Ditindas dan dibully, itu tak berlaku untuk Cinderella satu ini. Namanya Lisa. Tinggal bersama ibu dan saudara tirinya, tak membuat Lisa menjadi lemah dan penakut. Berbanding terbalik dengan kisah hidup Cinderella di masa lalu, dia menjelma menjadi gadis bar-bar dan tak pernah takut melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh keluarga tirinya.
***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anim_Goh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Feeling
"Sayembara macam apa ini? Mengapa aku terkesan seperti sedang dijajakan secara gratis?" protes Lionel agak syok setelah membaca sayembara buatan sang ibu. Jangan ditanya seperti apa raut wajahnya sekarang. Tidak pucat, hanya terlihat seperti orang yang berpapasan dengan dengan hantu tanpa kepala.
"Hehehe, maafkan Ibu. Hanya ide itu yang melintas dipikiran. Tolong jangan marah ya? Kau ingin Lisa cepat ditemukan, bukan?" ucap Kinara sedikit tidak enak melihat reaksi Lionel. "Realita saja. Kalau sayembaranya tidak menarik, bagaimana mungkin Lisa akan tergiur kemudian muncul menemui kita? Benar tidak?"
"Iya benar, tapi tidak harus begini juga, Bu. Astaga."
Kinara menuliskan bahwa dirinya ingin mencari menantu dengan kriteria yang sangat mirip dengan pribadi Lisa. Hanya tidak tertuliskan saja berasal dari kalangan pelayan. Kinara juga menjanjikan mahar yang sangat besar pada keluarga wanita itu jika berhasil memenangkan sayembara tersebut. Agak ekstrim memang, tapi cuma ini ide instan yang muncul di dalam pikiran.
"Menjadi Nyonya Bellin dan akan mendapatkan seperkian persen saham perusahaan keluarga kita. Apa ini tidak keterlaluan?" Lionel kembali melayangkan protes. Dia lalu memijit pinggiran kepala, pusing memikirkan ide gila yang ibunya lakukan. "Tidak dibuat sayembara saja sudah ada banyak sekali orang yang mengincar hal ini, Ibu yakin mampu mengatasi mereka? Kalau aku sih tidak."
"Tentu saja Ibu sangat yakin, Leon. Nanti tinggal dipilih saja diantara mereka. Siapa tahu Lisa atau keluarganya ikut menjadi bagian."
"Bu, jika semudah itu membuat Lisa muncul, dia cukup mendekatiku saja kemudian melakukan hipnotis agar aku merubah hak milik harta keluarga kita menjadi miliknya. Jadi jangan terlalu menonjolkan kekayaan dalam sayembara ini. Takutnya itu malah membuat Lisa merasa tidak nyaman lalu memutuskan untuk bersembunyi lebih lama. Aku butuh segera bertemu dengan dia, Bu. Otakku sudah hampir gila karena terus-terusan merasa gelisah. Dia sedang dalam bahaya!"
Ketegangan sedikit terjadi saat Lionel menolak sayembara yang diatur oleh ibunya. Menurutnya ini hanya membuang waktu saja. Akan terlalu banyak semut yang jika dijanjikan dengan hadiah sebesar itu.
"Jadi sekarang maumu apa?" tanya Kinara pasrah mengalah.
"Tetap lakukan sayembara, tapi usahakan tertuju untuk kalangan tertentu saja. Bilang kalau keluarga kita sedang mencari kepala asisten rumah tangga. Juga ... perawat khusus untuk mengurusku." Suara Lionel memelan saat mengucapkan kalimat terakhir. Ada harapan besar di sana.
Kinara pura-pura tak memahami maksud ucapan Lionel barusan. Segera otaknya berselancar mencari ide baru demi menemukan pelayan yang telah membuat putranya kebakaran jenggot.
Sementara itu diluar rumah, Richard yang baru saja kembali dari luar bergegas menemui kedua majikannya. Dan tentu saja dia datang tanpa Lisa.
"Selamat malam Nyonya Kinara, Tuan Lionel."
"Akhirnya kau muncul juga. Bagaimana? Apa kau berhasil menemukan keberadaan Lisa?" cecar Lionel tak sabaran.
"Maafkan saya, Tuan. Saya dan kekasih saya sudah berkeliling mencari keberadaan pelayan itu, tapi hasilnya nihil. Bahkan tempat penyalur tenaga kerja yang menerima Lisa juga tidak tahu di mana keberadaannya. Malam itu dia tak kembali, hilang seperti ditelan bumi."
Wajah Lionel langsung pias mendengar jawaban Richard. Dengan bahu lunglai, dia melangkah lesu menuju sofa. Setelah itu Lionel mend*sah panjang dan memejamkan mata. Dia kecewa.
"Kemari kau!"
Kinara menarik tangan Richard menuju ruangan lain. Benaknya mengatakan sopirnya ini mengetahui sesuatu, tapi enggan mengatakan.
"Ada apa, Nyonya?" tanya Richard berusaha sabar menghadapi perlakuan Nyonya Kinara yang cukup kasar.
