Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28
Apartemen Casa Grande.
Jingga yang berada di ruang tengah Apartemen, sedang berjalan mondar-mandir. Bukan karena ia sedang berolahraga, tapi pikirannya saat ini sedang gelisah. Jingga sudah dikurung dua hari ini di apartemen milik tuan Dave, dan sudah dua hari ini pula ia tidak pernah bertemu dengan tuannya.
"Ada apa sebenarnya?" gumam Jingga. "Kenapa aku tidak boleh keluar? Sedangkan dia bisa bebas berada diluar sana? Aku ini bukan tahanan." Gerutu Jingga, dengan wajah yang kesal.
Entah mengapa dua hari ini tidak melihat tuan Dave, membuat Jingga merasa sangat kesal. Padahal seharusnya Jingga merasa senang, tuan Dave tidak datang ke apartemen. Setidaknya Jingga tidak perlu berusaha payah menyiapkan segala kebutuhan tuan Dave, seperti saat di mansion Anderson.
Cklek
Mendengar suara pintu dibuka, dengan segera Jingga berlari menuju ruang tamu. Jingga berharap orang yang datang itu tuan Dave, karena Jingga ingin sekali meminta ijin untuk keluar dari apartemen.
"Jo ... !" seru Jingga, dengan wajah yang kecewa. Saat melihat sosok yang masuk kedalam apartemen adalah asisten pribadi tuan Dave.
Jo yang menatap wajah kekecewaan di raut nona Jingga, hanya bisa tersenyum tipis. "Aku datang kemari, untuk menyampaikan pesan dari tuan Dave."
"Pesan tuan Dave? Memangnya tuan Dave kemana? Kenapa sudah dua hari ini dia tidak datang kemari?" Serentetan pertanyaan keluar begitu saja dari bibir Jingga.
"Tuan Dave sangat sibuk, itu sebabnya beliau tidak bisa datang kemari." Jo menjawab pertanyaan tersebut dengan suara yang datar. "Tuan Dave berpesan, anda boleh keluar dari apartemen ini untuk jalan-jalan atau hanya sekedar berbelanja." Jo memberikan black card kepada nona Jingga.
"Apa ini?" Jingga menatap kartu yang ada di tangannya.
"Gunakan kartu itu, untuk membayar belanjaan anda." Ucap Jo, "Dan para pengawal yang di depan akan mengantar anda."
Jingga lalu terdiam, sambil menatap kartu yang ada di tangannya. Entah mengapa Jingga tidak merasa senang menerima kartu tersebut, terlebih lagi diijinkan untuk pergi jalan-jalan oleh Tuan Dave. Jingga merasa bingung dengan keinginan hatinya saat ini.
"Apa ada pertanyaan lain yang ingin ditanyakan?"Jo menatap pada nona Jingga, yang terlihat bingung.
"Tapi tuan Dave baik-baik saja bukan?" lirih Jingga.
Jo terdiam sesaat, lalu tersenyum tipis. "Tuan Dave baik-baik saja, anda jangan khawatir."
"Khawatir?" Jingga tertawa kecil. "A-aku bukan khawatir padanya, aku hanya ingin memastikan saja. Apa beliau masih hidup atau sudah mati?" Jingga berkata dengan gugup, dengan cepat dirinya berlari masuk kedalam kamar.
"Dasar wanita!" gumam Jo, dengan tersenyum. Lalu bergegas keluar dari apartemen Tuna Dave.
...🍀🍀🍀...
Intel Group.
"Bagaimana kabar Jingga?" tanya Dave, tanpa melihat ke arah Jo. Tatapan matanya sibuk mengamati berkas yang ada di tangannya.
"Aku rasa tuan sudah tahu jawabannya! Bukankah tuan selalu melihat nona Jingga melalui CCTV yang ada di apartemen." Jawab Jo.
"Jo, aku ingin mendengarkan jawaban. Bukan sebuah sindiran." Dave dengan cekatan membuka berkas yang lainnya.
Jo menghela napasnya dengan berat. "Keadaan nona Jingga baik."
"Syukurlah." Gumam Dave.
"Nona Jingga, tadi menanyakan keadaan anda. Tuan."
"Benarkah?" Dave langsung menatap pada Jo, berkas yang ada ditangannya dibiarkan begitu saja olehnya.
"Benar tuan, nona Jingga bertanya apakah tuan baik-baik saja."
"Ternyata dia peduli padaku." Gumam Dave, dalam hati. Dan tanpa sadar, bibirnya sudah membentuk sebuah senyuman lebar.
"Nona Jingga juga bertanya. Apakah anda sudah mati atau belum?" Jo berkata dengan menahan tawanya.
"What? Apa maksudmu?" pekik Dave, senyum dibibirnya hilang begitu saja. Tergantikan dengan wajah yang kesal.
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny
tapi bagus jingga, /Casual/