Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Healing
Hari monggu yang cerah secerah hati keluarga Delisha,saat ini mereka berempat sedang berkumpul di ruang makan, sambil menikmati sarapan mereka, sambil mengobrol ringan,mereka bercerita tentang kesibukan masing masing,Baim pun menanyakan keberadaan Ryan yang tak pernah terlihat beberapa bulan ini, "Del kakak kok sudah lama tidak melihat Rayan ya" tanya Baim "ohh kak Ryan sedang keluar kota kak, dia lagi membuka cabang baru di kota sebelah,jadi saat ini kak Ryan masih fokus menata yang ada disana" jawab Delisha menjelaskan " wahh hebat ya "kata Baim memuji Ryan.setelah selesai sarapan seperti Biasa Delisha dan pipit membantu membersihkan meja bekas makan mereka, Kak Baim melanjtkan ngopo di ruang tamu, tak lama kemudian Delisha dan pipit juga ibu bergabung dengan baim di ruang tamu, tiba tiba masuk ke halaman rumah mereka mobil sport berwarna kuning yang sangat di kenal oleh keluarga Delisha.Delisha memicingkan matanya demi melihat sosok yang keluar dari dalam mobil itu, antara percaya dan tidak percaya, namun bibirnya mengulas sebuah senyum setelah melihat siapa yang datang "Kak Ryan " gumam nya pelan seraya berjalan ke depan. Ryan yang baru turun dari mobil sport nya pun tersenyum sumringah saat melihat Gadis yang dirindukannya itu menyambut kedatangannya."kak kok gak bilang sih kalau kakak pulang" kata Delisha merajuk "kan surprise "jawab Ryan seraya mengacak Bagiam depan hijab Delisha "Kangen ya?" Tanya Ryan memggoda Delisha denga alis yang di naik turunkan "idiih sapa juga yang kangen" jawab Delisha" "beneran?" Tanya Ryan sambil menoel pucuk hidung Delisha "ahh kakak, udah ah godainnya, masuk yuk udah di tunggu ibu dan kak Baim di dalam" namun tiba tiba wajah Ryan memerah saat melihat bu.Aini sedang melihat kearahnya dengan tersenyum, Ryan lalu mengekori Delisha yang berjalan masuk, "Assalamualaikum" ucap salam Ryan ketika memasuki rumah "waalaikum salam " jawab baim dan Bu.Aini secara bersamaan, lalu Ryan menyalami Bu.Aini dengan mencium tangan nya dengan Takzim, lalu setalahnya menjabat tangan kak Baim "wah panjang umur kamu, baru saja kami membicarakan kamu" kata kak Baim "oya masak kak" tanya Ryan sambil.melirik ke arah Delisha, menyadari dirinya di perhatikan oleh Ryan wajah Delisha pun memerah karna malu,Ryan pun mendudukkan bokong nya di sofa sebelah kak Baim ,setelah di persilahkan oleh bu.Aini. "Gimana keadan kantor cabangmu yang bsru" tanya kak Baim " Alhamdulillah kak sudah bisa berjalan jadi bisa di tinggal" jawab Ryan "bu,kak, hari ini saya berniat mrngajak kalian untuk pergi ke pantai, apa kalian bisa?" Tanya Ryan pelan "sudah lama saya gak ke pantai, tapi mau kesana sendiri kok kayaknya kurang seru, supaya seru kita kesananya bareng bareng" jelas Ryan, "apa tidak merepotkan kamu nak?" Tanya bu.Aini "tidak bu...kalau merepotkan saya tidak mungkin ajal kalian" kata Ryan sambil terkekeh, "Baiklah kalau begitu kami siap siap dulu ya nak" kata bu.Aini.tak perlu waktu lama mereka pun sudah siap untuk berangkat.kak Baim menemani Ryan duduk di depan di samping kursi kemudi, Delihsa, pipit dan bu.Aini duduk di kursi tengah.
