Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.
Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.
Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.
Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?
Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?
Simak kisahnya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21. Getaran Cinta Part II
Taman.
Kedua sejoli cantik dan tampan mendatangi tukang bakso. Nathan masih menggandeng tangan Shafira, Shafira juga tak menolak, ingin melepaskan tapi hatinya menolak.
Pengunjung nya gak terlalu rame, jadi gak berdesakan.
Nathan menarik kursi untuk Shafira duduk, dia sudah melepaskan genggaman tangannya pada tangan Shafira, entah kenapa Shafira merasa seperti ada yang hilang.
"Kenapa ya, tangan gue rasanya kosong, pas kak Nathan gak genggam tangan gue lagi, ih apaan sih gue, ingat Shafira kamu gak boleh baper."
Batin Shafira menyadarkan dirinya.
"Mang Bakso nya dua ya sama es teh manis dua."
Ucap Nathan pada Mang Satrio.
"Baik Mas Nathan, ini pacarnya ya mas, cantik banget, serasi sama mas."
Ucap Mang Satrio sambil senyum.
"Buk..."
Baru saja Shafira ingin mengatakan dia bukan pacar nya Nathan. Genggaman tangan Nathan menghentikan ucapannya.
Nathan bahkan berbisik.
"Udah iyakan aja, anggap aja doa kan."
Bisik Nathan membuat Shafira membelalakkan mata.
"Ih emang nya siapa juga yang mau jadi pacar Lo kak?"
Ucap Shafira memasang wajah datar, agar rasa gugup nya tidak terlihat jelas.
Jujur dia mulai nyaman dengan Nathan, tapi dia tidak ingin menunjukkan bahwa dirinya merasa nyaman, atau mulai terbiasa dengan kehadiran Nathan, biarlah pelan - pelan waktu yang menjawab.
Tak lama kemudian, Mang Satrio datang dengan dua mangkuk bakso.
"Nah silahkan Mas Nathan dan ini siapa namanya ?"
Ujar Mang Satrio menanyai nama Shafira.
"Shafira Mang."
Ucap Shafira dengan senyum tipis.
"Oh nama Neng cantik atuh secantik orangnya."
Ucap Mang Satrio.
"Mang bisa aja, makasih karena udah di puji."
Ucap Shafira tersenyum malu.
"Beneran kok, kamu emang cantik."
Ucap Nathan menambah kata - kata.
Blus.
Pipi Shafira sepertinya memerah, dia antara senang sekaligus malu, karena di puji Nathan, tak ingin Nathan tau, Shafira fokus dengan baksonya, berusaha menyembunyikan rona di pipi.
"Baksonya enak ya, Lo pinter juga pilih tempat."
Ucap Shafira mengalihkan pembicaraan.
"Iya dong, siapa dulu yang pilih, kalau Lo mau, kapan - kapan kita ke sini lagi, nanti bilang aja sama gue, pas Lo mau."
Ucap Nathan memandang wajah Shafira yang lagi sumringah karena bakso nya yang memang sangat enak, Shafira bahkan tidak memperhatikan jika Nathan sejak tadi menatapnya dengan tatapan yang penuh cinta.
"Boleh aja, btw makasih ya, udah ngajak gue ke sini, Jujur gue gak pernah tau loh kalau bakso di sini tuh enak, kalau tau gue bakal sering ke sini."
Ucap Shafira jujur, kali ini dia menatap Nathan yang juga menatap nya.
"Sama - sama, ya ampun, Lo makan nya sampek belepotan saos kayak gitu."
Ucap Nathan mengelap saos yang ada di bibir Shafira.
Shafira hanya diam melihat perbuatan Nathan, Jujur ini di luar ekspektasi nya, ternyata Nathan tipikal cowok yang perhatian juga.
"Thank."
Ucap Shafira berterima kasih, jujur ada bunga - bunga yang sepertinya mulai tumbuh dalam hatinya, tapi tidak ada yang tau, apakah bunga itu akan membesar dan mekar, ataukah layu dan gugur.
"Iya sama - sama My little Angel."
Ucap Nathan dengan santai.
"Apa, Lo panggil gue apa barusan."
Ucap Shafira penasaran dengan panggilan Nathan barusan.
"Hah gue ngomong apa emang?"
Ujar Nathan sepertinya keceplosan, dia tidak sadar jika tadi dia memanggil Shafira dengan panggilan yang manis.
"Gue gak jelas dengar, makanya gue tanya, kalau Lo gak tau, ya gue mana tau."
Ucap Shafira mendengus kesal.
Dia kembali memakan baksonya.
