••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
...Happy Reading✨...
"Mau tidur bersama?"
"Mau! Eh?"
"Tidak!"
Semakin gemas saja pria itu menganggu istrinya yang sedang malu-malu kucing. Apa ini? Kenapa ia melakukan semua ini hanya untuk melihat wanita ini? Kenapa dia melakukan semua rencana ini hanya untuk mengikat wanita ini terus berada di dekatnya?
"Jadi sentuhan malam itu yang kamu inginkan?" Bisik pria itu dengan suara menggoda. Sial! dia ketahuan. Tapi tunggu dulu, kenapa malah dirinya yang terlihat seperti orang yang sangat menginginkan itu. Meski kenyataan memang benar.
Apa perlu ku beri obat tidur lagi pria ini? Agar mulutnya tidak bisa bicara omong kosong begitu!
"Jangan berfikir yang macam-macam, kamu akan mengajarkan anakku untuk berfikir mesum seperti mu!" Kata pria itu sembari bangun dari duduknya. Tantri yang terus terpancing ingin membalas pria itu kini berdiri dan menghalangi jalan pria itu.
"Jika aku diam bukan berarti kau bisa seenaknya ya!" Tunjuk wanita itu dengan wajah sebalnya.
Kevin terdiam, pria itu sedang menahan diri saat ini. Wajar saja, dirinya adalah laki-laki normal. Dirinya tidak tidur semalam di kamar ini karena melihat pakaian istrinya yang selalu meminta untuk di sentuh.
Wanita cantik di depannya ini hanya menggunakan tantop dan celana pendeknya. Padahal waktu hari pertama mereka menikah wanita itu masih tetap mengenakan baju yang lengkap. Tapi lihat sekarang nyalinya, sangat berani sekali memancing sisi liarnya.
"Jika istriku ini terus berada di depanku dengan pakaian begini, maka aku tidak yakin bisa membiarkan mu untuk berkerja hari ini." Ungkap pria itu sembari menatap dari ujung kaki hingga ujung rambut Tantri.
Tantri menatap dirinya, oh iya! Dirinya kemarin sedang marah dan mengenakan pakaian yang dia mau. Wanita itu semakin menyunggingkan senyumnya.
"Kenapa tuan Kevin yang terhormat? Apa kamu merasa tergoda? Bagus lah! Mulai saat ini aku akan mengenakan pakaian yang aku mau!"
Pria itu meraih pinggang Tantri hingga terbentur badannya. Lalu di genggam nya tangan wanita yang terus saja menantangnya itu.
"Gunakanlah! Aku tidak ada melarang apapun, karena milikmu hanya milikku!" Ucap pria itu sembari menurunkan tangan lentik yang di genggamnya hingga menyentuh benda keras yang ada di balik handuk itu.
Jantung Tantri berdetak saat ia merasakan benda yang pernah ia rasakan malam itu. Wajah pria itu semakin tersenyum ingin menggoda Tantri lagi dengan membuka handuknya, dan membiarkan tangan itu menyentuh miliknya yang sudah ia tahan hasratnya sejak kemarin bertemu Tantri.
"Kau takut? Inilah yang membuat anak itu ada di dalam perutmu, hebatnya hanya dalam sekali gol saja." Ucap pria itu bangga, ingin membuat Tantri ketakutan. Namun ia salah lawan, Tantri semakin menantang saat ia merasa tertantang.
Oh jadi pria ini sengaja ingin menggodaku? Kita lihat apa yang ada terjadi padanya saat ia tidak bisa menahan diri dan aku menolaknya!
Tangan yang awalnya hanya menyentuh kini menggenggam benda itu, benda yang sudah lama ia inginkan sentuh lagi.
Mata terkejut Kevin tak bisa di sembunyikan, bahkan matanya kini bertemu dengan mata Tantri. Istrinya itu malah semakin tersenyum saat tau wajah pria itu seperti menginginkan lebih.
