Suaminya berkhianat dan selalu mengabaikan nya, Calista malah tak sengaja bermalam dengan seorang Office Boy hotel tempat dia dijebak.
"Kamu masih perjaka?" tanya Calista pada lelaki tampan yang tidur dengan nya.
"Ya, Nona."
"Baiklah, aku akan bertanggung jawab! Kita akan jadi kekasih!" tutur Calista dengan serius, dia adalah orang yang selalu bertanggung jawab pada hal yang telah ia lakukan.
"Tapi saya hanya seorang Office Boy miskin."
"Aku nggak perduli latar belakang mu, aku hanya harus bertanggung jawab telah mengambil keperjakaan mu! Aku orang yang berpikiran sangat kuno, dimana keperawanaan atau keperjakaan sangat penting!"
Siapa sangka, ternyata lelaki itu bukan lah seorang OB biasa... akan tetapi seorang Bos besar misterius yang menyembunyikan identitas aslinya dari Calista dan pria itu mencintai Calista dengan ugal-ugalan!
Bagaimana rasanya dikhianati dan diabaikan suami lalu diceraikan, namun malah dicintai secara ugal-ugalan oleh kekasih misterius?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter - 24.
Di lokasi syuting, perasan Calista terganggu dengan wajah dingin Ravindra saat pergi dari kamar hotel tadi pagi. Wajah dingin itu, mirip seperti saat Ravindra menghajjar para penyerang di apartemen.
Namun, sebagai seseorang yang profesional Calista harus tetap bersikap seperti biasanya. Dia menyapa para kru dan sutradara, juga menyapa Andrean dan Adele sebagai bentuk hormat junior pada para senior.
"Calista, bisa bicara sebentar?" Andrean tiba-tiba saja mengikuti Calista ke arah kursi tunggu milik Calista.
Calista melirik ke arah Adele, wanita itu tampaknya tidak marah saat Andrean mendekatinya atau sedang menahan kemarahannya.
"Adele nggak marah? Ohya... kapan pernikahan kalian berdua dilangsungkan? Hamil Adele semakin besar, jangan sampai orang-orang menghujatnya karena hamil diluar nikah. Lagian, lagi hamil gini kenapa kekeh mau tetap syuting?"
Wajah Andrean seketika sedih, meski dia dan Adela jahat pada Calista... kenapa Calista masih perhatian pada Adele?
"Adele sudah minta berhenti dari syuting, dia akan membayar sejumlah biaya pinalti karena meninggalkan perannya. Dia mau berhenti syuting setelah aku tanda tangan surat perjanjian, isinya jika aku berani macam-macam dengan mu saat syuting ini berlangsung... aku akan dimasukkan ke dalam penjara karena tuduhan zina. Kami sebenarnya sudah menikah secara negara dan sudah mengantongi buku nikah, resepsi akan di adakan seminggu lagi. Tapi maaf, aku tak bisa mengundang mu karena Adele tak ingin kamu datang."
Panjang lebar Andrean menjelaskan, dengan suara pasrah dan terlihat tertekan. Sementara Calista mendengus kasar, mendengar Adele akan menuntut atas tuduhan zina. Seharusnya, dia lah yang menuntut Adele dan Andrean dengan tuduhan zina saat dia dan Andrean belum bercerai? Tapi dia melepaskan kedua orang itu!
"Seharusnya kamu bahagia, Andrean. Ini kehidupan yang telah kamu tunggu-tunggu. Menikah dengan anak dari seorang investor besar, sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Lalu kenapa... kamu malah memperlihatkan wajah sedih mu padaku?" Calista berdecak, dia sebenarnya sudah tak perduli pada mantannya itu tapi rasa empati yang dia rasakan pada sesama manusia sering kali muncul begitu saja.
Ya... dia hanya berempati pada sang mantan.
Andrean menggeleng lemah, "Ini adalah hukuman untukku karena tak pernah menghargai kamu dan mengkhianati kamu. Meski aku tersikssa dengan pernikahan ku dan Adele, aku nggak akan mengeluh apapun padamu. Karena aku tau... aku sudah tak punya hak lagi dipedulikan olehmu. Kita sudah bukan siapa-siapa dan aku sudah menerima dengan ikhlas."
"Baiklah, jadi tujuan mu bicara dengan ku mau apa?"
"Ibu telepon aku semalam, Bapak sama Ibu kangen sama kamu. Aku bilang... sekarang kamu sangat sibuk karena sudah jadi artis yang terkenal, jadi pastinya akan sulit datang lagi ke Bandung. Aku juga bilang, kita sudah resmi bercerai dan aku akan menikah dengan Adele. Tapi, Adele nggak bolehin aku ajak Ibu sama Bapak datang ke resepsi pernikahan kami. Begini... bisakah kamu telepon Ibu sama Bapak untuk sekedar menuntaskan rindu mereka padamu. Mereka bilang meski kita sudah bercerai, kamu tetap akan menjadi putri mereka."
