NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Kaisar Api

Lahirnya Sang Kaisar Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dang do jin & shim wol vs poison demon

Setelah berkata demikian, Dang Do Jin langsung maju menyerang dengan belati khusus miliknya. Belati itu dilapisi oleh qi elemen angin, meningkatkan daya rusak dan ketajamannya. Poison Demon menahan serangan tersebut menggunakan kipas besar yang dilapisi energi demonic. Serangan mereka saling beradu dengan percikan energi yang memancar di sekitar mereka.

Saat duel berlangsung, Poison Demon mengibaskan kipasnya dengan kekuatan besar, mengalirkan demonic energy yang destruktif dalam serangan itu. Angin kencang yang membawa aura kematian menghantam tubuh Dang Do Jin, membuatnya terhempas cukup jauh. Namun, sebelum jatuh, Dang Do Jin melemparkan sebuah jarum beracun yang dilapisi qi elemen angin. Jarum itu melesat cepat dan menancap di bahu kiri Poison Demon.

"Agh!" Poison Demon mencabut jarum itu dan berteriak marah, "Bajingan! Sepertinya kau dari Klan Dang yang menyebalkan itu!"

Dang Do Jin berdiri dengan susah payah dan menjawab, "Benar. Aku adalah Dang Do Jin, patriark Klan Dang. Dan akulah orang yang akan membunuhmu."

Poison Demon tertawa mengejek. "Sepertinya yang akan terjadi adalah sebaliknya."

"Jangan terlalu percaya diri," balas Dang Do Jin dingin.

Meskipun serangan mereka mengenai target, racun yang digunakan tidak berpengaruh, karena tubuh keduanya memiliki kekebalan terhadap 10.000 racun. Tidak lama berselang, Shim Wol maju menyerang. Dia mengayunkan pedang apinya dengan teknik Flame Slash, mengarah langsung ke tubuh Poison Demon. Serangan itu berhasil ditahan oleh Poison Demon dengan menggunakan Demonic Barrier.

Poison Demon segera melancarkan serangan balasan dengan teknik Serpent Fang Wave, gelombang energi demonic berbentuk seperti taring ular raksasa yang melesat cepat. Shim Wol merespons dengan menciptakan dinding angin dan melapisi tubuhnya dengan Shield Body Qi, menahan dampak serangan itu.

Melihat Shim Wol masih berdiri tegap, Poison Demon menyeringai. "Percuma saja. Racun dari seranganku telah menyebar di tubuhmu. Tidak lama lagi kau akan mati!"

Namun, Shim Wol hanya tersenyum dingin. Dia menggunakan teknik Lightning Step untuk meningkatkan kecepatannya hingga Poison Demon kesulitan mengimbangi. Dalam hitungan detik, Shim Wol berhasil mendaratkan tiga luka tebas di tubuh Poison Demon—di perut, bahu, dan dada.

Poison Demon meraung marah, "Bajingan! Kenapa kau masih hidup dan tidak merasakan efek racunku?!"

Shim Wol menjawab santai, "Karena aku telah memakan pil aneh dari tubuh seekor ular raksasa."

Poison Demon tersentak. "Apa?! Jangan bilang kau mengalahkan Vortex Viper!"

Shim Wol mengangguk. "Oh, jadi itu nama ular itu? Ya, sepertinya aku melawannya."

Poison Demon menggeram marah. "Bajingan beruntung! Pil dari Vortex Viper memberikan kekebalan terhadap 10.000 racun. Pantas saja racunku tidak berefek padamu!"

Shim Wol tersenyum sinis. "Terima kasih atas penjelasannya, Pak Tua."

Tanpa menunggu lama, Dang Do Jin kembali menyerang. Kali ini, dia menggunakan teknik Destructive Wind Wave, mengumpulkan qi angin di tangannya dan menciptakan badai angin yang menghancurkan. Serangannya dikombinasikan dengan teknik pedang api gerakan ketiga milik Shim Wol, Blazing Wave, yang menghasilkan gelombang api mematikan. Kedua elemen itu bersatu, menciptakan serangan yang sangat kuat.

Poison Demon, menyadari bahaya yang mengancam, mengerahkan teknik terkuatnya, Destructive Poison Tornado. Dengan demonic energy yang sangat besar, ia menciptakan tornado racun yang menghancurkan segala sesuatu di jalurnya. Kedua serangan dahsyat itu bertabrakan.

Boom!

Ledakan besar mengguncang area, membelah langit yang berawan dan menciptakan lubang besar di tanah. Dampaknya menghancurkan seluruh desa yang sudah kosong dan melemparkan ketiga pejuang jauh dari pusat ledakan.

Shim Wol terhempas keras. Tangan kirinya patah, dan beberapa tulang rusuknya retak. Namun, berkat qi spiritualnya yang melimpah, ia berhasil bertahan meski tubuhnya penuh luka. Dang Do Jin tidak seberuntung itu—ia kehilangan kaki kirinya dan pingsan akibat luka yang parah. Sementara itu, Poison Demon terluka parah di beberapa organ dalamnya dan kehilangan banyak sekali energi demonic.

