BENIH TARUHAN

Nico sampai di rumah nya sudah malam.Dia dengan santai masuk ke rumah seperti biasa.

"Darimana saja kamu Nico?!" teguran seseorang membuat Nico menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya menatap kedua orang tuanya yang ada di ruang keluarga.

"Darimana aku itu tidak penting pah,buat apa kalian disini,hanya mau ngajak ribut saja !!" ucap Nico menatap dengan sinis.

"Jaga ucapan kamu Nico,kami orang tuamu !!" bentak sang mama.

"Orang tua,orang tua yang selalu membuat anaknya merasa sendiri.Kalian tahu,apa yang aku rasain saat ini itu seperti anak yatim piatu !!" teriak Nico dengan wajah memerah

"Kalau kalian hanya sibuk mencari kesalahan Nico,lebih baik kalian nggak usah dirumah,itu lebih baik !!" sambung Nico dan langsung berlari menuju kamar nya di lantai dua.

"Nico, Tunggu Nico !!" teriak sang papa.

Gilang Pradipta dan juga Marina adalah orang tua Nico.Mereka disibukkan dengan kegiatan perusahaan dan segala perkembangan bisnis mereka.Bisnis Keluarga yang menuntut mereka untuk merelakan waktu mereka bersama anak semata wayangnya tak ada.

"Astaghfirullahal'adzim Nico,pah..mama sudah nggak tahan dengan perangai Nico.Memang benar,kita itu kurang perhatian pada dia.Jadilah dia seperti ini,tak terkendali hanya bisa membuat aku spot jantung."keluh Marina pada sang suami.

"Mama mau gimana?"tanya Gilang sang suami.

"Aku pensiun deh pah,kamu saat ini hanya butuh kerja sama dengan Prima,aku yakin dia bisa handle.Nanti aku akan bantu dari rumah." ujar Marina.

"Mama yakin, seminggu lagi Nico sudah harus pergi ke LN lho mah,kamu yakin mau dirumah besar ini sendiri?" tanya Gilang meyakinkan.

"Yakinlah,aku mau fokus dengan yayasan saja pah." ujar Marina.

"Baiklah,nanti kita diskusikan dengan Prima kalau gitu." ujar Gilang.

...----------------...

Pagi hari di rumah keluarga Pradipta terlihat Nico menuruni tangga dan melangkah ke arah meja makan.Disana terlihat sudah ada Gilang dan Marina menunggu anak semata wayangnya untuk sarapan.

"Pagi son," sapa Marina pada Nico.

"Pagi,tumben aku melek mata masih ada kalian dirumah." sindir Nico.

"Duduklah,kita sarapan sama-sama.Sekalian mama sama papa mau ngomong sesuatu sama kamu." ucap Marina mencoba bersabar menghadapi putranya.

"Gimana persiapan kuliah kamu Nic,apa ada kendala?" tanya Gilang dengan sembari menikmati sarapannya.

"Nggak ada,semua beres.Om Prima sudah urus semuanya." jawab Nico dengan santai.

"Mama nggak kerja?"tanya Nico menatap mamanya sekilas karena dia heran dengan mamanya yang masih terlihat tanpa polesan make up.

"Mama mulai hari ini pensiun." jawab Marina .

Uhuk uhuk

Nico yang sedang minum tiba-tiba tersedak mendengar ucapan Marina kalau dirinya sudah tak bekerja dengan sang papa.

"Pelan-pelan Nico,kamu kenapa ceroboh sekali sih.." omel Marina seraya menepuk pelan punggung Nico pelan.

"Mama serius,kenapa baru sekarang?" tanya Nico menatap kesal.

"Maafin mama yah,karena memang mama dan papa sadar kalau selama ini kami sudah abai sama kamu Nic," ucap Marina menyesali apa yang terjadi lima tahun belakangan ini.

"Aku tahu ,nggak mudah untuk mengembalikan perusahaan yang hampir bangkrut ke keadaan semula atau bahkan lebih dari yang dulu.Maafin Nico juga ,yang egois dan juga nggak mau tahu posisi kalian."ucap Nico penuh penyesalan.

"Sudahlah,kita semuanya punya salah.Tapi,yang perlu kamu tahu..kami sangat sayang sama kamu Nic,maka dari itu..kami susah payah membangun bisnis ini lagi yang sempat berantakan karena ulah mereka,manusia serakah dan membuat usaha kakek kamu hampir bangkrut." ucap Gilang.

