NovelToon NovelToon
Derita Anasya (To Be My Self)

Derita Anasya (To Be My Self)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jell linaa

leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat

leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya

dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. lagi-lagi berbohong

" jangan lupa yaa entar malam ikut gue kita seneng-seneng " Ucap vanes eliza tersenyum tipis padanya lalu berjalan masuk kedalam rumah

Eliza memasuki ruang tamu dirinya terkejut karena alex sedang duduk menunggu nya disitu

" Lama banget lo gue tungguin dari tadi ?"

" Maksudnya apa sih?' kenapa kamu ngomong lo gue sama aku?' aku kan pacar kamu alex "

" Dih pacar, hahaha, eh selama ini gue cuma mainin lo doang nggak serius, dan gue minta kita putus, entar sih cupu genderuwo malah ngadu lagi ke vanes "

" Keluar Lo dari rumah gue sekarang, kita udah nggak punya hubungan lagi " Ucap Eliza dengan membentak nya

" Tampah lo suruh kayaknya gue juga nggak betah deh lama-lama disini " Ucap alex kemudian langsung pergi

" Hussss " kesal Eliza, dia kemudian memecahkan vas bunga disampingnya dan melemparkan segala benda ke sembarang arah

" Alex keterlaluan, dasar cowok pengecut, bang$@t "

Setelah puas melampiaskan kekesalannya eliza pun langsung menaiki tangga dan pergi kekamar nya,

Seorang wanita paruh baya yang berkerja disitu bergidik ngeri melihat kelakuan eliza, dirinya kemudian langsung membereskan ruang tamu dirasa begitu berantakan itu

\*----\*----\*

Anasya merebahkan dirinya ditempat tidur setelah malam harinya dirinya baru saja selesai membereskan panti asuhan mulia dan membantu mbak dewi untuk masak

Nasya kemudian membuka ponselnya dilihat ada deringan panggilan tak terjawab dari vanes kedua kali, dan juga pesan cet yang masuk

" Datang ke alamat itu yang udah gue kirim, awas aja lo nggak datang, gue suruh alex keluarin dari sekolah, ngerti lo?" Cet vanes melalui wa dengan mengancam

" Apa lagi sih mau mereka?' aku harus gimana sekarang?' apa aku harus datang kesana?' tapi kayaknya aku nggak punya pilihan lain deh, aku nggak mungkin pasrah gitu aja dikeluarin dari sekolah, aku punya mimpi besar "

Nasya kemudian qawaaaw bangkit dan bersiap-siap, setelah selesai nasya pun meminta izin pada mbak dewi dan beralasan untuk kerja kelompok

" Kerja kelompok?' kerja kelompok apa kok malam-malam begini ?" Tanya mbak dewi cemas, dia sedikit khawatir dan mulai berfikir bahwa nasya sedang berbohong

" Hem dirumah temen mbakk, deket kok dari sini, nasya janji kok balik cepat "

" Yah udah kamu hati-hati, kalau ada sesuatu kabarin "

Nasya kemudian mencium tangan mbak dewi untuk berpamitan lalu pergi

" Mbak kak nasya kemana ?" Tanya salah satu anak panti

" Dia mau kerja kelompok dirumah temen "

" Kok malam-malam banget?' kenapa nggak nunggu besok ?" Tanya anak itu

" Aku juga tidak yakin dengan nasya, aku merasa khawatir kalau dia berbohong, tapi kemana dia malam-malam begini?' apa mungkin yaa urusan sekolah nya ?" Cemas mbak dewi didalam batin

" Palingan dia ketemu cowok mbak, mana jalannya malam-malam, keganjenan masih kecil udah belajar bohong " Ucap mbak kania

" Kania, kamu nggak boleh seperti itu, mungkin emang benar nasya lagi ada kerja kelompok "

" Kerja kelompok apa sih mbak malam-malam begini?' jangan mau gitu aja dong dibegoin sama nasya "

" Apa ucapan kania benar?' astaghfirullah, aku kenapa jadi mikir jelek gini sih sama nasya?' dia itu kan biasanya nggak pernah bohong sama aku " batin mbak dewi

" Kalau saran aku sih yaa, kalau misalnya mbak ngerasa ragu nih, bisa kali ngikutin anak sialan itu diam-diam, biar jelas dia itu bohong atau nggak " Ucap kania kemudian berlalu pergi

\*----\*----\*

" Akhirnya datang juga lo " Ucap vanes saat nasya tiba disebuah tempat

Tempat itu adalah rumah kosong yang sama tempat mereka menyiksa nasya beberapa hari lalu

" Mau kalian apa bawa aku kesini ?" Tanya nasya dengan takut

Vanes sepertinya tak menjawab ucapan nya itu, dan memberikan kode pada kedua temannya

Mereka kemudian langsung memegangi nasya dengan keras lalu menariknya masuk kedalam rumah kosong itu

Sesampainya disana mereka langsung mengikat kedua tangannya itu dengan sebuah tali

" Lo tenang aja cupu genderuwo, gue sama teman-teman gue cuma mau seneng-seneng kok, gue bosan dirumah nggak ada yang bisa gue siksa " Ucap Vanes dengan senyum menyeringai

Tamparan demi tamparan pun akhirnya melintas di pipi nasya, mereka kemudian mencoret mukanya dengan lipstik yang berlebihan lalu menarik rambut nya dengan keras

