Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran Awal
"Astaghfirullah...kenapa ini?? Pekik Elmira. Tanpa menunggu lama dengan gemetar dia menelpon Andy. "Mas..sampai rumah masih lama gak?"
"Eh sayang..a..ada apa? Mungkin malaman..."jawab Andy.
"Kalau bisa pulang sekarang ya Mas, aku pendarahan ini, aku takut banget. Cepat pulang Mas, antarkan aku ke rumah sakit," mohon Elmira.
"Astaga...i iyaa Yank...ya dah aku pulang sekarang ya," Andy mengakhiri panggilan Elmira dan bergegas pulang ke rumah.
Sampai rumah Elmira sudah siap menunggu Andy dan mereka langsung menuju rumah sakit terdekat.
"Hiks...hiks...hiks...kasian anak kita Mas. Padahal 3 hari lalu sebelum Mas pergi detak jantungnya masih normal. Kenapa sekarang jadi begini??? Maafkan mama nak, mama kurang hati-hati menjagamu, mama terlalu letih hingga kau memilih meninggalkan mama" sesal Elmira meratapi anaknya.
Ya, dokter memvonisnya keguguran setelah memeriksa detak janinnya yang sudah tidak terdengar lagi. Janinnya sudah tidak menempel di dinding rahim Elmira karena terlalu lemah. Serangkaian tindakan medis pun telah dilakukan untuk menolong Elmira termasuk untuk mengeluarkan sisa darah di rahimnya.
Andy mendekati brankar Elmira. Dia yang bingung dengan situasi yang terjadi hanya bisa memeluk Elmira. "Sudah sayang ikhlaskan saja calon anak kita ya. Itu artinya dia belum ditakdirkan untuk dilahirkan di dunia. Kita masih muda, waktu kita masih banyak. Kita bisa berusaha lagi untuk memiliki anak. Sudah ya jangan menangis lagi."
Keesokan harinya, mereka pun kembali ke rumah dengan hati hancur. Kebahagiaan yang ada di depan mata nyatanya hancur berkeping-keping. Elmira melanjutkan hari-harinya di rumah sendirian dengan nestapa. Hatinya merasa kosong. Tangannya selalu mengelus-ngelus perutnya berharap calon anaknya masih ada didalam sana.
Sementara Andy, dia selalu pulang malam. Seringkali tidak bisa pulang karena dia beralasan lembur terlalu larut dan capek bila langsung pulang sehingga menginap di kantor. Elmira seperti terkungkung di penjara. Ingin sekedar pergi jalan-jalan pun jika sendirian dia takut. Karena Elmira tak terlalu mengenal kota itu. Pernah dia memberanikan diri pergi jalan-jalan sendiri menggunakan bis kota. Yang ada malah kesasar jauh ke daerah gunung. Karena takut kesasar lagi bila meneruskan dengan kendaraan umum maka dia memilih berjalan kaki saja ke jalan yang agak besar yang dia kenali. Susah sekali hidupnya di kota ini.
Untuk mendukung pekerjaan suaminya, dia harus merelakan karirnya dan harus hidup terpenjara sendirian di rumah tanpa fasilitas apapun. Ditambah kehilangan calon anaknya membuatnya stres. Sekarang dia lebih banyak diam. Pikirannya terlalu kalut memikirkan nasibnya sendiri.
-----------------\=\=\=\=\=---------------------
Bau alkohol menyeruak di ruangan gelap itu. Suara musik pun memekakkan telinga. Dua wanita menyanyi dan meliuk-liukkan tubuh seksinya di depan sofa. Sementara Andy dan seorang temannya duduk dengan tertawa-tawa kegirangan melihat suguhan mata yang mengagumkan di depannya. Anggur yang dia teguk sudah beralih ke botol kedua di meja. Dia masih terlihat belum mabuk.
"Dy...kali ini lu yang pilih duluan deh..mana yang lu mau dari dua di depan kita ini? Gue kok bingung jadinya," ujar Irfan teman Andy. Irfan adalah rekan kerja Andy yang baru saja diangkat menjadi branch manager.
"Hahahahahaha....makanya lu tatap baik-baik..mana yang sesuai dengan spek lu Fan. Spek depan dan belakang harus pas sama cengkraman lu harusnya. Gue sih sama si Jelvi yang baju merah aja. Bodinya sih biasa tapi kelihatannya dia jago meliuk-liuk di ranjang..apalagi di atas gue..hahahahaha," ujar Andy.
"Seetttt dah, kalo barang bagus aja lu gercep banget Dy. Ya dah lah gue yang satunya aja si Dina," Irfan mengalah.
"Ayo sayang-sayangku kita mending masuk kamar sekarang aja yuk..dah gak tahan lagi nih," ajak si Irfan kepada dua wanita penghibur itu.
Mereka pun kompak menjawab, " Siap Bang..yuk ah..dah kebelet"
Mereka pun akhirnya memasuki kamar yang dipesan masing-masing. Andy dengan pilihannya si Jelvi. Sedangkan Irfan dengan Dina. Mereka pun bertukar salam di depan pintu kamar sebelum masuk dengan pasangan masing-masing.
"Woi...good luck ya bro nanti kita buktikan siapa paling perkasa diantara kita. Palingan lu sejam dan tepar," Andy menantang Irfan.
"Ngarang aja lu ya Dy....gue gak selemah itu..oke nanti kita buktikan aja sapa yang lebih tahan lama..byee..met bersenang-senang," Irfan menyahut tak terima diolok-olok Andy.
"Ceklekk"....akhirnya kedua pintu kamar pun mereka tutup.
-------BERSAMBUNG-----------