NovelToon NovelToon
Istriku Percayalah Cintaku Hanyalah Untukmu

Istriku Percayalah Cintaku Hanyalah Untukmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: A-yen94

Raka Chandra Wijaya, merasa bersalah dengan apa yang saat ini dia lakukan terhadap istrinya. Dia memiliki anak dengan wanita lain, karena kesalahan satu malam yang dilakukannya. Seharusnya, dia jujur dari awal pada Yuna Dafhina Aryadi agar wanita yang sangat dicintainya itu tidak pergi. Sayangnya, Raka terlambat mengatakan kebenarannya pada sang istri. Alhasil, Yuna pergi meninggalkan dirinya sembari meninggalkan surat perceraian mereka. Tapi, Raka tidak menyerah dia ingin kembali pada sang istri apapun yang terjadi. Apakah Raka berhasil mendapatkan cinta Yuna kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A-yen94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~20~

"Oh Astaga!Jadi, kamu melihat Raka didekat apartemen kita?"Tanya Darren sembari menggebrak meja kerjanya.

Membuat Yuna terperanjat kaget, saat sang sepupu membuat suara bising seperti itu. Dia juga memegangi dadanya saking terkejutnya.

"Kak Darren, jangan begitu lagi. Kaget tahu!"

"Maaf princess,aku benar-benar tidak sengaja."

Yuna memutar kedua bola matanya, dia kemudian duduk di sofa panjang ruang kerja Kakak sepupunya tersebut.

"Tapi princess, kamu baik-baik saja kan?"

Yuna mengangguk, dia kemudian meminum air putih yang sudah di sediakan di atas meja.

Darren mendekati Yuna, dan duduk di sampingnya "Apa yang akan kamu lakukan terhadapnya?Balas dendam kah?Aku akan membantumu!"

"Tidak Kak, aku akan melakukannya dengan caraku sendiri. Kebetulan, Yudha ingin sekali akrab denganku. Jadi, aku akan memanfaatkan anak itu!"

Darren menjentikkan jarinya"Brilian, itu baru adikku yang cantik!"

Yuna tersenyum sumringah, dia dan Darren akhirnya melakukan tos sebagai kemenangan mereka.

"Eh tapi, apakah ini tidak keterlaluan Kak?"tanya Yuna sembari menatap polos wajah sepupunya.

"Tidak apa-apa princess, aku yakin itu pilihan yang terbaik. Dengan memanfaatkan Yudha, Raka dan Livia mungkin saja akan terpisah. Lalu, selingkuhan Raka yang satunya juga akan segera menjauh dari hubungan terlarang ini. Dan setelah itu terserah padamu. Apakah kamu mau terus melanjutkan hubungan kamu dengannya atau berpisah darinya.

"Ya sudah, kita bekerja sekarang. Biarkan aku saja yang memikirkan masalah ini. Kakak jangan khawatirkan aku!" serunya.

***

Yudha belajar seperti biasanya, dia masih belajar etiket karena pendaftaran siswa baru masih belum dibuka. Untuk menunjang sikap baik Yudha, maka keluarga Wijaya memutuskan untuk memberinya pelajaran etiket. Sebab, Yudha ini kurang sekali dalam hal itu. Jadi, harus diajarkan etiket sejak dini.

"Bagus, kali ini ada sedikit peningkatan Tuan Muda. Besok belajar lagi ya, anda boleh pulang sekarang!"

Yudha mengangguk "Terima kasih Miss, Yudha senang bisa belajar bersama Miss."

"Iya, Miss juga senang Tuan Muda bisa belajar dengan saya.Mari saya antar ke luar, Pak Aryo sudah menunggu Tuan Muda!"

Yudha mengangguk "Iya Miss!"

Begitu sampai gerbang sekolah, Yudha berlari menghampiri Aryo.

"Tuan Muda, hati-hati. Jangan berlari seperti itu!"

Yudha memperlihatkan deretan giginya, dia tersenyum manis menanggapi ucapan dari Aryo.

"Tuan Muda, sekarang anda ingin menemui Ibu Yuna tidak? "

"Iya Om, Yudha pengen ketemu sama Tante Yuna. Sekalian, Yudha mau meminta photo Tante Yuna, untuk dijadikan sebagai kenangan."

Aryo tersenyum menanggapi ucapan Yudha, dia kemudian berjongkok dan menggendong tubuh Tuan Mudanya tersebut.

"Ayo Om, jangan melamun."

"Baiklah, ayo kita berangkat Tuan Muda!"

***

"Tante beneran ya, mau berteman baik sama Yudha?"

Yuna mengangguk "Tentu saja, oh iya Mama kamu bagaimana?"

Yudha menggeleng cepat "Mama tidak pernah menghubungi Yudha semenjak pergi dari rumah Papa. Kemarin Yudha coba hubungi Mama, tapi Mama menutup panggilan masuk dari Yudha." balasnya

Yuna bisa melihat di mata anak itu tersimpan kesedihan yang mendalam. Dia kemudian tanpa sadar mengusap lembut rambut coklat anak sahabat dan suaminya tersebut.

"Tante, Yudha mau cerita sama Tante. Tapi, Yudha malu."

Yuna menatap Aryo begitu pula dengan pria itu " Aryo, aku bawa Yudha dulu ya. Kamu mau istirahat dulu enggak apa-apa, makan dulu ya. Nanti Jam satu aku balik lagi bawa Yudha ke sini. Ayo Yudha, ikut Tante!"

