Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Kedatangan Fabian
🍁 Happy Reading 🍁
"Kamu dimana?" tanya Arjuna.
"Aku di bandara Jun." Jawab Shakila jujur.
"Tunggu aku! Aku jemput kamu disana! Kita bicarakan masalah ini baik-baik." ucap Arjuna.
"Jun, dengar aku! Aku sengaja ngasih jawaban aku lewat pesan karena aku gak sanggup ngomong ini langsung ke kamu. Jadi tolong, kamu hargai keputusan aku dan aku harap kamu masih mau nunggu aku." jawab Shakila.
"Kan aku udah bilang sama kamu semalam Kila, kalau aku gak jadi masalah kamu mau fokus dengan karir mu! Yang penting kita nikah dulu! Kalau kamu gak mau kita nunda punya anak, its oke, aku terima! Aku turutin mau kamu!" balas Arjuna.
"Masalahnya lomba itu kurang dari dua Minggu lagi, Jun! Kalau kita nikah dulu, itu sama aja kamu mau fokus aku terpecah dengan mengurus pernikahan! Dan lagi pula, aku gak mau merasa bersalah karena harus ninggalin kamu setelah kita menikah! Jadi tolong Jun, kasih aku waktu lagi, impian aku udah di depan mata Jun." balas Shakila.
"Kila, apa gak bisa sekali aja hubungan kita jadi prioritas kamu? Asal kamu tahu, semalam aku sengaja gak pake pengaman biar kamu hamil supaya gak ada lagi alasan kamu buat nolak lamaran aku! Aku sampe gunakan cara licik biar tahun ini aku bisa jadiin kamu istri aku! Tapi ternyata bagi kamu, hubungan kita ini gak penting." ucap Arjuna.
"Bukan gak penting Jun! Kamu penting! Hubungan kita juga penting bagi aku! Tapi masalahnya mimpi aku udah di depan mata! Dan dari awal kita pacaran kamu kan tahu kalau mimpi aku itu menjadi balerina internasional. Tolong ngertiin aku lah Jun. Please." jawab Shakila kemudian memohon pengertian Arjuna.
Arjuna menghela nafasnya kasar.
"Oke, aku hargai keputusan kamu. Tapi kalau benih yang aku tanam semalam itu tumbuh, tolong jangan kamu gugurkan! Dan kita harus menikah!" ucap Arjuna, setidaknya dia masih punya senjata untuk mengikat Shakila.
"Maaf Jun, aku sudah meminum pil kontrasepsi darurat. Sepertinya benih mu tidak akan tumbuh." jawab Shakila.
"Apa!!!!!" kaget Arjuna.
Tak ingin mendapat amukan dari Arjuna, cepat-cepay Shakila mengakhri panggilan teleponnya.
"Jun, aku tutup teleponnya yah. Bye."
Tut.. Tut.. Tut..
"Halo Shakila! Shakila! Shakila! Ah.. shiiiiit!" geram Arjuna karena Shakila menutup teleponnya.
Arjuna pun membaringkan tubuh-nya kasar di ranjang kemudian berteriak sekencang-kencangnya. Marah, kesal, sedih, kecewa semua berkecamuk dalam diri Arjuna.
"Arrrrgh Shakilaaaa! Kenapa sih loe suka banget bikin gue frustasi kayak gini!" teriak Arjuna sambil menjambak rambutnya.
Seandainya sekarang Arjuna berada di kamar-nya sendiri, sudah pasti semua barang-barang yang ada di kamar itu Arjuna banting-banting untuk meluapkan kekesalannya. Namun, karena sekarang dia berada di kamar hotel dengan kelas yang mewah, jadi Arjuna hanya bisa berteriak sambil menjambak rambutnya.
🍁 🍁 🍁
Satu Minggu kemudian.
Jakarta.
Setelah lamarannya di tolak, Arjuna pun terpaksa harus kembali ke Jakarta tanpa membawa kabar gembira untuk orangtuanya. Meski sudah satu Minggu berlalu, Arjuna masih belum bisa menghilangkan kegalauannya karena lamarannya di tolak Shakila untuk yang ketiga kalinya. Persis seperti orang yang sedang patah hati, begitulah Arjuna setelah pulang dari Bali, makan tak selera, tidur tak nyenyak bahkan untuk berangkat ke kantor pun ia tak semangat.
Gardana Group.
Meski tak semangat untuk bekerja, tapi Arjuna tetap harus profesional melakukan tugasnya sebagai wakil Presdir, dimana Presdir itu sendiri adalah Papa-nya sendiri, Aditya Gardana.
Dan disinilah Arjuna sekarang, di ruang kerja-nya di Gardana Group. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail, dimana Gardana Group memiliki lebih dari seratus mini market yang tersebar di berbagai kota. Bukan hanya mini market saja, semenjak Arjuna masuk ke Gardana Group, Gardana Group juga menambah satu jenis bidang usaha lagi yang bergerak di bidang otomotif, Gardana Group membuka dealer mobil dan motor mewah dari luar negri.
Tok.. Tok.. Tok..
Pintu ruang kerja Arjuna terketuk.
"Masuk." jawab Arjuna malas.
Ceklek. Pintu pun terbuka.
"Pak Juna, di bawah ada tamu untuk Bapak." ucap Dina, sekretaris Arjuna.
"Siapa?" tanya Arjuna.
"Namanya Fabian, katanya teman SMA Pak Juna." jawab Dina.
Arjuna mengernyitkan keningnya, ia mencoba mengingat sosok Fabian.
Tak lama kemudian, Arjuna pun mengingat sosok Fabian.
"Ah.. iya saya ingat." ucap Arjuna.
"Suruh dia naik. Dan tolong siapkan minuman dan makanan ringan untuk teman saya itu." ucap Arjuna.
"Baik Pak." jawab Dina.
Dina pun pamit undur diri dari ruang kerja Arjuna untuk memberitahu resepsionis dibawah untuk mengantar Fabian naik ke atas.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...