"Seperti malam itu? Yang seperti ini maksudnya?" Tanya Tantri sembari menaik turunkan benda bergelantung itu dan sesekali memijat.
"Shhhtttt... Jangan main-main Tantri davira_" Kata pria itu sembari memejamkan matanya.
Cup!
Ciuman itu dari Tantri dan mendapat lampu hijau dari sang suami. Sembari tangan yang sibuk di bawah, Tantri juga beradu lidah dengan Kevin.
Dan saat pria itu hendak menurunkan tali spageti tantopnya Tantri berhenti dan mengatakan hal yang membuat pria itu membeku seketika.
"Aku sedang hamil muda jadi belum bisa melayani mu sebagai istri." Ucapnya sembari menjauh, bahkan benda yang ia sentuh tadi itu masih terlihat mengencang dan besar.
Kevin langsung pergi masuk kedalam kamar mandi hingga menyelesaikan hal yang tidak harusnya ia awali tadi.
Tawa wanita itu kini terdengar nyaring, ia berbohong akan hal itu hanya untuk memberi Kevin pelajaran. Sedari tadi dirinya terus saja di goda, jadi ia hanya membalasnya dengan setimpal.
Di antara keduanya tak ada hal yang memalukan. Sama seperti layaknya suami istri, keduanya malah seperti pengantin baru yang nyata. Bukan hanya karena sudah tanda tangan kontrak. Keduanya sama-sama tidak masalah akan masalah hubungan suami istri. Anehnya Tantri dan kevin tak ada yang menyadari itu.
Keduanya hanya tau bahwa mereka sedang saling menghoda saat ini. Tapi tak ada yang benar-benar sadar akan tingkah mereka yang selayaknya pengantin baru.
...****************...
"Sudah lebih baik Tuan kevin?" Tanya Tantri yang duduk di ruang tengah dengan cemilan di tangannya.
Dari mulai masak dan kini sudah 30 menit berlalu tapi pria itu baru keluar dengan wajah yang lebih baik. Melihat itu Tantri sedikit kasihan dan senang, apa lagi saat tak sengaja mendengar pria itu mendesahkan namanya.
"Pakai ini untuk pakaian kurang bahan mu!" Pria itu melemparkan jaket yang di bawa dari kamar tadi. Tantri memang sudah membersihkan tangan dan dirinya sebelum masak. Wanita itu memakai setelan baju crop tanpa lengan dengan celana panjang kerjanya.
"Hhehe... Kenapa wajahmu masam sekali melihatku? Apa kau marah?" Tanya Tantri dengan bangun dari duduknya dan mengikuti kevin dari belakang.
"Karena hariku di ganggu oleh wanita seperti mu." Ucap pria itu sembari duduk di salah satu kursi.
"Utututu_ Seorang Kevin tidak bisa melawanku? Berita bagus itu!"
"Makan saja! Jangan biarkan mulutmu kosong dan membuat banyak sekali petasan di rumah ini." Ucap Kevin sebal dan memasukan nasi goreng kedalam mulut istrinya agar tidak banyak mengoceh.
Setelah usai mengunyah, kevin menoleh. Tak terdengar suara panjang dari bibir istrinya. Ternyata wanita itu sedang mengelus perutnya yang sedang kram. Rasanya seperti kram haid dan itu juga membuat Tantri bungkam.
Tanpa di minta, tangan kevin terulur dan mengelus perut Tantri. Tak hanya sampai di sana, pria itu juga menyuapi nasi goreng ke dalam mulut Tantri. Kini dengan pelan dan telaten, pria itu seakan tau tempatnya dan situasi.
Bahkan sampai habis tak tersisa nasi itu, barulah Kevin menyuapi dirinya sendiri dengan tenang dan tangan masih sibuk mengelus. Apa benar kata orang sana, bahwa menikah tidak akan menakutkan saat bersama orang yang tepat.
Tapi apakah kevin adalah pria yang tempat? Bahkan pikiran pria itu tak bisa ua baca sama sekali.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