NovelToon NovelToon
Sebatas Istri Bayangan

Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Suami Tak Berguna / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: rose.rossie

Kirana, seorang wanita lembut dan penyabar, merelakan hidupnya untuk menjadi istri dari Dion, pria pilihannya. Namun, kebahagiaan yang diharapkan tak kunjung datang. Sejak awal pernikahan, Kirana dibayangi oleh sosok mertuanya, seorang wanita yang keras kepala dan suka mengontrol. Mertuanya tak pernah menganggap Kirana sebagai bagian dari keluarga, selalu merendahkan dan mencampuri setiap keputusan Kirana.

Kirana merasa seperti boneka yang diatur oleh mertuanya. Setiap pendapatnya diabaikan, keputusannya selalu ditolak, dan kehidupannya diatur sesuai keinginan sang mertua. Dion suaminya, tak pernah membela Kirana. Ia terlalu takut pada ibunya dan selalu menuruti segala permintaan sang ibu. Ditengah konflik batinnya, akankah Kirana kuat mengarungi bahtera rumah tangganya? Atau akhirnya ia menyerah dan memilih berpisah dengan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rose.rossie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Seminggu setelah pesan terakhir yang kuterima, aku masih merasakan ketegangan yang belum terurai. Setiap hari rasanya seperti berjalan di atas pecahan kaca, dengan setiap langkah membawa rasa takut akan apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Pesan itu—dan foto Dion dengan wanita misterius—membayangiku seperti awan gelap yang enggan pergi. Siapa wanita itu? Apa yang dia tahu tentang Dion? Dan lebih penting lagi, kenapa aku harus menemui dia?

Aku mencoba mengabaikan kekhawatiran itu, memfokuskan diri pada proses perceraian yang masih berjalan. Dion semakin intens menghubungiku, seolah-olah dia mulai menyadari betapa seriusnya keputusanku untuk benar-benar pergi dari hidupnya. Dia bahkan sempat datang ke rumah orang tuaku beberapa kali, memohon agar aku memberinya kesempatan kedua. Tapi aku tahu, sudah tak ada lagi yang bisa diperbaiki. Pengkhianatan dan kebohongan Dion telah merusak semua kepercayaan yang pernah kuberikan.

Hari ini aku sedang duduk di ruang tamu rumah orang tuaku, memeriksa dokumen perceraian yang harus kutandatangani. Sementara Ayah dan Ibu duduk di ruang makan, berbicara tentang hal-hal kecil seperti biasa, aku merasa seolah berada di dunia yang berbeda, penuh dengan kekacauan dan misteri. Jari-jariku menyentuh ujung dokumen itu, namun pikiranku terus melayang kembali ke pesan yang kuterima.

Suara ponselku tiba-tiba memecah keheningan. Sebuah notifikasi pesan muncul, membuat jantungku berdebar lebih cepat. Aku membuka layar ponsel, dan di sana, ada pesan baru dari nomor yang sama.

“Wanita itu siap bertemu denganmu. Jika kamu ingin kebenaran, datanglah ke alamat ini malam ini.”

Mata dan hati kecilku langsung terfokus pada kata-kata itu. Aku berjuang antara keinginan untuk mengakhiri semuanya dan rasa ingin tahu yang terus menghantui. Akankah aku menemui wanita itu? Apakah aku benar-benar ingin tahu lebih banyak tentang kebohongan Dion, atau apakah lebih baik jika aku melepaskan semuanya dan melanjutkan hidupku?

Aku menghela napas panjang, mencoba mencari kekuatan dalam diriku. Selama ini aku sudah terlalu lama berada di bawah bayang-bayang pernikahan yang palsu. Mungkin, satu kali lagi, aku harus menyelesaikan semuanya dengan mencari tahu kebenaran yang sebenarnya, apapun itu.

Dengan cepat, aku memutuskan untuk membalas pesan itu.

“Aku akan datang.”

---

Malamnya, aku duduk di dalam mobil, memandangi alamat yang baru saja dikirimkan padaku. Alamat itu berada di pinggiran kota, di sebuah lingkungan yang cukup sepi dan jauh dari keramaian. Jantungku berdebar semakin kencang saat aku memikirkan siapa wanita itu dan apa yang akan kuketahui setelah pertemuan ini.

Setelah beberapa saat, aku akhirnya sampai di alamat yang diberikan. Sebuah rumah tua berdiri di ujung jalan, terlihat tidak terawat. Lampu-lampu di dalamnya terlihat redup, hampir mati. Perasaan tak nyaman mulai merayap dalam diriku, tetapi aku tetap melangkah keluar dari mobil, mencoba menenangkan diriku sendiri.

“Ini pasti hanya rasa takutku sendiri,” gumamku pelan.

