mengagumi Idola, hingga jatuh cinta dan ternyata gayung itu bersambut.
bagaimana rasanya.???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisetsuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendengar Rencana Jahat
Yuan kembali duduk sambil memakan snack yang ada di tangannya.
Bermain dengan ponselnya dan mengetik beberapa pesan text di grup chat, mengabari ketujuh orang yang ada di vila bahwa dia dalam perjalanan kembali.
Merasa sudah cukup lama, Yuan kemudian berdiri dan membuka pintu. Menjulurkan sedikit kepalanya untuk memeriksa keadaan di sekitar, sebelum dia memutuskan utk keluar.
Di rasa sudah cukup aman, Yuan keluar dari kamar itu.
Dengan penampilan yang sama seperti saat dia datang, Yuan berjalan santai agar tidak terlalu menarik perhatian.
Tidak ada yang memperhatikannya, hingga dia menangkap sosok orang yang sepertinya dia kenal memasuki kamar bersama dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.
Merasa penasaran, Yuan diam-diam mengikuti orang orang tersebut, hingga mereka memasuki sebuah ruangan kamar.
Yuan merasa sedikit beruntung karna kamar tidak di tutup rapat, sehingga Yuan dapat mendengar pembicaraan mereka dari balik pintu dengan jelas.
Empat orang laki-laki dan seorang perempuan berada didalam ruangan tersebut. Salah seorang di antaranya berdiri membelakangi pintu, hingga Yuan tidak dapat melihat wajah dari orang orang yang masuk dengan laki-laki dan memastikan perempuan itu benar adalah perempuan yang di kenalnya.
Yuan hanya dapat mendengar suara mereka berbicara, tanpa bisa bisa melihat dengan jelas wajah mereka.
Mendengar percakapan ke lima orang itu, sontak membuat Yuan membelalakan matanya dan mempertajam pendengarannya.
“bagaimanapun juga rencana ini harus berhasil” kata perempuan itu.
“tapi bagaimana caranya.? mereka bertujuh selalu di kawal dengan bodyguard yang ketat.” kata laki-laki bertopi.
"pasti ada celah." lanjut laki-laki yang membelakangi pintu.
“kau sudah lama masuk di dalam staff mereka, harusnya kau tau sedikit celah saat mereka tidak di kawal. atau jadwal mereka tanpa ada penjagaan.” kata yang lain menimpali.
“saat mereka berada di kamar mereka masing masing dan saat keluar dari ruang ganti menuju state, atau sebaliknya. Saat itu mereka hanya di temani asisten mereka." Jawab perempuan yang di kenal Yuan.
"Pada saat itu aku akan mendekati salah satu di antara mereka, itulah targetnya. dan kau segera bidik dengan tepat." lanjutnya memberikan intruksi kepada temannya yang berdiri membelakangi pintu.
"Sebisa mungkin, jangan membuat Hyungga mati, kalian cukup membuatnya teluka dan aku akan selalu berada bersamanya, merawatnya. Saat itu akan membuat mereka mengakui keberadaanku." Ucap wanita itu.
Mendengar apa yang yang di katakan wanita itu, bulu kuduk Yuan berdiri. Yuan tidak menyangka, bahwa apa yang di khawatirkannya tentang wanita itu benar benar terjadi.
Tidak ingin di ketahui orang lain, Yuan segera meninggalkan tempat itu.
Yuan masih tidak mempercayai apa yang dia dengar, laki-laki yang dia kenal sebagai teman sepermainan Hyungga waktu kecil ternyata memiliki niat buruk terhadapnya.
Bahkan saat ini di percaya bekerja di dalam staff Seven Wonder sebagai ketua pelaksana.
Dan perempuan yang selama beberapa waktu ini tinggal bersama dengan mereka, membuatnya dan seluruh member SM bersitegang ternyata ingin mencelakai Hyungga hanya untuk mendapat kepercayaan dari member yang lain.
Wajah Yuan memucat, dia merasa tidak sanggup lagi berada di sana.
Yuan ingin segera meninggalkan tempat itu, berjalan ke arah toilet Yuan menenangkan diri dan juga mengontrol emosinya sebelum kembali menemui kedua orang yang saat ini menunggunya di Lobby.
Merasa terlalu lama menunggu, Kai menghubungi ponsel Yuan, tapi berulang kali di hubungi gadis itu tidak menjawab panggilannya. Semakin khawatir dengan keadaan gadis itu, Kai meminta Rui untuk menjemputnya.
