" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
maron
" Sayang cepat aku ada rapat " Bara mendekati Aira sambil memegang dasinya .
" Sudah tahu rapat masih saja cari kesempatan " Cibir Aira memasang kan dasi untuk suaminya .
" Itu kewajiban tiap pagi sayang " Aira mencibir kan bibirnya .
Sebulan sudah pernikahan mereka baik Bara ataupun Aira keduanya begitu menikmati peran mereka masing-masing begitu juga hubungan mereka tidak ada lagi rasa canggung yang ada keusilan Bara selalu membuat Aira naik darah.
" Bunda " Panggil seseorang di depan pintu " Bumi sama Ade boleh masuk tidak ? " Izinnya ,Aira mengajarkan kedua anaknya untuk meminta izin terlebih dahulu untuk masuk kamar orang lain bukan hanya kamar mereka tapi semuanya .
" Masuk mas " Jawab Bara .
ceklek
" Lo Ade kenapa rambut nya belum di ikat " Bara tertawa kecil melihat rambut Embun yang belum terikat sehingga sedikit berantakan.
" Mas Bumi tidak bisa ikat" Jawabnya cemberut .
" Sudah bilang makasih belum sama mas nya " Ujar Bara lagi .
" Sudah ayah " Jawab Embun .
" Sini Bunda ikatin " Ujar Aira setelah memasangkan dasi suaminya ,Bumi mendekati Aira memberikan ikat rambut Embun serta sisirnya " Ade mau seperti apa ? " Tanya Aira lembut.
" Terserah Bunda saja " Aira mengaguk paham .
Seperti inilah kesibukan Aira di pagi hari setelah membantu mertuanya di dapur ,syukur Bumi sedikit mengerti jadi kadang dia bisa melakukan sendiri kecuali memang dia tidak bisa baru meminta tolong pada orang tuanya.
" Sudah " Ujar Aira merapikan rambut Embun dengan pelan .
" Ade tambah cantik " Puji Bumi dan Bara membuat Embun menunduk malu lalu memeluk Aira .
" Bunda " Rengek Embun malu membuat Bara tertawa begitu juga Aira dan Bumi .
" Ayo kita ke bawah " Ajak Aira menggenggam tangan Embun sedangkan Bumi bersama Ayah nya .
" Ayah hari ini pulang cepat tidak ? " Bara menatap ke arah bawah " Ayah belum tahu ,mas butuh sesuatu ? " Bumi menggeleng pelan sambil tersenyum ke arah Bara .
" Ayah usahakan pulang cepat ya " Bumi mengaguk sebagai jawaban nya .
" Ayah nanti belikan es krim ya " Pintah embun .
" Izin dulu sama Bunda " Embun langsung menatap Aira " Bolehkan Bun ' Aira mengaguk " Tapi hanya satu " Jawab Aira .
" Makasih Bunda ,ayah kata bunda boleh " Ujar Embun berbinar.
" Mas mau juga es krim ? " Bumi menggeleng " Tidak ayah ,Ade saja " Jawabnya lembut .
" Princess Kakek cantik sekali " Puji Radhi menatap Embun " Ah Mas juga sangat tampan " Lanjut nya memuji Bumi .
" Makasih Kakek " Jawab Bumi lalu naik ke kursi nya di bantu Bara .
" Rambut Embun bagus tidak kakek ? " Embun memainkan rambutnya menatap penghuni meja makan itu .
" Selalu cantik setiap hari " Jawab Syafa tersenyum membuat Embun bertepuk tangan karena senang " makasih Aunty " Jawabnya senang .
Aira menggeleng melihat tingkah putrinya, dengan telaten Aira melayani suami dan kedua anaknya setelah itu baru dirinya .
Meja makan setiap harinya selalu ramai dengan perdebatan si kembar dan Embun mereka begitu senang mengajak ribut Embun bahkan kadang Embun sampai nangis karena terus jailin si kembar .
💐
💐
💐
Hari ini Bara tidak bisa pulang cepat karena ada sesuatu hal yang harus di urus .
Dan pasti nya dia sudah menghubungi istri nya agar anak² tidak menunggu nya .
