NovelToon NovelToon
Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lang-ya 𓆉

penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.

seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.

akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 (Penyatuan Jiwa)

...༻𓆉༺...

Bai Qing-He kemudian tersenyum dan memperlihatkan bentuk roh miliknya pada anggota regunya.

"pagoda penyembuhku ini hampir sama dengan bentuk roh milik tetua tian yang berupa pagoda harta...., tapi bentuk roh tetua tian hanya sebagai pendukung dan berbeda dengan bentuk rohku. Pagoda awan penyembuhku memiliki keterampilan penyembuh dan pendukung yang baik..., bahkan bisa mendukung sepuluh orang dengan tingkatan ku saat ini dan bisa di ibaratkan bentuk roh ku adalah bentuk roh pendukung peringkat dua setelah pagoda harta....." jelas Bai Qing-He pada timnya.

Han Fei-Yun sangat memperhatikan penjelasan bai Qing-He bahkan juga sempat mengelus dagunya untuk mempertimbangkan. "bentuk roh mu ini sangat lumayan untuk bentuk roh yang bermutasi....., sekarang ini kau ada di tingkat pejuang dan ini adalah suatu hal baik untukmu...." sanjung Han Fei-Yun apa adanya.

Huo-Yao kemudian bertanya. "kau bilang pagoda awan penyembuh memiliki keterampilan pendukung sekaligus penyembuh kan....? jadi apa itu bisa di lakukan secara bersamaan....?" tanyanya.

Bai-Cuan yang mendengarnya kemudian berkata. "menurutku tidak. karena setelah di telusuri....., pagoda harta bisa mendukung berbagai aspek mulai dari kecepatan. Namun..., hanya bisa melakukan salah satunya jadi jika yang di dukung adalah roh maka kecepatan dan aspek lainnya tidak bisa di dukung....." jelas Bai-Cuan dengan pendapatnya.

Huo-Yin'er kemudian menambahkan pernyataan. "yang di katakan Bai-Cuan benar tapi kurang tepat. Jika kultivator berubah menjadi bentuk rohnya seperti pagoda harta maka mereka dapat mendukung segala aspek secara seimbang di ranah setengah dewa...., sedangkan tetua tian ada di ranah panglima. Namun....., tubuh roh tuan muda kedua bai adalah tubuh roh mutasi awan pendukung pertama di Da-Huang. Kita masih belum bisa tahu pasti mengenai keterampilannya....." jelas Huo-Yin'er panjang lebar.

Bai Yi-Chen yang mengamati tubuh roh milik sang adik kemudian berkata. "sepertinya tubuh roh ini bukan hanya sebagai tipe pendukung dan penyembuh....., namun juga penyerang....." ujar Bai Yi-Chen dengan sangat yakin.

"apa...?!!" tekan semua orang termasuk Bai Qing-He yang memasang ekspresi bingung dan terkejut.

Bai Yi-Chen kemudian melanjutkan kembali penjelasannya. "ya tipe penyerang...., klan awan biru terkenal karena tidak memiliki tubuh roh yang unik namun hanya sebuah awan. Tapi jangan lupa...., keahlian klan awan biru adalah memanfaaatkan cuaca sebagai senjata. Kita bisa lihat ada sebah pohon kecil di atas batu...., aku merasakan adanya energi alam yang masih tersegel dan hanya Qing-He yang bisa membukanya...." jelas Bai Yi-Chen dengan raut wajah serius dan sedikit mengernyitkan dahi.

Bai Qing-He dengan rasa penasaran kemudian bertanya. "jadi apakah itu tidak bisa terbuka seiring tingkatan ranah.....?" tanya Bai Qing-He pada Bai Yi-Chen.

Bai Yi-Chen kemudian menjawab. "Aku tidak tahu secara jelasnya..., tapi ingatlah untuk menyembunyikan tubuh roh ini setidaknya sampai tingkat ranah dan pondasi kultivasimu cukup kuat...." titah Bai Yi-Chen yang tidak mau ada orang jahat yang mengincar adiknya.

"aku mengerti.....!!!" balas Bai Qing-He dengan tegas.

Huo-Yao akhirnya turut bersuara dan memberi saran. "tuan muda pertama bai....., bagaimana jika kita diskusikan saja dengan tetua tian....? tetua tian adalah kultivator tipe pendukung dan tentunya pasti tahu banyak tentang bentuk roh tipe pendukung...., apalagi tuan muda kedua bai memiliki bentuk roh yang juga berbentuk pagoda....." ujarnya mengeluarkan pendapat.

