Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princess Chap 24
Setelah beberapa saat mengalihkan topik pembicaraan mereka, Richard dan Chiko pun mulai kembali sibuk dengan pembahasan lain nya. mereka masih terus berbincang dengan akrab setelah beralih topik seperti seakan-akan masing-masing telah melupakan topik mereka barusan. walau pun sesungguh nya di balik itu semua padahal kedua orang sama-sama masih memikirkan topik yang bersangkutan dengan Jihaen tersebut.
Setelah hari berangsur mulai gelap, dan Richard sudah sempat makan malam bersama di rumah paman nya itu baru lah kemudian ia kembali ke kota Florisy.
Lima tahun lalu saat kejadian perseteruan yang memanas..semua masih sangat segar di ingatan mereka masing-masing. Baik itu di ingatan Richard, Chiko atau pun Jihaen. bahkan Reinara juga tentu saja masih mengingat nya.
Setelah kejadian hari Jihaen yang bercanda menembak Chiko, seperti nya hubungan antara Jihaen dan Richard tak kunjung membaik. Di posisi Jihaen ia merasa Richard lebih banyak bersalah dalam hal ini karena ia sama sekali tak tau kalau Chiko sudah mencekoki Richard dengan cerita karangan nya. Sebalik nya di posisi Richard ia tentu saja merasa Jihaen yang paling bersalah..! ya sudah pasti kan?
Jihaen yang tak bisa terus-terusan membohongi perasaan nya akhir nya memilih mengalah, ia sangat merindukan Richard jadi ia inisiatif mencari pria itu. Di sisi lain Richard juga sebetul nya merindukan Jihaen tapi ia sudah tau diri kalau kenyataan nya Jihaen menyukai Chiko bukan diri nya, jadi Richard sudah tidak mau lagi menemui Jihaen apalagi berharap..
Pagi itu Richard latihan kebugaran tubuh dan meninju samsak sampai menggila, ia bahkan bermain basket sendirian sambil menangis. Hati nya sakit..bertahun sudah ia mencintai nya namun separah ini luka atas bayaran rasa cinta nya kepada Jihaen.
Jihaen pergi bersama Reinara mencari Richard, mereka datang ke gedung biola di seberang kelas paduan suara. Harus nya hari ini lumayan sepi karena para guru ada sedikit acara di luar jadi kelas kemungkinan akan di mulai siang nanti..
"Hei apa kau melihat Richard?" tanya Jihaen pada salah satu teman kelas Richard yang ia temui di koridor depan
"Richard?" anak lelaki itu tampak berfikir, ia juga seperti nya belum melihat Richard pagi ini, namun teman lain yang baru tiba di sisi nya mendengar mereka lalu menyela..
"Richard tidak masuk hari ini, tadi dia meminta ku mengisi absen izin untuk kelas" kata pemuda teman kelas Richard yang baru tiba itu
"sayang sekali, padahal aku ada perlu dengan nya.." keluh Jihaen kecewa
"bukan kah kau punya nomor nya telepon saja dia.." saran teman sekelas Richard tersebut
"ya baik lah.., terimakasih" jawab Jihaen singkat, ia tidak mungkin mengatakan kepada mereka kalau Richard mengabaikan panggilan seluler dan juga pesan nya..
Setelah kedua pemuda itu pergi, Reinara dengan tak sabar berkata pada Jihaen.., dia berbicara pelan agar tidak di dengar beberapa anak seni yang lewat di sekitar koridor depan..
"wah hebat sekali Richard ini, padahal kau sudah mengalah tapi dia masih saja begitu sombong. Jelas-jelas dia yang salah kan" Reinara sangat kesal.., ia tentu sangat ingat bagaimana Jihaen bilang kalau Richard berkencan dengan gadis lalu ciu-man itu juga..