Pukul 08.35
Bara baru sampai di paviliun ,Aira yang melihat mobil suaminya langsung ke luar menyambut suaminya .
" Kenapa tidak istirahat saja sayang " Aira mengambil tangan suaminya lalu mencium punggung tangan nya di balas Bara mencium kening nya .
" Kakak sudah makan ? " Tanya Aira mengambil ahli tas kerja suaminya.
" Sudah sayang " Jawab Bara merangkul pinggang Aira dengan mesra .
" Gimana hari ini ? " Aira hanya tersenyum dan Bara sudah tahu jawabannya .
" Maaf ya aku tidak bisa membantu mengurus anak-anak" Ujar Bara lembut .
" Kan Kakak kerja " Jawab Aira tersenyum.
Kini kedua nya sudah berada di kamar ,Aira menyimpan tas kerja suaminya lalu menyiapkan air untuk Bara .
" Mandi dulu baru istirahat " Bara membuka kedua matanya menatap istrinya yang sudah berdiri di depannya " Cape Ra " Ucapnya lirih.
" ayo aku bantu " Aira duduk di pangkuan Bara lalu membuka dasi dan kancing baju Bara satu persatu .
Bara hanya diam saja apa yang di lakukan istri nya hingga akhirnya Aira kembali berdiri " Berdiri kak " Dengan malas Bara berdiri lalu Aira melepaskan celananya hingga kini hanya menyisakan pelapis terkahir nya .
" Mandi sana "
Cup
Sebelum masuk membersihkan tubuhnya Bara menyempatkan mencium bibir istrinya.
" Yang maron Ra " Aira memutar bola nya jengah " Katanya Cape " Jawab Aira ketus .
" Kalau yang itu beda sayang " Aira menggeleng kan kepalanya " Ada saja jawabannya " Ujar Aira berjalan ke ruangan ganti .
Sebelum menyiapkan diri ,Aira lebih dulu menyiapkan pakaian suaminya sekalipun pasti nanti tidak akan terpakai .
10 menit berlalu Bara sudah ke luar, dia menatap ke arah tempat tidur di mana Aira sudah siap dengan gaun merah maronnya .
" Woow " Bara menatap Aira lapar lalu mendekati tempat tidur, dengan sekali tarik handuk yang menutupi bagian bawah nya sudah terlepas.
" Aku yang mulai " Bara mengaguk dengan posisi masih berdiri di samping tempat tidur " Ayo lakukan sayang " Aira menghadap ke arah Bara lalu memegang benda lunak yang belum sepenuhnya bangun .
" Ssstttt " Bara mendesis saat Aira mulai memainkan benda itu, kepala bara menengadah ke atas dengan mata tang tertutup .
" Aira " Tangan Bara meremas rambut Aira menyalurkan rasa yang sulit untuk di jelasnya .
Aira menatap suaminya yang mulai menikmati nya tanpa di minta pun benda keras itu di masukan dalam mulutnya .
" Aaahhhhhhkkkkkk"
" Sayang Hhhhhhhhhh " Bara menatap ke arah bawahnya lalu mendorong kepala Aira dengan pelan hingga menyentuh bagian belakang mulutnya .
" Aahhhhhhhh " Aira terus memaju mundurkan kepalanya memainkan benda keras itu dengan lidahnya hingga membuat Bara hilang kendali dan mendapat kan pelepasan pertamanya hanya dengan mulut Aira .
" Sekarang giliranku sayang " Ujar Bara tersenyum miring .
" aku tidak takut " Tantang Aira melebarnya kedua kakinya hingga terlihat lah lahan merah muda itu .
Gluk .
" Oh shitt " Bara mendorong tubuh Aira hingga berbaring lalu dia menarik kedua kaki Aira hingga ke ujung tempat tidur " Habislah kamu " Seringainya lalu menenggelamkan kepala nya di antar paha sang istri.
" Aaahhhkkkk "
Selanjutnya silahkan pikirkan sendiri author tidak bisa lanjut takut ke amuk 😁😁🤭🤭🤭🤭🤭🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"