NovelToon NovelToon
Campur Tangan Mertuaku Di Keluarga Kecilku

Campur Tangan Mertuaku Di Keluarga Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tina Mehna 2

Menjadi ibu baru tidak lah mudah, kehamilan Yeni tidak ada masalah. Tetapi selamma kehamilan, dia terus mengalami tekanan fisik dan tekanan mental yang di sebabkan oleh mertua nya. Suami nya Ridwan selalu menuruti semua perkataan ibunya. Dia selalu mengagungkan ibunya. Dari awal sampai melahirkan dia seperti tak perduli akan istrinya. Dia selalu meminta Yeni agar bisa memahami ibunya. Yeni menuruti kemauan suaminya itu namun suatu masalah terjadi sehingga Yeni tak bisa lagi mentolerir semua campur tangan gan mertuanya.


Bagaimana akhir cerita ini? Apa yang akan yeni lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tina Mehna 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21. CTMDKK

Ibu-ibu itu terus bergosip di belakang ku. Mendengar itu, membuat aku terlihat sangat menyedihkan. Tapi aku tak bisa menyangkal apapun, semua omongan ibu-ibu itu benar. Aku sendiri tidak menyangka mas Ridwan sama sekali tidak keluar dan mencoba melindungi ku. Dia lebih memilih mematuhi ibunya daripada bersama dengan aku dan anaknya.

“Yen, jangan menangis..” Ucap Nesa mengusap punggung ku. Dia tepat di belakangku.

Aku menoleh dan menyunggingkan senyuman ku.

Hingga beberapa menit kemudian, Aku sampai di rumahnya Bu Fitri.

“Ayo masuk Yen, sini sini. Kamu istirahat dulu saja di kamar Lina kebetulan kosong. Reza sudah lapar sekali itu.” Ucap Bu Fitri membuka kamar putrinya.

“Terimakasih banyak bu..”

“Iya yen. Sama—sama. Ayo masuk, saya nyalakan dulu AC nya. Kasian itu Reza pasti kepanasan sekali dari tadi.”

Aku pun masuk dan membuka gendongan ku perlahan di tempat tidur. Setelah membuka gendongan ku, Anakku Reza memang terlihat kepanasan. Kulit leher nya sedikit memerah karena sepertinya terkena oleh tanganku yang memeluknya erat.

“Cup cup cup sayang.. minum ya minum..” Ku ambil botol asi yang kedua lalu aku minumkan pada anakku.

“Yen, cukup dingin kan? Kamu istirahat dulu di sini ya. aduuh duh, bayi ganteng ini kepanasan ya. cup cup cup,”

“Terima kasih banyak ya bu.”

“Iya Yen, ya sudah saya keluar dulu ya yen. Itu ibu-ibu malah pada ngikut dan ngerumpi di sini. Santai saja kamu ya yen. “

“Iya bu,”

Bu Fitri pun keluar dari kamar ini, ku lihat anakku mulai tenang kembali. Di sisi lain ku masih mendengar suara para ibu-ibu yang ada di ruang tamu itu.

“Maafin mama ya Reza” Ketika ku melihat wajah anakku, air mataku tak bisa lagi ku tamping.

Ku bungkam mulutku agar tangisan ku tak terdengar. Rasa sakit nya lebih sakit dari yang kemarin.

Tiba-tiba saja,

“Yen..” mendengar itu aku langsung menghapus air mataku dan menoleh ke arah pintu.

“Hmm? Hai Nes?” Sapa ku pada Nesa.

“Aku boleh masuk Yen?”

“Ya boleh lah Nes. Masuk aja.”

Dia pun masuk dan tak lupa menutup pintunya. Dia pun juga duduk di tepi ranjang ini.

“Yen, aku baru tau kamu ke sini? Tadi kamu ke sini naik apa?”

“Iya Nes, tadi ku naik bis terus mampir ke supermarket dulu sekalian beli kebutuhan hehe” Jawab ku mencoba tersenyum.

“Terus? Kamu ke rumah nek lampir gitu? Pengen ketemu Ridwan?”

“Iya Nes, Reza kan juga ingin ketemu ayah nya.”

“Yen, kamu bisa kok cerita ke aku. Yen, aku memang nggak bisa mengurangi sakit hati kamu tapi setidaknya bisa mengurangi kesedihan mu Yen.”

Mendengar itu, ku tersenyum padanya serta berusaha menyakinkan dia atas semua yang telah ku alami ini akan baik-baik saja.

“Makasih Nes, Mertua ku kan memang sering begitu.”

“Yen, tadi bu FItri dan bu Hani sudah cerita Yen. Mereka lihat perlakuan si nek lampir itu ke kamu Yen. Aku Cuma pengin kamu agak lega saja yen. Aku tau kamu habis nangis. Tapi kalau kamu nggak mau cerita ya tidak apa. Aku harap kamu lebih tegar lagi ya yen demi anak kamu.” Lanjut Nesa padaku.

Ku mengatupkan kedua bibirku, air mata ku mulai menggenang. Namun aku alihkan pandangan ku ke arah jendela yang berlawanan dengan tempat Nesa duduk. Tiba-tiba saja, Nesa mengusap-usap punggungku. Karena itulah, air mata yang menggenang ini tak kuasa lagi ku tahan.

