kinandhita chintya.wanita 24 tahun yang cantik dan sukses dalam karir nya.hidupnya bergelimang harta,bahkan sudah bertunangan dengan lelaki tampan,pujaan para wanita.namun seketika hidupnya berubah,disaat ia mengalami kecelakaan tunggal, dan entah terdampar dikehidupan yang sama sekali tak pernah ia bayangkan. keadaan semakin rumit,karena ia tidak mengingat apapun.AMNESIA ??.apakah ini takdir yang baik untuk nya?.apakah kehadiran pria sederhana,mampu meluluhkan hatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanara yumna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bercumbu
Jam 11 malam.
Kinan akhirnya masuk lebih dulu kedalam kamar.Dari tadi ia menunggu Kaula pulang diruang tamu.Matanya yang mengantuk membuat Bu Indah menyuruh nya tidur lebih dulu.
Kinan kira ia tidur dikamar Bu Indah, namun sang mertua lebih dulu mengunci pintu dan menyuruhnya tidur sekamar dengan Kaula.Ia mencoba agar tetap terjaga,namun aroma kamar yang begitu maskulin namun menenangkan, membuatnya terbuai di alam mimpi.
*
Kinan meraba matanya yang tertutup oleh kain. Seorang pria menuntunnya berjalan dengan hati hati.Hingga disaat sang pria berhenti dan membuka kain tersebut.
Kinan membuka matanya perlahan.kemudian dengan ekspresi terkejut,ia menutup mulutnya dengan kedua tangan.Ruangan yang luas tersebut hanya ada meja dan sepasang kursi berwarna putih. lantai dengan cahaya yang sedikit redup,bertabur kelopak mawar merah. Diatas meja terdapat lilin dan setangkai mawar, lelaki tersebut mengambilnya dan memberikan pada Kinan.**
Kinan tersentak saat merasakan sebuah tangan melingkari perutnya. Kaula yang merasa Kinan terbangun pun langsung tersenyum.
"Maaf membuat mu terbangun "ucapnya.
Kinan yang merasa canggung mencoba beringsut menjauh,namun Kaula menahan punggung nya.
"Tak bisakah kita mencoba lebih dekat"Kaula membelai rambut Kinan dengan lembut.
"Baru pulang?" Kinan menatap wajah teduh Kaula.
"Hemm.....Besok aku dan Supri pergi ke provinsi sebelah mencari bibit yang baik.Disini sudah habis.Kemungkinan selama diperjalanan bisa 2 atau 3 hari"
Hembusan nafasnya membuat Kinan tertunduk kikuk.Baru malam ini mereka mengobrol sedekat ini.
"Gakpapa kan ku tinggal?".Kaula mengecup puncak kepala Kinan beberapa kali.
'Ya Tuhan,kenapa aku seperti ingin meledak saja saat ini ' rutuk Kinan.
"Heeem, gakpapa. Aku bisa tidur lagi sama Ibu" Kinan mencoba menatap Kaula dan tersenyum.
Kaula hanya membalas dengan senyum. Tangannya mulai membelai pipi Kinan yang menggemaskan, ia mencubitnya. Membuat sang pemilik tersipu dan pipi itu menjadi merah merona.Kaula meraih dagu Kinan dan menatapnya.
"Kenapa istri ku malam ini begitu cantik " pujinya dengan tatapan yang semakin mendalam. Belum sempat Kinan menjawab,Bibir Kaula lebih dulu membungkam bibirnya.Ciuman yang lembut, namun lebih bergairah dari yang pertama. Ciuman yang membuat Kinan merasa terbang ke angkasa.
Kaula mengubah posisinya menjadi diatas,mengungkung tubuh Kinan. Ciuman lembut kini berubah sedikit kasar,lenguhan Kinan membuat Kaula lebih bergairah.Ia melepaskan sejenak saat dirasa Kinan kesulitan bernafas.Kaula bisa melihat bibir Kinan yang basah olehnya.Membuatnya kembali melumat bibir itu dengan ganas.Tangannya mulai menelusup dibalik piyama Kinan.
Kinan pun merasa hanyut oleh cumbuan panas tersebut. Tangannya pun masuk menelusuri dada bidang Kaula,bahkan menuntun agar Kaula melepas bajunya. Ciuman Kaula pun kini turun keleher, dan meninggalkan beberapa jejak disana.Saat tangannya ingin membuka kancing piyama Kinan,suara kucing berkelahi memecah kesunyian.
"Huft..pasti Si Ambul yang berkelahi" Kaula mendengus kasar. dengan malas ia beringsut turun.
"Ambul ??"Kinan mencoba merapikan penampilannya yang sedikit acak acakan.
"Kucing Nina. Pasti lupa dibawa masuk.Kucing penakut yang jadi sasaran kucing liar" Kaula pun keluar dari pintu dapur.Dan kucing Nina itupun terpojok dengan ekspresi ketakutan.Kaula pun menggendongnya masuk kedalam rumah.
Kaula masuk kekamar, berniat melanjutkan kegiatan yang tadi sempat tertunda.Namun ia mendengar dengkuran halus dari Kinan yang memunggunginya. Ia menghembuskan nafas kasar.Namun kemudian tersenyum, dipeluknya Kinan dari belakang.