NovelToon NovelToon
Traditional Marriage

Traditional Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pelakor jahat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumi

Namaku Melody Bimantara, umurku baru dua puluh dua tahun, tapi sudah menjadi Manager sebuah hotel bintang lima milik keluarga.
Yang membuat aku sedih dan hampa adalah tuntutan orang tua yang memaksa aku mencari lelaki yang bisa dinikahi.
Kemana aku harus mencari laki-laki yang baik, setia dan mencintaiku? sedangkan para lelaki akan mundur jika aku bilang mereka harus "nyentana"..
Tolonglah aku apa yang harus aku perbuat??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KE POLISI

Lamborghini Aventador melaju dengan kecepatan kencang. Untung jalanan agak lengang gara-gara gerimis, jadi aku bisa sedikit ngebut.

Tiba-tiba dashboard revuelto memberi informasi bahwa aku harus mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan yang terjadi karena ada mobil terbakar di kilometer sepuluh.

Aku banting stir mengambil jalan pintas lewat rumah sakit bhayangkara.

"Nona, kita salah jalan, kenapa memutar?" tanya Sri melempar pandangannya keluar. Wajahnya masih terlihat pucat saking takutnya aku ajak ngebut.

"Baca di Dashboard Revuelto, mobil di arahkan kesini karena ada mobil terbakar di depan." jelasku.

"Owh begitu, canggih mobilnya. Sekarang kita diajak kemana ini. Sudah hampir jam delapan, kita bisa telat." ucap Sri matanya tertuju ke dashboard mobil.

"Tidak apa-apa, biasanya di kantor polisi agak lama, banyak pertanyaan. Tenang saja pasti sampai...."

Aku kembali tancap gas, Sri yang berada disampingku berteriak tidak putus-putus saking takutnya. Kata-kata sarkas keluar dari mulutnya. Aku tertawa...

"Nona jangan ngebut, saya ketakutan sekali. Nona harus memikirkan masa depan dan keselamatan. Kalau tabrakan langsung men*nggal, tidak apa-apa, tapi kalau patah tulang atau cacat, kita bisa tidak laku." protes Sri.

"Sudah mau sampai Sri, tenang saja. Kita sekarang berada di kantor polisi. Sri turun dari mobil dengan tubuh gemetar.

"Tahu begini saya tidak ikut, kaki saya gemetaran, kepala seolah berputar." keluh Sri mengikuti ku.

"Kita akan masuk ke kantor polisi, kamu tidak boleh ceng*ngesan harus santun."

"Baik nona, boleh saya minum dulu. Dada saya berdebar melihat polisi membawa senjata."

"Minumlah, tenangkan pikiranmu. Tidak usah grogi, kita tidak bersalah ngapain takut." kata ku berjalan ke gardu polisi.

Aku bertanya kepada polisi jaga, dimana Bryan. Sebenarnya aku tidak peduli Bryan aku hanya ingin tahu keberadaan papa. Dinana papa sekarang. Aku takut terjadi sesuatu karena papa dalam keadaan sakit.

"Gedung sebelah nona, kalau mau cepat bisa lewat memotong dari sini, resikonya nona kehujanan." ucap polisi itu ketika aku menanyakan keberadaan Bryan.

"Timakasih pak saya coba lewat dari sini."

Angin bertiup dengan kencang sampai menghempaskan pohon-pohon hias. Aku menaikan leher jaket, dingin sekali. Cuaca menusuk sampai ke tulang sumsum.

Hujan deras sekali seolah tercurahkan dari langit. Aku melipir di pinggir tembok supaya tidak basah. Setelah berjuang keras baru sampai di tempat pemeriksaan Bryan.

"Malam pak, saya ingin menemui Bryan pria yang ditangkap di rumah saya."

Aku melapor kepada polisi yang berada di lobby. Seorang polisi mengarahkan aku ke sebuah ruangan, aku dan Sri perlahan masuk lewat samping. Ruangannya luas.

Kami duduk dibelakang. Aku tidak bisa berkata-kata lagi ketika melihat papa dan Julianti duduk berdua. Mesra sekali. Perempuan itu sesekali menyeka keringat di kening papa.

Aku dan Sri duduk di bangku samping. Tidak ada yang tahu kalau aku hadir, di belakang sedikit gelap, karena lampu tidak semua menyala.

"Tuan besar bersama pacarnya." bisik Sri. Aku mengangguk.

Aku merasa gond0k dan tertipu, pantas papa menolak jasa pengawal, alasannya kurang privasi.

Sekarang aku baru tahu kalau dia bohong. Ia ingin bebas pacaran dengan Julianti.

"Nona kita ambil foto mereka, kemudian keluar. Saya tidak ingin tuan stroke karena nona ngamuk."

"Terserah kamu." ucapku menahan marah dan kesedihan di hati.

Aku menguping percakapan polisi dengan Bryan. Beberapa ucapan polisi membuat aku kaget."

"Tadi sore ada seorang laki-laki datang ke sini melaporkan kejadian yang menimpa dirinya. Pelapor bernama Arunakha, terkait penganiayaan yang dilakukan oleh saudara Bryan di kamar saudari Melody Bimantara." kata polisi itu.

Polisi lalu memperlihatkan beberapa foto korban. Yang lebih parahnya, kini korban berada di rumah sakit. Opname.

Nah loe!

Tentu aku sangat kaget, berarti Arunakha membalas Bryan dengan cara elegan. Kalau begitu aku juga akan dipanggil sebagai saksi.

Terbayang kasus ini akan kembali viral di media sosial. Yang aku khawatirkan adalah kesehatan papa.

Tapi dengan adanya pemandangan di depanku, papa sudah punya kekuatan terselubung.

