawar kegirangan. Ia bahkan seperti anak kecil yang baru saja di beri jajan yang enak.
Tamu undangan pun penasaran dengan suara teriakan milik Mawar. Antara penasaran dan takut. Penasaran dengan Mawar dan takut pada Angga.
Akhir nya mereka yang penasaran hanya bisa duduk diam dan menajamkan telinga mereka agar suara Angga dan Mawar terdengar.
"Kenapa bisa riasan nya secantik dan sebagus ini? Angga, jawab dong. Kamu selama ini juga merias pengantin? Lihat lah wajah ku yang tampak sempurna. Mungkin, belum tentu perias lain mampu melakukan nya seperti yang kamu lakukan."
"Itu bakat ku udah sejak lama. Tapi, aku mulai bosan dan meninggalkan profesi itu. Hari ini, aku memulai nya lagi di wajah istri ku. Dan ternyata, masih ada yang mengenali riasan milik ku. Dan aku juga heran mengapa mereka masih ingat." Ucap Angga lembut sambil tersenyum.
"Ia. Aku heran. Kok bisa mereka langsung tahu kalau wajah ku di rias oleh mu. Berarti, memang riasan mu dulu sangat lah terkenal sehingga mereka bisa tahu."
"Aku pun nggak tahu. Entah mengapa mereka bisa mengenali hasil riasan milikku. Coba saja tanya ke mereka."
"Angga,, jangan nyebelin kamu ya. awas kamu, besok pagi itu rambut panjang mu udah aku gadai ke salon."
"Kok di gadai?"
"Supaya kalau kamu merindukan nya, aku masih bisa ambil kembali."
"Ya ampun Mawar."Ucap Angga menepuk kening nya.
Para tamu undangan mulai berdatangan dan ingin bersalaman dengan pengantin. Mawar dan Angga pun menyalami para tamu undangan satu persatu.
" Angga, jadi benar kalau kamu sudah mulai merias lagi? Boleh dong aku mau pakai jasamu nanti." Tanya salah seorang wanita.
Mawar ketar-ketir saat melihat wanita itu yang begitu centil. Ingin rasanya ia meremas wajah wanita itu dan menca-karnya. Apa wanita itu tidak sadar, kalau di samping Angga saat ini telah berdiri seorang wanita cantik bak Bidadari, yaitu Mawar.
Tak sengaja mawar mencubit pantat Angga karena sangking kesalnya dengan Angga yang tidak menjawab pertanyaan wanita centil itu.
Angga tahu Mawarnya pasti sedang cemburu dan ia pun berusaha untuk mengabaikan wanita yang tidak tahu diri itu.
"Maaf, aku tidak membuka jasa merias lagi."
"Terus, wanita di sebelahmu ini siapa yang meriasnya?"
"Dia ini Istriku, namanya Mawar."
Mawar semakin kesal. Rasanya emosinya sudah di ubun-ubun. Ia juga sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak yang ada di hati nya.
"Maaf ya Bu, itu antriannya masih panjang di belakang apa udah selesai bicaranya?" tanya Mawar berpura-pura tidak mendengar percakapan mereka.
"Bu? Istri mu memanggil aku, Bu? Helow, aku masih muda dan belum menikah. Sembarangan saja kamu ini."
Angga berusaha untuk tidak tertawa. Sebenarnya Ia juga kesal di tanya-tanya terus oleh wanita centil itu.
"Oh maaf kalau begitu. Aku pikir kamu sudah ibu-ibu, soalnya wajahmu sudah kelihatan tua." Ucap Mawar acuh tak acuh.
Peduli setan ia pada perempuan centil yang mencoba merayu suami nya. Giliran udah tampan aja pada nggak bisa merem. Coba pas jadi Banci, cuma Mawar yang mau menerima Angga apa ada nya.
" Angga, Istri mu ini benar-benar. Kamu ajarkan ia bertutur kata yang sopan."