Calista menarik nafas sesak, tega sekali Adele tak memperbolehkan Ibu dan Bapak datang ke pernikahan putranya sendiri.
"Lihat nanti, aku nggak janji padamu. Sekarang pergilah... mata calon istrimu akan keluar sebentar lagi karena terus melotot padaku." Ejek Calista.
Andrean langsung salah tingkah, kecemburuan Adele memang sudah ke tahap ekstrim. Apalagi dia sekarang tak bisa melawan Adele karena ancaman dari calon ayah mertuanya. "Aku pergi."
Dengan langkah tergesa-gesa, Andrean kembali ke sisi Adele di tempat tunggu mereka saat syuting. Terlihat Adele memarahi Andrean dan memaki lelaki itu tapi Andrean hanya diam saja menerima.
"Haish! Aku kira hidup mu akan bahagia setelah mendapatkan semua yang kau inginkan. Andrean... Andrean...." lalu Calista fokus membaca script naskah, dia menghapal beberapa dialog sebelum syuting mulai take.
Tak lama Bara datang, dia sudah melihat Andrean mendekati Calista tapi dia hanya menunggu. Jika Calista diganggu oleh Andrean, baru lah dia akan turun tangan.
"Mau ngapain Andrean bicara dengan mu? Masalah naskah?" tanya Bara sambil duduk.
"Ya, begitulah. Kami kan emang terlibat beberapa adegan, jadi dia bertanya tentang itu."
Bara menaruh naskah di tangannya di atas meja kayu, lalu dia mendekati Calista seperti menempel dan berbisik. "Aku tau dia mantan suami mu, jadi kalau dia ganggu kamu... katakan padaku. Aku akan menghajaarnya untukmu."
Lagian, aku udah dibayar Tuan Ravindra buat lindungi kamu. Aku nggak mau makan gaji buta! Bara terkekeh dalam hatinya karena gajinya dari Ravindra sangat besar berupa mobil seharga 12 miliar.
Mata Calista membelalak, dia menutup mulutnya sebentar karena terkejut lalu menarik lengan Bara. "Kau tau darimana? Aku dan Andrean sangat merahasiakan nya, bahkan proses perceraian sangat tertutup agar pihak media tidak tahu."
"Aku ini dikirim seseorang yang mengagumi kamu, dia kekasih misterius mu. Aku dibayar untuk melindungi mu, kau percaya?" Bara berwajah serius.
"Kau gila! Aku nggak punya kekasih misterius, berapa kali aku harus bilang." Calista mendoroong tubuh Bara dengan ekspresi sebal.
"Aku serius, Cal. Coba pikirkan, siapa kekasih misterius mu ini? Mungkin pacarmu yang waktu itu keluar dari gedung hotel dan masuk mobilku pulang dengan mu setelah pesta."
"Katanya orang misterius mu yang menyuruh mu, lalu kenapa kau bilang orang misterius itu pacarku? Artinya... kau nggak kenal siapa orang misterius itu!" Calista tak mengerti.
"Karena aku belum pernah melihat wajah orang misterius yang memintaku melindungi mu, jadi aku hanya menduga... mungkin saja orang misterius itu pacar mu yang waktu itu."
Calista menggeleng, "Dia bekerja di hotel sebagai Office Boy, kamu kira dia mampu membayar mu dan juga membayar kiriman food truck setiap hari kesini. Belum dia membayar tagihan makan malam saat pertemuan beberapa waktu lalu. Itu bisa sekitar belasan miliar, Bara!"
Bara berdecak ringan, "Semua kemungkinan bisa terjadi, hanya saja niat pria misterius ini baik padamu. Tak ada niat jahat darinya, jadi... jika suatu hari kamu akhirnya tahu siapa identitas pengagum rahasiamu itu, jangan marah padanya."
Bara cukup mengerti perasaan lelaki, dia tahu Ravindra melakukan semuanya dengan sembunyi-sembunyi dengan niat baik. Dia hanya ingin membantu hubungan Ravindra dan Calista, jadi membicarakan hal-hal baik tentang Ravindra.
Seorang fans fanatik Bara datang ke lokasi syuting, wanita itu melihat dari jarak jauh karena tak diperbolehkan masuk ke sekitar area syuting. Tapi, dia bisa melihat dengan jelas kedekatan Bara dan Calista dan dia tersenyum dingin akan menargetkan Calista.
Ah, paparazzi emang menyebalkan 🤔😅
Pasti dia pikir, Bara ada hubungan dengan Calista 😅