NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Sang Mafia

Terjerat Obsesi Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwine

Dante, pria kejam yang hidup di dunia kelam, tak pernah mengenal rasa iba. Namun segalanya berubah saat ia bertemu Lea, gadis lugu yang tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhannya. Lea, seorang guru TK polos, kini menjadi obsesi terbesarnya—dan Dante bersumpah, ia tidak akan melepaskannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Dion berdiri di depan rumah mewah yang baru saja dante beli,dia berdiri dengan tegap,kedua tangan nya di masukan kedalam saku celana nya.

Dia berjalan dengan gagah nya,semua pelayan dan pengawal tidak ada yang berani menegur nya,karena mereka tahu kekompakan antara kakak beradik itu.

"buka pintu nya!"perintah nya kepada salah seorang pengawal yang di tugaskan menjaga pintu.

tanpa di perintah dua kali,pengawal itu langsung membuka kan pintu dengan sedikit membungkukan badan nya.

"dia pikir dia siapa?pengawal sebanyak ini hanya di tugaskan untuk menjaga satu gadis?"gumam nya sedikit mengejek.

sementara itu,lea dia merasa bosan berada di dalam kamar terus menerus,dengan memakai baju daster tanpa lengan dia berjalan ke arah dapur,dia bebas memakai pakian santai,karena dante tidak pernah mengijinkan para pelayan dan pengawal berada di dalam rumah. Dan dante pun sudah pergi selama tiga hari,entah kemana yang penting lea tidak merasa terkekang untuk sementara.

Dia membuka kulkas dua pintu itu,dan mengambil satu botol air putih,menuang kan nya ke dalam gelas cantik.

"ah....segar sekali..."lirih nya pelan,menikmati setiap tegukan air putih itu.

Saat dia berbalik,tenggorokan nya tercekat,matanya membulat,tubuh nya kaku.

Ternyata dion sudah berdiri di belakang nya sejak tadi.

"kamu...."ucap nya kaget.

Tenggorokannya tercekat, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Ia menelan ludah, jantungnya berdetak kencang ketika melihat Dion berdiri di belakangnya dengan tatapan tajam.

Dengan cepat dia menyimpan gelas itu di atas meja makan,dia langsung menarik tangan dion dan bersembunyi di balik kulkas.

"kenapa kamu bisa sampai ke sini?"tanya nya berbisik,jarak mereka sangat dekat sekarang.

lea menengok ke kiri dan ke kanan,dia takut jika akan ada pengawal yang melihat nya,lea takut dion akan di sakiti.

"ini akan sangat berbahaya bagi dirimu sendiri.pulanglah cepat!"ucap nya lagi dengan menatap manik mata dion,lea benar benar khawatir sekarang.

Dion sangat gemas melihat gerak gerik gadis di depan nya itu,mata yang bulat,lesung pipi yang menambah kecantikan nya,membuat dion betah berlama-lama berdekatan dengan nya.

"aku mencari mu!"ucap nya dengan tegas.

Lea spontan mendongakan kepalanya,mata mereka saling bertemu,untuk sesaat hening. Deru nafas saling bersahutan. Dengan cepat lea memalingkan wajah nya ke arah samping.

"apa yang kamu katakan?mencari ku?untuk apa,sudahlah jangan khawatirkan diriku. kamu tidak tahu yang mempunyai rumah ini sangat kejam,dia psikopat!"jelas nya dengan sungguh-sungguh.

Lea tidak tahu,jika pria di hadapan nya ini adalah dion,kakak dari dante.

"ayo kita pergi!"ucap dion seolah tidak perduli dengan perkataan lea barusan.

Dion langsung menggenggam pergelangan tangan lea,pandangan lea langsung tertuju kepada tangan dion yang kekar.

"apa?"

"jangan ambil resiko dion. Ini sangat berbahaya,aku tidak apa apa cepat lah pergi."bisik nya lagi,lea tidak ingin dion menjadi korban kekerasan dari dante.

Lea masih berusaha mendorong Dion agar pergi, tetapi Dion malah tersenyum dan berkata, "Kenapa kamu begitu khawatir? Aku bukan orang asing di rumah ini."