"Maaf, Istri saya tidak salah. Jika hal seperti tadi terjadi, berarti saya yang salah. Bukan istri saya."
Wanita itu melongo mendengar jawaban Angga. Tidak ia sangka, Angga yang dingin bisa lebih hangat kepada istri nya.
"Permisi, ini antrian sudah panjang. Kami juga mau pamitan sama pengantin nya." Ucap salah satu tamu undangan yang juga kesal dengan sikap wanita centil itu.
Entah dari mana Angga bisa mengenal wanita seperti itu. Padahal dia banci. Biasa nya banci kan teman nya sesama banci.
Setelah bersamaan, Mawar kembali duduk. Banyak tamu yang masih menikmati hidangan dan juga hiburan yang tersedia.
Angga tahu, Mawar kehilangan mood nya karena wanita tadi. Sebisa mungkin Angga berusaha mengembalikan mood istri nya itu.
Nyonya Kantil dan Maharani sedang sibuk makan dan makan terus. Apalagi saat itu Rani sendang mengandung, pasti ia sanggup makan banyak.
Tiba-tiba saja MC pada acara tersebut naik ke atas pelaminan.
"Tamu-tamu undangan sekalian, terima kasih karena sudah hadir hari ini. Ada pun acara puncak malam ini adalah pemberian kejutan kepada pengantin wanita. Bagaimana pengantin wanita, sudah siap menerima kejutan dari suami nya."
Mawar yang tadi kesal dan dongkol tiba-tiba terkejut. Kejutan apa ya kira-kira yang akan di berikan Angga padanya. Ia pun jadi deg-degan.
" Gimana ni pengantin wanita, kok diam aja sih. Apa nggak mau. Kalau nggak mau, biar untuk saya saja. Soalnya saya belum pernah dapat kejutan." Ucap MC sambil tertawa.
Nyonya Kantil dan Maharani pun penasaran dengan kejutan yang akan di terima oleh Mawar.
" Ala, palingan juga kejutan nya kue. Pelit itu si Angga. Mana sanggup kasih hadiah mewah. "
" Iya Ma, benar sekali. Sok kaya tapi asli nya pelit. Untuk apa juga kaya kalau kayak gitu."
"Benar. Kalau suami mu pelit sih mending ya. Karena kan mereka nggak kaya-kaya amat. Lah kalau Angga ini, harta nya nggak bakalan habis tujuh keturunan. Tapi, masih juga pelit."
Mawar dan Angga tiba-tiba berdiri dan menuju ke kejutan yang telah di siapkan Angga untuk nya.
" Kita hitung sampai tiga ya semua nya. Kita lihat, pengantin wanita nya dapat kejutan apa. Baik, satu,,, dua,,, tiga. "
Kain penutup langsung jatuh saat di tarik oleh Mawar. Sebuah mobil mewah parkir dengan indah di depan nya. Bukan itu saja, seorang wanita turun dari mobil itu.
" Siapa dia? "Tanya Mawar.
" Dia adalah supir kamu. Aku nggak mau supir istri ku seorang laki laki. Aku cemburu. "Ucap Angga dan mendapatkan tepuk tangan dari segala penjuru.
Swit... Swit....
Cuitan Para tamu undangan pun membuat Mawar memerah. Ia rasa nya malu sekali saat ini.
Nyonya Kantil dan Maharani hanya bisa melongo saat melihat mobil mewah tersebut. Sebenarnya mobil itu akan di jadikan mahar. Akan tetapi, pernikahan mereka semalam membuat mobil itu terpaksa di tunda untuk datang.
Maharani bahkan tersedak ludah nya sendiri. Dan Nyonya Kantil sampai berkali-kali minum karena cegukan nya tidak juga hilang.
Ternyata, apa yang mereka katakan tadi, tidak sesuai harapan. Mereka salah besar jika mengira Angga akan seperti Reno yang pelit nya luar biasa.