Yuan berjalan sambil melamun, hingga tidak menyadari bahwa Rui berdiri di depannya, dan hampir tertabrak olehnya jika saja Rui tidak menghentikannya.
"heiy,,, apa yang sedang kau lamunkan.?" ucap Rui sambil menghentikan langkah Yuan dengan menarik lengannya.
tergagap Yuan menjawab
"haah,, maaf-maaf , aku tidak sengaja menabrakmu." ucap Yuan sambil membungkukkan badannya, karna menganggap itu orang lain.
"kau melamun.?" ucap Rui.
"apa yang kau pikirkan.?"lanjutnya.
"tidak,,, tidak apa-apa." jawab Yuan berbohong.
"Hyungga menunggumu, apa yang sedang kau lakukan.?" Tanya Rui.
Tidak mau orang lain mengetahui apa yang yang di dengarnya sebelum dia memastikannya, Yuan memilih untuk diam. Rui hanya berkacak pinggang dan mengangkat sebelah matanya, tanda dia menginginkan jawaban.
"tadi aku bertemu dengan mantan pacarku, dan dia di sini dengan seorang wanita." jawab Yuan masih dengan berbohong. Dengan nada kesal yang di buat-buat.
"kau cemburu.?" tanya Rui
"tidak. siapa yang cemburu.? aku hanya tidak suka, dia sudah mendapatkan penggantiku secepat itu."jawabnya sambil manyun.
"kau sudah mendapatkannya, hanya kau saja yang tidak menyadarinya." jawab Rui.
Yuan terdiam memandang Rui dengan tatapan bingung.
"sudah ayo jalan." kata Rui sambil menarik tangan Yuan.
Yuan mengikuti langkah Rui, dalam diam. Isi otaknya semakin bingung dengan pernyataan Rui barusan.
"Rui apa maksud dari ucapanmu barusan.?" Tanya Yuan sambil mensejajarkan langkahnya.
"Kau tidak perlu cemburu dengan mantan pacarmu, bukankah saat ini sudah ada orang lain yang juga sangat memperhatikanmu." Ucap Rui.
"Siapa.? Para tuan muda itu.?" Tanya Yuan masih dengan kebingungannya.
"Masih ada orang lain yang memperhatikanmu, apa kau tidak menyadarinya.?" Jawab Rui menghentikan langkahnya.
Yuan semakin bingung dengan ucapan Rui, memandang Rui dengan tatapan meminta penjelasan.
"Aku hanya bisa memberimu nasihat, jangan terpaku dengan masalalu. Perhatikan orang orang sekelilingmu yang lebih bisa memberi kebahagiaan untukmu." Ucap Rui, kemudian melanjutkan berjalan.
Masih tidak paham dengan apa yang diucapkan Rui, Yuan berjalan mengikuti di belakang dan pikirannya kembali pada rencana para orang orang itu.
Yuan bingung dengan apa yang harus dia lakukan, apakah dia harus menceritakan semua yang dia dengar atau dia harus menghentikan rencana itu sendiri.
Tapi bagaimana caranya.?
Bagaimana dia harus menjelaskan tentang apa yang baru saja dia dengar, kalaupun dia memutuskan bercerita, apakah mereka akan percaya.?
Terlebih Hyungga, selama ini dia begitu percaya dengan teman masa kecilnya itu. Apa lagi setelah kejadian pertengkaran Yuan dengan Mitha, jika dia mengatakan hal ini bisa jadi akan menambah kebencian Hyungga kepadanya.
Konser di Vena, tinggal mengitung hari. Yuan semakin bingung dengan tindakan apa yang seharusnya dia lakukan, terlebih lagi saat ini para member sedang mempersiapkan debutnya. Jika Yuan memutuskan untuk menceritakan hal ini kepada mereka, apakah mereka akan percaya.?
Jika Yuan menceritakan hal ini kepada Kai, sudah di pastikan Kai akan membawanya pergi dari kota itu. Terlebih jika Alen sampai mengetahui hal ini, dia akan menjauhkannya dari para member Seven Miracle.
Yuan berfikir akan menceritakan hal ini kepada Meri, tapi Yuan kembali teringat jika Meri tahu akan hal ini pastinya gadis itu akan menceritakannya kepada Jeano.
Dan jika Jeano sampai tahu, maka sudah pasti dia akan berhadapan dengan para tuan muda itu.
Ditengah kebimbangannya, Yuan memutuskan untuk tetap diam hingga dia mencari tahu kebenaran tentang hal yang dia dengar.