"Iya pah,Nico janji..setelah selesai kuliah Nico akan bantu papa." ucap Nico tersenyum manis pada papanya.

"Ya Allah ,sudah lama aku tidak melihat senyuman manis anak ku ini.Aku begitu tidak becus mengurus anak ku hanya demi harta aku melalaikannya ."batin Marina sakit saat melihat sosok tampan yang kini menjelma menjadi sosok yang di gandrungi para wanita.

...****************...

Nico melajukan motornya ke Sekolahnya.Empat hari lagi dia akan meninggalkan sekolah itu dan mulai bersiap untuk pergi ke LN bersama empat sahabat lainnya.

"Pagi boss !!" seru keempat inti Black Rider saat Nico sampai di parkiran.

"Hemm," jawab singkat Nico dan melenggang pergi.

"Anji*...tuh bocah ngapa main tinggal aja !!" seru Nolan melihat Nico yang langsung pergi meninggalkan para sahabatnya itu.

"Aneh nih bocah,kayak kesambet jurig ," sambar Dino.

"Mungkin ada masalah,mendingan kita jangan bikin dia murka." ucap Bima.

Lima inti Black Rider masuk alam kelas.Mata Nico menilik sejarah.Terlihat Leka yang sedang diam dengan membaca sebuah buku.

Nico melewati bangku Leka begitu saja.Para inti Black Rider saling senggol dengan sikap bisa nya itu.

Sementara Leka yang tadi sempat sedang ngobrol dengan Wulan tiba-tiba melihat Nico cs langsung duduk di bangkunya dan membaca buku bacaan yang dia bawa dari rumah.

"Kamu marahan sama Nico?" bisik Wulan pada Leka.

Leka melirik Wulan dan menghela nafasnya dengan dalam."Kita udah putus." jawab Leka dengan berbisik.

"Hahh,putus !!" teriak Wulan tiba-tiba membuat dirinya perhatian anak-anak di kelas itu.

"So_sorry,lagi bahas Drakor.." kelit Wulan meminta maaf pada anak-anak dan memukul mulutnya pelan.

"Sorry, keceplosan Le,"bisik Wulan pada Leka.

"Hemm.." jawab Leka dengan beralih menuju yang dia pegang.

"Gimana ceritanya kamu sampai putus sama doi ,dia selingkuh atau...

"Sudah nggak cocok." jawab Leka memotong omongan Wulan.

"Klise,alasan mu itu dari emak bapak gue pacaran sama aja alasannya." kelakar Wulan.

"Issttt...emang begitu kenyataannya. Gue nggak mau LDR." jawab Leka asal.

"Ya Allah Leka,kamu sama doi baru dua bulan pacaran masa mau cerai aja."

"Hehh..dia bukan suami aku Wulwul...mana ada status janda ," ucap Leka dengan mengetuk kepala Wulan dengan buku yang dia pegang dengan pelan.

"Statusku sekarang bukan perawan lagi Wulan.." batin Leka

"Hehehe.. Lele,kamu tahu kan,kalau anak jaman sekarang masih pacaran aja sudah punya panggilan nya yang ade-ade aja.Ada yang panggil mama papa,Abi umi,Daddy mommy,kalau udah putus di panggil janda duda dong..." kelakar Wulan.

Leka hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar kelakar sahabatnya itu.

Kegiatan sekolah selesai UN memang tak ada,hanya melengkapi berkas saja dan menyiapkan acara untuk perpisahan.

Sepulang sekolah Leka mampir ke makam sang ibu dan tak lama dia pulang kerumahnya .Dia mengernyitkan dahinya melihat mobil sang papa sudah ada di halaman rumahnya.

"Assalamualaikum.."ucap Leka saat masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikumsalam.." jawab dari dalam rumah.

Leka berjalan dengan santai kedalam rumah namun,ada yang aneh dari wajah sang papa.Seperti sedang menahan emosi.

"Pah.." panggil Leka yang akan menyalami sang papa namun,dia tak menyangka kalau tangannya di hempaskan begitu saja oleh sang Papa.

"Papa kenapa?" tanya Leka dengan lirih.

"Jelas apa ini?" tanya sang papa dan menunjukkan sebuah benda ke depan Leka.

Deg.

Bersambung