Bai Yi-Chen kemudian mengangguk dan berkata. "aku mengerti...., aku akan membawa Qing-He nanti malam. Hari ini kita harus full berlatih....." ucap Bai Yi-Chen.

"Hhem....!!!" balas ke lima orang itu serempak terhadap perintah Bai Yi-Chen.

Kini mereka kembali berlatih di atas air mancur dan tepatnya di tingkat ke tujuh. Bai Yi-Chen kemudian menyerap energi spiritual, ini adalah kali pertamanya berkultivasi tanpa harus membagi kesadarannya. Sementara itu dalam kesadaran spiritual Bai Yi-Chen, pohon emas yang menjadi dantian nya tumbuh membesar dan tinggi, pulau di kesadaran spiritual itu kemudian menjadi lebih luas, dan perairan di sana mengeluarkan kilauan yang menakjubkan.

Sementara itu Long Yi-Chen dalam kesadaran spiritual berkata. "bukankah ini terlalu cepat...? perasaan bocah ini baru saja naik tingkat...., tapi sekarang tiba-tiba saja sudah di ranah prajurit tingkat dua budidaya akhir......? sepertinya tak lama lagi dia akan masuk ke tingkat tiga...." ujarnya yang tersenyum melihat pencapaian Bai Yi-Chen.

Di sisi lain, kini Huo-Yin'er masuk dalam kesadaran spiritual. Dalam kesadarannya dia melihat bahwa pulau di kesadarannya sudah semakin luas.

"aku sudah mencapai tahap menengah...., sedikit lagi dalam beberapa minggu aku akan menyusul tingkat ranah Bai Yi-Chen...." ujarnya dengan penuh yakin dan simpul senyum yang menyertainya.

Di sisi lain pula masih ada Bai Qing-He yang masuk dalam kesadaran spiritualnya dan melihat sebuah pohon biasa miliknya menjadi sedikit lebih besar namun luas pulau yang tetap. Dirinya kemudian duduk bersilang dan mengeluarkan tubuh rohnya.

"kakak bilang segel penyerang hanya bisa di buka olehku sendiri....., jika begitu maka aku akan mencoba masuk dalam ilusinya....." ujar Bai Qing-He yang masuk dalam ilusinya.

Di sisi lain kini Bai-Cuan sepertinya juga akan mendapatkan bentuk roh yang bermutasi, energi spiritual yang di serapnya kini semakin banyak. Dirinya yang ada dalam kesadaran spiritual kemudian melihat sekeliling, dan pohon biasa yang ada di kesadaran spiritualnya itu kemudian berguncang dengan sangat hebat.

"apa ini.....? apa rohku juga akan bermutasi....?!!" pikirnya yang terus menahan badai angin dalam kesadaran spiritualnya.

Kemudian dari atas pohon yang merupakan dantian nya kemudian ia melihat sebuah awan yang mulai berubah bentuknya sedikit demi sedikit menjadi sesuatu yang padat. Kini mata Bai-Cuan terkesima melihat sebuah hewan roh di depannya. Dirinya kemudian duduk bersilang dan mengunci energi agar tidak menyebabkan dorongan seperti Bai Qing-He.

Bai-Cuan tersenyum melihat hewan roh di depannya yang adalah seekor harimau putih namun pada kaki harimau itu memiliki sebuah bentuk awan dan terdapat juga di ujung ekor harimau putih itu.

"berhasil....!!! berhasil...!!!, akhirnya rohku bermutasi.....!!!" serunya dengan rasa gembira.

Sementara di sisi lain, Han Fei-Yun terus fokus pada kultivasinya dan setelahnya ia pergi ke dalam kesadaran spiritualnya untuk melihat bentuk rohnya pada pohon biasa. Dirinya mengaliri pohon itu dengan energi spiritual hingga akhirnya mengeluarkan bentuk rohnya di atas pohon sama seperti Bai-Cuan.

Dirinya kemudian melihat jelas seekor burung elang yang berubah warna menjadi putih namun tetap memiliki warna biru pada ujung sayap dan ekornya, serta terapat tambahan sayap. Yang awalnya hanya ada dua pasang sayap kemudian menjadi tiga pasang sayap yang membuatnya merasa senang.

"akhirnya rohku mengalami peningkatan...., setelah ini kemampuan terbang ku akan menjadi semakin cepat....!!!" serunya.

