Dinda,Arin,Dimas,Dani dan Wiira berencana mengisi liburan setelah ujian akhir sekolah,mereka berencana pergi ke naik ke gunung ciremai.
Fadilah dan Farhan teman teman Dani yang mendengarnya ikut bergabung,mereka adalah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi dikota Jakarta sedang liburan ditempatnya Dani.
Mereka tak menyangka liburan mereka jadi bencada dan mengakibatkan kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dani dan Dinda berusaha melarikan diri
Dani sampai juga diair terjun,walaupun dengan langkah kaki yang tertatih karena kakinya masih terasa sakit,ia kemudian bersembunyi dibalik batu besar.
Dari kejauhan tampak dua orang keluar dari balik air terjun,mereka berjalan menuruni bebatuan dan masuk kedalam hutan.
"Kurang ajar,jadi benar waktu itu kaki Arin ada yang menarik,ternyata ada tempat persembunyian dibalik air terjun tersebut,"Dani mulai keluar dari balik batu begitu ia merasa kedua orang tadi tidak muncul lagi.
Dengan langkah tertatih dan berhati-hati Dani mulai menaiki batu yang tadi ia lihat sebagai jalan,ketika ia berada dibalik air terjun Dani terkejut mendapati sebuah Gua.
"Apa ini,apakah ini Gua,"Dani membatin dalam hati,kemudian ia bergegas masuk kedalam Gua,ia terkejut didalam Gua mendapati Dinda meringkuk dalam kurungan kayu,sementara kakeknya diikat didinding Gua,dari pergelangan kaki dan tangannya merembes darah sementara dipojokan terdapat onggokan tulang belulang manusia berserakan dibiarkan begitu saja.
"Dinda!!"Dani mendekati tempat Dinda dikurung.
Dinda bangun dan melihat kearah asal suara,"Dani!! Kamu kah itu,itu benar kamu,"Dinda menangis mendekati dinding kayu yang menghalanginya.
Dani memegang tangan Dinda dan mengelus pipinya yang tampak tirus.
"Bagaimana kamu bisa kesini?"Airmata Dinda jatuh,ada secercah harapan kalau Dani bisa mengeluarkannya dari tempat itu.
"Sudahlah nanti aku ceritakan,aku akan mengeluarkanmu dulu,kita harus bergegas,"ujar Dani,Dani kemudian melihat sekeliling, mencari alat yang bisa ia gunakan untuk membuka gembok,ia melihat kesana kemari,setelah beberapa saat ia melihat ada besi didekat meja dan kursi lipat,ia segera mengambil dan berusaha membuka gembok.
"Hati-hati Dani,aku takut mereka mendegarnya dan kemari,"ujar Dinda.
"Tenang,aku melihat ada orang yang pergi tadi,dan suara benturan tersamar oleh suara air,"sahut Dani,setelah beberapa saat Dani bisa membuka gembok tersebut.
Dinda bergegas keluar dan memeluk Dani dengan perasaan bercampur aduk.
Dani memeluk Dinda,mengelus rambutnya,"ayo cepat kita harus pergi dari tempat ini,kita bebaskan kekekmu dulu,"ujar Dani.
Mereka bergegas mendatangi kakeknya Dinda,mereka berusaha menyadarkan kakeknya.
"Kek bangun,kek...,"Dinda mengoyangkan tubuh kakeknya.
Sementara Dani berusaha membuka rantai yang mengikat tangan dan kaki kakeknya Dinda.
Pak Santoso membuka matanya,ia terkejut melihat Dinda dan Dani sudah didepannya,"Dinda,Dani."
"Iya kek ini Dinda,ayo kita pergi dari sini,"ucap Dinda.
Dani berusaha membuka rantai dikaki dan tangannya,tapi rantai itu begitu kuat,sampai beberapa saat rantai itu belum bisa dibuka.
"Sudahlah,pergilah kalian selamatkan diri kalian,cari bantuan,cepat sebelum mereka kembali,"perintah kakeknya Dinda.
"Tapi kek...,"Dinda berusaha membantah,tapi ia mendapat gelengan dari kakeknya.
"Sudah cepat sana,cepat sebelum mereka kembali,"kakeknya Dinda membentak mereka agar pergi meninggalkannya.
