LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Bab 6
Lune masih memandang ke arah Louis yang kini sedang menyampaikan seminarnya tentang bisnis.
Sasha melihat ke arah Lune yang benar benar tak berkedip melihat Louis. Sasha tersenyum dan mengikut lengan Lune agar tak terlalu terjebak dalam pesona pria tampan itu.
Lune memegang tangan Sasha.
"Sasha, itu pria yang ada di dalam mimpiku," ucap Lune pelan.
"Ya, sama. Semalam aku juga memimpikannya. Pasti banyak wanita di sini memimpikannya juga semalam," sahut Sasha.
Lune terdiam dan masih melihat ke arah Louis.
"Aaah ..." erang Lune ketika kepalanya kembali sakit.
"Hei, are you oke? Kurasa kau harus ke dokter nanti, Lune," ucap Sasha.
Lune tak menjawab dan memegang kepalanya yang kini semakin sakit.
Kini keringat dingin keluar membasahi tubuhnya.
"Lune, kau sedang tak baik baik saja," ucap Sasha.
"Hmm, aku akan ke toilet dulu," jawab Lune dan berdiri dari sana ketika Louis sedang berbicara di depan stage.
Lune naik ke atas pintu keluar melalui tangga tengah. Di tengah tangga tubuhnya terhuyung lemah hingga akhirnya pingsan.
Sasha yang melihat hal itu langsung berlari mendekati Lune.
"Lune!!" panggil Sasha dan seketika ruangan itu menjadi gaduh.
Beberapa pengunjung dan petugas security di sana mengangkat tubuh Lune untuk di bawa ke klinik yang ada di gedung itu.
Lalu ruangan itu kembali normal dan acara pun dilanjutkan kembali.
Louis hanya melihat sekilas ke arah insiden tadi dan kembali duduk di tempatnya.
*
Lune kini sudah ada di klinik dan Sasha menunggunya di sana.
Lalu dokter memeriksanya dan Sasha menceritakan apa yang dialami Lune sebelumnya dan riwayat komanya.
"Sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit," ucap dokter klinik.
"Itu artinya aku harus memanggil ambulance?" tanya Sasha.
"Ya, kami yang akan memanggilnya sekarang," jawab dokter.
"Terima kasih, Dokter," sahut Sasha.
*
*
Lune membuka matanya perlahan dan dia melihat ke sekeliling ruangan.
"Lune, kau sudah sadar?" tanya Sasha.
"Aku di rumah sakit?" tanya Lune.
"Ya, kau pingsan di tempat seminar," jawab Sasha.
Lune memegang kepalanya yang masih pusing dan matanya tertutup akibat pusing di kepalanya.
"Selamat siang. Aku akan memeriksamu dulu," ucap seorang dokter wanita dengan ramah.
Dokter itu mendekati Lune dan memeriksanya.
"Secara fisik kau baik baik saja," ucap dokter itu.
Lune tak menjawab dan masih memegang kepalanya.
"Apakah kepalamu masih sakit?" tanya dokter.
"Aku berusaha keras mengingat sesuatu," sahut Lune memukul pelan kepalanya.
"Hei, jangan memukul kepalamu," ucap dokter itu menahan tangan Lune.
"Jangan memaksakan otakmu karena akan lelah rasanya. Istirahatlah," ucap dokter.
"Hmm," sahut Lune yang kembali menutup matanya.
Lalu dokter itu pun keluar dari kamar perawatan Lune.
"Istirahatlah, Lune," ucap Sasha.
Lune tak menjawab dan hanya terdiam dengan mata yang tertutup.
Lalu Sasha mengusap usap tangan Lune dan setia mendampinginya.
Hingga akhirnya Lune sepertinya tertidur nyenyak kembali setelah obat yang diberi perawat tadi bereaksi.
Sore menjelang dan Lune masih berada di rumah sakit.
*
*
"Menurutmu ini bagus, Louis?" tanya Claire sembari menunjukkan sebuah gaun pada Louis.
"Ya, kau bagus memakai apa pun," jawab Louis tapi dengan mata fokus pada ponselnya.
"Kau tak melihatnya, Louis," ucap Claire.
Louis tertawa kecil dan melihat ke arah Claire.
"Ya, itu gaun yang indah dan cantik. Kau akan semakin cantik memakainya," sahut Louis.