Sedangkan Huo-Yao dalam kesadaran spiritualnya melihat bentuk rohnya yang berupa burung elang api juga telah mengalami peningkatan. Dirinya melihat jelas bahwa rohnya itu kini dapat mengeluarkan api yang lebih murni dan panas.

"bagus sekali...!!! rohku berkembang begitu cepat begitu pula kultivasiku....!!! tak lama lagi aku pasti akan naik tingkat....!!!" ujarnya yang berlari-lari memutari pulau kesadaran spiritualnya.

Kembali pada keadaan dunia nyata dan di sini Bai-Cuan, Huo-Yin'er, Huo-Yao, Han Fei-Yun telah menyelesaikan kultivasi mereka, dan kini hanya tersisa Bai Yi-Chen dan Bai Qing-He yang membuat mereka saling bertukar pandang.

Huo-Yin'er berdiri dari tempat duduknya dan melirik kakak adik di depannya dengan penuh tanya. "kenapa tuan muda pertama dan kedua bai masih belum selesai.....?" tanyanya sembari mengernyitkan dahi.

Huo-Yao kemudian menjawab sang nona dan berusaha menenangkannya. "putri tenang saja....., mereka pasti akan segera bangun...." ujarnya.

Tepat di saat Huo-Yao selesai mengatakannya, Bai Qing-He terbangun dengan ekspresi kesal.

Bai-Cuan yang melihatnya kemudian bertanya. "tuan muda kedua...., akhirnya kau bangun. Jadi bagaimana kultivasi mu....?" tanyanya.

Dengan ekspresi kesalnya itu, Bai Qing-He menjawab. "setengah baik dan setengahnya tidak....., aku masih belum bisa membuka segel penyerang tapi aku sudah mencapai tahap menengah tingkatan ku......" ujarnya.

Han Fei-Yun kemudian melirik ke arah Bai-Cuan dan bertanya. "lalu bagaimana denganmu Bai-Cuan.....? apa kau sudah akan naik tingkat.....?" tanyanya.

Bai-Cuan kemudian menjawab dengan sedikit senyuman. "tidak..., hanya saja rohku bermutasi menjadi seekor harimau putih....." ujarnya dengan sedikit malu.

Huo-Yin'er kemudian berkata. "itu adalah sebuah pencapaian yang bagus....., sekarang regu Long-Wu akan bertambah kuat lagi. Apalagi harimau putih adalah bentuk roh sedikit langka untuk klan awan biru......." sanjungnya.

"yang di katakan Yin'er benar....."

"yang di katakan putri benar......"

Balas Han Fei-Yun dah Huo-Yao secara bersamaan. Namun kini pandangan Huo-Yin'er kembali tertuju pada Bai Yi-Chen yang masih berkultivasi.

Di sisi lain, Bai Yi-Chen yang ada di dalam kesadaran spiritualnya kemudian duduk bersilang dan menerima bentuk roh utuh naga awan suci dari Long Yi-Chen karena kemajuan kultivasi Bai Yi-Chen.

"ingatlah untuk mengontrol serangan jika ada lawan....., serangan dari naga awan suci dapat merusak mental dan roh musuh dengan cepat...." ujar Long Yi-Chen yang memperingatkan Bai Yi-Chen.

Bai Yi-Chen kemudian membalas dengan anggukan. "aku mengerti...., aku akan segera menyempurnakannya........." balas Bai Yi-Chen dengan penuh yakin yang kemudian berdiri dan keluar dari kesadaran spiritual.

Begitu dirinya membuka mata, ia sudah melihat semua orang menatapnya dengan seksama, dirinya yang melihat sikap aneh semua orang kemudian bertanya. "ada apa....? kenapa kalian memandangku dengan tatapan seperti itu.....?" tanyanya.

Semua orang kemudian membalas. "kami sudah menunggumu hampir setengah jam....." balas mereka serempak karena menunggu proses pemindahan ilmu dari Long Yi-Chen ke Bai Yi-Chen yang memang sangat lama.

Bai Yi-Chen kini hanya bisa tersenyum tipis tanpa rasa bersalah. Dan kini ke enam remaja itu keluar dari air mancur dan kemudian berjalan bersama untuk pulang ke penginapan.

Suasana sore hari yang dimulai sejak mereka menyelesaikan kultivasi sangat indah terlihat di kota itu, namun kini sang surya mengakhiri sinarnya dan mendatangkan malam yang baru. di penginapan itu terdapat dua puluh lima pemandian pribadi yang sesuai dengan jumlah kamar di penginapan yang terletak di lantai satu.

