JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Terjebak Perkataan Sendiri.
Abimanyu keluar dari kamar setelah ia merasa kedua gadis kecilnya tertidur pulas, ia menghampiri Istrinya di ruang tengah.
"Sini, Abi!" panggil Kezia.
Abimanyu duduk tepat di samping Ayubi, ia mengelus punggung tangan istrinya namun ditepis oleh Ayubi.
"Ayu, Abang udah tanya Ustadz barusan. Katanya kita masih bisa sah sebagai suami istri dalam hukum agama meski selama 6 tahun ini Abang nggak menafkahi kamu lahir batin, asalkan kamu ridho sayang. Jadi, kamu harus ikhlas ya?"
Abimanyu mencoba merayu istrinya, Kezia dan Candra hanya memperhatikan interaksi diantara sepasang suami istri itu.
"Ekh! Masalah kamu sama Ayubi bisa kamu lanjutkan nanti nggak, Abi? Aku harus bicara sesuatu." Kezia harus segera memberitahukan tentang keputusan nya.
Abimanyu pun akhirnya mengangguk, "Bicaralah."
"Hari ini juga aku akan kembali ke rumah orang tuaku, tentu saja aku pergi membawa Keysa. Ayubi adalah istrimu yang sebenarnya, tidak patut aku sebagai janda dari saudara mu tinggal satu atap dengan kalian. Aku hanya mantan menantu dan mantan ipar di keluarga ini."
"Tidak bisa nanti aja, Zia. Kita harus memikirkan Key, bagaimana dengannya? Dia pasti akan mencariku!" tolak Abimanyu.
"Abi... justru itu. Aku harus membiasakan Keysa jauh darimu, setidaknya putriku akan terbiasa nantinya tanpa kamu di sampingnya. Suatu hari saat dia sudah bisa mengerti, aku akan menceritakan jika Papa nya sudah di surga menjaganya dari sana. Lagipula, rumah ini bukan tempatku lagi... Ayubi yang berhak tinggal disini."
"Zia... kamu ngomong apa sih! Aku nggak mau menggantikan posisimu di rumah ini. Aku malah ingin kamu tetap disini, aku dan Bang Abi tetap akan tinggal di rumah kami yang lama."
Kezia menggeleng, "Ini sudah jadi keputusan ku, Ayubi. Aku tidak ingin terikat dengan kenangan ku bersama Abidzar di rumah ini... dari sejak kami resmi menjadi suami istri setelah pulang dari bulan madu, lalu saat kami berdua begitu bahagia karena kabar tentang kehamilan ku... juga saat aku meraung-raung menangis ketika mendengar kabar kecelakaan pada Abidzar. Bahkan beberapa tahun ini adalah tahun paling berat bagiku... karena aku merasa tak berharga saat nggak dikenali suami ku sendiri. Sakit hati, kerinduan, mencintai seorang diri... dan ternyata semuanya hanya kepalsuan. Aku hanya ingin meninggalkan semua kenangan dari rumah ini... mau itu kenangan baik ataupun buruk."
Ayubi meneteskan air mata, ia begitu merasa kasihan pada Kezia. Ia pun sama, selama 6 tahun ini ia terus menangisi Abimanyu karena begitu merindukan suaminya. Ia bisa merasakan kesakitan pada Kezia.
Ayubi beranjak untuk memeluk Kezia, wanita dengan dua anak itu mengelus punggung Kezia untuk menguatkan.
"Kezia, kamu wanita kuat."
Kezia tersenyum mendapatkan pelukan hangat dari Ayubi, "Kamu juga, Yubi. Kamu menjalani 6 tahun ini tanpa kehadiran suami mu. Aku nggak bisa membayangkan.... saat kamu buta waktu itu harus mengurus Azka saat anak itu masih bayi, kau juga menjalani sendirian saat hamil Azkia tanpa Abimanyu di sampingmu. Aku rasa, kita berdua sama-sama terluka... bukankah sudah waktunya menyembuhkan hati kita?"
"Kamu benar, aku juga akan mengikhlaskan semuanya. Aku ridho Bang Abi nggak menafkahi aku selama 6 tahun ini, sesuai kata Abang Abi saat aku sebagai seorang istri sanggup ikhlas... pernikahan kami akan tetap sah." Ayubi tersenyum simpul pada suaminya.
Akhirnya Abimanyu bisa bernafas lega, ia bisa bersama istrinya tanpa halangan.
"Candra..." panggil Abimanyu pada sahabatnya.
"Hm."
"Makasih untuk perlindungan mu pada istri dan anak-anakku selama 6 tahun terakhir, kau nggak perlu membalas budi lagi padaku sesuai perkataan mu saat aku meminta menjaga keluarga ku... sekarang semuanya telah selesai. Mungkin... kali ini kamu bisa menjaga Kezia sebagai ganti menjaga Ayubi."
"Uhukkk!" Candra tersedak soft drink yang sedang ia minum. "Teman sialan!"
Candra mengusap mulutnya, "Kezia punya pemikiran sendiri, dia mungkin nggak mau aku jaga. Dia kan cinta mati sama Abidzar..."
"Siapa bilang aku nggak mau dijaga? Aku seperti Yubi, aku juga sudah mengikhlaskan segalanya termasuk kematian Abidzar." Kezia mengedipkan sebelah mata pada Candra.
Eh?
Mulut Candra terbuka lebar, ia terperangah.
"Ahayy, bau baunya akan ada cinta lama bersemi kembali nih..." goda Abimanyu.
Ayubi mengulum bibir menahan geli melihat wajah Candra yang sepertinya terjebak dengan perkataan sendiri. Bukankah mulai sekarang, Candra harus menjaga Kezia?
sehat" authorku...🤗