Yudha dan Yuna berjalan bergandengan tangan, persis sekali seperti ibu dan anak.

"Nah, ini ruang kerja Tante Yuna, selamat datang Yudha!"

Yudha memandang takjub ruang kerja Yuna yang begitu luas, dan dipenuhi dengan interior design yang unik.

"Duduk di sana yuk!" ajaknya.

"Gimana sayang, bagus kan?"

Yudha mencoba menanyakan hal yang mengganjal dalam hatinya. Apakah benar, barusan Yuna baru saja memanggilnya sayang.

"Tante manggil Yudha apa?"

Yuna menyipitkan matanya "Apa ada yang aneh?Kalau begitu Tante panggil Yudha lagi saja ya. Maafkan Tante sudah lancang memanggilmu."

"Enggak, Yudha seneng malah Tante panggil Yudha sayang. Tolong panggil Yudha sayang lagi Tante, dengan begitu Yudha merasa senang."

" Apa yang sebenarnya terjadi?Mengapa anak ini begitu dewasa? Sekalipun dia memang calon pewaris harta Raka.Tapi, apakah ini tidak terlalu dini dia bersikap layaknya orang dewasa?" batin Yuna.

"Yudha memangnya tidak pernah dipanggil sayang sama Mama dan Papa?"

"Kalau Papa sering, tapi Mama enggak pernah. Mama bilang Yudha anak pembawa sial,dan Mama selalu bilang Yudha itu anak nakal. Bahkan Mama selalu memukuli Yudha!" keluh Yudha.

Yudha yang mendengar perkataan anak itu hanya bisa menganga.

"Kamu bohong kan? Kamu hanya ingin mendapatkan simpati Tante saja kan?"

"Enggak Tante. Kalau Tante tidak percaya, Yudha akan kasih tahu Tante buktinya."

Yudha perlahan membuka kancing bajunya, dia begitu piawai membuka pakaiannya sendiri. Bahkan, sepertinya anak itu terbiasa mandiri. Begitu terbuka dia menunjukkan punggungnya pada Yuna, di sana banyak sekali bekas luka pukulan. Yuna menyentuh punggung anak itu, dan Yudha merintih kesakitan.

"Ah! Sakit Tante." rengeknya.

"Astaghfirullah, ini masih baru Yudha?"

Yudha mengangguk "Mama yang melakukannya."

"Jangan dipakai dulu, Tante obati kamu dulu. Diam di sini sebentar!"

Yuna berlari menuju ruang istirahat, dia mengambil kotak obat yang ada di lemari ruang itu. Setelahnya, dia keluar dan mengobati Yudha. Air mata Yudha tiba-tiba saja menetes, dia merasa terharu dengan cara Yuna yang mengobati punggungnya. Dia merasa kalau lebih baik Yuna saja yang menjadi ibunya, bukan Livia.

"Sudah selesai ya, tunggu sampai kering. Tante ke dalam dulu ya Sayang, kamu tunggu di sini!"

Yudha, menunggu Yuna dengan sabar. Anak itu berdiri dan berjalan menuju meja kerja Yuna. Setelah itu, dia duduk di kursi kerja Yuna dan memainkan kursi tersebut. Yuna baru saja keluar dari kamar istirahat, dia menatap heran anak kecil tersebut.

"Yudha?" tanya Yuna.

"T-tante?" Yudha turun dari bangku itu dan memeluk pinggang Yuna.

Sementara itu, Yuna bergeming dia merasa heran dengan sikap putra Raka dan Livia tersebut.

"Tante gendong!"rengeknya.

Yuna sebenarnya ragu, tapi dia tidak ingin melihat Yudha bersedih karena penolakannya. Alhasil, dia menggendong anak itu.

"Duh, Yudha kamu berat sekali!"

Yudha terkekeh melihat ekspresi wajah Yuna, "Tante mulai hari ini jadi Mama Yudha ya. Soalnya Mama Yudha jahat, jadi Tante Yuna jadi Mama sambungnya Yudha."

"Memang begitu seharusnya, tapi entah kenapa kamu malah seperti ini Yudha? Ya Allah, aku paling tidak bisa marah pada anak kecil. Aku harus bagaimana?" batin Yuna.

"Tante, kok diam sih?"

Yuna mengangguk "Oke, mulai hari ini kamu boleh memanggilku Mama."

Yudha menangis sembari menatap wajah Yuna, sementara itu Yuna yang merasa berat menggendong Yudha akhirnya dia duduk di sofa panjang ruang kerjanya tersebut.

"Mama Yuna, Yudha bahagia sekali. Terima kasih!" kata Yudha sambil menangis memeluk tubuh Yuna.

Wanita itu hanya diam saja, tapi dia merasa nyaman berada dekat anak itu. Tanpa sadar dia mencium puncak kepala anak itu, persis seperti seorang ibu yang mengungkapkan perasaan sayangnya pada sang anak. Terbesit dalam pikirannya, apakah mungkin dia bisa menerima anak ini sepenuhnya. Bukankah dia sangat membenci Livia?

Bersambung

1
Haikal syahputra haykal
semoga cpt ketemu thor
A-yen94 (Ig: a_yen94): Aamiin Yaa Rabbal'alamiin 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!