Kini Bai Yi-Chen masuk ke dalam kamar mandi nomor sepuluh, ia kemudian melepas jubah hanfu luar dan dalamnya. Kini dirinya sama sekali tidak menggunakan sehelai benang pun kecuali handuk putih yang melilit pinggangnya.

Orang itu kemudian berjalan ke arah kolam air panas dan berendam di dalamnya. Kini dirinya Tengah bersantai dengan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang ideal. Kini dirinya sedang berangan-angan tentang kejadian siang tadi antara dirinya dan Huo-Yin'er.

"di kehidupan sebelumnya berapa banyak luka yang kau tanggung karena ku......? kau bilang kau tidak akan membenciku setelah mengetahui apa yang terjadi di antara kita di kehidupan sebelumnya...., tapi aku benar-benar tidak merasa yakin....." pikirnya dengan yakin.

Namun secara tiba-tiba terdengar suara seorang wanita di belakang Bai Yi-Chen yang membelakangi pintu keluar. "benarkah......? memang apa yang terjadi di antara kita di kehidupan sebelumnya....?" tanyanya yang adalah suara dari Huo-Yin'er yang berdiri di belakang Bai Yi-Chen.

Bai Yi-Chen yang tahu akan kehadiran Huo-Yin'er hanya bisa tersenyum dengan pandangan yang fokus pada air di sekelilingnya. "putri Huo-Yin'er......, biarpun aku berhutang penjelasan padamu tapi setidaknya jangan menjatuhkan harga diriku di depanmu....." balas Bai Yi-Chen yang kemudian menatap wajah Huo-Yin'er.

Huo-Yin'er kemudian duduk di tepi kolam itu dan berkata. "jangan merasa terlalu percaya diri...., aku datang kali ini ingin menanyakan tentang apa hubunganmu dan patung ketua sekte pertama Tian-xu....." balasnya menyampaikan maksud kedatangannya.

Bai Yi-Chen kemudian menatap ke arah air sembari tersenyum dan berkata. "baiklah..., aku akan memberitahumu tentang hal ini saja..., aku memang adalah Long Yi-Chen. Aku bereinkarnasi menjadi Bai Yi-Chen karena ingin menyelesaikan sesuatu dengan seorang mahkluk abadi........" ujarnya.

Huo-Yin'er mengernyitkan dahi dan berkata. "mahkluk abadi.....?" tanyanya.

Bai Yi-Chen kemudian menyambung kembali penjelasannya. "ya begitulah...., di hari pernikahanku lima ratus tahun yang lalu...., dan kini tujuanku adalah untuk membalas dendam......" jawabnya.

Huo-Yin'er kemudian berdiri dan tersenyum yang membuat Bai Yi-Chen bertanya. "kau tersenyum......? apa kau tidak percaya....?" tanyanya.

Huo-Yin'er kemudian menjawab. "aku percaya...., aku tersenyum karena sudah mendapatkan jawabanku. Dan sekarang aku akan pergi..." balasnya.

Mendengar hal itu, Bai Yi-Chen langsung menarik tangan Huo-Yin'er yang kemudian terjatuh di pangkuannya.

"aaahhh....!!!" teriak Huo-Yin'er terkejut.

"sialan....!!! lepaskan aku dasar brengsek......!!!" tekannya yang menatap kesal pada Bai Yi-Chen.

Bai Yi-Chen kemudian mengangkat dagu Huo-Yin'er dan berkata. "kau sudah melihat tubuhku...., dan aku merasa di rendahkan untuk itu. Jadi......, bagaimana kau menebusnya.........?" tanya Bai Yi-Chen.

Huo-Yin'er kemudian tersenyum dan berkata. "dasar tidak tahu malu....." ujarnya uang kemudian berubah menjadi burung api kecil dan menghilang.

"huh...., hanya sebuah kloning....? kau benar-benar pandai menipu orang...." ujar Bai Yi-Chen dengan senyum tipis.

Di sisi lain, Huo-Yin'er yang berbagi pandangan dengan kloning itu seketika tahu apa yang terjadi, kini wajah gadis itu memerah merona karena mengingat tubuh Bai Yi-Chen yang atletis.

"dasar brengsek....., sepertinya dulu kau sangat suka mempermainkan wanita..." ucap Huo-Yin'er yang tersenyum dan dengan jantung yang berdebar kencang.