Jeritan nasya seolah tak mempedulikan tatapan mereka, bukanya kasihan mereka malah tertawa puas melihat dirinya tersiksa

" Kayaknya nggak seru deh kalau dia nggak mabuk, gue udah bawa sesuatu buat makan malam ini guys, sayang banget sih eliza nggak ikut, nggak bisa ngeliat ekspresi nya sih cupu genderuwo ini " Ucap alex

" Lo bawa apaan ?" Tanya bianca dengan tersenyum licik

" Nih, minuman basi, campur alkohol, favorit sih cupu genderuwo " jawab nya dengan jelas kamudian mengeluh minuman itu dan menyuruh nasya meminumnya dengan paksaan

Nasya sepertinya begitu tersiksa dan tidak bisa menelan minuman yang berbau busuk itu apalagi kepalanya sudah terasa begitu pusing dan berat

Nasya pun akhirnya langsung jatuh pingsan dan tak sadarkan diri apalagi dengan kondisi tubuhnya yang melemah

" Eh lex sih cupu genderuwo kenapa?' dia nggak mati kan?' lo nggak kasih racun kan kedalam tuh minuman ?" Tanya bianca dengan panik

" Aman bianca, paling tuh cewek cuman pingsan doang "

" Hahaha, lagian kalau dia mati biarin aja kali bi, kok lo panik banget " Ucap vanes dengan tawa

" Bukanya gue panik, tapi kalau tuh cewek mati, gue nggak mau dicari polisi "

" Yaa itu kan kalau ada yang lapor, kalau nggak ya nggak papa, lagian siapa sih yang berani laporin gue, biarin aja dia mati, gue sakit mata tau nggak lihat nya "

" Hahahaha iya juga sih "

" Eh gue laper ya bii, kebayakan ngomong gara-gara lo nih " Ucap vanes sambil memegang perutnya yang mulai keroncongan

" Yah udah kita beli makan dulu, lagian sih cupu genderuwo juga nggak mungkin bisa kabur, orang lagi pingsan "

" Yah udah yuk cabut "

" Eh lex lo jagain yaa nih cewek, terserah mau lo apain, mau nyentuh juga nggak papa " Ucap bianca dengan tersenyum tawa

" Dih ogah, jangankan nyentuh lihat aja gue jijik "

" hahahah " tawa vanes dan bianca bersamaan kemudian langsung keluar dari rumah kosong itu

Ardan tak sengaja lewat depan mobilnya bersama feli, mereka baru saja pulang menjenguk ayahnya itu dirumah sakit,

Mereka tak segajah melihat bianca dan vanes keluar dari dalam rumah kosong dan merasa ada yang tidak beres

" Bang ardan, coba lihat deh ngapain vanes sama bianca keluar dari rumah kosong kayaknya ada yang beres deh "

" Urusan mereka kali bukan urusan kita nggak usah ikut campur dek " Ucap ardan dengan wajah datar

" Bang ardan pernah cerita soal nasya, dia kan sering dijahatin sama vanes dan geng nya, bahkan gue kemaren lihat dia sampai dijadiin babu, bayangin tau nggak mereka tuh keterlaluan banget "

" Coba lo telpon nasya deh tanyain keadaannya kalau lo khawatir "

" Percuma bang ardan, gue udah ngechet dari tadi nanyain dia udah sampai rumah apa belum, itu pun belum dibales, lagian nomornya nggak aktif gimana mau nelfon ?" Gerutu felicia panjang lebar

" Terus mau lo apa ?"

" Ngecek dong, buat mastiin " Ucap feli kemudian langsung turun dari mobil

" Fel, Felicia, batu banget sih?' dasar cewek " Ucap ardan kemudian langsung ikut turun dari mobil

Felicia kemudian mengedep masuk kedalam rumah kosong itu secara diam-diam dia tak ingin bersikap kegabah karena dirinya juga merasa khawatir dan takut jika vanes membayar orang suruhan nya untuk menyekap nasya

Nasya tersadar dari pingsannya dirinya melihat disitu hanya ada alex yang sedang sibuk bermain ponsel nasya bertanya-tanya entah kemana teman-teman licik pria itu pergi

" Kayaknya aku harus kabur deh dari sini, sebelum mbak dewi khawatir, soal ancaman itu aku pikirin besok aja deh. Mana kepala aku masih pusing banget lagi " batin nasya

Felicia kemudian melihat dengan jelas kondisi nasya yang sedang diikat dan terlihat begitu lemah dan tak berdaya

" Tuh lo lihat kan kasihan banget tuh cewek " bisik feli pada ardan yang kini berada di samping nya

" Tunggu apa lagi?' ayo nolongin " Ucap ardan kemudian langsung menghampiri

" Bang ardan jangan gegabah " teriak felicia

" Cuma alex doang gue bisa hadapin " jawab ardan dengan suara nyaring

Alex yang mendengar ucapannya itu pun akhirnya langsung menoleh kebelakang dan melihat ardan yang datang menghampiri nya

" Mau apa lo ?" Ketus alex

" Lepasin Anasya " Jawab ardan dengan wajah datar

" Enak aja "

Bersambung....

1
Dinda Herli
Semangat up kak 😁
laraa.abadi'
hari ini kak sabar yaa
StarJustStar
Thor, aku hampir kehabisan kesabaran nih, kapan update lagi?
Siska: udah up kka
Arfina: kasihan banget nasya miris banget hidupnya kak
total 2 replies
Nia Daniaty
Semangat 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!