Tanah yang di jadikannya sandaran. Key Lin hidup di dunia yang bukan miliknya. Keras, dan penuh penindasan. Keadilan bagaimana mungkin ada? Bagi bocah yang mengais makanan dari tempat sampah. Apa yang bisa dia sebut sebagai keadilan di dunia ini?
Dia bukan dari sana. Sebagai seorang anak kecil bermata sipit penjual koran di barat, apakah di akan selamat dari kekejaman dunia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jauhadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Alasan [Key Lin Tumbuh di Bumi Barat
Sepinya toko tak membuat pikiran Shoe, Key, dan tante Isabella lantas ikutan sepi. Arina yang tak mengerti apa-apa adalah satu-satunya yang kepalanya sepi, hanya terisi dengan buku pelajaran.
Isabella mendekati Key, menepuk pundak si kecil jenius itu.
"Ada apa Tante?" Tanya Key dalam sepinya toko.
Toko memang sepi, para pelanggan masih memilih buku, dan benda lainnya. Mereka tidak ada yang bersuara barang satu pun. Hanya suara sepatu yang beradu dengan lantai yang terdengar.
"Kau pasti tahu sesuatu kenapa Alex bersikap begitu padamu?" Isabella tak berbasa-basi. Sikapnya yang lembut seolah hilang, dia tegas pasa anak-anaknya, mungkin dia juga begitu pada Key?
"Saya tahu, dia tidak pernah semarah itu pada saya. Say tahu di mana kesalahan saya Tante." Balas Key pada bibinya. Dia seperti sangat tahu siapa wanita di hadapannya.
"Yah bagus kamu tahu di mana letak kesalahanmu, good boy. Ngomong-ngomong, apa Frederick masihlah kasar pada kalian?" Isabella bertanya di luar topik Alex sekarang.
Key hanya menggelengkan kepalanya. Tidak menjawab dengan mulut. Pada dasarnya dia memang seorang yang pendiam.
Isabella melanjutkan pekerjaannya setelahnya. Dia memutuskan untuk tidak bertanya kepada Key.
Anak itu akan menjawab sekedarnya saja. Dan tidak akan menjelaskan apapun jika di tanya. Dia cerdas, dan bisa menyembunyikan sesuatu dengan sempurna. Sama saja dengan Isabella bertanya pada detektif polisi tentang apa yang sedang di selidiki, sementara Isabella adalah salah satu tersangkanya.
Maka tentu saja Key Lin tidak akan menjawab secara rinci, atau menjawab secara gamblang. Dia akan lebih memilih untuk tidak menceritakannya kepada orang lain. Membuat alasan, atau lebih memilih untuk diam saja.
Key Lin duduk di toko, selama hari itu, karena barang miliknya sudah ludes habis terjual. Dia hanya membantu di dalam setelahnya.
Pada pukul 3 sore, Key Lin baru selesai dengan semua pekerjaannya. Dia pulang, dan langsung pergi begitu sudah waktunya.
Isabella tak menghalanginya. Meski hari itu, akhirnya Isabella bertemu dengan keponakannya setelah sekian lama. Dia sangat jarang berjumpa dengan Alex, tapi dia juga jarang berjumpa dengan Key Lin. Meski Key bukan keponakan aslinya. Namun dia sudah menganggap Key lebih dari itu, dia sudah menganggapnya sebagai anak sendiri.
....
Di rumah, Key Lin tidak melihat keberadaan kakak laki-lakinya, Alex tidak memperlihatkan batang hidungnya. Dimana dia?
Key tidak ambil pikir, dia sangat lelah hari itu, dan benar-benar pusing. Dia tidak ingin memikirkan Alex.
Namun saat lelaki itu sedang tidak di pikirkan oleh Key Lin yang sedang tertidur di atas tempat tidurnya, justru Alex muncul dari balik pintu, menyelimuti adik kecilnya.
Dia sepertinya tidak membenci Key Lin. Meski perkataan anak itu keterlaluan.
Bagaimana dia sebagai seorang individu dewasa akan membenci anak kecil? Dia akan terkesan sangat kejam pada Key Lin. Saat menyelimuti Key Lin, di sadarinya tubuh Key Lin yang teramat panas. Alex lalu segera menggapai kompres, mengompres adiknya, berharap panasnya turun.
Dia memang tidak tega pada Key agaknya.
Bagaimana kehidupan di timur? Bagaimana jika Alex pindah ke daratan timur bersama ayah, dan adiknya? Apakah di sana akan lebih baik dari pada di Barat? Kejahatan, perampokan, dan banyak hal yang lazim di sini. Adakah di Timur juga akan sama? Alex berpikir begitu, mengingat dia, dan ayahnya sudah punya nama merah di kota itu. Dan Bumi Barat, mungkin terlalu kejam bagi si kecil Key.
Apakah Alex bisa bertahan dengan segala hal yang memusingkan itu? Sementara adiknya yang masih kecil, dan polos bisa saja terpengaruh dengan anak-anak nakal gang Dolly, atau gang Patrick, dan gang lainnya.
Mendengar ucapan Key tadi pun sudah membuat Alex cemas. Apakah dia mendengar hal itu dari orang lain? Apakah Key memang sudah tahu soal masa lalu Frederick, atau identitas Alex? Dia ingin memastikan, dan jika itu benar. Maka mau tidak mau dia ingin berpindah ke Bumi Timur. Sesuai yang telah ia bicarakan dengan ayahnya beberapa waktu lalu.
Jika memang Key mengetahui sesuatu, maka tidak ada alasan untuk tetap ada di Bumi Barat. Itu hanya akan mempengaruhi Key Lin. Dan alasan apapun yang tertera, tidak ada alasan untuk tetap di tempat ini, kecuali jika Key tidak tahu apapun. Bahkan Tante Isabella bukan alasan yang kuat untuk mengubah keputusan Alex, dan Frederick.