NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Lana

Cinta Untuk Lana

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lidya Riani

Lana, seorang gadis yang tumbuh dalam pengabaian orangtua dan terluka oleh cinta, harus berjuang bangkit dari kepedihan, belajar memaafkan dan menemukan kembali kepercayaan pada cinta sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidya Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 29 Nasehat Dilla

"Jadi, beneran kamu pacaran sama Sakha?" selidik Dilla saat ia menghabiskan waktu di rumah gadis itu di akhir pekan.

Lana memijit pelipisnya dan menghembuskan nafas kasar.

Ia sudah berkali-kali menjelaskan pada Dilla kalau dirinya sama sekali tidak pacaran dengan Sakha tapi sahabatnya sejak kecil itu sama sekali tidak percaya.

"Aku kan udah bilang, Sakha itu cuma bercanda. Aku enggak pernah ya jadian sama dia."

"Yang bener La? Sakha mukanya serius banget lo. Dan kamu, heumm.." Dilla menggelengkan kepalanya  "Kalau saja kamu bisa lihat wajah kamu sendiri waktu Sakha megang tangan kamu, ngecup tangan kamu dan bilang kalau kalian pacaran. Wajah kamu La, udah kayak kepiting rebus. MERAH!" Dilla menjelaskan dengan berapi-api.

Lana menurunkan bahunya lemas. Dirinya pun tidak mengerti akan reaksi yang ia perlihatkan setiap kali bersama dengan Sakha.

Ia lalu berjalan ke arah taman belakang tempat beberapa tanaman apotik hidupnya berada. Hari minggu ini, dia sudah berencana akan membersihkan halamannya sekaligus memanen beberapa tumbuhan yang telah berbuah.

Akan tetapi tiba-tiba saja, suara bel rumahnya berbunyi yang setelah ia cek, kejutan yang ia terima adalah kehadiran sahabatnya yang mendadak dilengkapi dengan senyum aneh yang terlihat menyeramkan.

Ia sudah menebak apa maksud kedatangan kekasih ketua OSIS itu, pasti ia ingin menyelidiki hubungannya dengan Sakha gegara pernyataan pemuda itu kemari.

Beberapa kali Lana menghembuskan nafas kasar, ia merasa sangat kesal dengan ucapan asal Sakha juga tingkah pemuda itu yang malah semakin membuatnya salah tingkah.

Ingin dirinya menjauh dari pemuda tapi bahkan ia seperti tidak bisa mengontrol tubuhnya sendiri yang malah merasakan kenyamanan kala bersama Sakha. 

"Tapi, jujur deh La. Sakha emang udah nembak kamu kan?"

Lana sontak membeku.

Melihat sahabatnya itu yang seketika terdiam , Dilla membelalak dan menutup mulutnya yang hampir berteriak.

"Jadi benar dia bilang suka sama kamu? LANA!! Jahat ih kok gak cerita." Dilla mencebik dan mengerucutkan bibirnya.

Lana mengernyitkan dahinya dan menghela nafas panjang.

"Aduh..enggak tau ah, aku pusing." elak Lana bingung bagaimana dirinya harus menjelaskan pada Dilla.

"Kamu tolak dia? Serius La?" Dilla semakin penasaran.

Lana berjongkok dan mulai memakai sarung tangannya.

"Ih, cerita dong La. Kamu tolak dia?"

Lana mengangguk sambil tangannya sibuk memetik cabe rawit kecil yang sudah memerah di kebun kecilnya. 

"Memangnya kamu enggak suka sama Sakha, La? Dia ganteng lo, kaya raya, memang sih prestasinya biasa saja. Tapi kelihatannya dia anak baik walau jutek. Dia juga sepertinya tulus kalau sama kamu." lanjut Dilla berceloteh.

"Aku enggak ada niat untuk pacaran, Dil."

Dilla ikut berjongkok di samping gadis itu. Dia mengerti kenapa Lana bersikap demikian, tak lain adalah karena background keluarganya.

Gadis yang sejak kecil ditinggalkan oleh ibu kandungnya itu, pasti sulit percaya akan namanya cinta. Setiap ia melihat pasangan yang saling mencintai atau keluarga yang menyayangi satu sama lain, ia terkadang bersikap skeptis. Malah terkadang ia beranggapan kalau semua itu hanyalah topeng untuk menutupi permasalahan keluarga mereka.

"Tapi...kamu sebenarnya suka sama Sakha kan? Aku bisa lihat dari mata kamu lo." tebak Dilla sok tahu namun memang itu kenyataannya.

Dilla, sahabatnya itu terkadang seperti cenayang yang bisa menebak suasana dan perasaan hati Lana tanpa perlu ia berbicara.

Lana menatap Dilla dengan wajah sedih.

"Tapi aku enggak mau Dil, aku takut." lirihnya membuat Dilla tersenyum getir.

Dilla mengusap puncak kepala sahabatnya itu.

"Kenapa takut sih? Memangnya kamu masih enggak percaya sama yang namanya cinta ya? Kamu lihat kan, aku sama Joshua, kita berdua udah dua tahun pacaran, dan aku happy kan?"

Lana hanya mengedikkan bahunya, ia benar-benar tidak berpengalaman akan hal-hal yang berbau pacaran atau cinta.

"Kamu takut karena orangtua kamu ya?" lanjut Dilla.

