NovelToon NovelToon
Aku Bukan Anak Kecil

Aku Bukan Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Erlangz

Aaron, seorang duda dengan dua anak, di mintai pertolongan oleh kedua sahabatnya yang ada di depannya. Dan permintaan dua orang di depannya ini, adalah sebuah permintaan yang tidak pernah ia bayangkan seumur hidupnya.
Apakah jawaban yang akan di berikan Aaron?
Seperti apakah kehidupan Aaron setelah memberikan jawaban?
Ayo langsung saja baca ceritanya!

NOTE*
mohon dukungannya dengan menonton iklan,like dan komen sebagai dukungan untuk saya☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erlangz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8.Memori dari Masa Lalu

Bab 8. Memori Masa Lalu

Aaron mengantar Raya ke sekolahnya dengan mobilnya, beberapa menit kemudian mobil mereka sudah sampai di depan sekolah Raya.

"Terima Kasih, paman Aaron," ucap Raya ketika hendak keluar dari mobil dan menuju ke gerbang sekolahnya.

Aaron menampilkan senyumnya, dan mengusap kepala Raya dengan tangannya,

membuat Raya mendongak untuk melihat tangan Aaron yang mengusap kepalanya.

"Iya, kamu belajar yang semangat," ucap Aaron. Ia lalu meraih dompetnya dan memberikan uang dua ratus ribu rupiah pada Raya.

"Segini cukup, atau masih mau lagi?" ucap Aaron sambil menatap Raya dan sebaliknya Raya juga menatap Aaron dengan tatapan heran.

"Nggak usah ngerepotin, paman," ucap Raya sambil mendorong lembut uang yang di sodorkan Aaron, ia bingung kenapa Aaron memberikannya uang.

"Loh kenapa?, ini kan buat kamu jajan nanti," kata Aaron.

Raya tetap menolaknya dan berkata "Raya masih punya uang dari ibu kok om, waktu pergi ibu ngasih Raya uang banyak," mukanya menjadi murung ketika mengingat ibunya.

Tak ingin terlalu lama berdebat, Aaron langsung menarik sebelah tangan Raya dan memberikan uang itu ke tangannya. "Udah, nggak apa-apa kok, kamu simpan aja siapa tau kamu butuh nanti," ucap Aaron memaksa.

Pada akhirnya, Raya menerima uang itu meski tidak enak hati pada paman Aaron karena merasa sudah terlalu banyak merepotkannya.

"Kalau gitu, makasih paman, Raya masuk ke dalam dulu," ucap Raya.

Raya menyalami Aaron dengan mencium punggung tangannya.

"Kamu nanti pulangnya jam berapa?" Aaron bertanya pada Raya yang sudah ada di luar mobil.

"Jam 2 paman, memang kenapa?" ucap Raya.

"Ya, biar nanti paman yang jemput pulangnya," jawab Aaron dan di angguki Raya.

Setelah itu Raya masuk ke dalam gerbang sekolahnya, dan Aaron melajukan mobilnya menuju ke kantornya.

Setelah sampai di kantornya, Aaron bersandar di kursinya, ia mengingat-ingat kenangan lamanya ketika ia pertama kali bertemu dengan Keenan dan Dayana.

Saat itu, Aaron sedang mengajak istrinya Vania untuk ke rumah sakit setelah istrinya itu positif hamil setelah di tes dengan menggunakan testpack, setelah dua bulan pernikahannya. Mereka berdua sangat senang, dengan sangat antusias mereka memeriksa ke dokter untuk mengkonfirmasinya kehamilan Vania.

Pertemuan antara Aaron dan Vania dengan Keenan dan Dayana terjadi di sana. Dayana sedang memeriksakan kehamilannya yang kedua kali di temani Keenan.

Vania, istri Aaron yang terlalu bersemangat, sampai menanyakan seputar kehamilan kepada ibu-ibu yang ada di sana. Ada yang menjawab dengan ramah dan juga yang menjawab dengan judes.

Aaron hanya tertawa, ketika Vania mendapatkan jawaban yang judes dari ibu-ibu yang ditanya karena akan segera memeriksa kandungannya.

Aaron memeluk istrinya ke dada nya, ketika melihat istrinya cemberut karena mendapat jawaban yang judes.

