Naga Emas Sang Pembantai

Waktu terus berlalu satu bulan sudah berlalu, Jiang Li yang mengetahui bahwa Long Tian tidak memerlukan makan dan minum sebagai kebutuhannya tidak pernah mengganggu Long Tian sama sekali.

Sejauh ini Perjalanan mereka masih sangat tenang tidak ada gangguan apapun, Long Tian sibuk dengan kultivasinya dan sering kali dia masuk ke dunia kecil untuk berlatih.

Long Tian sendiri merasakan hasil latihan di dunia kecil lebih memberikan manfaat untuknya karena perbedaan waktu yang sangat jelas disana, dimana sehari di dunia luar sama dengan setahun di dunia kecil atau dunia jiwa.

Long tian juga sudah merasakan akan menembus ke tingkatan selanjutnya tapi dia menahannya dikarenakan arahan dari Leluhur Long Wang, agar dia menguasai unsur element element nya sampai tahap tertinggi.

Waktu berlalu sangat cepat kira kira tinggal dua hari perjalanan lagi dia akan sampai di Pulau Es. Tempat dimana makam leluhur Jiang Li berada.

Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit……

Tiba tiba suara peluit kapal berbunyi sangat keras, dan suara gaduh mulai terdengar sampai kamar Long Tian. Dia membuka matanya dan menyudahi kultivasinya dan saat dia mengedarkan kesadaran Jiwa nya untuk melihat apa yang terjadi di kapal yang dia naiki dia melihat bahwa awak kapal sudah bersiap dengan senjata mereka, dia kemudian dia keluar kamarnya. 

"Jiang Li, kita keluar, sepertinya kapal ini mendapat masalah" ucap Long Tian kepada Jiang Li yang ternyata sudah berdiri di depan kamarnya. Sambil melangkah keluar ruangan nya.

"Baik Tuan Muda" Jiang li menjawab sambil mengikuti Long Tian.

Di dek buritan kapal Long Tian melihat Tuan Kim dan para awak kapal yang sedang bersiap dengan senjata masing masing. 

Tuan Kim yang melihat Long Tian langsung mendekatinya dan berkata "Tuan Muda istirahat saja, biar kami saja yang mengurus para perompak ini"

"Biar kami membantu Tuan Kim dan yang lainnya mundurlah, jangan sampai para perompak itu menyerang dari jauh dengan panah mereka" ucap Long Lian yang melihat ada 3 kapal perompak dan para perompak sudah bersiap menyerang jarak jauh dengan panah, ya penglihatan Long Tian mengalami perubahan, dia dapat melihat sejauh sepuluh kilometer dengan sangat jelas dan jarak dengan para perompak sendiri hanya satu kilometer.

"Baik Tuan Muda, saya akan tarik awak kapal yang berjaga untuk berpura pura tidak ada yang terjadi" ucap Tuan Kim dan langsung memerintahkan Awak Kapalnya untuk melakukan hal hal yang biasa dengan tetap berjaga.

"Jiang Li, kau jagalah kapal ini. Aku akan bereskan mereka dahulu, pastikan tidak ada yang bertindak ceroboh di kapal ini" ucap Long Tian.

Long Tian kemudian terbang dan langsung mengarah ke atas kapal terbesar milik Perompak tersebut, Tuan Kim dan awak kapal yang melihat Long Tian terbang langsung bersujud tiga kali dan mereka kompak berkata "Berkah Untuk Dewa Tian" ya mereka mengira Long Tian adalah seorang Dewa karena berdasarkan cerita turun temurun di masyarakat bahwa hanya dewa yang dapat terbang.

Jiang Li yang melihat Tuan Kim dan awak kapal hanya bisa diam dan  berkata "Kalian Bangunlah"

Long Tian masih terbang di atas kapal perompak dan kemudian dia mengeluarkan aura kematiannya yang sangat pekat yang di dapatnya dari hasil membantai kawanan Perampok Tengkorak.

Para perompak yang mendapat tekanan aura kematian Long Tian kebanyakan langsung jatuh pingsan dan sisanya jatuh berlutut. Long tian turun di buritan kapal perompak dan tanpa basa basi dia mulai membunuh para perompak satu persatu.