Lea menatapnya dengan bingung. Dion kemudian mengungkapkan bahwa dia adalah kakak Dante. Lea terkejut dan merasa ketakutan jika Dion kakak Dante, apakah dia juga sekejam itu? Namun, tatapan Dion yang penuh perhatian membuatnya ragu.

Lea tertegun sesaat, matanya membulat, dan jantungnya berdegup kencang. Perlahan, dia melepaskan genggaman tangan Dion dari pergelangannya, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Kau... kakaknya?" suaranya bergetar, hampir tak terdengar.

Dion mengangkat alisnya, sedikit bingung dengan reaksi Lea. "Kenapa? Sepertinya kau begitu takut hanya karena aku adalah kakaknya."

Lea menelan ludah, tubuhnya menegang. Jika Dion benar-benar kakak Dante, berarti dia juga bisa sekejam pria itu. Tangan Lea sedikit gemetar, tetapi saat matanya bertemu dengan tatapan Dion, dia melihat sesuatu yang berbeda tidak ada aura dingin atau kejam seperti Dante.

Dion tersenyum kecil, menyadari ketakutan di mata gadis itu. Dengan nada lebih lembut, ia berkata, "Tenang saja, aku tidak seperti dia. Percayalah."

Lea masih ragu, tetapi ada sesuatu dalam suara Dion yang membuatnya ingin mempercayainya. Namun, apakah benar Dion berbeda dari Dante? Ataukah ini hanya tipuan lain yang akan membawanya ke dalam bahaya?

Lea meringis,kenapa dia bisa mempunyai masalah hidup serumit ini.

"entahlah...yang pasti aku tidak bisa menebak seseorang sekarang. Kalian adik kakak."ucap nya merasa prustasi.

"jadi kamu memilih diam di sini dengan nya?"tanya dion merasa bingung,dia benar-benar tidak menyangka jika pengakuan nya membuat lea ragu.

"jika tau akan seperti ini,mungkin aku akan pura-pura tidak mengenal dante tadi."gumam nya pelan nyaris seperti bisikan.

"kau mengatakan sesuatu?"tanya lea ,karena dia samar-samar mendengar suara dion.

"ah tidak."jawab dion dengan cepat.

Keheningan menyergap mereka.

Lea menunduk, perasaannya bertabrakan dengan logikanya. Hatinya berkata Dion bukan seperti Dante. Tatapan pria itu berbeda, auranya jauh lebih hangat. Tapi pikirannya menolak percaya begitu saja. Dia adalah kakak dari Dante! Bukankah mereka dibesarkan di lingkungan yang sama? Bagaimana bisa ia yakin Dion tidak memiliki sisi gelap yang sama?

Kepalanya berdenyut. Rasanya seperti ada pertempuran besar dalam dirinya.

Tanpa sadar, ia memejamkan mata, kepalanya menggeleng kuat, seolah ingin menyingkirkan semua kebingungan itu. Kalau bisa, ia ingin berteriak. Ingin menghilang saja dari semua kekacauan ini.

"ayo..."ucap dion sekali lagi,dengan tatapan memohon.

"apa kau yakin?maksud ku bagaimana kalau kamu dan dia tidak ada bedanya?"ucap lea dengan menyipitkan kedua matanya.

Dion menghela napas, lalu menatap Lea dalam-dalam. "Percayalah... Aku akan membawamu bertemu kakakmu."

Lea membelalak. "Kakakku?" Bisiknya penuh keterkejutan. "Bagaimana kau bisa mengenalnya? Apa kau yakin?"

Dion mengangguk. "Ceritanya panjang, tapi aku mengenalnya, dan dia sedang menunggu di perumahan yang kusewakan untuknya. Aku sudah membantu menyewakan tempat tinggal untuknya."

Lea terdiam sejenak. Hatinya berdebar. Kakaknya... yang selama ini ia rindukan. Jika Dion benar-benar bisa mempertemukan mereka, itu berarti dia bukan pria jahat seperti yang ia kira.

Setelah beberapa detik berpikir, Lea menghela napas dalam-dalam dan mengangguk. "Baiklah... ayo." Suaranya lebih mantap sekarang.

Senyum kecil muncul di bibir Dion. "Bagus, mari kita pergi sebelum dia datang."

1
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
Nuriati Mulian Ani26
waspada
tina
lanjut
ayusw: terimakasih sudah setia membaca🥰🥰
total 1 replies
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ayusw
🤩
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!