Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.
Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Kita Jodohkan Saja
Seorang wanita cantik paru baya sedang membuka satu per satu album foto keluarga, dari masa muda dia dan bersama suami sampai dia menikah dan memiliki anak-anak yang sekarang sudah dewasa.
"Mungkin itu lah yang dinamakan suka dan jatuh cinta pada pandangan pertama, aku sempat berpikir apa mungkin kamu suka dan cinta sama aku? "kata wanita cantik itu sambil mengelus foto masa muda bersama sang suami
"Kalau aku suka dan cinta sama kamu apa kamu akan terima? "
Ucap seorang pria paru baya yang masih tampan dan gagah di usia nya menghampiri wanita yang sedang duduk melihat album foto keluarga.
"Eh?!!"
Pria dan wanita itu adalah pasangan suami istri. David Malik dan Rossa Malik, kedua orang tua Yusuf Maulana Malik. Di usia pernikahan yang sudah hampir lebih dari 30 tahun mereka tetap harmonis. Akan tetapi, ada yang kurang dalam keluarga mereka karena anak-anak mereka belum menemukan pasangan hidup, terlebih si sulung Yusuf Maulana Malik. Sempat dijodohkan namun sang sulung menolak, dengan alasan masih ingin berkarier mengembangkan usahanya. Kadang dalam hati kecil mereka kecewa, namun sebagai orang tua mereka tidak bisa memaksa hati anak-anaknya. Mereka berharap kelak anak-anaknya mendapatkan pasangan hidup yang bisa membuat mereka bahagia dan berharap tetap harmonis seperti mereka apapun yang terjadi.
"Ma.. "panggil Papa David menghampiri Mama Rossa lalu mencium pucuk kepala Mama Rossa.
"Kenapa Mama sedih? "ucapnya lalu duduk di samping Mama Rossa
"Ah tidak Pa, Mama nggak sedih. Mama jadi teringat masa muda kita. Terima kasih sudah menerima Mama yang banyak kekurangan ini. Awalnya Mama mengira cinta Mama akan bertepuk sebelah tangan,nyatanya Papa juga mencintai Mama.. Terima kasih Pa.. "ucap Mama Rossa Haru
"No Mam,, Mama tidak mempunyai kekurangan apapun.. Justru Papa lah yang banyak kekurangan saat itu, masa muda Papa yang bisa dibilang nakal pada masa nya.. Ah,, rasanya Papa malu mengingat masa itu.. Papa berterima kasih kepada Mama di saat Papa terpuruk saat itu lah Mama yang selalu ada untuk Papa. Terima kasih Sayang.. "ucap Papa David lalu mencium pucuk kepala Mama Rossa
Mereka berbincang-bincang sambil memandangi album foto Keluarga satu per satu sambil mengingat kenangan-kenangan dalam foto tersebut. Rasa nya mereka bahagia sekali dengan apa yang dimiliki saat ini,termasuk anak -anak yang mereka banggakan. Selesai memandangi album foto keluarga,Mama Rossa menutup album.
"Oh iya, katanya Papa tadi ke kantor Yusuf apa dia ikut pulang juga? "tanya Mama Rossa
"Iya tadi Papa ke kantor Yusuf, tapi dia tidak di kantor. Kata sekretaris nya Yusuf sedang di rumah sakit.." jawab Papa David
"Rumah sakit? Yu-suf kenapa Pa? "tanya Mama Rossa dengan nada panik
Papa David menghela nafas dan tersenyum kemudian mengelus punggung tangan Mama Rossa
"Yusuf tidak apa-apa,hanya tadi ada insiden di tempat diadakan seminar.. "ucap Papa David menenangkan Mama Rossa
Setelah mendapat kabar dari sekretaris Yusuf, bahwa Yusuf di rumah sakit Papa David menelpon Yusuf menanyakan kenapa dia ada di rumah sakit. Yusuf menceritakan dan menjelaskan kenapa dia ada di rumah sakit. Dari apa yang disampaikan oleh Yusuf lalu disampaikan juga ke Mama Rossa tentang kejadian yang menimpa Yusuf tadi siang.
"Ya Allah,, terus gimana keadaan gadis itu Pa? "Mama Rossa yang kaget sembari memegang dadanya.
"Hanya cidera dan ada luka sedikit pada kakinya, tapi sudah ditangani oleh dokter.. "ucap Papa David
Mama Rossa bernafas lega walaupun agak khawatir tentang keadaan gadis yang menolong Yusuf tadi siang. Tapi setelah mendengarkan seksama cerita Papa David akhirnya Mama Rossa lebih tenang tidak terlalu khawatir apalagi sentuhan lembut tangan Papa David yang mengelus punggung Mama Rossa menjadi ketenangan buat Mama Rossa. Papa David dan Mama Rossa percaya kepada Yusuf bisa mengatasi masalah tadi,ditambah ada Ardan asisten Yusuf yang selalu bisa diandalkan. Papa David dan Mama Rossa saling tersenyum, tiba-tiba Mama Rossa berkata
"Pa, apa gadis yang menolong Yusuf cantik? Sudah nikah belum ya Pa? "celetuk Mama Rossa