Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
“Jadi kita tinggal disini, Mas !” tanya Kanaya, dimana Adrian mengajak Kanaya untuk tinggal di rumah orang tuanya, dan otomatis mereka akan satu atap dengan Ibunya Adrian.
“Kenapa? Kau tidak suka ?” tanya Adrian dengan lembut.
“Tidak apa-apa. Mas !” jawab Kanaya.
“Ku harap Kau mengerti ya, Sayang. Selama ini Aku hanya punya Ibu Ku, jika Kita pindah dari sini. Lalu bagaimana dengan Ibu ? Aku kasihan padanya, apalagi usianya sudah mulai menua. Aku takut dia kenapa-napa tanpa ada yang menjaganya.” Kata Adrian dengan lembut, berharap Kanaya bisa menerima jika harus tinggal satu atap dengan mertua.
Kanaya diam mencerna ucapan pria yang sudah menjadi suaminya itu. Memang mungkin ada benarnya tidak seharusnya mereka meninggalkan Ibu karena Ibu hanya hidup sendirian.
“Ya sudah, tidak apa-apa, Mas.” Jawab Kanaya dengan tulus. “Aku juga ikhlas merawat Ibu mu.” Sambung Kanaya lagi.
Adrian terharu mendengarnya, ia kemudian memeluk Kanaya dan mencium seluruh wajah Kanaya.
“Kita lakukan disini, atau di hotel saja ?” tanya Adrian, ini adalah malam pertama mereka. Tentu saja mereka ingin malam pengantin itu berkesan bagi keduanya.
“Menurut, Mas ?” ucap Kanaya dengan wajah yang bersemu merah.
“Ya sudah, Ayo kita ke hotel saja !” kata Adrian dan keduanya sama-sama terkekeh.
Pada akhirnya keduanya memutuskan untuk stay di hotel dalam dua hari. Melaksanakan malam pengantin yang begitu berkesan bagi keduanya. Setelah itu keduanya memutuskan untuk pergi bulan madu ke Bali.
“Kalian mau pergi bulan madu ?” tanya Yulia cepat, melihat anak dan menantunya keluar kamar dengan menggeret koper.
“Iya, Ibu.” Jawab Kanaya tersenyum ramah.
“Ibu ikut ya !” kata Yulia yang membuat Kanaya seketika langsung melongo mendengarnya.
“Ibu mau ikut ?” tanya Adrian
“Ya, boleh ya, Adrian ? Ibu ikut.” Kata Yulia tanpa berpikir panjang.
Kanaya hanya bisa pasrah dan merasa kecewa karena Adrian memperbolehkan Ibu mertuanya itu ikut dengan mereka. Padahal Kanaya hanya ingin ia dan Adrian yang pergi dan menikmati momen bulan madu mereka berdua. Layaknya seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya. Namun ternyata angan-angan Kanaya hanyalah sebuah anganan semata. Sebab Ibu mertuanya malah ikut dengan mereka.
Satu minggu mereka di Bali dan menikmati liburan, Kanaya menjadi tidak leluasa ketika bersama Adrian. Sebab Ibu mertuanya itu selalu memonopoli Adrian dan menempel pada Adrian. Kanaya menjadi iri sendiri seharusnya Kanaya yang selalu jadi prioritas Adrian dan ada disamping Adrian bukan Ibu mertuanya.
“Kau jangan iri ya, Kanaya. Ingat Aku ini Ibu mertua mu. Ibu hanya belum terbiasa kalau putra Ibu sudah menikah dengan mu.” Kata Yulia sembari ber selfie bersama putra kesayangannya, Adrian.
Kanaya hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum, menanggapi ucapan Ibu mertuanya itu.
Sepulang dari Bali, saat di kamar Kanaya terlihat murung dan tak bersemangat. Itu karena momen bulan madunya dirusak habis oleh Ibu mertuanya. Menyadari perubahan sikap Kanaya, Adrian yakin pasti istrinya tersebut kecewa karena bulan madu mereka.
“Sayang, teman Ku menyewakan villanya, Kita kesana ya ?” ucap Adrian yang membuat Kanaya langsung menoleh padanya.
“Ke villa ?” ucap Kanaya
“Iya ! Kau pasti suka !” kata Adrian tersenyum manis ke arah Kanaya.
“Kita pergi berdua ?” tanya Kanaya memastikan, sebab ia takut jika nanti Ibu mertuanya malah ingin ikut lagi dengan mereka.
“Tentu saja ! Maaf ya, kalau bulan madu kita kemarin terganggu karena Ibu.” Ucap Adrian merasa bersalah.
Kanaya hanya tersenyum menanggapinya. “Tidak masalah.” Jawab Kanaya.
Adrian kemudian membawa Kanaya ke dalam pelukannya. Kehidupan rumah tangga mereka baru saja di mulai saat ini. Mereka berharap pernikahan mereka mendapatkan kebahagiaan yang tiada batas namun ternyata harapan itu hanyalah sebuah harapan yang Kanaya bayangkan. Sebab pernikahannya bersama Adrian tak seindah cerita di novel dan film yang ada.
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