Nara seorang gadis cantik terpaksa menikahi pria dengan gangguan mental demi melunasi hutang paman dan bibinya, akakah ia hidup bahagia dengan pernikahannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Reyhan hari ini pulang malam karena pekerjaan di kantor banyak sekali. Setelah paman dan bibinya ke luar negeri perusahaan di pegang sementara oleh Reyhan. Tuan Sanjaya dan nyonya Delia percaya pada Reyhan jika ia mampu memegang perusahaan besar itu.
Ia langsung mendudukan kursinya di sofa karena lelah, melihat Reyhan sudah datang pak Sam langsung menghampirinya. "Anda sudah pulang tuan? bagaimana keadaan di kantor tadi? " tanya pak Sam
"Kantor baik - baik saja pak, tapi aku sangat lelah hari ini pekerjaannya banyak sekali.....Aku ingin Rayan cepat sembuh agar ada yang membantu jika seperti ini terus bisa-bisa aku jadi perjaka tua " ucap Reyhan sambil menghembuskan nafas kasar. Pak Sam hanya tersenyum melihat sepupu tuannya ini.
"Saya juga sangat berharap jika tuan muda Rayan cepat sembuh tuan, tapi dari yang saya lihat sejak keberadaan nona Nara keadaan tuan muda semakin membaik. Beliau sekarang sudah bisa di ajak komunikasi" ucap pak Sam, Reyhan pun menyadari jika Rayan sekarang banyak kemajuan, di sekarang sudah tidak pernah lagi berbuat aneh-aneh lagi dan juga tidak pernah mengamuk lagi.
"Dimana mereka sekarang? "tanya Reyhan
"Sepertinya nona Nara dan tuan Rayan sudah tidur sekarang " jawab Pak Sam
"Ahh bagus lah, aku tidak perlu khawatir lagi pada Rayan karena ada si anak ayam yang akan menjaganya"
"Reyhan.... " panggil Nara yang sedang turun dari tangga.
"Ckk.... kenapa anak ayam itu belum tidur berisik sekali" gumam Reyhan.
"Reyhan.... " panggil Nara lagi
"Ada apa? "jawab Reyhan malas tanpa menoleh ke arah Nara.
"Reyhaann....!!! " suara si tweety malah semakin kencang saja.
"Ada apa hey anak ayam.... kau ini berisik sekali. Ada apa kau memanggilku dari tadi hehh... " jawab Reyhan kesal, merasa ada yang memanggilnya Nara langsung menengok ke arah Reyhan dan menghampirinya.
"Hey kudanil cerewet, kau bicara denganku? "tanya Nara sambil menunjuk hidungnya.
"Aduh tanganku gatal jika bicara dengan gadis ini.... " ucap Reyhan menahan kesal dengan menggerakan tangannya seperti sedang mencengkeram sesuatu.Kepulan asap dari kepalanya pun sudah mulai keluar .
"Malah bengong...." ucap Nara.
"Tahan Reyhan tahan...... hey tweety bukankah dari tadi kau memanggil namaku, kau terus memanggil-manggil namaku kan dan aku sudah menyahutnya tapi kau pura-pura tidak mendengar. Sebenarnya itu telinga atau gantungan kunci...." kesal Rayan.
"Kenapa kau jadi marah padaku? lagi pula aku tidak memanggilmu aku memanggil Reyhan" ucap Nara memasang wajah sepolos mungkin. Karena memang Nara tidak memanggil Reyhan sepupu suaminya itu. Jadi Nara merasa heran kenapa sepupu suaminya ini wajahnya sudah berubah menjadi setengah devil.
"Reyhan itu namaku, memangnya siapa lagi yang bernama Reyhan di sini? "si kudanil cerewet sudah berdiri sekarang dan berkacak pinggang ingin memarahi anak ayam itu.
"Anak kucingku.... "jawab Nara santai
"A-apa kucing? "wuoaaah sepertinya sebentar lagi akan ada perang antara kudanil dan anak ayam di rumah itu. Pak Sam yang sudah tahu maksud dari istri tuannya itu hanya menahan senyum saja. Menurut pak Sam biar saja si tweety yang menerangkannya siapa Reyhan yang di maksud oleh makhluk setengah waras ini, karena jika pak Sam yang menerangkannya ia merasa malu sendiri karena seorang Reyhan yang tampan di samakan dengan anak kucing.
"Iya anak kucingku namanya Reyhan, aku sedang mencarinya sepertinya dia tadi bermain-main. Aku takut dia lupa pulang kan kasihan rumah ini sangat luas". ucap Nara.
"A-apa.....!!!! oh astaga aku ingin sekali mencekik gadis ini...!!! "kesal Reyhan, Nara hanya menatap Reyhan dengan heran saja.
"Kenapa kau ingin mencekiku, apa salahku? "tanya Nara polos.
"Aarrraggggghhh...... " Nara dan pak Sam berjingkat kaget mendengar Reyhan berteriak.
"Pak Sam....!!! " panggil Reyhan
"Iya tuan.... " jawab pak Sam menghampiri Reyhan.
"Belikan aku obat penenang dosis tinggi, hati dan pikiranku butuh di tenangkan sekarang, ... !!!!" Nafas Reyhan memburu, hidungnya sudah kembang kempis mirip seperti siluman kerbau yang sedang marah.
"Dasar aneh.... " ucap Nara sambil pergi meninggalkan Reyhan sedang kesal.
"Aarrrghhh.... astaga jika nanti aku gila jauhkan anak ayam itu dariku, aku takut penyakit gilaku tidak bisa sembuh jika berada dekat dengannya " ucap Reyhan frustasi.
*
*
*
udah double up nihhh 😊 hadiahnya di tunggu ya biarimim semangat buat up 😘😘
di novel ini sangat kocak... banyak menghibur....
semoga othor nya memberi jodoh Reyhan yang se gesrek Nara....🤲🤲🤲....
dari bab awal sampe bab di sini gak comend di krn kan nyimak dulu..