"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Malam ini Devano sedang menyetir mobil, kemudian dia menghela nafas dalam-dalam, mungkin karena dia merasa ada yang aneh kepada dirinya sendiri.
Selama menjalin hubungan dengan Karina, Devano sangat mencintai wanita itu dengan sepenuh hati. Tapi kenapa dengan mudahnya Devano ingin mengakhiri hubungan mereka?
"Sebenarnya ada apa dengan diriku? Kenapa aku ingin memutuskan Karina? Bukankah aku sangat mencintainya?" gumam hati Devano.
Walaupun pada akhirnya Karina menolak keputusan Devano. Karina masih menganggap bahwa hubungan mereka tidak berakhir.
Besok Devano memang harus kembali ke Indonesia. Dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Padahal demi untuk melamar Karina, sampai dia harus mengambil cuti disela-sela kesibukannya, tapi ternyata Karina malah menolak lamarannya begitu saja.
Tiba-tiba Devano mendengus kesal saat dia melirik ke arah pergelangan tangannya, membuat dia teringat bahwa dia telah kehilangan jam tangan yang selalu dia kenakan.
Jam tangan itu adalah hadiah pemberian dari mendiang ibu kandungnya, diperuntukkan untuk digunakan oleh Devano setelah beranjak dewasa. Sehingga arloji tersebut terlihat sangat klasik. Tapi sangat bermakna bagi Devano.
"Hhhh, kenapa arlojiku harus ketinggalan disana?" gerutunya.
Padahal Devano tidak ingin bertemu dengan Evelyn lagi. Karena itulah malam ini dia akan tidur di hotel. Memang seperti itu, setiap kali dia pergi ke kota Paris, dia selalu memilih tidur di hotel. Tidak pernah menginjakkan kaki di rumah itu.
Tapi jam tangan tersebut sangat berarti bagi Devano, sehingga Devano terpaksa harus berbalik arah, menuju ke kediaman Evelyn.
Setelah sampai di rumah, Devano merasakan tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Bahkan hembusan nafas Evelyn pun tidak terdengar. Membuat Devano sangat merasa lega. Sepertinya Evelyn belum pulang.
"Baguslah kalau dia belum pulang. Jadi aku tidak perlu bertemu dengannya lagi."
Bukan karena takut khilaf, tapi memang selama ini Devano tidak ingin bertemu dengan Evelyn. Lagi pula untuk apa dia takut khilaf? Dia sudah meminum obat pengar. Sehingga dia sudah memastikan bahwa dia sudah tidak dalam pengaruh alkohol lagi. Dia sudah benar-benar waras.
Devano segera mencari arlojinya di setiap sudut rumah. Di ruang tamu. Di dapur. Di ruang keluarga. Di ruang makan. Tapi Devano tidak menemukannya juga.
Devano tercekat begitu dia teringat jam tangannya ketinggalan di kamar Evelyn. Saat itu dia membersihkan diri di kamar mandi yang ada di kamar Evelyn, sehingga dia harus melepaskan jam tangannya terlebih dulu.
Ah, kenapa jam tangannya harus ketinggalan disana? Sebuah tempat yang menjadi saksi bisu malam panas yang sudah dia lakukan dengan adik tirinya itu.
Devano pun segera menggelengkan kepalanya. "Sekarang pikiran aku sudah waras. Isi kepalaku sudah benar-benar normal. Jadi untuk apa aku harus gugup masuk ke kamar bocah itu? Lagipula tidak ada Evelyn disana."
...****************...
Ternyata Devano salah besar, sebenernya Evelyn sudah pulang. Tapi dia menyimpan mobilnya di halaman belakang rumah. Saat ini Evelyn sedang mandi.
Gadis itu sepertinya sedang bahagia, setelah dia mendengar kabar dari Frans bahwa Devano akan pulang ke Indonesia besok.
Evelyn sengaja menghubungi sahabat kakak tirinya itu, dia ingin tahu kapan Devano akan pergi dari Paris. Agar dia bisa hidup dengan tenang.
"Yee... akhirnya besok si valak itu akan segera balik ke Indonesia. Jadi aku tidak akan bertemu dengannya lagi." Evelyn berseru sambil menggosok seluruh badannya dengan busa sabun, di bawah guyuran air shower.
Dia benar-benar merasa dirinya mulai besok dia akan merdeka. Bertemu dengan Devano memang sangat mengerikan.
Setelah memastikan dirinya benar-benar bersih, Evelyn segera mematikan air shower, lalu melilit tubuhnya dengan handuk, yang hanya menutupi bagian dada sampai ke atas paha.
Bersamaan dengan Devano yang baru masuk ke dalam kamar, dia tersenyum merekah saat melihat ada jam tangannya tergeletak di atas nakas.
"Akhirnya aku menemukannya juga." seru Devano dengan pelan.
Tanpa sengaja pandangan Devano tertuju pada ranjang yang ada disana. Membuatnya tiba-tiba teringat dengan apa sudah dia dan Evelyn lakukan di atas ranjang tersebut.
Devano menelan saliva sebanyak mungkin, rahangnya mengeras. Apakah karena pengaruh cuaca malam hari yang sangat dingin, membuat pikirannya terkontaminasi dengan dia yang pernah berbagi kehangatan dengan Evelyn?
Ternyata pikiran Devano masih belum waras. Devano harus segera keluar dari sana. Dia bergegas memasukkan jam tangannya ke dalam saku celana. Kemudian dia segera mengayunkan kaki.
Ceklek!
Namun, Devano berhenti melangkah saat mendengar suara seseorang yang sedang membuka pintu kamar mandi.
Devano segera membalikan badannya, dia nampak tertegun saat melihat Evelyn yang sedang keluar dari kamar mandi, hanya mengenakan handuk. Sangat terlihat seksi.
...****************...
Visual
Devano
Evelyn
Terimakasih atas bantuannya buat reader yang sudah mencarikan saya visual. Othornya kudet 🙏😁
skrg kok aku mlh dukung Evelyn dgn Devano, aku merasa was was dan harus menghindari Gio tuh Evelyn. ada sesuatu yg sulit untuk dijelaskan 🫢
mungkin Evelyn itu Anak dr tetangga atau saudaranya bu soraya Kali ya,Anak yatim piatu Jadi di manfaatkan DIA utk menggaet Mr Anderson Karna DIA yg amat bodo0h KD gampang di tipu
Sama iyanya, kesempatan emas buat Devano...
Wkwkwkw ayo Vel jangan mau kalau perlu kasih sedikit pelajaran buat kakaq reseh 😆...
Kasih tendangan Madun eehh tapi itu salah satu aset masa depan kalian yaaakk 🙊😆✌...
Atau jepit hidungnya dia saja Vel 😆...
Please deh untuk kalau ini jangan manut dan nurut kemauan dia..
Manfaatkan bogem nungilmu dengan sepenuh hati...
Sampai dua kali malahan, reka ulang adegan yang terakhir bahkan dirimu sempat cosplay jadi pencuri aset /Sob/...
Jangan seolah-olah jadi kakaq yang sok bijak kalau aslinya malah bangsatriooo 🙊😆✌...