Sedangkan Nathan dia hanya tersenyum tipis, tadi dia keceplosan memanggil Shafira dengan panggilan My Little Angel, andai saja ada sebuah hubungan yang spesial di antara mereka, pasti Nathan tidak ragu untuk mengakui nya.
Shafira selesai makan bakso. Dia sudah kenyang dan suasana hatinya pun kembali membaik. Memang ya pesona bakso tak bisa di tolak.
"Gue udah selesai, Lo makan lama banget deh kak, biasanya cewek yang harus nya lama, ini gue udah siap, Lo belom."
Ucap Shafira heran ketika melihat mangkuk Nathan masih ada isinya, sedangkan mangkuk nya sudah ludes.
"Gue santai, Lo kalau mau lagi, gak papa, bilang aja sama Mang Satrio."
Ucap Nathan menawarkan lagi untuk Shafira.
"Gak, gue gak mau lagi, gue pulang duluan boleh gak?"
Tanya Shafira sudah tak ingin duduk lagi.
"Jangan, gue anterin aja, entar kalau Lo di culik, gimana, gue juga yang ngerasa nyesel."
Ucap Nathan apa adanya.
"Kenapa nyesel?"
Tanya Shafira penasaran.
"Karena gue gak mau......"
Nathan menjeda ucapan nya.
"Kasih tau."
Ucap Nathan membuat Shafira kesal, reflek Shafira memukul pundak Nathan.
"Ih apaan sih, kata - kata Lo terlalu banyak misteri tau gak, gue mau pulang aja."
Ucap Shafira mulai kesal dan beranjak pergi.
Melihat Shafira yang sudah pergi karena kesal, Nathan pun mengejar nya. Shafira Terus berjalan sambil ngomel-ngomel. Sampai tidak sadar jalan di depan nya berlubang, otomatis kakinya keseleo dan terjatuh.
"Aduh ... Ini jalan kenapa harus ada lubang sih, jadi keseleo gini kaki gue."
Ucap Shafira sambil mengomel jalan. Nathan yang melihat Shafira terjatuh Langsung berlari ke pada Shafira.
"Kok bisa jatuh sih, sini gue bantu."
Ucap Nathan membantu Shafira berdiri, tapi tidak bisa, karena kaki Shafira sakit.
"Aduh, gue gak bisa berdiri tau."
Ucap Shafira mendengus kesal, Nathan tidak marah mendengar ucapan Shafira yang sepertinya masih kesal padanya. Nathan justru jongkok di depan Shafira, mempersilahkan Shafira untuk naik ke punggung nya.
"Naik, gue anterin Lo pulang."
Ucap Nathan menyuruh Shafira naik ke punggung nya.
"Gak mau, gue berat, entar kalau jatuh lagi gimana."
Ucap Shafira masih kekeh dengan pendiriannya.
"Enggak bakal jatuh, gue jamin itu, emang nya Lo bisa jalan, kalau gak gue anterin pulang."
Ucap Nathan ada benarnya.
"Iya deh iya, gue berat, jadi jangan sampek jatuh."
Ucap Shafira akhirnya mau juga di gendong Nathan.
Shafira naik ke punggung Nathan, lalu Nathan berdiri dan menyusuri jalanan taman sambil menggendong Shafira.
Semua pasang mata, para gadis, memandang ke arah Shafira dengan iri, bagaimana tidak iri.
Mereka sejak tadi memperhatikan Nathan, tapi Nathan tak sedikit pun melirik mereka, sekarang mereka melihat Nathan menggendong seorang gadis, bukan kah ini pemandangan yang panas.
"Beruntung banget tuh cewek, di gendong sama cowok seganteng itu, gue juga mau sih."
Ucap salah satu cewek yang ada di jalanan taman.
"Gue iri coy, tolongin gue juga dong ganteng, gue juga perlu di gendong ini."
Ucap Salah satu gadis lainnya.
Shafira hanya mendengar suara demi suara mereka, dia hanya menyandarkan kepalanya di pundak Nathan, Jujur rasanya tuh nyaman.
Nathan tidak menggubris perkataan dari gadis - gadis itu, dia saat ini sedang bahagia karena bisa dekat dengan gadis yang dia cintai, mungkin ini yang di namakan rezeki nomplok, makan bakso bareng di tambah bisa anterin si pujaan hati dengan cara yang romantis.
Tanpa Shafira sadari Nathan tersenyum sangat manis, begitu juga dengan Shafira.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
jangan lupa mampir guys.😆😆😆😆🙏🙏🙏🙏