Sementara di kediaman bu.Nessa dan pak Tian. Rena tengah mengadu pada mama dan papa nya itu, wanita yang sebentar lagi menjadi seorang ibu itu sedang mengadukan perlakuan suami dan kelurganya, Rena sengaja memfitnah bu.Aini mertuanya agar orang tuanya mau membelanya ".Ma gimana ini mas baim pergi dari rumah?" Kata Rena sedih, membuat bu.Nessa dan pak Tian, mau membelanya "memangnya kenapa sampai Baim pergi dari rumah, apa kalian bertengakar" tanya pak Tian "Sebetulnya kami gak.ada masalah pah...tapi karna hasutan mertuaku itu,suamiku jadi berubah dan tiba tiba pergi dari rumah" kata Rena "bahkan aku sampai di tampar oleh mas Baim pah" kata Rena dengan memasang wajah yang sedih, agar nampak dia yang terdzolimi.mendengar sang putri mendapat perlakuan kasar dari sang suami membuat bu.Nessa naik pitam. "Pa kita harus kesana sekarang, kasian putri kita di perlakukan semena mena "kata bu.Nessa dengan gemas, Pak Tian memghela nafas berat,kalau ibu Ratu sudah memberi perintah tak ada yang bisa menolak dan harus di patuhi, "Ayo pa kita siap siap" kata bu.Nessa "hmm.." pak Tian cuma berdehem "Sebentar lagi pasti ada perang dunia" batin pak Tian. Setelah mereka bertiga bersiap, mereka berangkat menuju rumah bu.Aini, namun mereka menelan rasa kecewanya saat sesampai nya di sana rumah itu sepi tak ada orang "ahh gimana ini" kata bu.Nesaa dengan gusar "ya udah ma,kita pulang saja dulu, nanti atau besok kita kesini lagi" ujar pak Tian "pada kemana sih" komentar Rena " tuh kan mama lihat sendiri mereka pergi tidak sedikit pun memberi tau aku" kata Rena jengkel "udah udah ayo kita pulang dulu" kata pak Tian lagi. Sementara itu rimbongan Delisha sudah sampai di.Pantai,mobil Ryan di pasrkirkan di dekat Gazebo Gazebo yang berjejer disana, mereka memilih salah satu Gazebo yang lebih dekat dengan mobil Ryan setelah itu mereka berkumpul di gazebo itu, "Nak kalau kalian mau jalan jalan gak papa, ibu biar di sini saja sambil jaga barang barang kita" kata bu.Aini "beneran gak papa bu" twnya Delisha " iya nak,ibu juga ingin bersantai disini"jawab bu.Aini. sebelum pergi dari Gazebo itu Ryan memesan kan kelapa muda, dan beberapa camilan buat menemani ibu. Lalu mereka berempat Ryan, Baim,Delisha dan Pipit berjalan jalan ke tepi pantai, sambil sesekali bermain air.tak terasa matahari sudah semakin tinggi, dan mereka berempat kembali ke gazebo tempat bu.Aini menunggu,Ryan memesan kan beberapa jenis ikan bakar,sambal dan nasi untuk makan siang mereka,dan 4 gelas es jeruk,Ryan meminta pelayan dari warung itu untuk mengantar ke Gazebo mereka.tak lama kemudian Menu yang Ryan pesan pun datang, mereka pun makan siang dengan khidmat, di temani angin yang semilir. Setelah makan siang mereka mengobrol santai di gazebo itu,dan tiba tiba tlp Baik berdering, dilihat nama Rena pada layar ponsel nya, Baim.menggeres ke atas lambang tlp berwarna hijau "Assalamualaikum" ucap salam Baim " mas kamu tuh dimana sih" tanpa menjawab salam Rena sudah nyerocos "kamu pergi sama keluargamu gak ijin dulu, kalian pasti seneng seneng kan, awas ya mas kalau sampai uang kamu buat ibu dan adek adek mu" kata Rena dari sebrang sana, mendengar itu Baim membolakan mata, dia sudah jengah dengan sikap Rena yang sangat membenci keluarganya "mas....kamu denger aku kan? Masss...." Teriak Rena, Baim mematikan tlp secara sepihak sebelum Rena bicara lebih banyak.Sementara Rena yang menyadari jika tlp nya di putus sepihak oleh Baim, emosinya semakin memuncak, di Banting nya tlp nya ke tempat tidur nya dengan jengkel "awas kamu ya mas..." Kata rena.
Semangat ya