NovelToon NovelToon
Magic Out Of Love

Magic Out Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:802
Nilai: 5
Nama Author: Fharisa Janny Alfarisy

Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.

Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.

Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.

Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?

Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?

Simak kisahnya......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20. Getaran Cinta

Setiap menit yang di lewati bersama orang yang sangat berharga, begitu berarti. Rasanya tidak ingin berakhir dan bisa terus bersama.

Cinta adalah perasaan yang di rasakan karena naluri hati yang terpaut dengan hati yang saling terikat, dan di baluri rasa takut kehilangan.

Bagi Shafira, hidupnya bagai serpihan kaca yang pecah, bagaimana tidak?

Serpihan hati nya, tidak akan bisa utuh tanpa adanya kasih sayang yang tulus dari orang yang dia harapkan untuk menyayangi nya.

POW Shafira.

Dia membuka buku diary berwarna pink dan memiliki kunci.

Dear Diary.

Ku tuliskan isi hati ini di lembaran mu.

Aku berharap kamu bisa menjadi teman ku untuk menceritakan segala keluh kesah ku.

Aku Shafira Angel Baskara, selalu merasa aku sendirian dalam keluarga ku, aku seperti anak broken home yang kurang kasih sayang dari mama.

Tahukah kamu wahai diary?

Setiap hari aku selalu mendengar mereka menyebut nama Kiara Sayang.

Sedangkan tak pernah ku dengan mereka menyebut nama ku dengan panggilan tersebut.

Tak hanya orang dewasa, bahkan keponakan ku sendiri yang begitu aku Sayangi, dia pun menolak ku, tak pernah dia memeluk ku seperti memeluk kak Kiara.

Seberapa pun aku berusaha menyayangi nya, aku tidak terlihat di matanya.

Jujur aku sedih, setiap hari ku dengar nama Kia di sebut, tapi Shafira selalu di lupakan.

Aku pun cemburu mendengar melihat keakraban mereka. Aku ingin seperti kak Kiara, di sayang mama, kak Zidan, kak Rangga, kak Elsa dan Lilia keponakan ku.

Sampai kapan aku harus begini?

Mampukah ku bertahan?

Wahai diary.

Kamu adalah teman bagi ku, kau dengarkan semua kesedihan hidup ku.

Aku tutup cerita ku hari ini.

Aku berjanji akan selalu bercerita pada mu.

Ku harap akan ada keajaiban dimana aku bisa bahagia bahkan tanpa nama ku di sebut.

Dear Shafira.

Shafira menutup buku diary nya.

"Udah jam 17.00, gue bosan banget di rumah sendiri, gue jalan - jalan ke taman aja kali ya, jadi gak bosan, sekalian cari udara segar."

Ucap Shafira mulai bersiap, dia memakai celana jeans di padu kaos warna hitam, rambut nya di gerai dan di pakai kan pita 🎀 di samping.

Shafira tidak naik motor, dia hanya jalan kaki aja, olahraga sore anggap aja.

Dia berjalan sambil mendengarkan lagu melalui Earphone, banyak sekali orang yang berlalu lalang di jalan.

Tak jauh dari Shafira, ada seorang cowok yang sedang berjalan sambil mendengarkan musik dengan earphone di telinga, dia berjalan dengan sangat cool.

Semua gadis memandang dengan kagum pada ketampanan cowok itu.

Sedangkan yang di tatap malah cuek saja.

Shafira berjalan dengan santai tanpa melihat ke samping, tiba - tiba dia kesandung batu besar, dia hampir terjungkal."

"Aduh..."

Ucap Shafira kaget karena ke sepak batu dan hampir terjatuh, dia sudah menutup mata karena pasrah akan jatuh, tapi kenapa dia tidak merasakan sakit apa - apa, malah seperti ada yang sedang memeluknya.

Shafira membuka matanya, matanya melebar, karena kaget, ternyata alasan dia tidak jatuh itu karena saat ini, Nathan sedang memeluknya agar tidak jatuh, ada getaran aneh menghampiri hati nya, entah kenapa dia merasa nyaman dan aman berada dalam pelukan Nathan, untuk sesaat mereka larut dalam tatapan, setelah sadar memandang Nathan, Shafira melepaskan dirinya dari Nathan, dia mencoba menetralkan detak jantung nya yang berdegup kencang.

"Lo gak papa kan."

Tanya Nathan memastikan.

"Gak kok, gue gak papa, makasih udah tolongin gue."

Ucap Shafira dengan senyum tipis.

"Sama - sama, Lo mau kemana?"

Tanya Nathan penasaran.

"Mau jalan - jalan keliling taman aja kak."

Ucap Shafira dengan jujur.

