"Aliza suka kak diva!!"
"gue gak suka Aliza!!"
"kak diva jahat!!"
"bodo amat"
apakah seorang Aliza akan melelehkan hati seorang ketua OSIS yang terkenal dingin dan cuek itu?atau Aliza akan menyerah dengan cintanya itu?
"Aliza,kenapa ngejauh?"
"kak diva udah pacaran sama Dania"
"itu bohong sayang"
"pret"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akuadalahorang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
putus
"WAKTU KU KECIL AKU GAK TAU YANG MUNGIL MUNGIL"
"WAKTU KU TOLOL AKU GAK TAU YANG NONGOL NONGOL"
"TEMBAK TEMBAK DOR DOR!"
Teriakan itu menggema saat Aliza dan circle-nya menuju kelas Diva sebelum ke kantin. Saat memasuki kelas, Aliza melihat pemandangan yang cukup menghibur: Bagas dan Gavin sedang berjoget di atas meja sambil menyanyikan lagu konyol. Sementara itu, Diva tetap fokus pada sesuatu di mejanya, seolah tak peduli dengan kekacauan di sekitarnya.
Melihat adegan itu, Aliza tertawa terbahak-bahak. Tawa kerasnya membuat Diva mengangkat kepala, mengenali suara itu dengan mudah.
"By," panggil Diva singkat.
Namun sebelum Diva bisa menghampiri Aliza, Haira berdiri di depannya, menghalangi langkahnya. Diva mundur beberapa langkah dengan wajah datar. Di sisi lain, Aliza mengepalkan tangannya, kesal melihat Haira menghalangi Diva. Nathan, yang berada di dekat Aliza, segera merangkul bahunya.
"Waduh, gawat nih," celetuk Gavin, yang langsung turun dari meja bersama Bagas untuk menyaksikan drama yang mulai memanas.
"Awas," ucap Diva dingin, menatap Haira dengan ekspresi datar.
"Kak Diva, Kakak itu calon tunangan Haira, jadi Kak Diva harus putus sama Aliza!" seru Haira lantang, menatap tajam Diva.
Belum sempat Diva menjawab, Aliza melangkah maju, berdiri di antara mereka. Aliza menatap Haira dengan tajam.
"Berani banget lo ngomong kayak gitu?" Aliza menantang.
Haira mengepalkan tangannya, emosi memuncak.
"Kak Diva itu calon tunangan aku, bukan pacar lo doang! Mulai sekarang, aku berhak larang Kak Diva deket sama lo dan suruh putusin lo!" Haira semakin keras menyuarakan klaimnya.
Aliza tertawa kecil, lalu menatap Haira dengan datar.
"Baru calon tunangan, bukan tunangan beneran, Haira. Sadar dikit," balas Aliza, menekan setiap katanya.
Haira tersenyum penuh kemenangan. "Besok Kak Diva resmi jadi tunangan aku. Jadi, mulai besok, aku adalah tunangan Diva," ucap Haira penuh percaya diri.
"Sialan," gumam Aliza, rahangnya mengeras menahan amarah.
Tiba-tiba, Diva memegang tangan Aliza dari belakang, seolah mencoba menenangkannya. Namun, Aliza hanya terdiam, menatap tangan Diva yang menggenggamnya. Dia merasa lelah. Aliza menghela napas, lalu menoleh ke belakang.
"Kita putus," ucap Aliza pelan namun tegas.
Tanpa menunggu respons, Aliza berlari keluar dari kelas Diva. Diva hanya terdiam, terkejut dengan keputusan itu. Di sisi lain, Haira tersenyum puas melihat Aliza menyerah.
Suasana di kelas mendadak hening. Semua orang terkejut mendengar kata "putus" keluar dari mulut Aliza. Nathan, yang menyaksikan semuanya, hanya diam, meski amarahnya terlihat jelas. Sementara itu, Cesya mulai menangis, merasa iba pada Aliza yang harus putus dengan terpaksa.
Tiba-tiba, Diva berteriak: "ALIZA!!! ARGHH!!! BANGSAT LO, HAIRA!!!"
Teriakan Diva membuat semua orang terkejut, bahkan Haira yang tadinya percaya diri kini terlihat ketakutan.
"Puas lo?! PUAS?!!" Diva mendekat ke arah Haira dengan tatapan penuh amarah.
"K-kak..." Haira gemetar, suaranya terbata-bata.
Di tengah kekacauan itu, Velyn segera berlari keluar untuk menyusul Aliza, diikuti Cesya dan Zia. Nathan mendekati Diva dengan tatapan dingin.
"Jauhin Aliza. Jangan bikin dia lebih sakit lagi," ucap Nathan sebelum beranjak pergi, meninggalkan Diva yang masih berdiri di tempat, bingung dan terluka.
"Apa gue sanggup tanpa Aliza?" pikir Diva dalam hati, merasakan beban yang begitu berat menghantamnya.
---
"Hiks...."
Aliza masuk mobil dan pergi dari sana kabur dari sekolah,Aliza membanting setir mobil dengan sangat kuat. Aliza memukul setir mobil itu dengan kuat,Aliza menahan kuat setir mobiknya. Aliza tidak percaya kalau Aliza akan putus dengan diva dengan cara yang seperti ini,Aliza masih tidak percaya.
Aliza mengulang kembali gimana sakitnya dia ditinggal oleh lelaki yang dia cintai,Aliza menahan sakit di dadanya. Aliza menancap gas dengan tinggi,ada telepon masuk di ponsel Aliza ternyata itu velyn yang meneleponnya.
*Aliza Lo dimana?jangan nekat Aliza!*khawatir velyn disekolah melihat mobil Aliza tidak ada
*Aliza Lo jangan nekat bangsat?!balik atau gue susul Lo sekarang!!*Zia mengambil ponsel velyn dengan marah,cesya bergidik ketakutan dengan situasi ini
"ARGH!!HIKS....GUE NGULANG LAGI BANGSAT!!TAPI INI LEBIH SAKIT!!ALIZA LO TOLOL!HIKS...."
*Gue tau Lo sedih Aliza gue tau Lo kecewa tapi jangan kayak gini Aliza,kita cari semuanya lebih detail ini banyak pertanyaan yang bikin gue bingung,Lo bisa minta bantuan gue untuk cari semua ini*cesya mengambil ponsel velyn
*Tumben dia pinter*celetuk Zia melihat cesya
"I don't need all that! I need a diva, crazy haira! Haira you just watch I will make revenge for you"
*Yes! Come back now!!!*
"racing place"
*Tunggu gue sekarang!kalau Lo pergi lagi Lo gue bunuh Aliza!*
Aliza membanting ponsel itu dengan kasar,dia menangis teriak setelah putus dari diva.