"Aku membuat sayembara penting. Siapa pun wanita yang bisa membuat Leon-ku kembali hidup normal, aku berjanji akan menjadikannya menantu dan memberinya beberapa persen saham perusahaan. Menurutmu bagaimana?" ucap Kinara tiba-tiba berubah pikiran. Awalnya dia berniat mencecar Richard agar mengaku, tapi dia urungkan niat tersebut. Penjahat tidak akan semudah itu mengakui kejahatannya tanpa dijebak lebih dulu.
"A-apa? Sa-sayembara macam apa itu, Nyonya?" pekik Richard syok. Kedua matanya sampai membelalak lebar saking terkejut mendengar hal tersebut.
"Hei, kenapa kau berteriak? Leon saja tidak sampai sedramatis ini saat mengetahui isi sayembara, kenapa kau berlebihan sekali? Tidak senang apa bagaimana?"
Cepat-cepat Richard meminta maaf karena sudah bereaksi berlebihan. Sungguh, dia tak mengerti dengan isi kepala para wanita. Setelah tadi Lisa menuduhnya ingin mengikuti sayembara, sekarang dia malah dikejutkan dengan keinginan Nyonya Kinara yang akan memberikan saham untuk wanita yang bisa memulihkan kehidupan Tuan Lionel agar kembali seperti dulu. Gila, ini benar-benar sangat gila.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, Richard."
"Hah?"
"Aku bilang kau belum menjawab pertanyaanku tentang sayembara itu. Menurutmu bagaimana?" Kembali Kinara meminta masukan. Hanya basa basi saja.
"Nyonya, apa tindakan ini tidak terlalu terburu-buru? Keluarga Bellin adalah keluarga yang sangat terpandang. Apa kata orang diluar sana jika mengetahui kalau Anda mencari menantu secara asal? Dan juga tentang Tuan Lionel. Beliau bukan orang sembarangan. Pasti akan banyak yang menggunjingkan beliau dan mengira dirinya cacat dengan adanya sayembara ini. Coba Anda pikirkan lagi dengan matang. Saya khawatir sayembara itu hanya akan memberikan dampak buruk untuk Anda dan Tuan Lionel," ucap Richard mencoba membujuk agar wanita ini tidak bersikap ceroboh. Ada ketidakrelaan yang sangat besar jika dari sayembara itu keluarga Bellin menerima orang baru yang tidak jelas asal-usulnya.
"Tidak masalah. Bagiku yang paling penting adalah kesembuhan Leon. Selebihnya aku tak peduli,"
"Anda yakin ingin tetap menggelar sayembara itu?"
"Kenapa tidak? Semakin cepat menemukan wanita yang tepat, itu akan semakin baik. Kau lekaskah atur pengumuman sayembara ini. Aku tak sabar ingin segera melihat Lionel kembali memimpin perusahaan."
Setelah berkata seperti itu Kinara pergi meninggalkan Richard seorang diri. Dia merasa puas sekali.
"Memangnya kau itu siapa berani ingin merecoki keluargaku. Kau itu cuma sopir, Richard. Jadi jangan pernah berpikir bisa naik kasta lewat cara yang licik. Meski pun aku belum menemukan belangmu, tapi aku percaya kalau feeling-ku tentangmu tidaklah meleset. Kau punya sesuatu yang disembunyikan. Aku yakin itu," ujar Kinara sembari berjalan menuju ruangan tempat Lionel berada. Tekadnya sudah bulat tak ingin merubah isi sayembara.
Sepeninggal Nyonya Kinara, raut wajah Richard langsung berubah menjadi merah padam. Terlihat jelas kalau dia sedang menahan diri agar tidak terpancing emosi. Wanita angkuh itu benar-benar menguji amarahnya. Dia geram.
"Jika tetap ku biarkan, maka orang yang harus ku singkirkan dari rumah ini akan bertambah semakin banyak. Tinggal sedikit lagi rencanaku berhasil, tapi kenapa wanita itu malah membuat ulah? Apa gunanya membuat sayembara hanya untuk memulihkan kondisi mental si pecundang tak berguna itu? Hanya sia-sia saja. Karena selama tujuanku belum terlaksana, aku tidak akan membiarkan kondisi Lionel kembali seperti dulu. Dia harus tetap menjadi keledai dungu yang bisa kumainkan sesuka hati!"
Feeling Nyonya Kinara benar. Richard mempunyai maksud dan tujuan dengan bekerja di rumah keluarga Bellin. Dan tanpa dinyana, buruknya kondisi mental Lionel merupakan ulahnya juga. Tetapi bagaimana bisa hal seperti ini terjadi? Hanya Richard dan Tuhan saja yang tahu. Lalu bagaimana dengan Lisa? Akankah gadis itu selamat? Richard punya seribu trik untuk memutar-balikkan keadaan. Dan kemungkinan besar Lisa akan menjadi kartu as yang akan dia gunakan untuk menekan keluarga Bellin suatu hari nanti.
***
Apa kau adalah saudara tirinya Lionel?
lisa adalah definisi pasrah yang sebenernya. udah gk takut mati lagi gara2 idup sengsara