Aku dikibuli mentah-mentah oleh papa, Bryan dan Julianti. Mengapa aku percaya dan terlalu bod0h. Tidak mungkin orang sudah menikah siri bisa putus cinta dalam sehari.

Untunglah aku mengaudit pendapatan dari semua warisan yang menjadi hak ku. Aku bukan serakah, aku memang harus banyak uang karena tanggung jawabku sangat besar.

Orang yang tahu akan mengerti berapa uang mengalir, semua perlu dana besar.

Aku tidak tahu apakah saat ini papa menyesal memberiku hampir semua harta warisan. Sebenarnya ini sudah disepakati oleh mama dan papa, saat mereka berdua dalam keadaan marah kepada kedua kakak ku yang kawin lari, suaminya tidak mau nyentana.

Kalau papa ingin memberi gvndik-nya rumah, mobil, atau uang, pasti masih bisa. Karena papa bergaji besar. Pantas papa terlihat selalu loy0 rupanya dia tertekan bathinku.

"Nona lama sekali, sudah malam kita pulang yuk." ajak Sri.

"Ambil foto lagi sekali setelah itu baru kita pulang."

"Oke, saya msu yang lebih terang." ucap Sri. Dan tiba-tiba....terang....

"Aihhh...ngapain kalian foto-foto. Kesini kalian!!" teriak polisi marah dengan nada tinggi.

Aku juga kaget setengah mati karena Sri memaki blitz camera, jadi terang.

Kami akhirnya keluar dari tempat gelap dan maju. Sri gemetaran memegang hapenya. Yang lebih kaget melihatku adalah papa julianti dan Bryan.

"Melody...." teriak mereka berbarengan. Aku tidak peduli kepada mereka, aku langsung duduk di kursi dan menjelaskan siapa aku.

"Maaf pak polisi saya adalah saksi kunci dalam kasus ini, saya gadis itu dan putri Ajik."

"Ohh.. Kenapa duduk disana, harusnya kamu berada disini untuk memberikan penjelasan yang transparan."

Papa berdiri dan berada di belakang ku, dia mengelus kepalaku. Ingin menepis tangan itu, tapi aku tidak mau membuat imej buruk.

Apalagi ada dua orang yang mengambil vidio dan merekam nya.

"Jelaskan apa yang terjadi, bukankah Arunakha datang ingin memperkosamu?"

Rupanya papa dan Bryan bersepakat membela diri dan mengatakan Arunskha mau memp*rkosaku. Makanya dia memukul Arunakha.

"Kenapa kamu foto-foto? Tidak boleh mengambil foto sembarangan.

Seorang polisi mendekati Sri yang duduknya agak jauh dariku.

"Ma-af pak, sa-sa-ya hanya ingin membuat dokumentasi."

"Siapa yang menyuruhmu, bisa dipenjara mengambil foto sembarangan." kata polisi itu menakuti Sri.

Tiba-tiba Sri menjatuhkan dirinya dan bersimpuh di kaki pak polisi. Polisi pun kaget dan mundur selangkah.

"Pak polisi jangan saya dipenjara karena nona melody yang menyuruh saya." ucap Sri membuat aku melotot.

Busyet, ternyata sri lempar batu sembunyi tangan. Aku tertawa, dalam hati tidak ada manusia yang benar-benar berani bekorban.

****

1
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kayaknya si saga suka deh sama Mel,lagian kenapa sih dia ngelarang² trs pdhl kan dia cuma bodyguard
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
besar sekali itu mau renov seharga 25jt
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kelihatannya bodyguard mu suka sama Kamu Melody, dari sikap nya yg tidak suka kedekatan mu dengan Arunaka
ayumi
dr teman baikku yg berkhianat
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
busett gak cukup 1 ronde pasti liar nih permainan nyaa
ayumi: wkwkwk sperti kuda
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
wahhh munarohhh ganass eyyy....
onel dapatt dari mana si munarohhh iniii??
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂: wahhhhh ini tentang nyeluppppp pencelupannn ea nelllll???
kayak oreo donk
ayumi: nikahnya baru nyeluuppp nya dah lama
total 4 replies
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Niat membantu tapi ada udang di balik batu ya Munaroh biar Arunaka menyukai mu
ayumi: ya kk
total 1 replies
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
udh mulai ada titik terang nih bahwa dalang semua ini ulah si juli
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
sabar melll.. itu lah hukum tabur tuai...
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Tuh kan sudah mulai ada titik terang bahwa Brian, Julianti dan pak Alit dalang dari semua nya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
udh kebelet tuh si Arun pingin wikuk tapi di tolak sama Mel akhirnya ditunda deh🤦
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
gangguin aja sih JD kan di pending adegan nya
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
masak nty mau pake daun buat di pakai.. hahahay......
aduhhhhh kasiannn itu yang tak bisa tumpah
. tapi udaaa penuhhh di otak
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Arunaka & Melody berbicara lah dari hati ke hati dan cari solusi terbaik untuk kalian berdua kedepannya nanti
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
eaa tertunda dehhh adegan lumatttttt melumattttt... isssss pasti sebel itu orang
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga Arunaka bisa menceritakan dengan detail tentang kejadian yang telah lalu kalo itu rekayasa Julianti dan Brian dan Melody percaya biar cepat clear permasalahan mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
mungkin Diah masih trauma sama kejadian dlu
𓆉︎ᵐᵈˡ Murni𝐀⃝🥀
semoga aja kesalah pahaman yang selama ini terungkap, siapa yang sebenarnya yang telah menculik dan menyandra Melody waktu itu.
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
itu mumpung ada, lawan bicara.. makanya ngocehhh truss karna pak made uda makan pisang rojooooo
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Diah trauma kelihatan nya ditindas sama Brian dan Julianti semoga Arunaka bisa berkata jujur pada Melody
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!