Lima puluh ribu tahun yang lalu terjadi perang besar yang melibatkan semua aliran seni beladiri di Medan Perang Asyura.
Dewi Pedang Yuanxin, yang berhasil menjadi peri pedang terkuat juga harus gugur di dalam medan tempur. Namun sebelum kematiannya, dia melepaskan jiwanya untuk berkelana mencari pewaris agar aliran pedang yang sebenarnya tidak menghilang dari dunia ini.
Lima puluh ribu tahun kemudian, Juan Bai yang tidak memiliki akar spiritual dan diafragma bertemu dengan wanita cantik di dalam mimpinya.
"Apakah kamu ingin berkultivasi pedang?"
"Yah, Aku ingin membalas dendam orang yang telah membantai keluargaku, dan menjadi orang kuat yang tak terkalahkan!"
Lalu, bagaimana kisah Juan Bai selanjutnya?
Simak terus ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Membunuh Penjaga Kota
Itu adalah kerabat satu-satunya yang tersisa,dan itulah tujuannya datang ke kota Wumei.
"Paman Ling Zhei!" Juan Bai berlari, membantu penjual buah yang gerobaknya di hancurkan oleh beberapa lelaki yang memerasnya.
Pria tua yang di sebut paman Ling Zhei ini tidak punya waktu untuk mendengarkan kata-kata Juan Bai, dia hanya fokus memungut buah yang berceceran dengan cepat.
Di kerumunan, melihat ada yang ikut campur, penonton di sekitar semakin menggelengkan kepala, "Nampaknya, hari ini akan ada orang yang bernasib sial."
"Haha, coba tebak, apa yang akan terjadi pada anak itu?"
"Aku bertaruh kakinya patah!"
"Aku bertaruh tangannya akan di amputasi."
"Aku bertaruh kepalanya akan di gantung di gerbang kota!"
Satu-persatu kerumunan mulai bergosip dan memasang taruhan, tentu saja Juan Bai juga mendengar obrolan semua orang, namun dia tidak perduli.
Juan Bai tidak mengetahui seperti apa kehidupan asli paman Ling Zhei, namun di lihat dari seberapa pedulinya dia pada buah-buahan ini, dia sudah bisa menebak sedikit.
Melihat Juan Bai ikut campur dalam urusan mereka, salah satu penjaga kota mengangguk memberikan isyarat pada rekannya.
Rekannya itu juga langsung paham lalu dia mengulurkan tangannya ingin menarik rambut Juan Bai, sementara di tangan kirinya terdapat pisau pendek, dia jelas ingin membunuh Juan Bai di tempat untuk memberitahu bahwa otoritas keamanan kota Wumei tidak boleh di abaikan.
Alis Juan Bai berkerut, dia merasakan tangan mencoba meraihnya, dan orang ini memiliki niat membunuh. Juan Bai tidak berbalik, dia hanya melambaikan tangannya, dengan suara ledakan, orang itu langsung terlempar beberapa meter. Namun orang itu tidak mengalami luka berat, ini karena Juan Bai sengaja menahan kekuatannya, jika tidak mungkin orang itu akan mati dalam sekali tamparan.
Orang-orang yang mengganggu paman Ling Zhei hanyalah Kultivator alam rendah, yang tertinggi juga baru di tahap ke dua Alam Pemurnian, tentu saja mereka seperti kertas di depan Juan Bai yang telah mencapai Alam Pemahaman.
Menyaksikan rekannya di pukul mundur puluhan meter, penjaga keamanan kota merasa murka, masing-masing mereka mengeluarkan pisau menyerang Juan Bai, "Berani-beraninya menyerang orang penguasa kota, maka matilah!"
Syiuu!
Mereka semua melambaikan tangannya, menutup ruang pelarian Juan Bai, berusaha ingin membunuh Juan Bai di tempat.
"Ternyata memang tidak bisa bersikap lunak, kadang kala orang harus melihat mayat agar merasakan rasa takut." Juan Bai menggeleng, menghindar secepat kilat dan muncul di belakang salah satu dari mereka.
Juan Bai meninju punggung salah satu penjaga kota dengan 10% kekuatannya, Klik! Suara patah tulang terdengar.
"Pufft!" Penjaga itu memuntahkan darah dan langsung mati di tempat.
