NovelToon NovelToon
My Stepbrother

My Stepbrother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Bad Boy
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Heyydee

Kejadian malam itu membuatku hampir gila. Dia mengira kalau aku adalah seorang jal*ng. Dia merebut bagian yang paling berharga dalam hidupku. Dan ternyata setelah aku tau siapa pria malam itu, aku tidak bisa berkata-kata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heyydee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Kenapa dia tidak turun? Apakah dia trauma dengan kejadian tadi malam? Hah....sangat konyol," ujarnya dalam hati.

Tok~

Tok~

Seseorang mengetuk pintu.

"Nona, saya membawakan makanan untuk anda," ucap seorang pelayan.

Tanpa rasa curiga dia membuka kenop pintu. Bukan pelayan yang membawakan makanannya melainkan Revandra dengan senyum manisnya.

Dengan segera Naura menutup pintu agar dia tidak masuk ke kamarnya. Namun ternyata tenaganya kalah dengan kekuatan Revandra. Hanya dengan satu tangan, dia menahan pintu itu agar tidak tertutup. Dia dengan mudah mendorong pintu dan masuk ke dalamnya.

"Astaga, tenaganya begitu kuat," ujarnya dalam hati.

Dia meletakkan makanan di atas nakas.

"Kenapa kau tidak turun untuk sarapan?" tanya Revandra.

"Aku....lagi gak laper," jawabnya bohong. Padahal dari tadi perutnya sudah keroncongan.

"Jangan bohong. Aku bisa mendengar perutmu yang berbunyi," ucap Revandra.

"Mendekatlah," pintah Revandra.

"Enggak. Kamu mau ngapain sih di sini?" tanya Naura.

"Aku membawakan kamu makanan! Sekarang makanlah," pintahnya.

Naura ingin menolak tapi perutnya tidak bisa di ajak kompromi. Dia pun mengambil makanan dan duduk. Dia memakannya dengan lahap. Saat dia tengah makan, Revandra menatapnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa ngeliatin begitu? Ada yang salah?" tanyanya heran.

"Tidak. Aku hanya suka saja melihatmu makan," ucap Revandra.

"Kenapa lo gak pergi ke kantor?" tanya Naura.

"Aku akan pergi tapi setelah kau siap sarapan," jawabannya.

"Kenapa harus nunggu gue?" tanyanya lagi.

Revandra tidak menjawab dan hanya tersenyum saja.

"Apa-apaan dia sih? Di tanya malah senyum-senyum gitu?" ujarnya dalam hati.

Naura tidak memperdulikan tatapan Revandra dan tetap makan dengan caranya. Dia makan seperti seseorang yang tidak pernah makan selama berhari-hari.

Setelah selesai, dia bersendawa dengan keras membuat Revandra geleng-geleng kepala.

"Kenapa? Gak suka?" tanya Naura judes.

"Kau itu perempuan, tapi kenapa seperti itu? Jika laki-laki lain yang melihatnya mungkin mereka bakalan ilfil sama kamu," ucap Revandra.

"Bodoh amat," ucapnya.

"Udah pergi sana! Gue kan udah siap sarapan," usir Naura.

Revandra mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Sebuah kotak di pegangnya dan di berikan pada Naura.

"Lo ngasih gue hp?" tanya Naura tidak menyangka.

Naura segera membukanya dan ternyata itu adalah hp keluaran terbaru yang harganya sangat mahal.

"Wah....ini kan hp keluaran terbaru?" ucap Naura tidak menyangka.

"Kau suka?"

"Iya, gue suka banget!" ucapku kesenangan.

"Makasih ya," ucapku dengan tulus.

"Terima kasih aja gak cukup," ucapnya.

"Hah? Terus....aku suruh bayar gitu? Lah kan kamu yang ngasih?" tanyaku heran.

"Bukan,"

"Terus?"

"Sebagai bayarannya kamu harus menciumku," ucapnya membuatku kaget.

"Apa? Lo mencari kesempatan dari kesempitan ya? Gue gak mau," tolakku.

"Baik, kalau gitu hp nya gak jadi aku kasih,"

"Apa? Kok gitu? Gak ikhlas banget sih? Kalau niat awal gak mau ngasih tuh, gak usah ngasih," bentak Naura kesal.

Revandra meraih tengkuk leher Naura dan langsung menc1um bib1rnya. Naura tampak terdiam dan tidak bisa menolak.

"Sudah, hp nya resmi milik kamu," ucapnya dengan senyuman.

Lalu, dia menc1um kening Naura.

"Aku pergi ke kerja dulu," pamitnya lalu pergi.

Naura masih ngelag dan otaknya masih loading. Naura mencoba menyadarkan dirinya.

"Ya ampun, bisa-bisanya gue gak nolak? Malah otak gue pakai ngelag segala lagi?" ucapku.

