BADGIRL Mɪʟɪᴋ KETOS

Detak jantung vilan berdetak cepat,Rasanya tubuhnya menegang hebat.Gadis itu benar-benar membuatnya ketakutan.Ia bagaikan seorang malaikat maut yang sedang membawa sebuah senjata besar.

"Kakak!Kamu dimana!....Aku kan lagi cari kamu!"Fira berteriak dengan nada sedih.

"Sial,Jika ia berhasil kabur dari sini,Akan ia bunuh gadis itu."Batin vilan kesal.

Pemuda itu bersembunyi di sebuah ruangan.Sepetinya itu kamar tamu.Tak lupa ia mengunci pintu saat memasuki ruangan itu.Oh yaa...ia punya handphone.Ia akan menelpon orangnya untuk datang.

"Kali ini,Gw akan tangkep dan siksa Lo cewek gila."Gumam vilan menekan nomor seseorang.Namun sama sekali tidak ada yang bisa menyambungkannya dengan orang rumah.

"Sial,Kemana mereka!"Kesal vilan.

braaakk!!

Vilan terkejut menatap pintu ruangan itu berlubang dengan sebuah kapak besar dari luar,Gadis itu berhasil menemukannya.

"Hey,Aku menemukanmu."Fira tertawa nyaring,Gadis itu tersenyum senang.Ia dapat melihat wajah ketakutan pemuda itu.Ia pun memasang sebuah perekam kecil di sela-sela pintu,Ia akan memberikan video itu pada Vian.Agar pemuda itu tau bagaimana wajah ketakutan kakak biadabnya itu.

Vilan semakin kehabisan akal,Ia yakin dengan benar Fira mampu menebasnya,Melihat wajah gadis itu sama sekali tidak ada keraguan.Ia pun menatap sebuah jendela.Tanpa pikir panjang ia segera menerobos jendela itu hingga keluar.

Tubuhnya penuh dengan luka bekas sayatan kaca.Namun sekarang bukan itu yang penting.

Ia membutuhkan seseorang untuk membantunya.Pemuda itu berlari seperti orang gila ke arah jalanan.Ia menghentikan beberapa pengendara untuk meminta tolong.

"Tolong...tolong saya,Ada seseorang yang ingin membunuh saya.Husshhh....di...di rumah itu."Ucap vilan ngos-ngosan.

"Wah...ini tidak bisa dibiarkan,Membunuh orang dengan sengaja.Kita harus menelpon polisi."Ucap salah satu pengendara itu.

"Tidak perlu pak,Tolong bantu saya saja tanggap orang itu."Ucap vilan.

Para pengendara itu pun menepikan kendaraannya.Mereka berjalan mengikuti vilan untuk menangkap pembunuh yang bilang oleh pemuda tersebut.

"Dimana pembunuh itu??"Tanya salah seorang pengendara tadi.

"D-Dia ada di dalam,Dia membawa kapak untuk menikam saya."Ucap vilan dengan ketakutan.

"Ayo masuk saja,Untuk keamanan kota ini.kita tidak bisa diam saja mengetahui adanya pembunuh."Ucap seorang wanita pengendara tadi.

Vilan dan beberapa pengendara itu pun masuk.Vilan merasa lega saat berhasil memasuki rumah itu bersama orang-orang itu.Fira akan ia tangkap sesegera mungkin.

Hiksss!...hikksss...!

Vilan dan para pengendara itu menatap seorang gadis yang sedang menekuk lututnya.Wajahnya terlihat sayu dan sedih.

"Nak,Kau sedang apa disini??"Tanya pengendara perempuan itu.Gadis itu pun mendongak.Vilan langsung terkejut.

"A-Aku ingin dibunuh."Fira menangis ketakutan.

"Aku takut,Paman...bibi,Dia ingin membunuh dan memperkosaku."Ucap Fira menangis terisak.

"Hey,Jangan asal bicara!"Teriak vilan kesal,Ia adalah korbannya disini.

"K-Kau...kau...tidak,Jangan mendekat...aku takut!!D-Dia ingin membunuh ku,Monster itu kembali!!"Teriak Fira menatap vilan ketakutan.

"Kau bilang ada pembunuh disini,Dimana pembunuhnya??"Tanya sang pengendara lelaki muda dengan wajah curiga.

"Bukan aku pembunuhnya,Tetapi dia!...Dialah pembunuhnya bukan aku,Aku adalah korbannya!"Teriak vilan menatap tatapan curiga semua pengendara itu.

"Nak,Coba ceritakan pada kami,Bagaimana kamu bisa disini?"Tanya seorang pengendara perempuan itu.