"Kakekmu benar Dinda,ayo kita pergi keluar dari hutan ini,meminta bantuan pihak berwajib,"ujar Dani.
Dengan berat hati Dinda mengikuti Dani mereka menuruni bebatuan tapi ketika mereka akan sampai dibawah,terlihat ada sorotan lampu senter dari kejauhan mendekat kearah mereka.
"Kita bersembunyi Dani,ayo,"Dinda naik kembali,ia mengajak Dani bersembunyi dibalik batu besar tempat ia bersembunyi dulu.
Tak berapa lama terlihat tiga orang naik kebebatuan.
Dinda berbisik pada Dani,"kalau mereka sudah dekat,kita tahan nafas sejenak,"ujar Dinda.
Dani menatap Dinda bingung,ia berbisik ditelinga Dinda,"kenapa?"
"Sudah ikuti saja,"Dinda menyilangkan tangannya dimulut,agar Dani diam tidak bicara.
Ketika tiga orang itu melewati mereka,Dani dan Dinda menahan nafas,baru setelah ketiganya jauh mereka bisa bernafas lega.
"Ayo cepat Dani,mereka pasti mencari kita,"Dinda menarik tangan Dani,ia mengajak Dani segera berlari menjauh.
"Kita kemana?"ujar Dani.
"Kita bersembunyi dulu,aku tahu tahu tempat persembunyian yang aman,nanti kalau pagi kita akan meneruskan keluar dari hutan ini,"sahut Dinda sambil terus berlari.
Dani hanya mengukuti Dinda tanpa banyak bertanya,setelah beberapa saat,Dinda berhenti disalah satu pohon besar,ia kemudian menarik tangan Dani kemudian mengajaknya mengais tanah dibawah sebuah akar pohon besar.
"Apa yang kamu lakukan Din?"Dani nampak bingung.
"Sudah cepat bantu aku,"Dinda menyuruh Dani membantunya mengais tanah.
Dani ikut mengais tanah dibawah akar walaupun ia bingung,Dinda berhenti dan mengajak Dani masuk setelah ada celah buat tubuh dia dan Dani berbaring.
Setelah mereka masuk,Dinda menutupi sisi-sisi mereka dengan daun.
"Kita aman disini sampai pagi,kita bisa beristirahat,kalau kita memaksa keluar hutan malam hari kemungkinan kita tidak akan selamat,ketiga orang dan penghuni hutan ini akan mudah menemukan kita,"ujar Dinda.
"Sebenarnya siapa mereka Dinda?"tanya Dani sambil berbisik.
"Aku enggak tahu Dan,tapi aku yakin kita sengaja diarahkan camping kesini agar mereka bisa menjadikanku tumbal,sepertinya semua sudah diatur,"jawab Dinda.
"Hah!! Dani terkejut,sampai ia tak sadar berteriak.
"Sssstttt...."
Dinda menempelkan jari telunjuknya,terlihat wajahnya jadi khawatir.
Dani tersadar,ia membekam mulutnya sendiri dengan tangannya.
"Dari yang kudengar,ini adalah jebakan,dan sepertinya mereka sudah mempersiapkan segalanya,aku curiga sama Fadilah yang menghilang,tapi aku tidak tahu siapa dua orang lainnya lagi.
"Tapi,kalau dalangnya Fadilah,mengapa Farhan juga jadi korban,"ungkap Dani.
"Aku enggak tahu,tapi yang pasti,malam besok mereka akan mengadakan ritual dan aku yang akan mereka jadikan persembahan,mereka itu sekte pemuja iblis dan mereka sering mengadakan ritual dihutan ini,"sahut Dinda.
"Gila,kita harus dapat keluar dari hutan ini,kita harus melaporkan mereka kepolisi kita tidak bisa membiarkan ini terjadi,"ujar Dani.
"Yah,tapi....,"ketika Dinda akan menjawab pertanyaan Dani,terdengar suara orang marah dan memaki.
"Sssttt.....,"Dani menyilangkan jari kemulutnya.
Mereka terdiam menahan nafas sejenak,terdengar suara salah seorang memaki dan marah-marah pada dua orang dibelakangnya.
"Gila,kenapa mereka sampai lolos,kita harus menemukannya,kalau tidak ritual malam besok akan gagal,"ujar orang yang paling depan.