“Yen, yang semangat ya yen. Ini semua bukan akhir yen. Ku percaya, kamu pasti akan lebih bahagia setelah ini yen. Kamu harus kuat ya yen, setidaknya demi Reza.”

Aku mengangguk pelan, “Iya Nes.. terimakasih.”

Selepas itu, Nesa pun keluar kembali. Ku ambil ponsel ku yang ada di dalam tas lalu aku klik aplikasi chatting, sekilas nomer mas Ridwan sudah tak ada lagi foto nya. Selain itu, chat ku yang terakhir pun tak ada satu pun yang dia balas. Aku menduga bahwa dia sudah memblokir nomer ku. setelah it uku lanjut chat Salma adikku agar dia bisa memesan kan aku mobil online untuk pulang.

“Sal, Ibu sudah pulang? Sal, mba ingin pulang sekarang. boleh pesankan mba mobil online?”

“Sudah mba, Ibu sudah pulang. Tadi ibu sempat tanyain mba. Sekarang banget mba? Posisi mba di mana? Biar salma pas lokasi jemputnya mba.”

Sedang ku mengetik balasan, Tiba-tiba saja ku mendengar bu Fitri mengetuk dan membuka gagang pintu serta memanggil ku.

“Yeni, ini saya buatkan teh hangat sama nasi goreng buat kamu.” Ucapnya dengan membawa nampan dan meletakkannya di meja yang tak jauh dari ku.

“Ya ampun bu Fitri, terima kasih bu. Repot sekali bu, maaf ya bu yeni jadi ngerepotin.”

“Ngerepotin apa yen. Enggak repot lah. Ini kamu makan dulu saja biar saya yang pegang botol susu nya Reza.”

Aku tak bisa menolaknya, Bu Fitri pun menggantikan posisiku memegangi botol asi Reza sementara aku duduk di kursi yang di depannya sudah ada nasi goreng dan teh buatan Bu Fitri.

“Ya ampun, lucu sekali kamu Reza.”

Ku memakan ini sembari tersenyum melihat bu Fitri yang senang bermain dengan Reza.

“Yen, kamu harus tetap semangat ya. Percaya lah yen, semua yang di lakukan oleh mereka pasti akan dapat karma nya”

“Iya bu,”

“Saya beberapa kali memang sering melihat perempuan yang kamu tampar tadi di rumah itu. Tapi kalau di ingat-ingat, sepertinya saya pernah lihat perempuan itu. Tapi dimana ya,”

Mendengar pernyataan Bu Fitri, aku sedikit kaget. Si Nadin itu sering di rumah mertua ku? Itu berarti, mas Ridwan dan Nadin sudah lama saling kenal atau jangan-jangan mereka sudah berselingkuh di belakang ku semenjak ku belum melahirkan?

“Apa perempuan itu pernah bu Fitri lihat sebelum yeni melahirkan bu? Em,, kira-kira 2 bulan yang lalu?”

“Saya lupa kapan nya yen, tapi memang sering di sana bahkan sampai malam. Yang sabar yen, Bu Marni itu memang keterlaluan sekali. Kamu itu sabar banget yen. Saya greget sendiri lihat nya. Nggak kebayang kalau anak saya si Putri di anak tiri kan di rumah mertua nya.”

“Iya bu, saya selalu sabar kok bu.”

“Yen, kalau kamu mau nginep di sini tidur di sini saja.”

“Terima kasih bu, tapi sepertinya Yeni pulang ke rumah bapak ibu saja.”

“Nggak papa yen? Saya nggak masalah loh kalau pun kamu nginep nya seminggu atau sampai kapan pun.”

“Bu Fitri ini baik sekali bu. Tapi saya memang sudah janji hari ini pulang. Ibu saya baru pulang dari rumah sakit, pasti dia cari Yeni bu.”

“Rumah sakit? Ibu kamu sakit apa Yen?”

“Jantung ibu kumat lagi bu. Tapi alhamdulillah sudah mendingan.”

“Ya ampun.. cepat sembuh ya yen..”

“Iya bu, terima kasih.”

“Ya sudah, nanti kamu pulang nya sama saya saja. Saya bilang Bu Silvi dulu sekalian nengok ibu kamu.”

“Tapi bu, maaf bukannya Yeni menolak. Yeni takutnya ngerepotin..”

“Hus, nggak nggak repot lah. Silvi kan adik saya, dia juga bisa nyetir dan pastinya dia lagi libur juga.”

Karena Bu FItri memaksa, akhirnya dia langsung memberitahu adiknya tentang itu. Selepas adiknya setuju, aku beritahu Salma agar tidak memesan kan mobil online untuk menjemputku.

Tepat pukul 15.00, Kami pun berangkat ke rumah ku. Mobil yang ku tumpangi melewati rumah mertua ku lagi, Aku melirik ke rumah itu dan nampak mobil wanita itu masih berada di depannya.

“Yen, maaf nih. Bukan maksud saya mencampuri urusan kamu. Suami kamu bisa di bilang menelantarkan istri dan anaknya. Kenapa kamu tidak coba menghukum dia?” Ucap Bu Silvi tiba-tiba.

Bersambung …

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!