"Ta-tadi,Aku sedang belanja di toko...tiba-tiba kakak itu membawaku kemari."Ucap Fira menunjukkan sebuah bungkusan makanan.

"Hey!Jangan asal bicara kau gadis bodoh!Aku akan mencekikmu bila kau mengarang lagi!!"Teriak vilan marah,Itu semakin membuat para pengendara itu menatapnya dengan waspada.

"Tidak,Kalian jangan mendengarkannya.Aku ada bukti bahwa gadis itulah yang ingin membunuhku,Bukan aku pelakunya!"Ucap vilan.Pemuda itu mengajak para pengendara itu kearah ruang tamu rumahnya.

"Di-Di sana,Tadi Aku mengurung diriku...Karna aku ketakutan melihat gadis itu ingin membunuhku"Ucap vilan sambil berlari ke arah pintu ruang tamu.

"Bibi,Aku takut."Fira menatap wanita pengendara itu ketakutan.

Saat sampai pada kamar tamu itu,Vilan sangat terkejut,Pintu yang berlubang dari luar itu,Bagaimana bisa berlubang dari dalam.

"Ini??"Vilan menatap tak percaya.

"Aku mengurungnya,Karna dia ingin melukaiku."Fira menunjukku pintu itu dengan gemetar.Sebagian pengendara itu memegangi kedua tangan vilan.

"Tidak!Hey kalian jangan tertipu,Gadis itulah pelakunya,Aku korban disini!!Percayalah!!"Teriak vilan tak terima.

"Kau pelakunya,Berhentilah menuduh orang lain,Apalagi gadis kecil ini."Ucap sang pengendara wanita itu.

Salah satu pengendara itu pun membuka pintu ruangan itu,Di pintu itu masih tertancap sebuah kapak dari dalam.Setelah ia memasuki ruangan itu.Ruangan itu terlihat berantakan dengan sebuah obat penenang yang berceceran.

"Sepertinya,Dia orang gila."Ucap salah satu pengendara itu,Memunguti obat penenang itu.

"Hey,Orang gila!Kalian yang orang gila!aku masih waras.Lepaskan aku!!Atau aku akan membunuh kalian semua!"Kesal vilan,Gadis itu benar-benar licik.

"Sebaiknya bawa dia kerumah sakit jiwa,Percuma saja bila kalian membawanya kekantor polisi,Polisi tidak akan mau menerima kasus orang gila ini."Ucap wanita pengendara itu.

"Kau benar,Aku akan membawanya.Kau urus gadis malang itu."Ucap sang pengendara laki,Pengendara berjumlah 5 orang itu pun memutuskan untuk membawa vilan ke rumah sakit jiwa.Sedangkan satu orang pengendara wanita itu mengurus Fira.

"Nak,Di-dimana rumahmu??"Tanya wanita itu berempati.

"Ru-rumahku...jauh Bu,Aku...ingin pulang."Ucap Fira menangis.Wanita itu pun memeluk Fira.

"Gadis yang malang."Ucap wanita itu,Walaupun ia berbohong.Ia bisa merasakan pelukan tulus wanita itu.Wanita itu pun mengajak Fira keluar.

"Adikku,Bagaimana bisa kau berada disini!"Teriak seorang pemuda yang baru saja turun dari motornya dengan wajah khawatir.

"Kakak!Aku di culik tadi."Ucap Fira menangis sedih.

"Siapa yang menculikmu,Bilang pada kakak!"Teriak Steven dengan marah.

"Nak,Pelakunya sudah di tangkap,Sebaiknya kau jaga adikmu dengan baik,Ia terlalu muda untuk berjalan sendirian di jalan gelap seperti ini."Ucap wanita parubaya itu menasehati.

"Baik Bu terima kasih banyak,Lain kali aku akan menjaga adikku dengan baik."Ucap Steven dengan wajah menyesal.

"Baiklah,Aku pulang dulu...putraku sedang menungguku di rumah."Ucap wanita parubaya itu.

"Baik Bu."Ucap Steven.Wanita parubaya itu pun pergi dari sana.

Wajah Fira yang polos langsung berubah dengan cepat,Gadis itu tersenyum senang.

"Dimana kau membawa supir lelaki bodoh itu?"Tanya fira menatap Steven dengan senyuman menyeringai.

"Di tempat yang tepat untuknya."Ucap Steven tersenyum.

Kedua orang itu pun segera pulang dengan menaiki motor,Kali ini stev lah yang mengendarai motor itu,Semuanya sudah mereka atur dengan serapih mungkin.

TBC

like dan komen.