Kedua orang yang berada dibelakangnya hanya diam tidak berani bersuara,terlihat jelas mereka sangat tunduk dan patuh pada orang didepan mereka.
Dani dan Dinda tampak menahan nafas,tapi sayangnya seekor serangga masuk kehidung Dani,dan tampak bisa dikontrol Dani bersin.
"Hatsinnn....."
Dinda terkejut dan panik,begitupun dengan Dani sendiri,ia menatap Dinda dengan rasa bersalah.
Ketiga orang yang berada tak jauh dari situ terkejut mereka menghampiri asal suara tadi,orang yang paling depan tersenyum,ia sudah mencium bau dan keberadaan mereka dari nafas dan bau tubuhnya.
"Dinda..."
"Dinda...."
Ayo keluar sayang,aku yakin kamu ada disini,keluarlah aku tidak akan menyakitimu,"ujar laki-laki yang dipanggil tuan,sambil memberi isyarat pada dua orang untuk mengambil arah berlawanan.
Dinda memberi isyarat pada Dani agar lari,"kita kabur mereka sudah mengetahui keberadaan kita,orang yang tadi dipanggil tuan mempunyai penciuman tajam,dia bisa membaui kita dan mencium keberadaan kita dari nafas kita,"ujar Dinda,ia kemudian keluar dari persembunyiannya,dengan berusaha menahan nafas mereka mengendap-endap,menghindari orang yang sedang mendekati mereka.
Ketika mereka hendak lari setelah menjauh dari tempat tadi,tiba-tiba ada tangan mencekal Dinda dan Dani.
"Tuan kami mendapatkannya,"ujar dua orang yang mencekal Dinda dan Dani.
"Akhhhhhh....."
"Lepaskan,"Dinda dan Dani meronta berusaha melawan,tapi tenaga mereka kalah dengan orang dibelakangnya.
Dinda dan Dani berteriak kaget dan takut ketika tangan itu menyeretnya dan menghempaskannya ditanah,kehadapan orang yang dipanggil tuan.
"Brukhhhhh....."
Tubuh Dinda dan Dani dihempaskan ditanah begitu saja.
Dinda dan Dani beringsut berusaha menjauh,tapi tubuh mereka ditahan dua orang dibelakangnya.
"Lepaskan,dasar manusia laknat,iblis,"Dani berusaha bangun,ia memaki orang-orang yang berdiri disekeliling mereka.
"Ternyata ada romeo yang berusaha membebaskan juliet,aku terharu melihatnya,tapi sayang sekali,aku butuh julietmu,bawa mereka dan pastikan kali ini mereka tidak bisa kabur,"ujar lelaki yang dipanggil tuan.
"Lepaskan dia,biar aku saja yang menggantikannya,"ujar Dani.
"Wow....,aku terharu tapi sayang sekali,aku hanya butuh dia dan kamu nanti ada gilirannya,bawa mereka cepat,"lelaki itu memerintahkan kedua orang didepanya untuk membawa Dani dan Dinda.
Dinda dan Dani ditarik,tubuh mereka diikat dan diseret untuk kembali ke Gua.
"Lepaskan aku,lepaskan,"Dinda meronta.
Lelaki yang dipanggil tuan mengambil serbuk dan meniupkan kewajah Dinda dan Dani,seketika keduanya tak sadarkan diri.
kembali jadi ke aslinya kakek peot
dr awal aku juga udah curiga sama Dimas...
tengah malam puncak ritual
Dinda di buat telanjang
di depan pemuja setan ?
kabur ketangkep mulu
banyak jiwa Gentayangan
biarpun minim bekal nya
kakek dan Dinda butuh pertolongan secepatnya.
good luck Dani
mudah-mudahan dukunnya hebat aja ini ya ... kekuatan hitam dilawan kekuatan hitam juga... takutnya Dani nih malah meninggoy gimana....
perempuan itu
pemuja setann , sulit sekali di lawan
hutan mnjd angker karna banyak penganut iblis yang bebas melakukan ritual disana
bersekutu dgn ibliss
gaya nya sombong pula ,
tapi ngga tegas ,
pulang saja ,
ibu sama kakeknya juga blm kasih ijin ,