Selesai membantai kapal yang besar dia kemudian pindah ke kapal kapal lainnya dan dia kemudian mengambil semua harta senjata milik perompak. 

Tidak ada kesulitan yang di dapat oleh Long Tian, karena kekuatan nya dan yang menjadi lawannya hanya bagaikan semut untuk nya.

Long Tian kemudian terbang kembali dan menyerang kapal dengan Tinju Naga Api nya untuk menghancurkan kapal kapal tersebut.

Boom

Booom

Boooom

Kapal kapal perompak hancur dan tenggelam menyisakan beberapa serpihan kapal yang terbakar.

Long Tian sengaja tidak menghancurkan di awal karena dia ingin mengambil Harta Milik Para Perompak tersebut dan alasan dia menghancurkannya sekarang adalah agar tidak ada yang mayat mayat hasil pembantaian nya.

Long Tian yang sudah memastikan tidak ada perompak yang selamat kemudian terbang kembali ke kapal Paviliun Teratai dan saat dia turun di buritan kapal Tuan Kim dan awak kapal kemudian kembali Berlutut dan langsung memberikan sujud penghormatan sebanyak tiga kali dan mereka berkata "BERKAH UNTUK DEWA TIAN, TERIMAKASIH UNTUK PERTOLONGAN SANG DEWA" 

Long Tian tidak menduga akan reaksi seperti ini hanya bisa menggelengkan kepalanya dan kemudian dia berkata "Kalian bangunlah, kita lanjutkan perjalanan, saya akan kembali keruangan saya, Ayo Jiang Li." Sambil melangkah pergi memasuki kamarnya.

Didalam kamar Jiang Li menceritakan bahwa awak kapal juga memberikan sujud dan doa nya saat Long Tian terbang ke atas perompak.

Tak lama terdengar Ketukan Pintu, dan Long Tian mengetahui bahwa Tuan Kim yang ada di depan pintu ruangannya. "Jiang Li bukalah dan persilahkan Tuan Kim untuk masuk" ucap Long Tian sambil tetap duduk di kursinya dan menuangkan Teh untuk dirinya dan untuk Tuan Kim.

"Tuan Kim silahkan" sambil meminta tuan Kim duduk dan meminum tehnya, dan setelah dia meminum teh nya dia berkata "Tuan Kim bicaralah, apa ada yang saya dapat bantu untuk tuan Kim?"

"Dewa, terimakasih atas bantuannya menyelesaikan masalah para perompak tadi, mereka satu kawanan dengan para perampok tengkorak di daratan dan selalu menyusahkan kami para pelaut" ucap Tuan Kim sambil menunduk dan berbicara sangat sopan kepada Long Tian.

"Tuan Kim, bersikaplah seperti sebelumnya, jika benar para perompak itu satu kelompok dengan kawanan perampok Tengkorak maka itu berarti mereka sudah selesai dan tidak ada lagi, perampok tengkorak sudah saya dan Jiang li selesaikan sebelumnya" ucap Long Tian sambil memandang ke Jiang Li dan Tuan Kim yang duduk di depannya.

"Benar Tuan Kim, Tuan muda sudah meratakan dengan tanah markas kawanan perampok Tengkorak"  ucap Jiang Li.

"Semoga keburukan di dunia ini berkurang dengan hilangnya kawanan perampok dan perompak Tengkorak" ucap Long Tian kembali.

"Benar Dewa, sekali lagi terimakasih atas bantuan dewa, dan mohon maaf hamba tidak dapat memberikan apapun kepada dewa" ucap Tuan Kim yang kemudian pamit dan membiarkan Long Tian dan Jiang Li beristirahat.

Long Tian kemudian masuk ke kamarnya dan sebelumnya dia berpesan kepada Jiang Li untuk tidak mengganggunya dan apabila dia belum keluar kamar saat kapal tiba di pulau es dia berpesan agar kapal berlabuh dahulu menanti nya selesai kultivasi.

Long Tian kemudian menyegel kamar nya dan masuk ke Dunia Kecil, dia merasakan bahwa aura kematiannya terlalu kuat dan dia harus merubah aura kematian ini menjadi Aura Naga.