Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Tuan apa kau membutuhkan sesuatu untuk aku ambilkan?" tanya Larisha.
"Ya, ambilkan satu buah botol wine, aku ingin meminumnya!" kata Tuan Lan.
"Baiklah Tuan, aku akan bawakan ke kamarmu!" kata Larisha lalu bergegas menuju mini bar yang terdapat di mansion itu.
Larisha membawakan satu botol wine lengkap dengan gelas dan juga makanan ringan dipiring kecil untuk Tuan Lan, sesampainya di kamar Tuan Lan! Terlihat, Tuan Lan sedang bersantai membuka laptop dan duduk di kursi yang ada rooftop kaca kamarnya.
"Tuan ini aku bawakan wine dan juga cemilan untuk mu! Apa yang kau butuhkan lagi Tuan?" tanya Larisha.
"Tidak ada! Nanti satu jam lagi aku akan mandi jadi siapkan air hangat dan pakaianku!" kata Tuan Lan.
"Baik Tuan! Sepatu anda belum dilepas Tuan, aku akan melepaskannya dan menggantikannya dengan sendal," kata Larisha yang langsung menunduk untuk melepaskan sepatu Tuan Lan.
Sementara Tuan Lan hanya fokus pada laptop miliknya! Setelah menggantikan sepatu dengan sendal dikaki Tuan Lan, Larisha masuk kedalam kamar meninggalkan Tuan Lan di rooftop sendirian sambil menikmati wine yang dibawakan Larisha.
Larisha pun mandi terlebih dahulu karena sudah seharian ini dia berada diluar mansion, didalam kamar mandi pun terdapat aneka macam sabun lulur dari berbagai negara, Larisha memakai lulur terlebih dahulu untuk mengangkat sel-sel kulit matinya, baru setelahnya dia akan berendam didalam bathtub.
Setelah hampir setengah jam, Larisha baru saja selesai mandi dengan rambut yang masih basah, Larisha keluar hanya mengenakan handuk dida da danya. Begitu keluar dari dalam kamar mandi, betapa kagetnya dia, melihat Tuan Lan sudah berada diatas ranjang.
Larisha lantas gelagapan, dan menutupi bagian tubuh yang dirasa akan mera ngsang bir ahii Tuan Lan kembali.
"Tuan, apa kau mau mandi sekarang?" tanya Larisha.
"Iya, apa kau sudah siapkan air hangatnya?" tanya Tuan Lan.
"Sudah Tuan, tadi sekalian aku mandi! Silahkan mandi Tuan, aku akan siapkan pakaian gantimu," kata Larisha.
"Tidak perlu siapkan pakaian ganti untukku!" kata Tuan Lan.
"Maksud mu Tuan?" tanya Larisha.
Tuan Lan kemudian beranjak dari atas ranjang, melewati Larisha yang masih berdiri memegangi handuknya, aroma wangi dari tubuh Larisha menyeret ha sr att Tuan Lan kembali pada jurang kenikmatan, rambut basah yang menetes pada tubuh Larisha menambah kese kksian tubuh molek gadis tawanan kamar itu.
Tuan Lan masuk kedalam kamar mandi! Dan itu sudah cukup membuat Larisha bernafas lega, karena terlepas dari tatapan menakutkan dari sorot kedua mata Tuan Lan.
Larisha pun memakai sebuah lingerie berwarna hitam ditutupi dengan kimono yang memakai warna senada. Setelah mengeringkan rambutnya dengan hairdryer, Larisha menyemprotkan parfum yang dia beli di mall, aromanya sangat wangi menyejukkan.
Saat tengah memakaikan vitamin pada rambutnya! Tuan Lan keluar dari dalam kamar mandi, hanya mengenakan handuk di pinggangnya. Larisha pun hanya menengok sekilas, lalu menyisir rambutnya didepan cermin.
Entah ini hanya perasaan Larisha saja, atau memang benar langkah kaki Tuan Lan seperti hendak menghampiri Larisha. Larisha yang melihat dari cermin, Tuan Lan semakin mendekat kearahnya menarik nafas panjang dan berbalik menghadap Tuan Lan.
"Tuan, kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Larisha.
"Ya, aku belum selesai dengan tubuhmu itu Larisha," kata Tuan Lan dengan suara berat.
Tubuh Larisha bergetar mendengar kalimat itu keluar dari bibir pria berusia 40 tahun dihadapannya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Udah ready banget nih maak buat unboxing mangsanya 💃