Beberapa menit berlalu, Bai Yi-Chen kini menggunakan hanfu berjubah hitam dengan hanfu dalam berwarna merah dan menggunakan mahkota pengikat kepala yang mengikat rambutnya seperti ekor kuda.

Sedangkan Bai Qing-He menggunakan hanfu berjubah biru dengan hanfu dalam berwarna hitam dengan gaya rambut yang sama seperti Bai Yi-Chen.

Bai Qing-He yang baru selesai bersiap kemudian bertanya pada sang kakak. "kakak...., apa kita akan berangkat sekarang......?" tanya Bai Qing-He.

Bai Yi-Chen kemudian berkata. "itu tergantung padamu...., kau mau sekarang atau besok pagi saja, Karena sekalian saja hari ini aku akan pergi mencari tempat yang punya banyak energi spiritual untuk berkultivasi......" balas Bai Yi-Chen yang sebenarnya ingin pergi sendiri ke patung batu untuk mengambil giok yang di simpan oleh dirinya di kehidupan sebelumnya.

Bai Qing-He menghela napas dan berkata. "kalau begitu besok pagi saja...., aku sudah lelah berkultivasi seharian....." ujarnya yang langsung melompat ke ranjang.

Bai Yi-Chen yang sedari tadi duduk di tepi ranjang kemudian berdiri dan berkata. "kalau begitu aku pergi dulu...., kau jangan berkeliaran semaumu. Jika ada apa-apa kau bisa memberitahu Bai-Cuan....." pesan Bai Yi-Chen.

"aku mengerti...." balas singkat Bai Qing-He.

Bai Yi-Chen kemudian turun dari lantai dua, sesampainya dia di depan teras penginapan ia kemudian langsung terbang dengan ilmu peringan tubuh. "(aku harus melakukan penyatuan jiwa secepatnya.......)" batinnya.

Dirinya yang ada di udara kemudian melihat jelas ada banyak murid yang sedang berjaga di bawah. Bai Yi-Chen kemudian langsung menggunakan kain bandana hitam yang biasa di gunakannya di wajahnya, pemuda itu kemudian langsung mendarat tepat di atas patung dirinya namun dalam posisi jongkok.

Akhirnya Bai Yi-Chen bergumam. "guru....., selanjutnya aku serahkan padamu....." gumam Bai Yi-Chen yang kemudian matanya berubah menjadi kuning keemasan.

Dirinya kemudian kembali bergumam namun dengan sikap yang berbeda dan lebih tenang. "serahkan semuanya padaku Bai Yi-Chen..." gumamnya namun dalam jiwa yang berbeda yang kini adalah jiwa Long Yi-Chen.

Long Yi-Chen kemudian bergerak turun ke bawah dengan gerakan secepat kilat. Para murid yang jumlahnya ada lima orang seketika di lumpuhkan nya dengan satu pukulan di kepala, namun tanpa Long Yi-Chen sadari kini ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari atas aula sekte.

Terlihat bayangan seseorang yang memiliki lekukan tubuh layaknya seorang wanita dengan penutup wajah berupa cadar hitam tengah mengintai. "tuan muda pertama bai...., sebenarnya apa yang tengah kau lakukan....?" gumamnya penuh pertanyaan.

Long Yi-Chen yang juga menyadari kehadiran wanita itu kemudian juga melumpuhkan wanita itu. sebuah pukulan di leher membuat kepala wanita itu menjadi pusing.

"(sialan....!!! aku ketahuan...!!!)" batin wanita itu.

Long Yi-Chen yang sadar bahwa wanita itu bukan anggota sekte Tian-xu kemudian bergumam dengan sangat pelan. "siapa wanita ini.....? dia bukan murid dari sekte Tian-xu. Apa dia kultivator jahat yang mengincar Bai Yi-Chen....?" gumamnya dengan rasa penasaran.

Rasa penasaran itu kemudian membuatnya berniat membuka cadar wanita itu, dan alangkah terkejutnya Long Yi-Chen karena melihat wajah yang ia kenali, yaitu wajah dari Huo-Yin'er yang merupakan reinkarnasi Wu Ling-Yi.

"Wu Ling-Yi....? bukan tapi Huo-Yin'er.....? bagaimana kau bisa kau ada di sini....? sudahlah akan aku suruh Bai Yi-Chen untuk memikirkan cara membawamu...., sekarang aku harus melakukan hal penting......" gumamnya sembari mengernyitkan dahi dan sedikit keringat di dahinya.