"Oh bareng gue mau, gue juga mau keliling nih, berdua kan lebih baik."

Ucap Nathan mengajak jalan bersama.

"Boleh aja, ayo."

Ucap Shafira setuju dan berjalan bersama Nathan.

Mereka berjalan berdampingan, seperti sepasang kekasih, hanya satu yang kurang, mereka gak gandengan.

"Jadi gimana acara olimpiade nya?"

Tanya Nathan membuka obrolan.

"Alhamdulillah lancar sih, gue sama yang lain, ketemu banyak teman."

ucap Shafira bercerita apa saja yang dia lalui di Jogjakarta.

"Kamu ada ketemu teman cowok gak?"

Tanya Nathan dengan hati - hati.

"Ada, udah tukeran kontak juga."

Ucap Shafira Jujur dan santai.

"Apa."

Ucap Nathan kaget dan suaranya seperti kesal.

"Kenapa jadi Lo yang kaget kak."

Ucap Shafira heran melihat reaksi Nathan seperti cemburu.

"Oh gak papa kok, cowok nya sekolah di mana?"

Tanya Nathan lagi.

"Gue capek kak, jalan terus, duduk di bangku aja ya."

Ucap Shafira mulai lelah berjalan.

"Boleh kok, ayo kita duduk di situ."

Ucap Nathan mengajak duduk di bangku taman.

"Jadi cowok itu sekolah di mana?"

Tanya Nathan penasaran.

"Di Jogjakarta, kenapa emang?"

Tanya Shafira lagi, aneh banget kak Nathan, gue berasa di interogasi pacar aja batin Shafira.

"Oh gak papa kok, ya gue penasaran aja sih, gue pikir mereka sekolah di Jakarta juga."

Ucap Nathan sedikit lega, karena ternyata cowok yang Shafira ceritakan berada di luar kota. Jadi tidak akan ada pengganggu gebetan nya ini.

"Oh dia bilang mau ajak keliling Jakarta kapan - kapan, ya gue sih oke - oke aja."

Ucap Shafira sangat jujur.

Membuat mata Nathan melebar.

"Harusnya Lo tolak aja, kali aja dia bukan cowok baik - baik kan, bisa jadi dia itu playboy kan, Lo harus hati - hati."

Ucap Nathan memperingati, sebenarnya dia takut sih, Shafira nantinya akan jatuh cinta pada cowok tadi.

"Gak kok, dari tampang nya dia kelihatan baik, dia juga pernah nolongin gue.'

Ucap Shafira tidak percaya kalau Farhan playboy, karena dari tampang nya terlihat baik sih di mata Shafira.

Nathan merasa posisi nya terancam, seperti nya, Shafira sudah mulai akrab dengan cowok itu.

"Gawat ini, posisi gue bisa terancam, aduh gimana ini, baru pendekatan udah ada saingan aja."

Batin Nathan menggelengkan kepala.

"Lo kenapa kak?"

Tanya Shafira penasaran melihat Nathan geleng-geleng.

"Gak kok, cuma pegel aja, eh di sana ada penjual bakso, Lo mau gak makan bakso?"

Tanya Nathan pada Shafira, dia ingin mengalihkan pikiran Shafira tentang cowok tadi.

"Boleh, gue mau.'

Ucap Shafira semangat, dengan ekspresi wajah lucu.

"lucu banget sih wajahnya."

Ucap Nathan gemas mencubit pipi Chubby Shafira.

Shafira yang di perlakukan seperti itu menjadi kesal.

"Ih kak Nathan, sakit tau pipi gue, gimana kalau pipi gue jadi makin lebar, ih gak mau."

Ucap Shafira dengan wajah lucu lagi. Nathan tersenyum manis.

"Haha, habis nya, gemesin banget ekspresi nya, ya udah maaf deh, janji gak akan lagi, jangan cemberut dong."

Ucap Nathan mengusap kepala Shafira, mendapat perlakuan seperti itu, Shafira tentu kaget sekaligus hangat rasanya, seperti ada getaran aneh.

"Ya udah gue maafin, tapi Lo harus bayar bakso buat gue sampai gue puas, gimana."

Ucap Shafira memberi syarat.

"Oke, ayo."

Ucap Nathan menggandeng tangan Shafira. Hal ini sukses membuat Shafira kaget lagi, tapi dia gak menolak genggaman tangan Nathan, karena ada desiran nyaman sekaligus merasa aman.

"Kenapa ya jantung gue berdetak kencang banget, gak tau kenapa, perlakuan manis kak Nathan bikin gue melting banget, berasa kayak punya pacar."

Batin Shafira sambil memandang tangan nya yang di genggam Nathan.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!