Dilla hanya memeluk lututnya sambil memandangi daun-daun menguning yang berjatuhan di dekat tanamannya.

"Kalau kamu mau berpikir positif, kamu lihat deh, ayah dan bunda kamu. Mereka sudah menemukan orang yang benar-benar mereka cintai dan sekarang mereka bahagia dengan keluarganya masing-masing. Benar kan?"

"Tapi mereka tidak mencintaiku."

"Maksudku bukan begitu, La" Dilla menggaruk kepalanya, takut salah bicara. "Maksudku, kamu juga harus seperti mereka, menemukan orang yang benar-benar cinta dan sayang sama kamu. Orang yang bisa bikin kamu bahagia."

"Bagaimana jika aku tidak bahagia?"

"Lana, kalau soal akademis aja kamu enggak ada takutnya. Tapi kalau sama hal begini, pesimis nya bukan main." sungut Dilla.

"Cara  berpikirku aneh ya?" Lana memiringkan wajahnya dan menatap sahabatnya itu.

"Hooh." Dilla terkekeh.

"Tapi sebenarnya ya La, daripada dengan Sakha, yang aku enggak yakin track record nya seperti apa, aku lebih senang kalau kamu suatu saat jadian sama Kak Bayu."

"Apa pula, bawa-bawa nama Kak Bayu." Lana menggeleng-gelengkan kepala bingung dengan pikiran teman sebangkunya itu.

"Kak Bayu, La. Tinggi, ganteng, pinter, sayang sama kamu, dia kandidat terkuat untuk jadi pasangan kamu. Kalau sama Kak Bayu, aku dukung 100% sih."

"Hubungan aku dan Kak Bayu seperti saudara, kan kamu juga tahu gimana Kak Bayu selalu jagain aku sejak kecil. Dia anggap aku sebagai adiknya."

Dilla hanya berdecak.

"Tapi aku yakin, Kak Bayu tuh punya perasaan lebih sama kamu."

"Halah, kamu sok cenayang deh."

"Pokoknya, aku harap kamu berhenti menutup hati kamu. Sudah berapa cowok yang kamu tolak, kali ini aku benar-benar bisa lihat kamu nyaman sama Sakha, jadi aku harap kamu kasih dia kesempatan. Kasih diri kamu kesempatan juga untuk jatuh cinta."

"Enggak tahu ah, lagian kita masih kecil, Dil. Aku juga mau fokus dulu untuk kejar beasiswa, aku enggak mau terganggu oleh hal-hal kayak gini. Bikin pusing."

"Ya ampun, disuruh pacaran malah pusing, ya sudah terserah kamu, aku cuma pengen kamu happy aja. Kalau kamu emang masih mau pacaran sama kamus dan buku-buku tebal itu, silahkan." sindir Dilla kesal sembari menggembungkan kedua pipinya.

"Kesal ya sama aku?" tanya Lana polos.

"Pake nanya..IYAAAAA!"

1
Rita Riau
siapa yang harus disalahkan,,,? apakah Shaka yg brutal,,, Lana yang terabaikan,,, atau kah takdir yang memilih mereka masuk dalam lingkaran nya,,? lanjut Thor,,,
Rita Riau
kapan Lana ada bahagia,,, terlalu kejam takdirnya,,
Rita Riau
tuh Shaka dengerin betapa baiknya Lana,dan kamu hanya seorang pecundang
Rita Riau
bagus Lana,jgn lemah bikin hidup di Shaka dalam penyesalan seumur hidup
Rita Riau
terlalu bego kamu Lana kalo mau di bodohi oleh manusia seperti si Gani
Rita Riau
hadeeh,,, mampus aja sekalian Sofia ga simpati aq
Rita Riau
udah mau mati baru ingat anak yang rak di inginkan. basi
Rita Riau
takdir benar benar kejam mempermain hidup Alana,,, kasihan Lana,,
Rita Riau
Lana,ga salah kha,,, kamu salah besar kalo membenci Alana,,, yg salah itu bapak nya.
Rita Riau
berarti yg nabrak ayah Shaka sampai meninggal itu si putra ayah Alana. rumit
Rita Riau
kasian Alana, punya ayah tapi seorang pecundang dan memiliki seorang ibu namun lebih bagus ibu ayam,,
Rita Riau
Lana,kamu bersama Shaka aja biar waktu yang membalas semua perbuatan orang tua mu,,
tak bapak tak ibu sama aja dua duanya jahat sama anak sendiri
Rita Riau
ga apa" Sofia terus aja dgn sikap mu yang tak menganggap ada anak mu, akan ada hari balasan karena hukum alam itu berlaku tabur tuai juga nyata
Rita Riau
kasian banget Lana, nanti kalo kedua orang tua datang dgn penyesalan ga usah dipedulikan juga.abai kan
Rita Riau
bahagia kan diri mu Lana walaupun tanpa kasih sayang orang tua mu.
Rita Riau
nyesek banget dgn nasib Lana,,, punya orang tua tapi seperti yatim piatu. bapak ibunya cuma pandai bikin setelah hadir di sia sia kan,,, bener bener orang tua egois,,
Rita Riau
izin mampir ya Thor,,, 🙏
CantStopWontstop
Aku udah jatuh cinta sama cerita ini, semoga thor terus update terussss!
Abadon007
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Coralfanartkpopoaf
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!