Ketika hidayah datang menyentuh hati, namun masalalu yang kelam terus menghalangi kaki untuk melangkah kembali ke jalan suci.
Kisah Zee, seorang pelacur kota yang ingin Hijrah namun menemui banyak rintangan dan tantangan. Apakah hidayah Allah mampu membawanya kembali? Atau dia akan menyerah pada keadaan?
Baca kisah lengkapnya di sini😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Wanita malam
"Kalo lu nggak ada, pendapatan gue menurun. Tuh Oom-oom pada berebut kuda-kudaan ame elu,” lanjut Mirna.
“Emang sekarang ada yang udah sang*?” tanya Azizah sarkas.
“Ehm... bentar....” Tampak sang mucikari memikirkan sesuatu.
Jemarinya mengetuk-ngetuk meja bar, dengan kening yang berkerut sangat jelas.
“Kalo nggak ada ya nggak usah diada-adain kali, Mih. Entar juga paling ada yang minta dikelonin. Kan mereka gampang banget sang* kalo lihat aku,” ucap Azizah tanpa rasa malu sedikitpun.
Dia kembali menyesap vodk*nya. Pandangannya beralih ke arah lantai dansa, dimana banyak orang telah larut dalam irama lagu, meliuk-liukkan tubuh mereka di sana.
Perlahan tubuh Azizah mulai mengikuti irama. Dari tempat dia duduk, wanita itu terlihat mulai menggoyangkan badannya ke kanan dan kiri, sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.
Alkohol yang mulai masuk ke dalam tubuh, mengalir di aliran darahnya, membuat Azizah mulai merasakan sedikit mabuk.
Dia bangkit dari duduknya, dan bergabung dengan yang lain ke lantai dansa.
Para pria yang melihat si wanita cantik itu telah turun, mulai mengerumuninya bak lebah yang hendak menghisap madu bunga.
Mereka terus memepet Azizah, beberapa orang justru sengaja meraba tubuh si wanita cantik yang seolah tak peduli dengan orang-orang disekitarnya.
Bahkan ada yang sengaja berjoget di belakang Azizah, dan menempelkan miliknya di antara bulatan padat nan sintal milik wanita itu.
merasa sudah ada yang tegang di bawah sana, Azizah pun menyudahi aksinya.
Dia kembali duduk di bar dan meneguk vodk*nya hingga tandas.
“Aku ke kamar dulu. Sebentar lagi pasti ada yang bakal meminta kunci kamarku sama Mamih,” ucap Azizah.
Dia pun berjalan ke arah belakang diskotik, dimana terdapat banyak bilik cinta, yang sengaja di buat sebagai tempat kerja para kupu-kupu malam, menghangatkan ranjang pria hidung belang yang mampu membayar mereka.
Azizah masuk ke sebuah kamar, dengan semburat lampu berwarna merah yang mampu membangkitkan gairah orang yang ada di dalamnya.
Dia terlihat mengambil sesuatu dari laci meja di dalam. Sebatang rokok diapitnya disela telunjuk dan juga jari tengah.
Azizah menyulut benda itu tepat di depan bibir merahnya.
Satu sesapan berhasil di hisap, dan seketika asap mengepul memenuhi ruangan berukuran tiga kali tiga itu.
Tak berapa lama, sesuai yang dikatakannya, seorang pria sudah masuk ke dalam kamar tersebut dan menguncinya dari dalam.
Azizah tak langsung menoleh, namun hanya melihat dari pantulan cermin yang ada di depannya.
Pria itu berjalan mendekat, dan seketika meraba punggung mulus Azizah.
Belaian tangannya semakin naik hingga ke pundak, dan turun ke tulang selangka Azizah.
Dengan wajah menggoda, Azizah mengeluarkan suara des*han yang membuat pria itu semakin menggila. Tangannya semakin turun dan meraih gundukan kenyal di dada Azizah.
Dia menciumi pundak, hingga menjalar ke telinganya, sembari memberikan rem*san-rem*san di area kenyal itu.
Azizah bangun dan berbalik ke arah si pria. Dia mendorong pria itu hingga terjatuh ke atas kasur.
Si wanita cantik pun tanpa ragu menaiki kasur, dan duduk dia atas perut si pria. Dengan jemarinya yang nakal, menelusup masuk ke balik pakaian si pria.
Merasa hasrat telah memuncak, pria tersebut bangun dan segera mengungkung Azizah di bawahnya.
Dia dengan cepat melepas pakaiannya sendiri dan melucuti gaun Azizah hingga keduanya polos tanpa sehelai benang pun.
Kecupan mulai menghujani tubuh indah itu dari jengkal ke jengkal, membuat Azizah meliuk-liuk dibawah kungkungan si pria.
Hisapan kuat karena disertai n*fsu mulai membuatnya merintih-rintih.
H*srat si pria semakin memuncak, hingga dia pun mulai membuka kedua kaki Azizah, dan mengarahkan miliknya ke arah wanita cantik itu.
Bersambung ▶️▶️▶️
Jangan lupa like, comment dan rate novel aku ya 😄, kasih dukungan banyak-banyak ke sini 🙏
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
Semangat yaw/Kiss/
padahal 1 tarikan napas aja langsung habis...🤦🏻♀️...
ini gimana konsep nya...😌😌
teman/ sahabat yang tulus akan menerima apa ada nya....
walaupun cobaan silih berganti..
sebagai teman/sahabat memberi semangat dan mensuport Azizah..
pada saat down malah menjauh bukan memberi semangat untuk menjalani semua cobaan...😞
gak bisa kata²..🤭
biar kuat iman dan mental nya...
pelangi/ punbkebahagian nya masih jauh di gapai...
jadi nikmatin ujian dan cobaan nya yg di berikan othor😂😂😂....
orang lain pada mandang sebelah mata...
gak di sisi positif nya......
istiqomah lebih sulit dari pada jarkoni😂😂😂😂
(iso ngaKAR ora iso nglaKONI)
walau pun itu nyata nya fakta...
walau pun itu nyata nya fakta...
semoga istiqomah...
dan kuat iman nya🤲🤲🤲
dah nyaman malah ending nya kesandung lagi....🧐🧐🧐🧐...
ending nya masa lalu lagi🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️