Aku berjalan mendekati pintu depan dan mengetuknya perlahan. Suara detak jantungku terasa semakin keras di telinga. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka, memperlihatkan seorang wanita muda yang tampak lebih cantik dan terawat daripada yang kubayangkan berdasarkan foto yang dikirim. Dia mengenakan baju sederhana, rambutnya terurai ke belakang, tapi matanya yang tajam menatapku tanpa ragu.

“Kirana?” dia bertanya dengan suara rendah.

Aku mengangguk, merasa sedikit gugup. “Ya, itu aku.”

Wanita itu membuka pintu lebih lebar dan memberi isyarat agar aku masuk. “Aku sudah menunggumu. Silakan masuk.”

Aku ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya melangkah masuk. Di dalam, rumah itu terasa lebih dingin daripada di luar. Wanita itu berjalan ke ruang tamu dan duduk di salah satu kursi tua yang ada di sana, menatapku dengan intensitas yang membuatku merasa tidak nyaman.

“Siapa kamu sebenarnya?” tanyaku akhirnya, setelah kami berdua duduk.

Wanita itu tersenyum tipis, seakan pertanyaanku sudah diduganya. “Namaku Rina. Aku kenal Dion jauh sebelum kamu mengenalnya.”

Nama itu terdengar asing, tapi caranya menyebut Dion dengan begitu akrab membuat perutku berputar.

“Apa hubunganmu dengan Dion?” tanyaku, berusaha tetap tenang.

Rina menarik napas dalam, lalu mulai bercerita. “Aku adalah seseorang yang pernah sangat dekat dengan Dion. Lebih dari yang bisa kamu bayangkan. Tapi hubungan kami berakhir dengan sangat buruk. Dion meninggalkanku setelah dia...”

Dia terdiam sejenak, seolah-olah memikirkan kata yang tepat. “Setelah dia memanfaatkan semua yang dia bisa dariku.”

Aku merasa terkejut mendengar pengakuan itu. “Apa maksudmu? Memanfaatkan?”

Rina menatapku tajam. “Dion punya masalah besar dengan uang, Kirana. Kamu mungkin sudah tahu sebagian dari itu. Tapi yang belum kamu tahu, dia menggunakan semua orang di sekitarnya untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Aku adalah salah satu korbannya. Dan sekarang, aku takut kamu akan menjadi korban berikutnya.”

Aku merasakan dingin di tulang belakangku. “Korban? Korban apa?”

Rina berdiri dan mulai berjalan pelan di sekitar ruangan. “Dion tidak hanya punya hutang. Dia berhutang pada orang-orang yang sangat berbahaya. Dan mereka sekarang tahu tentang kamu. Dion mungkin berpikir dia bisa mengabaikan masalah ini, tapi itu hanya membuat keadaan semakin buruk. Mereka tahu dia sudah menikah, dan mereka tahu kamu... adalah kelemahannya.”

“Lalu kenapa kamu memberitahuku ini?” tanyaku, suaraku bergetar.

Rina berhenti dan menatapku tajam. “Karena aku tidak ingin melihat wanita lain jatuh ke dalam perangkap yang sama. Kamu harus pergi, Kirana. Jika tidak, mereka akan datang untukmu.”

Ketegangan di udara semakin tebal. Aku menatap wanita itu, berusaha mencerna semua informasi yang baru saja kuberikan. Rina tahu lebih banyak dari yang kukira. Tapi sebelum aku bisa menanyakan lebih banyak, ponselku tiba-tiba bergetar.

Dengan tangan yang gemetar, aku mengambil ponselku dan melihat pesan baru dari Dion.

“Kirana, kita perlu bicara. Jangan percayai apa pun yang kamu dengar. Aku sedang dalam perjalanan.”

Aku menatap layar ponsel itu, perasaan takut dan bingung menyatu dalam pikiranku. Apa yang sedang terjadi? Mengapa Dion tiba-tiba muncul lagi dalam situasi ini? Apa yang sebenarnya dia sembunyikan?

Saat aku menatap kembali ke arah Rina, dia hanya memandangku dengan tatapan dingin, seakan tahu sesuatu yang aku tidak tahu.

“Kamu harus pergi sekarang,” kata Rina, nadanya tegas. “Jika Dion mencarimu, kamu dalam bahaya.”

Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di luar, diikuti oleh ketukan keras di pintu. Aku menoleh ke arah pintu dengan perasaan tercekam, takut akan siapa yang berada di baliknya. Apakah itu Dion? Atau seseorang yang lebih berbahaya?

Aku menelan ludah, jantungku berdegup kencang. Sementara ketukan di pintu semakin keras, aku berdiri dengan tubuh gemetar, tidak tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya.

“Kirana, cepat! Kita harus keluar dari sini sekarang!” desak Rina, wajahnya berubah serius.

1
Welsa Putri
dtggu lanjutannya
roserossie: Tunggu malam ini ya😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!