Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kangen Ana
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan tidak terasa kini kandungan Aisyah sudah memasuki usia 4 bulan di mana jenis kelaminnya sudah bisa terlihat .
Kehamilan ke dua ini banyak hal yang di lewati Aisyah begitu juga dengan Felix ,dia tidak perna menyangka jika wanita hamil itu selain merepotkan juga menyiksa,Namun di balik itu semua dia begitu salut sama istri nya bahkan sedikit pun dia tidak mengeluh atau membenci calon anak mereka sejak awal kehamilan nya hingga sekarang.
" Periksa nya sekitar jam 3 tidak papa kan ? " Aisyah menatap Felix mengaguk ,perlahan sifat Felix tidak sekaku dulu tapi bukan berarti sifat pemaksa nya hilang bahkan lebih parah terlebih saat ini dia sedang hamil .
"Kalau mas cape besok saja tidak papa " Jawab Aisyah merapikan penampilan suaminya .
" Tidak bisa, aku mau hari ini jika saja tidak ada pekerjaan ku pagi ini ingin sekali aku membawa mu ke rumah sakit sekarang " Cibir Felix kesal .
" Nanti sekalian jemput Ana ya " Ujar Aisyah menatap sang suami .
" Kalau Papi mengizinkan " Jawab Felix , semenjak Mami Arum sudah bisa berjalan tanpa bantuan tongkat Papi Harits meminta Ana tinggal bersama mereka bukan menjauh kan pada orang tuanya hanya saja untuk menemani mereka terlebih Ana gadis yang begitu ceria sehingga mereka memiliki hiburan sendiri .
"Aku juga merindukan putri ku mas " Rengek Aisyah menatap suaminya puppy eyes.
" Nanti kita ke sana setelah pemeriksaan " Aisyah langsung tersenyum " Bermalam " Felix mengaguk sebagai jawaban nya.
" Sana bersihkan badan mu " Aisyah langsung meninggalkan suaminya ke kamar mandi namun saat akan masuk dia kembali membalikkan badannya" Tungguin " Titah Aisyah tegas .
" Hebm " Setelah mendapatkan jawaban suaminya Aisyah langsung masuk dalam kamarnya .
💐
💐
💐
" Jadi pemeriksaan nya Sya ? " Kini mereka sudah berada di meja makan untuk sarapan .
" Iya Ayah tapi kata mas Felix sorean " Jawab Aisyah tersenyum.
" Ayah jadi tidak sabar " Ujar Ayah Nizam antusias.
" Kenapa jadi ayah yang tidak sabar " Felix menatap ayah Nizam heran " Aku Papa nya bukan ayah " Lanjut nya tersenyum miring .
" Ini masih pagi jangan membuat ayah kesal " Ujar ayah Nizam menatap tajam putra nya.
" Felix hanya memberi tahu ayah " Jawab Felix tak mau kalah .
" Bukannya mas ada pekerjaan pagi ini "Aisyah melerai keduanya " Kalau telat ke perusahaan nanti pemeriksaan nya juga undur " Lanjut nya tersenyum.
" Jangan mengatur ku kamu bukan siapa-siapa " Jawab Felix ketus lalu menyantap sarapan yang sudah di siapkan istri nya .
" Aku istri mu " Felix mencibir kan bibirnya .
" Bunda bingung sebenarnya kamu itu anak siapa sih ? Ayah dulu tidak seperti mu " Ujar Bunda Eca menggeleng kan kepala nya heran .
Setelah sarapan Aisyah langsung mengantar suaminya ke depan di mana mobil sudah terparkir di depan pintu rumah .
" Belikan Cake ya rasa Macha " Ujar Aisyah tersenyum kuda .
" Bukannya tadi kamu sudah makan ? Apa makanan tadi tidak membuatmu kenyang ,kenapa kau jadi wanita rakus " Tanya Felix menatap Aisyah.
" Untuk pulang nanti pengen itu " Jawab Aisyah tenang .
" Jangan terus menyusahkan ku Aisyah " Bukannya marah Aisyah hanya tertawa lalu mencium pipi Felix .
" Aku bukan Ana " Cibir Felix lalu menarik tengkuk Aisyah mencium bibirnya .
Bugh
Aisyah mengatur napas nya sambil menatap tajam suami nya .
" Aku bisa mati " Ujarnya ngos-ngosan.
" Itu lebih baik " Jawab Felix mencium kening istrinya lalu mencium perut Aisyah .
" Hanya macha " Tanya Felix di ambang pintu mobil " Kalau masih ada nanti aku telepon " Felix langsung masuk dalam mobil tanpa menjawab ucapan istri nya .
Aisyah kembali masuk dalam rumah saat mobil Felix sudah tidak terlihat lagi .
" Bunda, ayah " Panggil Aisyah .
" Ibu sama bapak di belakang Non " Ujar pelayan lembut .
" Makasih Bi " Aisyah melanjutkan langkahnya ke arah belakang untuk menemui mertua nya .
" Bunda ayah " Kedua nya menatap ke arah belakang " Iya Sya " Jawab Ayah Nizam .
" Duduk nak " Bunda Eca menggeser duduknya mempersilahkan menantunya untuk duduk .
"Bunda kangen tidak sama Ana ? " Bunda Eca tertawa kecil mendengar pertanyaan menantunya " Kangen lah ,tapi di sini ada kamu dan Felix sedang kan di sana orang tua mu hanya ada Ana " Aisyah menghela napasnya " Kalau tahu gitu dulu aku minta Mami sama papi buatkan adik untukku atau adopsi gitu " Jawab Aisyah lirih .
" Jangan terlalu di pikirkan Ayah yakin mami sama papimu bisa mengurus Ana dengan baik " Ujar ayah Nizam .
" Kalau itu aku yakin ayah ,cuma kadang sepi juga kalau tidak ada Ana biasanya tiap detik selalu berteriak Mama ,Papa atau tidak memanggil Ayah sama Bunda " Ujarnya sendu .
" Mami mu bisa berjalan itu karena siapa coba ? " Tanya Bunda Eca .
" Cucu nya " Jawab Aisyah .
" Itu tahu " Jawab ayah Nizam membuat kedua wanita itu tertawa .
" Mau Bunda temani jalan tidak mumpung belum terlalu panas ? " Tanya Bunda Eca.
" Boleh Bun ,tapi 5 menit lagi " Jawab Aisyah cengengesan.
" Anak ini " Gerutu Bunda Eca padahal dia sudah siap berdiri .
" Masih kenyang Bun " Jawabnya tertawa kecil .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...