Namun, meski kondisinya kritis, Poison Demon masih berdiri, terbatuk darah sambil berkata, "Kalian... sangat merepotkan..."

Shim Wol, meski terluka, berdiri tegak, menatap musuhnya dengan penuh tekad. "Ini belum selesai."

Pertarungan semakin intens, namun Dang Do Jin sudah tidak mampu bertarung lagi. Shim Wol, dengan tubuhnya yang penuh luka, namun masih kokoh berdiri, kini berhadapan langsung dengan Poison Demon. Sang demon memperhatikan Shim Wol dengan ekspresi tercengang sebelum berkata,

“Tidak kusangka ada anak muda yang memiliki qi spiritual sebanyak dirimu.”

Shim Wol, dengan nada mengejek, membalas,

“Aku juga tidak menyangka ada kakek tua sebrengsek dirimu.”

Poison Demon tertawa keras mendengar ejekan tersebut, lalu berteriak,

“Kau akan menyesali ucapanmu, bocah!”

Shim Wol tersenyum dingin sambil berkata,

“Majulah, brengsek. Aku akan membunuhmu sekarang juga!”

Dengan itu, kedua petarung melangkah maju, saling menyerang tanpa ragu. Api yang menyelimuti pedang Shim Wol terus berkobar meski menguras qi miliknya, menandakan tekad dan semangat bertarungnya. Di sisi lain, Poison Demon mengerahkan energi demonic untuk memperkuat kipas besarnya. Tanpa energi tersebut, kipasnya sudah pasti akan hancur menghadapi kobaran api dari pedang Shim Wol.

Dentuman senjata baja terus menggema, mengisi lubang besar yang diciptakan ledakan sebelumnya dengan suara pertarungan sengit. Serangan demi serangan, keduanya terlihat seimbang meski stamina dan energi mereka terus terkuras. Setelah beberapa saat bertukar pukulan, keduanya melompat mundur untuk mengambil nafas.

“Sudah cukup basa-basi,” ujar Shim Wol dengan nada serius.

“Mari kita akhiri sekarang juga!” Poison Demon menjawab sambil menyiapkan kipasnya.

Keduanya mulai mengerahkan teknik pamungkas mereka. Shim Wol mengangkat pedangnya ke atas, api membentuk burung phoenix besar yang melayang di udara. Teknik itu adalah Phoenix Strike, gerakan keempat dari pedang apinya. Dengan segenap kekuatan, ia menebaskan phoenix tersebut ke arah Poison Demon.

Di sisi lain, Poison Demon mengerahkan seluruh energi demonic yang tersisa, mengaktifkan teknik Destructive Demonic Energy, sebuah serangan berisiko tinggi yang membutuhkan energi jiwa untuk melancarkannya. Racun hitam pekat bercampur energi demonic terkonsentrasi di tangannya, membentuk sebuah ledakan besar yang ia tembakkan untuk melawan serangan Shim Wol.

Kedua serangan bertabrakan di udara, menciptakan ledakan besar yang menerangi medan pertempuran. Namun, serangan Poison Demon lebih kuat karena didukung energi jiwa, dan dengan cepat menembus serangan Phoenix Strike milik Shim Wol. Ledakan dahsyat menghantam area di mana Shim Wol berdiri, menyebabkan debu dan api berkobar ke segala arah.

Poison Demon, yang sudah kelelahan dan kehilangan hampir seluruh energinya, berdiri dengan napas terengah. Ia menatap area ledakan itu dengan senyum puas.

“Dasar bocah nekat. Sekarang kau telah menjadi abu.”

Ia berbalik dengan langkah berat, berniat meninggalkan tempat tersebut. Namun, saat ia berbalik, tubuhnya tiba-tiba kaku. Sebuah pedang api menghunus lehernya, dan dengan satu tebasan cepat, kepala Poison Demon terlepas dari tubuhnya.

Kepala itu jatuh ke tanah, matanya yang masih terbuka menatap ke arah belakang. Di sana, Shim Wol berdiri dengan napas terengah-engah, darah mengalir di sudut bibirnya, tetapi ia masih hidup. Teknik Cloud Movement telah menyelamatkannya, memungkinkan ia menghindar di detik terakhir saat serangan mereka bertabrakan.

Dalam sisa-sisa kesadarannya, Poison Demon hanya bisa berpikir,

“Bagaimana dia bisa…?”

Sebelum akhirnya segalanya menjadi gelap. Shim Wol menyarungkan pedangnya, menatap tubuh tak bernyawa Poison Demon sebelum berkata pelan,

“Kakek tua sebrengsek dirimu memang pantas mati di sini.”

Pertarungan itu pun berakhir. Shim Wol berdiri di medan pertempuran, menjadi pemenang dengan tekad dan kecerdikannya.

1
Iqbal Bait
ceritanya udah bagus terus kan bg
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih
Iqbal Bait: oke di tunggu saran dan kekurangan karya ku ya
Dante-kun: Makasih udah mampir bang. Nanti saya mampir bang
total 2 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.
awita_llu
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!