Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Vania suka cari muka
Belum sempat, Alina menjawab. Pintu kamar nya di buka dari luar. Dan tampak kakak nya Vania berdiri di ambang pintu.
" Kak ada apa? ". Tanya Alina menatap sang kakak. Tak biasa nya kakak kedua Alina ini ke kamar nya, apalagi Vania tak mengetuk pintu terlebih dahulu dan main masuk saja.
" Apa kau tidak memiliki sopan santun hingga masuk ke kamar istri ku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?! ". Tanya Surya dengan suara dingin.
" Aku kira tidak ada orang, lagi pula. Ini kamar adik ku, jadi gak ada salah nya kalau aku masuk ke sini, ya kan Lin?! ". Alina hanya mengangguk saja, meski raut wajah nya masih tampak bingung dengan kedatangan sang kakak yang tiba tiba.
" Ada apa kak? ".
" Tidak ada, kakak hanya ingin menyapa mu juga suami mu! ". Jawab Vania tersenyum lebar.
Alina terdiam, dan bertanya tanya dalam hati. Kenapa kakak nya mau repot repot melakukan hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya, apa karena ada Surya disini, jadi kakak nya berubah menjadi baik?.
Entah lah..
" Oh iya Lin, kakak haus. Kamu bisa ambilin kakak minum gak, sekalian juga buat suami mu? ".
" Mau minum apa kak? ".
" Apa aja,, jus jeruk juga boleh! ".
" Iya kak, sebentar ya! ". Vania hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
Adik nya begitu mudah di bodohi hingga tak tahu apa yang sedang ia rencana kan.
" Dia bisa mengambil nya sendiri, lagipula kaki dan tangan nya masih berfungsi dengan baik. Kenapa harus memerintah seseorang untuk mengambil minum? ". Kata Surya penuh penekanan. Tangan nya mencekal tangan kecil Alina agar gadis itu tak pergi kemana mana.
Surya menatap tajam ke arah Vania, wanita itu tampak gentar dan sedikit takut dengan tatapan tajam laki laki itu.
" Tidak apa apa mas, lagipula aku juga sekalian ambil minum buat kamu! ".
" Tidak perlu, kita akan langsung pulang setelah kamu selesai mengemasi barang barang mu ! ".
Alina jadi bingung, tapi ia juga wajib menuruti perintah suaminya.
" Maaf kak, kak Vania ambil sendiri saja ya minuman nya. Karena aku belum selesai beres beres dan harus segera pulang setelah ini! ". Kata Alina merasa tidak enak dengan kakak nya.
Ini juga kali pertama Alina tak nurut pada kakak nya, karena biasa nya Alina akan menurut dan berharap setelah dia melakukan apa yang kakak nya minta, maka Vania akan berubah dan menyayangi nya layak nya saudara. Tapi semua itu hanya harapan semu yang tak kunjung terjadi.
Vania yang tadi tersenyum lebar, melunturkan senyum nya. Namun wanita itu tampak biasa saja dan tidak mengomel.
" Ya tidak apa apa, nanti kakak ambil sendiri ".
Vania menatap sekitar dan atensi nya tertuju pada tas kecil yang tergeletak di atas ranjang, dimana ada ponsel keluaran terbaru yang menyembul dari tas tersebut karena tidak ditutup dengan rapat.
Mata Vania tampak melotot melihat ponsel yang menjadi impian nya. Namun sayang, diri nya belum memiliki cukup uang untuk membeli ponsel tersebut.
" Kamu beli ponsel baru Lin? ".
" Iya kak, tadi di beliin mas Adi! ". Jawab Alina tersenyum kecil.
" Siapa mas Adi, astaga Lin kamu ini sudah punya suami, kenapa sembarangan minta di beliin ponsel sama laki laki lain sih. Gak menghargai suami kamu banget?! ". Seru Vania tak tahu jika Adi yang di maksud Alina adalah suami nya.
Kening Alina tampak mengerut mendengar apa yang di katakan sang kakak.
" Maksudnya apa kak, aku gak minta di beliin ponsel sama laki-laki lain kok? ".
" Ya terus tadi kamu bilang di beliin ponsel sama mas Adi. Kalau bukan orang lain terus siapa, pacar kamu? ". Tanya Vania dengan bersedekap dada. Mata nya melirik sebentar ke arah Surya yang hanya diam mendengarkan.
Namun dalam hati wanita itu bersorak. Jika benar Adi adalah kekasih Alina. Maka akan dengan mudah memisahkan Alina dan Surya. Apalagi pernikahan mereka baru dua hari. Dan setelah kedua nya berpisah, maka Vania akan menggantikan Alina menjadi istri Surya.
Membayangkan saja membuat Vania kegirangan. Apalagi jika sampai hal itu benar terjadi.
" Ya mas Adi ini suami ku kak. Nama nya kan Surya Adipati Mahesa. Sengaja aku panggil mas Adi biar beda dari yang lain! ". Jelas Alina yang membuat senyum Vania seketika luntur.
Padahal tadi wanita itu sudah girang jika benar apa yang ia pikirkan.
Diam diam, Surya hanya tersenyum sinis melihat wajah ipar nya yang berusaha menjatuhkan Alina di depan nya. Namun Alina memiliki cara sendiri untuk menjelaskan tanpa perlu ngotot dan menggunakan cara licik seperti Vania.
" O oh, jadi mas Adi ini suami kamu ? ".
" Iya kak, bagus kan panggilan nya. Panggilan itu juga khusus untuk ku. Ya kan mas? ". Surya hanya berdehem singkat menjawab pertanyaan sang istri.
" Tapi bukan nya kamu masih punya ponsel Lin, kenapa kamu harus beli yang baru. Harga ponsel itu juga sangat mahal, kenapa kau jadi gadis boros dengan membeli barang yang tidak penting seperti ini?! ". Tanya Vania tak menyerah. Wanita itu masih ingin membuat Alina terlihat buruk di depan suami nya sendiri.
" Itu.. ".
" Kenapa kau harus repot memikirkan hal itu. Alina sekarang adalah istri ku, dia tanggungjawab ku. Apapun yang dia beli itu tak ada urusan nya dengan mu. Dan satu hal lagi, berhenti memojokkan istri ku. Dia boros juga menggunakan uang ku yaitu suami nya, bukan kah selama ini kau tak pernah ingin tahu urusan apapun tentang istri ku. Kenapa sekarang seolah olah kau sangat peduli hingga repot repot memikirkan istriku?! ".
Skakmat!.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"