Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Diskusi
Tuan Fuad pun tersenyum. Ketika menantu nya itu menasehati Albi dengan hati hati. Agar cucunya tidak ceroboh, jika bertindak sendiri. Apalagi yang menyangkut bahaya.
" Ya dengarkan nasehat papimu itu nak, karna papimu itu sangat berpengalaman. Dalam menghalau musuh," kata tuan Fuad sembari memeluk Albi.
" Ya opa angguk Albi tersenyum manis. Membuat tuan Fuad mencium pipi Albi karna merasa gemas pada cucunya itu.
" Opa ... !! Lho ade sudah bangun juga ya ?" kata Aura berjalan kearah mereka.
" Apa putri papi ini sudah mandi, kok sudah cantik dan wangi" tanya Al merangkul Aura yang sudah tampil anggun
" Iya dong pi, Ara sudah mandi setelah sholat tadi, sama kak Alin. Mami mana?" kata Aura. lalu duduk di sebelah Al
" Lagi di belakang, buat susu untuk kalian," kata Al mencium kepala Ara. Karna Ara lah satu satunya putrinya. Yang di juluki tuan putri oleh ketiga putranya.
" Cucu opa pintar sudah mandi dan wangi. Ayo sekarang kita sarapan. Mungkin sudah di siapkan oma dan mami kalian. Ayo sayang," kata tuan Fuad menurunkan Albi lalu mengandeng nya.
" Ya ayo pi, Ara sudah lapar nih?" kata Aura Yang berjalan cepat, mendahului opa, papi dan adiknya.
Sedangkan Bee dan mami, juga para pelayan sudah menyiapkan semua hidangan pagi di atas meja besar. Yang membuat Bee lega. Karna semuanya sudah selesai. Apalagi Bee sempat membuat jus buah untuk Al dan susu untuk anak anaknya.
" Mami Ara lapar!!" kata Aura yang sudah duluan datang menghampiri Bee. Sehingga para pelayan tersenyum melihat gadis kecil itu, sudah berpakaian rapi dan cantik.
" Hai sayang, lapar ya.Tuh sudah mampir siapkan di meja. Mana Bian dan Brian? " kata Bee. Saat tidak melihat dua putranya itu.
" Apa sudah siap?" tanya tuan Fuad.
" Ya sayang, sarapan lah. Papi mau yang mana?" kata mami Aisyah yang langsung sigap melayani suaminya. Begitu tuan Fuad duduk. Begitu juga dengan Bee yang sudah menyiapkan roti lapis untuk Al. Sembari memberikan susu dan roti pada Albi.
" Pagi semuanya.... " kata Arsyad yang datang bersama Sasi ,Alan Alin, juga Bian dan Brian.
" Kalian dari mana?" tanya Bee.
" Biasa mi, olga dulu di taman," kata Brian Yang naik ke kursinya. Karna untuk anak anak di siapkan kursi yang sedikit tinggi. Dan itu di pesan khusus tuan Fuad. Untuk cucu cucunya yang akan menginap di rumah nya. Karna tuan Fuad , ingin semua cucunya merasa nyaman.
" Tumben tuan putri kita sudah cantik sendiri ?"kata Bian melirik saudari nya itu.
" Iya dong, karna Ara mau jalan jalan. Ara mau ikut oma belanja hari ini. Ya kan oma?" kata Aura menatap mami Aisyah.
" Ya, tapi ini khusus anak perempuan. Tidak untuk anak laki laki," kata oma. Membuat Alan, Albi, Bian dan Brian saling pandang.
" Hahaha....apa kalian mau ikut juga?" tawa opa. Saat melihat para cucu laki lakinya itu saling pandang.
" Tidak opa" kata keempatnya kompak. Karna mereka tidak ingin pergi kepasar sayur. Yang membuat mereka ribet.
" Baguslah, biar ngak pake ngerepotin kita saat belanja" kata Alin. Yang kadang tidak suka mendengar Alan rewel. Jika ia ikut ke pasar bersama ibunya.
" Ck ..sok keibuan...kakak saja juga kadang bikin repot oma. Bahkan sering minta beli ini dan itu, kalo liat makanan yang aneh aneh," protes Alan. Sehingga Rasyid tersenyum. Dengan sikap protes Alan.
" Itu sih wajar de, kan kakak ingin tahu rasanya. Ade juga kadang kepo," jawab Alin sembari menyesap susunya.
" Ini membahas tentang apa?" tanya Albi
" Pasar de, bukan mall," jelas Bian pada Albi
" Pasar sayur, buah atau pakaian?" kata Albi. Karna ia tidak pernah ikut kepasar besar khusus makanan segar dan sayuran.
" Pasarnya para perempuan de, untuk belanja makanan basah dan segar," jelas Aura menambahkan. Karna tahu adiknya itu tidak pernah ikut kepasar.
" O...." kata Albi.