Long Yi-Chen kembali terbang dengan ilmu peringan tubuh. Dirinya kemudian berdiri di antara murid yang tergeletak pingsan, dan akhirnya dia menggunakan energi spiritual yang tidak sedikit. Tubuhnya perlahan naik ke udara dan semakin besar energi yang di keluarkannya semakin dirinya terangkat semakin tinggi.

Hal itu terus terjadi hingga posis Long Yi-Chen sejajar dengan dahi dan mata patung itu. dan sentuhan terakhir untuk mengambil giok. "pecahkan.....!!!" tekannya yang membuat formasi di tanah terlihat jelas dan semakin mengikis.

Formasi yang bercahaya itu begitu sangat menyilaukan hingga membuat seisi sekte yang tengah tidur menjadi terbangun. Long Yi-Chen yang sudah berkeringat dingin kemudian berkata. "sialan.....!!! aku lupa jika formasi ini di buka maka akan menghasilkan cahaya yang menyilaukan seolah fajar datang......!!!" umpatnya.

Long Yi-Chen tak mempunyai cara lain selain mempercepat penarikan giok kemudian langsung mengerahkan sebagian besar energi spiritual yang membuat formasi bercahaya itu mengikis dengan cepat. Hingga akhirnya formasi itu akhirnya menghilang dan giok putih berbentuk ukiran awan keluar dari dahi patung, Long Yi-Chen kemudian langsung meraih giok itu dengan cepat dan membuat ledakan spiritual yang dapat di rasakan oleh semua murid di tiap paviliun.

Akhirnya Bai Yi-Chen langsung bersembunyi di atas atap aula sekte dimana tempat Huo-Yin'er pingsan. Dan benar saja, semua murid dari tiap paviliun langsung berkumpul di tengah halaman pelatihan sekte begitu pula tetua tian.

Tetua tian yang sampai di tempat pelatihan kemudian menghampiri ke lima murid yang pingsan itu dan duduk di halaman batu yang di seperti telah di cor oleh semen. "apa yang terjadi....?!! darimana asal cahaya tadi dan bagaimana bisa ada murid penjaga yang pingsan.....?!!!" tekan Tian-Hua yang sedikit kesal.

Tiba-tiba ada seorang murid yang mengatakan sesuatu. "tadi kami juga melihat cahaya itu tetua..., tapi mengenai murid pingsan kami sama sekali tidak tahu. Dan apakah kita harus memanggil ketua sekte......?" tanya murid itu sekaligus jelasnya apa adanya.

Tian-Hua menghela nafas dan berkata. "huh...., tidak perlu. Ketua sekte sedang menjalani kultivasi tertutup bersama tetua sekte yang lain untuk berapa hari lagi...., kita akan membahas ini dengan para petinggi beberapa hari lagi. Sekarang perketat keamanan menjadi dua puluh murid setiap malam....!!!" tegasnya.

Kenapa tetua Tian-Hua tidak ikut berkultivasi tertutup? Karena tetua Tian-Hua adalah tetua termuda dari ke empat tetua lainnya. Oleh karenanya dia di tugaskan mengawasi sekte sebagai pelatihan dan sebenarnya tetua Tian-Hua juga adalah adik seperguruan ketua sekte saat ini.

Long Yi-Chen berdiam diri cukup lama hingga akhirnya kembali bergumam. "Bai Yi-Chen...., tugasku sudah selesai. Sekarang giliran mu untuk mengeluarkan kalian berdua dari sekte Tian-xu...." gumamnya.

Mata Long Yi-Chen mengeluarkan cahaya keemasan lagi, kini dirinya telah bertukar jiwa lagi dengan Bai Yi-Chen. "guru tenang saja...., aku akan membawa Huo-Yin'er pergi dengan selamat....." ujarnya.

Bai Yi-Chen kemudian menggendong Huo-Yin'er dengan kedua tangannya dan pergi dari sekte Tian-xu dengan gerakan cepat dari ilmu peringan tubuhnya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan penginapan, Bai Yi-Chen juga melihat Huo-Yao dan Han Fei-Yun yang sepertinya menunggu kepulangan Huo-Yin'er. Bai Yi-Chen mendarat tepat di depan dua gadis itu.

"ini aku Bai Yi-Chen......., kenapa bisa putri Huo-Yin'er mengikuti ku....?" tanyanya.

Huo-Yao dan han fei-yn yang sepertinya menyembunyikan sesuatu kemudian menjawab dengan gugup.