"kau serius mau memaafkan Richard..dia jelas-jelas berkencan dengan gadis lain" Reinara sangat marah sahabat nya di rendahkan
"anggap saja aku salah faham.." jawab Reinara, ia sangat rindu Richard jadi ia tak bisa terus berkutat dalam ego mereka. lagi pula mereka belum jadian jadi apa salah nya berkencan dengan yang lain? Salah satu harus mengalah..yang penting ia suka Richard, soal Richard suka atau tidak ia tak peduli.
Yang penting Jihaen tak ingin putus hubungan dengan Richard, ia rela bahkan bila harus jadi sahabat selama nya. dan lagi pula bukan kah hari itu jika bukan karena ia masih marah..jelas-jelas Richard mau menembak nya. Di sini Jihaen merasa harus nya mereka berdua memang saling suka kan?
"kau juga mau melupakan tentang ciu-man Richard pada gadis itu?" Reinara ngamuk-ngamuk
"anggap saja aku salah lihat" Jihaen seperti nya sudah berdamai dengan keadaan mereka, lagi pula ia tak melihat secara langsung,saat itu kedua orang seperti mau berci-uman dan Jihaen langsung pergi tak mau menyaksikan..
"lalu saat para nona muda gatal itu mencuri ci-uman nya baru-baru ini ya.. aku juga tidak akan menghitung nya, jelas-jelas Richard tidak mau" senyum Jihaen, seperti nya ia sudah membayangkan perdamaian dan hubungan yang baik antara ia dan Richard kembali
"entah kenapa para nona muda itu selalu senang mengganggu Richard" Reinara sangat geram, ia juga bukan nya tidak pernah mengatakan kepada Jihaen tapi seperti nya Jihaen tidak menghitung nya juga hari itu. karena jelas dari cerita Reinara kalau Richard sangat kaget hingga sampai tak memperhatikan langkah dan akhir nya menabrak Reinara.
"ah sudahlah, kenapa aku yang sampai bodoh memikirkan itu" Reinara menggerutu sendiri
"jelas-jelas Richard mu itu memang sangat menawan ya kan.., jadi wajar para gadis menyukai nya.." lanjut Reinara dan membuat Jihaen tersenyum mengembang tanda ia setuju dengan pernyataan Reinara
"Baik lah, aku akan meminta nya datang sebentar saja.." kata Jihaen mantap
"Bagaimana cara nya? Sudah jelas Richard tak akan masuk hari ini.." Reinara merasa penasaran
"ayo temani aku menemui kak Yudhistira" Jihaen menarik tangan Reinara..
"Hei..hei sebentar.." Reinara tampak kalang kabut.
Iya dong, ia sudah menyukai Yudhistira kakak tertua Jihaen itu sejak lama.., kalau mau bertemu orang yang di suka bukan kah harus memperhatikan penampilan dulu tapi Jihaen malah langsung menyeret nya. Reinara jadi takut kalau style nya hari ini kurang cantik di depan Yudhistira
"ih bentar dulu.." Reinara buru-buru merapikan rambut panjang nya yang hitam terurai setelah pegangan tangan Jihaen terlepas..
"Udah cantik belum.." kata Reinara seraya merapikan pakaian nya
Hari ini ia memakai atasan putih dengan rok selempang bewarna hitam di atas lutut, memperlihatkan kaki jenjang putih nya yang ramping dan indah dengan balutan sepatu boot putih yang santai..
"aduhhh memang nya kapan sih nona muda Reinara itu pernah jelek..?" jawab Jihaen menggoda nya yang sesuai fakta
"udah kok, udah cantik" lanjut Reinara lagi
"kak Yudhistira pasti makin jadi klepek-klepek deh.." Jihaen tak henti menggoda nya
"ih, Jihaen apaan sih" Reinara malu-malu sampai muka nya memerah
"yuk cepatan.." Jihaen segera menyeret Reinara untuk mencari Yudhistira,kakak nya.
Tampak Reinara hanya pasrah saja mengikuti langkah Jihaen untuk mencari Yudhistira..
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Pangeran Richard Erling
Princess Jihaen Mayleen