"Tapi.....gak papa deh. Yang penting gue ada hp lagi," ucapku.

***

Revandra bertemu dengan sosok wanita cantik bernama Resti. Dia adalah seorang model cantik yang terkenal. Usianya sama dengan usia Revandra saat ini. Mereka juga sangat cocok karena sama-sama cantik dan ganteng.

Pertemuan pertama mereka pada saat Revandra masih tinggal di luar negeri. Mereka bertemu karena ada projek kerja sama. Mulai saat itu, mereka saling kenal lebih dekat.

"Sudah lama kita gak berjumpa," sapa Resti dengan hangat.

"Kau benar. Bagaimana kabarmu?" tanya Revandra.

"Ya seperti biasa. Sibuk dengan pekerjaan sampai-sampai lupa dengan kehidupan nyata," jawabnya.

"Kau bagaimana? Apakah sudah punya kekasih?" tanya Resti.

"Belum. Aku belum kepikiran untuk mencari kekasih,"

"Kenapa begitu? Kau itu sangat tampan pasti banyak sekali wanita yang suka padamu. Kau juga dapat dengan mudah mendapatkan wanita cantik,"

"Termasuk kamu kan?" tanya Revandra.

"Hmm.....kamu bisa mendengar suara hatiku rupanya!" ucap Resti.

"Kau sendiri, kenapa masih menjomblo?" tanya Revandra.

"Kau sudah tau jawabannya, lalu kenapa bertanya lagi?"

"Aku hanya ingin memastikan saja," ucapnya.

"Hmm... bagaimana kalau nanti malam kita bersenang-senang," ajak Resti.

"Aku tidak bisa. Sedang banyak urusan di kantor,"

"Hmm, begitukah? Sayang sekali," ucap Resti sedikit kecewa.

"Tidak usah kecewa begitu. Lain kali kalau aku ada waktu, pasti aku akan bersenang-senang denganmu,"

"Baiklah, aku menantikannya,"

"Kau akan pulang sekarang?" tanya Revandra.

"Ya, aku juga ada beberapa pemotretan lagi," jawabnya.

***

Malam harinya, Naura duduk di area kolam renang sambil minum jus buah. Dia tampak asik menyaksikan malam yang indah dengan bintang dan bulan yang bersinar.

"Malam yang sangat indah," ucapku senang.

Tiba-tiba cuaca berubah begitu cepat. Angin berhembus kencang dengan diikuti kilat yang menyambar.

"Ya ampun, kayaknya mendung!" Naura pun masuk ke dalam karena cuacanya mulai buruk.

Saat berjalan menuju kamarnya, dia melihat pelayan membawa sesuatu.

"Itu....apa yang kalian bawa?" tanyaku penasaran.

"Tadi kami habis membersihkan kamar tuan. Ini adalah beberapa barang yang perlu di buang," ucapnya.

"Ohh,"

Saat pelayan itu kan pergi, plastik yang berisi barang tidak penting malah sobek karena ada benda tajam yang menancap dan mengoyaknya.

Mataku langsung tertuju pada sebuah benda. Aku langsung mengambil benda itu untuk melihatnya dari dekat.

"Loh, ini kan....

Aku langsung masuk ke kamar untuk memastikannya.

Aku mencari benda yang sekiranya sama dengan milik Revandra. Aku pun menemukan benda ini.

"Astaga, ini topeng yang sama!" ucapku.

"Berarti dia itu adalah orang yang waktu itu!" ucapku tidak menyangka.

Aku terduduk sambil meratapi nasib.

"Siapa sangka jika dia orangnya? Cowok brengsek yang udah ngerebut mahkota gue!!" ucapku dengan mengepal kedua tangan.

Flashback~

Ibu Kota dini hari,

Malam yang cerah dengan bintang-bintang kecil yang memperindah suasana, dengan bukan sabit yang terlihat menawan. Di malam ini, aku dan Aura pergi ke bar untuk bersenang-senang. Kami bernyanyi-nyanyi di dalam mobil menuju bar.

Kali ini, kami akan pergi ke bar terkenal di ibu kota. Kebetulan, Aura mendapat kartu VIP untuk dua orang dari sepupunya.

Sebelum mereka pergi ke bar malam ini, ibu menentangku untuk pergi ke sana apalagi dengan pakaian yang tidak pantas. Dia memarahiku tapi aku tidak mendengarkan. Aku nekat pergi walaupun ibu gak mengizinkan.

Sesampainya di sana, kami memarkirkan mobil di area parkir yang tersedia. Sebelum kami masuk, semua orang harus di periksa dan menunjukkan kartu VIP nya. Peraturan di sana sangat ketat dan penjagaan di sana sangat ketat juga.

Banyak orang dari kalangan muda maupun tua berdatangan ke bar yang terkenal itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!