"Thank you atas pujiannya," sahut Claire tertawa pelan.
"Baiklah, aku akan pilih ini untuk makan malam kita nanti," ucap Claire.
Lalu Claire membawa baju itu ke meja kasir dan Louis berjalan di belakangnya.
"Aku yang membayar," kata Louis ketika Claire mau mengambil kartunya.
"Louis, kau selalu seperti itu," ucap Claire.
"Aku akan selalu seperti itu pada wanitaku," jawab Louis dan membuat wajah Claire memerah.
"Thank you," sahut Claire tersenyum.
Setelah itu mereka berdua kembali ke mansion dan bersiap untuk pergi ke jamuan makan malam bersama.
Orang tua Louis yaitu Thea dan Jared serta beberapa keluarga Kingsford lainnya juga akan pergi ke jamuan makan malam itu karena itu juga termasuk makan malam dengan relasi bisnis mereka.
Jamuan makan malam itu akan diadakan di sebuah ballroom hotel mewah dan terkenal.
*
*
Lune terbangun dan langsung terduduk.
Sasha yang melihat hal itu tentu saja terkejut.
"Ada apa, Lune?" tanya Sasha.
Lune melihat ke arah Sasha.
"Aku mengingatnya. Aku mengingat Louis, Sasha," jawab Lune dengan senyum tapi air matanya mengalir.
"Hei, apa maksudmu?" tanya Sasha bingung.
"Pria itu. Pria tadi. Dia adalah Louis - ku. Dia pria yang kucintai dulu. Dia kekasihku, Sasha," jawab Lune dan melepas infus di tangannya.
"Lune, tunggu. Kau tak boleh melakukan hal ini," ucap Sasha.
"Aku harus menemuinya. Dia menungguku terlalu lama, Sasha," jawab Lune dan turun dari tempat tidurnya.
"Lune, kau yakin dengan hal ini?" tanya Sasha yang masih seperti tak percaya.
"Ya, kau pikir aku gila? Dia kekasihku sebelum aku kecelakaan. Hanya itu saja yang kuingat. Kenangan indahku dengannya sangat terpatri di otakku saat ini. Itu karena tadi aku melihatnya," ucap Lune berjalan cepat keluar kamar.
"Lune, wait!!" ucap Sasha menahan tangan Lune.
"Aku harus menemuinya, Sasha. Bagaimana jika nanti pergi? Kita ke seminar itu lagi sekarang," jawab Lune.
"Lune, ini sudah malam," jawab Sasha.
"Dia terkenal, bukan? Jadi kita bisa bertanya pada seseorang dari penyelenggara acara itu tentang Louis," sahut Lune dengan semangat.
"Lune," ucap Sasha.
"Sasha, please. Bantu aku. Dia hidup dan matiku. Kami cinta mati dan dia pasti senang melihatku. Tolong aku, Sasha. Aku tak bisa hidup tanpanya karena sekarang aku sudah mengingatnya. Aku ingin segera menemuinya dan memeluknya," kata Lune.
"Baiklah, ayo," jawab Sasha.
"Thank you, Sasha," ucap Lune dan kemudian mereka keluar dari rumah sakit setelah Sasha mengurus administrasi rumah sakit.
*
*
"Tuan Louis Kingsford? Jadi kalian mencarinya?" tanya wanita yang tak lain adalah panitia seminar tadi.
"Ya, bisakah kau memberiku alamat tempat tinggalnya?" ucap Lune.
"Maaf, aku tak tahu karena itu adalah info rahasia dan tak semua orang bisa tahu tentang kehidupan pribadinya bahkan kami saja tak tahu," jawab wanita itu.
"Bagaimana caranya aku menemuinya?" tanya Lune.
"Dia sekarang sedang makan malam bisnis termasuk dengan beberapa narasumber seminar tadi," jawab wanita itu.
"Di mana? Cepat katakan," ucap Lune tak sabar.
"Lune, tenanglah," kata Sasha.
"Di The Plaza New York Hotel," jawab wanita itu.
Lalu Lune langsung berbalik pergi dan berlari ke arah pintu lobby lagi.
"Thank you," ucap Sasha pada wanita paruh baya itu.
Sasha berlari menyusul Lune dan menuju ke mobilnya.