"eh....itu......eh....anu...., kami sendir tidak tahu jika dia mengikuti mu. Kami baru saja kembali dari luar...., benarkan Huo-Yao....." ujar Han Fei-Yun yang langsung menyenggol lengan Huo-Yao dengan siku kanannya karena dirinya yang ada di sisi kiri.

Huo-Yao kemudian langsung menjawab. "eh...iya..., kami baru saja pergi membeli teh...." ujarnya.

Bai Yi-Chen yang tidak mencium aroma daun teh kemudian menatap dengan rasa curiga dan berkata. "benarkah......? tapi aku sama sekali tidak mencium aroma teh....? kalian jangan lupa jika inderaku ini sangat tajam...." balas Bai Yi-Chen.

Han Fei-Yun tertegun dan langsung membuat alasan. "eh...., itu..., tadi saat kami sampai di toko..., tokonya tutup dan kami akhirnya pulang dengan tangan kosong...." ujarnya dengan keringat di dahi.

Bai Yi-Chen kini mencium aroma wangi dari lilin di pemandian dan seketika tahu jika mereka bekerja sama. "sudahlah berhenti berpura-pura....., aku sudah tahu jika kalian berbohong. Aku mencium aroma lilin di pemandian dari tubuh kalian...., kalian bukannya habis keluar tapi baru saja selesai mandi dan menunggu Huo-Yin'er....." selidik Bai Yi-Chen yang membuat dua gadis itu terdiam dan membuktikan itu benar.

Huo-Yin'er dalam gendongan Bai Yi-Chen terbangun dan membuka matannya. Matanya seketika melebar ketika melihat bahwa orang yang menggendongnya adalah Bai Yi-Chen. Dia kemudian langsung turun dari gendongan Bai Yi-Chen.

"ka...kau...., bagaimana bisa kau membawaku....?!!" pekiknya dengan wajah merah merona.

Bai Yi-Chen yang melepaskan gendongannya daari Huo-Yin'er kemudian berkata. "harusnya di sini akulah yang bertanya kenapa kau mengikuti ku...!!! putri Huo-Yin'er apa masih kurang cukup penjelasanku padamu.....?!! apakah aku ini terlihat seperti seorang penipu yang mencoba untuk membodohi mu....?!! sikap mu ini sama saja seperti ling-shu..., kau bahkan dengan lancang mengirim kloning untuk memata-matai ku....." kesal Bai Yi-Chen.

Kini ketiga gadis itu diam tak berkutik. Huo-Yin'er kini akhirnya tak bisa berbuat apapun kecuali berkata. "aku tidak bermaksud untuk me...." jelasnya yang tak jadi di lanjutkan karena terpotong.

"percuma saja kau menjelaskannya putri......, kalian sendiri pernah menuduhku sebagai kultivator jahat...., lalu sekarang apa...? kalian mengira aku sedang bermain dengan wanita di rumah bordil.....?" potong Bai Yi-Chen dengan rasa kesal yang kemudian berjalan pergi meninggalkan ketiga gadis itu.

Huo-Yin'er, Han Fei-Yun, dan Huo-Yao menyaksikan kepergian Bai Yi-Chen yang masuk ke dalam penginapan. Huo-Yin'er kemudian berkata. "tidak Yi-Chen....!!! dengarkan penjelasanku dulu......!!!" tekan Huo-Yin'er dengan suara lantang.

Sementara itu Bai Yi-Chen yanng berjalan ke arah tangga melirik sedikit ke arah belakang. "(tidak ada cara lain lagi Yin'er...., aku tahu kau tidak bermaksud seperti itu. aku hanya ingin mempersingkat waktu agar aku bisa secepatnya mengingat ingatan masa laluku...., maafkan aku Wu Ling-Yi......)" batin Bai Yi-Chen yang langsung berjalan ke atas tangga.

Sementara itu, Huo-Yin'er, Han Fei-Yun, dan Huo-Yao masih ada di depan penginapan. Huo-Yin'er kemudian berjalan mondar-mandir sembari berkata. "apa yang telah kita lakukan......., sepertinya ini memang adalah ide yang buruk......" ujar Huo-Yin'er yang dalam keadaan panik.

Huo-Yao kemudian menatap sang nona dengan tatapan prihatin dan berkata. "putri tenangkan dirimu......, itu hanya kalimat buruk tuan muda bai yang keluar tanpa di sadarinya karena marah...." ujarnya berusaha menenangkan sang majikan.