"Kamu, Kamu berani membunuh penjaga kota? Kamu akan mati, kamu akan mati!" Salah satu penjaga dengan mata tajam menunjuk ke arah Juan Bai dengan tangan bergetar, matanya melotot tajam, entah karena dia marah atau ketakutan, Juan Bai tidak perduli.
"Pergi dari sini, jika tidak, kalian akan bernasib sama!" Juan Bai berkata dingin, kemudian dia mengajak paman Ling Zhei pergi, "Paman, ayo pergi dulu."
Mata paman Ling Zhei nampak ketakutan melihat pemuda di depannya, meskipun dia merasa pernah bertemu pemuda ini, namun dia tidak bisa mengingat, belum lagi pemuda ini bahkan berani membunuh penjaga kota, "Nak, cepat pergi dari sini, jika tidak maka komandan dari para penjaga kota itu akan datang membunuhmu." Paman Ling Zhei berusaha mendorong Juan Bai untuk pergi.
Juan Bai ingin menangis saat mendengar pamannya masih menyuruhnya untuk pergi saat seperti ini, padahal jika dia pergi, mungkin paman Ling Zhei akan di bunuh oleh para penjaga kota.
"Paman Ling Zhei, apakah kamu mengenalku?" Juan Bai tersenyum hangat pada paman Ling Zhei dan berkata.
Dia hanya sekali bertemu paman Ling Zhei, saat itu Juan Bai baru berusia 8 tahun, namun sampai saat ini dia masih mengingat jelas wajah paman Ling Zhei.
Paman Ling Zhei melihat ke arah Juan Bai dengan wajah kebingungan, di kepalanya tidak ada ingatan tentang pemuda tampan di depannya ini, "Kamu siapa, aku sepertinya belum pernah melihatmu!"
"Aku adalah Juan Bai, anak dari Wiliam Bai dan Felicia." Setelah berkata, Juan Bai memperlihatkan giok dengan simbol keluarga Bai yang dia ikat di lehernya menjadi kalung.
Sontak saja, saat melihat Giok bulat tertulis dengan kata Bai, paman Ling Zhei merasa sangat bahagia, "Ternyata kamu sudah besar, ternyata kamu sudah besar. Bagaimana kabar ayah dan ibumu sekarang?" Paman Ling Zhei memegang erat baju Juan Bai dengan antusias, dia sudah sangat lama tidak mengetahui kabar dari orang-orang keluarga Bai.
"Paman, ayo pergi dulu, kita akan mengobrol nanti saat kita sudah sampai di rumah!" Alasan Juan Bai ingin mengajak paman Ling Zhei pergi, karena dia tidak ingin berlama-lama disini, jika mereka terus disini maka cepat atau lambat akan ada perkelahian kelompok.
Dengan pergi dari sini, itu bisa menghindari masalah untuk sementara waktu, selain itu agar paman Ling Zhei tidak perlu terlibat.
Kemudian, paman Ling Zhei langsung membungkus semua buah-buahan yang di jual, lalu mengajak Juan Bai pergi ke rumahnya.
"Kalian jangan pergi!" Penjaga kota yang sebelumnya menunjuk Juan Bai mencoba menghalangi mereka agar tidak pergi.
Namun yang menjawabnya adalah sebuah hantaman tinju..
Bangg! Klik! Klik!
Dada penjaga itu langsung cekung oleh tinjuan Juan Bai, tulang dadanya patah, matanya langsung kehilangan warna, dia mati.
"Gila, orang ini benar-benar gila."
"Siapa orang ini, kenapa begitu arogan membunuh penjaga kota?"
"Hust, kalian sudah tinggal di kota Wumei seumur hidup, tapi hal seperti ini saja masih belum tahu. Kemungkinan besar remaja itu adalah murid Sekte Pedang Kabut, hanya murid Sekte yang akan berani bersikap semena-mena di kota Wumei."
Seiring dengan perginya Juan Bai dan paman Ling Zhei, suara bisik-bisik di kerumunan terus terdengar. Para penjaga kota yang lain juga tidak lagi berani menghalangi Juan Bai, meskipun mereka biasanya sangat arogan, itu hanya untuk orang-orang kecil, bagi orang gila seperti Juan Bai, pilihan terbaik adalah diam.
. . .