Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Bertaruh
Sejak tadi, Vania di buat tak percaya dengan apa yang ia lihat. Mata nya menatap takjub ke arah dekorasi yang terlihat sangat indah dan mewah.
Dan yang lebih membuat nya menganga tak percaya adalah laki laki yang sudah SAH menjadi suami adik nya bukan lah laki laki jelek atau pun tua seperti apa yang ia dan mama nya kira.
Justru laki laki itu sangat tampan. Dengan tatapan mata dingin dan rahang tegas. Tubuh nya juga kekar dan tinggi.
Vania menyesal telah menolak untuk menggantikan kakaknya menikah, diri nya mau dan sangat mau jika tahu seperti apa laki laki yang harus nya menikahi sang kakak.
Meski Vania telah memiliki kekasih, namun siapa yang akan menolak pria tampan dan kaya raya seperti Surya. Hanya orang bodoh yang akan menolak nya.
" Kak Karin sangat bodoh karena memilih pergi di hari pernikahan nya bersama laki laki lain! ". Kata Vania, diam diam wanita itu memotret Surya yang sedang berbincang dengan para tamu.
Wanita itu akan mengirimkan ke nomor kakak nya, ia yakin kakak nya juga akan syok saat melihat wajah calon suami nya yang kini telah SAH menjadi adik ipar nya.
" Bukan kah pernikahan ini hanya karena terpaksa, aku punya ide! ". Vania tersenyum tipis, lalu bangkit dari duduk nya dan membenarkan gaun ya ia pakai lalu berjalan dengan anggun menghampiri Surya yang sedang berbincang dengan para tamu.
" Bisa kita bicara sebentar adik ipar ? ". Tanya Vania menatap wajah tampan Surya.
Surya menoleh ke belakang, dan dapat ia lihat seorang wanita yang memiliki wajah sedikit mirip dengan sang istri berdiri sambil tersenyum ke arah nya.
Namun Surya hanya memasang wajah datar, tak ada ekspresi apapun, atau merasa terpesona dengan Vania yang berusaha menarik perhatian nya.
" Kenapa? ".
" Aku hanya ingin menyapa anggota keluarga baru, lagipula tadi belum sempat mengucapkan selamat untuk mu! ". Jawab Vania tersenyum manis.
Surya menaikan salah satu alis nya, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
" Sayang sekali, kau yang tampan dan penuh kharisma harus menikahi anak kecil yang bahkan baru saja lulus SMA, dan mungkin kehidupan nya akan buruk setelah ini, karena mama dan papa tak mau lagi mengeluarkan biaya untuk nya lanjut kuliah! ". Ucap Vania, wajah nya tampak prihatin saat mengatakan hal itu, seolah wanita itu begitu peduli dengan nasib adik nya.
Padahal, Vania memiliki niat lain agar Surya merasa ilfil pada Alina. Dan meninggalkan sang adik.
" Kau tak perlu repot repot memikirkan hal itu. Alina adalah istri ku sekarang, dan dia sudah menjadi tanggungjawab ku. Dan untuk masalah biaya kuliah nya, aku masih sanggup untuk membiayai nya bahkan sampai lulus S3! ". Jawab Surya tenang, namun ucapan nya begitu menohok membuat Vania kehilangan kata kata nya.
" Bukan kah seharusnya kau dan keluarga mu berterimakasih pada istri ku, karena dia mau mengantikan kakak mu yang kabur dengan laki laki lain tadi malam?! ". Sambung Surya, nada suara nya tetap tenang saat mengatakan hal tersebut, namun tatapan mata nya sangat tajam menatap Vania.
Vania tak menyangka jika Surya akan tahu jika kakak nya kabur dengan pria lain.
" Kau! ".
" Aku bahkan tahu segalanya, tentang keluarga mu. Jadi berhenti memprovokasi ku seolah aku adalah pria bodoh yang tak tahu apa apa! ".
" Dan satu hal lagi, aku sangat beruntung menikah dengan Alina dari pada dengan kakak mu yang murahan itu. Jadi berhenti mencari gara gara atau menyakiti hati istri ku jika kau tidak ingin berurusan dengan ku! ". Kata Surya penuh penekanan. Laki laki itu berlalu meninggalkan Vania yang masih mematung karena syok dengan semua ucapan Surya yang pedas.
Wanita itu tak tahu sedang berhadapan dengan siapa, dan jika Vania pikir Surya akan tergoda pada nya, itu salah besar. Bahkan banyak para wanita yang terang terangan menggoda dan menyodorkan diri nya untuk Surya, namun laki laki itu tak tertarik sedikit pun.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pukul dua belas malam, acara resepsi yang di hadiri ratusan bahkan ribuan undangan telah selesai. Ball room hotel tempat di adakan acara pun sudah tampak sepi, sebagian dari mereka sudah pulang dan hanya ada beberapa keluarga saja di sana.
" Ajak istrimu ke kamar nak, dia kelihatan sangat lelah! ". Pinta Risa menatap putra nya yang sejak tadi berbicara tentang bisnis.
Surya menatap sang istri yang duduk seorang diri dan tampak sekali menahan kantuk. Laki laki itu hanya mengangguk samar lalu bangkit dari duduk nya.
" Ma, apa menurut mu Surya akan menerima kehadiran Alina. Mengingat Alina hanya wanita penganti kakak nya? ". Tanya Arya mata nya menatap ke arah sang putra yang berjalan mendekati Alina.
" Mama yakin anak kita akan menerima Alina, meski membutuhkan waktu, tapi mama yakin, jika Alina adalah wanita yang tepat untuk Surya pa! ". Jawab Risa penuh keyakinan.
" Mama begitu yakin dengan hal itu? ".
" Mau bertaruh? ". Tawar Risa dengan senyum penuh arti.
" Oke, kita bertaruh. Dan jika papa kalah, maka mama bebas meminta apapun pada papa. Begitu pula sebaliknya! ". Kata Arya dengan penuh percaya diri, karena laki laki paruh baya itu yakin jika putra nya akan sangat sulit menerima kehadiran Alina.
" Deal! ". Pasangan suami istri itu pun saling berjabat tangan, dengan keyakinan masing-masing.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...