Han Fei-Yun kemudian menambahkan. "yang di katakan Huo-Yao benar....., aku yakin amarahnya akan mereda seiring berjalannya waktu. Kau jangan terlalu memikirkannya...." ujar Han Fei-Yun yang menatap sahabatnya dengan rasa iba.

Huo-Yin'er kemudian berhenti melangkah dan kemudian berdiri menatap Han Fei-Yun dan Huo-Yao. "tidak....., sebelumnya memang salahku. Aku telah bersalah padanya....., aku memprovokasi dirinya. Sepertinya dia akan membenciku........" balas Huo-Yin'er.

Han Fei-Yun kemudian langsung memegang tangan Huo-Yin'er dan berkata. "itu tidak akan terjadi..., percayalah padaku. Sekarang ayo kita kembali ke kamar........" ajak Han Fei-Yun.

Di sisi lain, Bai Yi-Chen kini mulai masuk dalam kesadaran spiritual dengan giok putih yang melayang di depan keningnya sementara Bai Qing-He tidur. Dalam kesadaran spiritualnya dia kini melihat sang guru duduk bersilang di depan pohon emas dantian nya.

"guru apa kita akan melakukannya sekarang.....?" tanya Bai Yi-Chen yang berjalan mendekat dan duduk di hadapan sang guru.

Long Yi-Chen kemudian berkata. "jangan khawatir kita akan baik-baik saja....., kesadaran kita akan bersatu....., tidak akan mengurangi sifat aslimu dan sifat asliku...." ujarnya.

Bai Yi-Chen kemudian mengangguk dengan yakin. "lakukanlah...!!!" tegasnya.

Long Yi-Chen kemudian mengangguk, kini jari telunjuk dan Tengah Long Yi-Chen di tangan kanan menyentuh dahi, dan dari dahi Long Yi-Chen muncul sebuah cahaya yang kemudian dari jari Long Yi-Chen di tempelkannya di dahi Bai Yi-Chen

Kini dahi mereka terhubung oleh cahaya emas, giok awan yang ada di luar kesadaran spiritual kemudian juga ikut bereaksi dan mengeluarkan cahaya yang di arahkan di dahi Bai Yi-Chen.

Proses penyatuan mereka memakan waktu yang cukup lama. Malam kemudian berjalan dengan sangat cepat. Kini sang surya bahkan telah memperlihatkan sinarnya. Dalam ruangan kamar Bai Yi-Chen kini di hadiri oleh anggota regu Long-Wu. Kini semua orang menatap Bai Yi-Chen dengan rasa khawatir.

Sementara dalam kesadaran spiritual, semua ingatan Long Yi-Chen kini sudah di pindahkan ke dalam ingatan Bai Yi-Chen dan tubuh roh Long Yi-Chen kemudian terkikis dan masuk ke dalam dahi Bai Yi-Chen. Bai Yi-Chen dalam kesadarannya kemudian membuka mata.

Ketika matanya terbuka, muncul gelombang spiritual yanng membuat orang-orang di luar terhempas ke dinding. Kesadaran spiritual Bai Yi-Chen kini menjadi luas begitu pula pohon yang menjadi dantian nya berubah menjadi pohon raksasa.

"kesadaran spiritual ku kini semakin kuat pondasinya. Sekarang aku bisa berkultivasi dan melakukan terobosan kapan pun karena dinding penghalang kultivasiku sekarang sudah di hancurkan karena kini kesadaran spiritual ku telah bersatu dengan diriku di masa lalu....." ujarnya.

Cahaya yang mengarah di dahi Bai Yi-Chen akhirnya berhenti mengeluarkan sinarnya dan jatuh ke bawah di ikuti mata Bai Yi-Chen yang sudah terbuka. "apa yang kalian lakukan di sini.......?" tanya Bai Yi-Chen pada semua orang yang ada di kamarnya dengan rasa terkejut.

1
Izaki Angker
drama trusss
Lang-ya: lagi keluar outline gegara banyak tugas masa liburan
total 1 replies
Chen Nadari
luar biasa
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
Semangat🙏
Lang-ya: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 1 replies
Kalimat Fiktif
terasa masuk kedalam ceritanyaa
keren!
Jelxky
🔥🔥🔥
Lang-ya: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
mampir juga ya😇👍🙏
Sandy
Bukan main bagusnya.
Lang-ya
༻𝐬𝐢𝐚𝐩, 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐁𝐚𝐛 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐤 /Good/ ༺
Hikaru Ichijyo
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!