"Lagian, kamu ini buat apa sih tanya begitu?" tanya Aaron pada Vania.

"Aku kan juga mau tau, hamil itu gimana rasanya, makanya aku nanya," ucap Vania dengan wajah cemberut.

"Buat apa sih, nanti kan kamu juga bakalan ngerasain sendiri," ucap Aaron gemas.

"Ya aku ini kan mau nya, ada yang cerita pengalamannya waktu masa hamil ke aku, gitu!" ucap Vania.

Aaron hanya bisa geleng-geleng kepala saja, ia memang tidak akan bisa menang melawan istrinya jika sedang beradu argumen.

Dan beberapa saat kemudian, sepasang suami istri datang lagi. Vania kembali bertanya seperti tadi lagi.

"Wah, mbak juga lagi hamil ya?" tanya Vania pada wanita yang baru datang itu.

"Iya, kemarin udah di tes pakai testpack hasilnya positif, sekarang mau di periksa biar lebih jelas," jawab wanita itu.

Vania tau kalau wanita yang di ajak bicara ini orangnya asyik, jadi ia pun meminta berkenalan dengannya,"nama saya Vania, mbak, kalo mbak siapa namanya?" ucap Vania sambil menyodorkan jabat tangannya.

Wanita itu membalas jabat tangan Vania, "nama saya Dayana, salam kenal juga," jawab wanita itu.

"Ngomong-ngomong aku mau tanya, mbak sekarang ini hamil yang keberapa ya?" tanya Vania pada Dayana.

"Sekarang ini sih hamil yang kedua, anak yang pertama saya perempuan usianya sudah sembilan tahun," jawab Dayana, yang membuat Vania jadi semakin semangat bertanya.

"Wah, berarti mbak udah berpengalaman dong!" ucap Vania dengan takjub.

"Hehe, iya bisa di bilang begitu," jawab Dayana.

Dayana terseyum mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Vania. Ia dengan senang hati menceritakan pengalamannya selama hamil anak pertamanya, dari mulai masa mengidam dan sampai melahirkan dengan senang hati.

"Sayang, ayo sekarang giliran kamu yang di panggil dokternya," ucap Aaron saat Vania dan Dayana sedang asyik mengobrol.

"Ih, ini lagi asyik ngobrolnya,"

"Nanti jadi gak enak sama dokternya kalau kelamaan, sayang,"

"Mau tukeran nomor aja,mbak?" Dayana yang melihat itu, berinisiatif untuk memerikan nomornya.

Vania menggangguk dengan sangat antusias.

Dan sejak saat itu lah persahabatan antara dua orang pasangan suami-isteri itu terhubung. Istri mereka hampir setiap hari bertemu untuk membicarakan kehamilan mereka satu sama lain, membuat mereka menjadi semakin akrab dan erat. Terkadang Keenan akan menitipkan Dayana pada Vania dan Aaron ketika akan pergi bekerja di luar kota, begitupun juga sebaliknya. Sehingga mereka berempat sudah seperti saudara.

Tetapi, Dayana harus mengalami kemalangan kandungannya tidak bisa bertahan dan harus di aborsi, ia menjadi sangat sedih. Tetapi ia bisa bangkit karena di semangati oleh Vania yang selalu memberikan dukungan padanya.

Dan beberapa Minggu kemudian Aaron diberikan kebahagiaan sekaligus dengan kesedihan secara bersamaan. Vania berhasil melahirkan dua anak kembar dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan tetapi, ia harus kehilangan nyawanya setelah melahirkan.

Aaron menghela napas panjang, ia menutup wajahnya. Mengingat kembali awal persahabatan dirinya dan istrinya dengan Keenan dan Dayana membuatnya jadi teringat dengan mendiang istrinya yang sangat ia cintai dan sayangi.

Aaron meraih sebuah bingkai foto dengan Vania dan dirinya ketika mereka baru menikah.

Istriku Vania, gadis kecil yang dulu sering kamu ajak main dan kamu jahili, sekarang sudah menjadi istri aku, semoga kamu nggak keberatan di sana. Aku akan selalu mencintai kamu.

1
FreeFireeMaaaxx
Ditungguuuu💯💯💯💯💯
Riyan
Menarik
Duke North
Lanjut
Duke North
👍👍👍👍
Erlangga536
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!