" Hehehe . ...apa Albi mau ikut nak?" tanya Bee yang baru duduk. Setelah melayani semua anak anaknya.
" Tidak mi, Albi pesan daging iga saja buat bikin sop daging," kata Albi memakan roti lapisnya dengan tenang.
" Anak pintar, apa Albi suka makan daging Al. Alan sangat susah. Jika di suruh makan daging," kata Rasyid
" kadang kadang kak, Tapi masaknya harus sampai empuk. Agar mudah di kunyah." jelas Al. yang tahu Bee sangat telaten dalam mengurus gizi anak anaknya.
" Ya kak, mungkin Alan juga akan suka makan sop daging. Nanti biar aunty buatkan khusus. Sop daging yang lembut ya," kata Bee tersenyum.
" Hah...apa enak aunty, Alin juga mau" kata Alin
" Enak kak, pasti kak Alin pasti suka. Mami selalu membuat makanan enak buat kami berempat ya kan mi" timpal Bian yang asyik memakan roti almond kesukaannya.
" Ya...itu supaya kalian tumbuh sehat dan pintar," kata Bee.
" Itu pasti, karna mami kalian itu seorang dokter. Dia harus bertanggung jawab penuh dengan perkembangan tumbuh kalian. Agar bisa melanjutkan bisnis dan usaha mami dan papi kalian" kata tuan Fuad menengahi
" Lalu bagaimana dengan kami opa?" kata Alan protes.
" Sama kalian juga harus makan makanan sehat. Bukannya mami kalian juga sering memasak khusus untuk kalian berdua?" kata oma ikut menimpali.
" Hehehe ...Alan lupa" kata Alan tersenyum.
" Kalo lupa minum vitamin de, Karna ade hanya ingat main game terus," kata Alin menyindir Alan
" Sudah kak, sarapan yang banyak. Biar nanti, ketika ikut oma ngak kelaparan," kata Rasyid tersenyum. Karna tidak ingin melihat putri dan putranya saling berdebat.
Tidak seperti anak anak Al dan Bee yang selalu kompak pada saudaranya. Mereka sangat jarang beradu mulut. Tapi lebih memilih sibuk dengan hobby dan kesukaan mereka masing masing. Hingga membuat Rasyid sedikit iri. Dengan cara Al mendidik putra dan putrinya.
" Biar ngak banyak lupa. Ade Alan harus makan kacang Almond dan kurma. Nih juga bagus buat otak" kata Brian ikut bicara. Sembari menujuk selai kacang.
" Apa iya?" tanya Alan. Membuat tuan Fuad dan sang istri tersenyum. Karna Alan akan banyak bertanya dan bicara. Jika ada Brian, Bian dan Albi berkumpul. Di hari biasanya, Alan hanya sarapan tanpa bersuara. Begitu juga Rasyid dan Sasi. Karna Alan memang dekat dengan Albi, juga si kembar.
" Iya kak, bahkan itu bagus untuk kesehatan Apalagi minum jus Alpukat. Selain bagus untuk mata dan otak kita. juga untuk hati dan jantung," timpal Albi bersuara. Sehingga Al melirik Bee.
Bee tersenyum mendengar obrolan receh anak anak mereka. Begitu juga opa dan oma mereka. Yang memilih menjadi pendengar setia.Karena sangat senang rumah mereka kini menjadi meriah. Dengan kehadiran cucu cucu mereka yang lucu dan pintar.
Sehingga para pelayan ikut tersenyum. Melihat kehangatan keluarga tuan besar mereka. Yang terlihat harmonis dan bahagia.
***********
Setelah jam 9 lewat. Bee dan Al berangkat ke rumah sakit. Karna pada akhir pekan anak anak mereka tidak masuk sekolah. Mereka juga bekerja sedikit santai. Sebab di hari libur Tidak terlalu banyak tugas. Apalagi banyak tamu dan kolega yang datang ke rumah sakit sedikit ramai.
" Sayang, nanti aku ada rapat di luar bersama Bill. Mungkin bisa sampai malam. Aku akan minta Juan untuk mengantar mu pulang ke rumah," kata Al saat mereka sudah turun dari mobil.
" Hah .. siapa Juan?" kata Bee yang baru mendengar nama asing.
" Dia bodyguard mu Bee, keponakan paman Ali. Yang akan mengantar mu. Kemana pun kau ingin pergi. Saat aku tidak bisa mengantar mu," jelas Al.
" Oh ya, lalu dimana dia sekarang?" kata Bee Yang tidak tahu suaminya itu punya pengawal baru.
" Belum datang , dia sedang di latih paman Ali di tempat khusus," kata Al melangkah di lorong rumah sakit diikuti Bee keruangannya.
Namun saat ingin masuk tiba tiba...
" Dokter Al .....tunggu," panggil seseorang. Membuat Al dan Bee menoleh. Bahkan Bee sampai menganga melihat penampilan dokter wanita itu.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al