NovelToon NovelToon
(Un)Known Celebrity

(Un)Known Celebrity

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yourlukey

Mengulik kehidupan selebriti di belakang layar. Novel ini menceritakan tentang, Kayla Aruna, selebriti kurang terkenal yang sudah lama berkecimpung di industri dunia hiburan itu harus menerima kritikan pedas dari netizen setelah dia tampil di salah satu program variety show bersama Thaniel Hanggono.

Namun di tengah kontroversi yang menimpa Kayla, tawaran untuk bermain film bersama Thaniel justru datang dari salah satu production house dengan bayaran yang cukup mahal. Kayla yang menerima tawaran itu karena tertarik dengan naskahnya pun semakin banyak menerima hate comment karena dianggap panjat sosial menggunakan nama Thaniel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourlukey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

i'm the lead female

Hari pertama jadwal syuting film terbaru, pagi-pagi Kayla sudah disibukkan dengan menyiapkan segala keperluan apa saja yang akan dia bawa ke lokasi syuting. Dibantu oleh Manajernya, Kayla keluar dari apartemennya dengan perasaan tak karuan. Meski berminggu-minggu sebelumnya dia sudah memantapkan hati bahwa dia akan melakukannya dengan baik, tapi perasaan itu tetap muncul. Perasaan-perasaan yang membuat dirinya gugup. Mungkin karena ini adalah film pertama yang mendapuknya sebagai seorang pemeran utama, jadi Kayla sedikit sulit untuk mengontrol perasaan itu.

"Naskahnya?" Kayla menoleh ke arah Putri sambil membelalakkan bola matanya. Tiba-tiba dia merasa pikun dan baru menyadari sesuatu yang paling penting tertinggal setelah lift turun menuju lobby.

Putri yang sempat terkejut karena Kayla tiba-tiba panik itu tersenyum tipis. "Udah gue bawa."

Kayla menghela napas lega. Hampir saja.

Putri menghentikan langkah kaki Kayla lalu menatap artisnya lamat-lamat. "Tarik napas dalam-dalam, hembuskan secara perlahan." Dia membuat gerakan memutar tangan untuk memberi kode pada Kayla supaya lebih santai.

Mengikuti apa yang disampaikan Manajernya, Kayla pun menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. "Padahal kan ini bukan pertama kalinya gue syuting. Kenapa gue deg-degan banget, yah?"

"Lo deg-degan karena syuting sebagai pemeran utama." Putri menimpali.

"Dari dulu gue selalu menanamkan di otak gue kalau gue adalah pemeran utama dalam setiap film yang gue bintangi dan nggak pernah gugup, tapi pas giliran gue beneran jadi pemeran utama, tiba-tiba semuanya buyar. Gue jadi gugup dan takut kalau nggak bisa meranin karakternya dengan baik."

"Bisa. Lo pasti bisa." Kata Putri. "Kata-kata gue kedengaran klise, tapi emang gue yakin kalau lo bisa. Lo udah sejauh ini, Kayla."

Kayla tersenyum. Perkataan Putri itu cukup menenangkannya. Langkah yang dia ambil untuk mempekerjakan dia sebagai Manajernya adalah langkah yang tepat. Lebih dari siapapun, selain Maura, Putri adalah orang yang paling tahu tentang perjuangannya membangun karir di industri hiburan. Putri tahu betapa gigih dan semangatnya Kayla dalam meraih mimpinya.

"Iya, gue udah sejauh ini." Kata Kayla. Dadanya yang sedari tadi berdegup kencang itu perlahan kembali normal.

Dari gedung apartemen Kayla menuju lokasi syuting tak memakan waktu lama, hanya tiga puluh menit tanpa terjebak macet. Setibanya di sana, Kayla langsung diminta untuk ke ruang make up, didandani sesuai dengan karakter yang akan dia perankan. Sambil menunggu sang make up artis melukis setiap ujung wajahnya, Kayla kembali membaca naskahnya, mencermati setiap kata demi kata dalam dialog yang akan dia ucapkan.

Di ruang make up itu, Kayla baru tahu kalau untuk merias dirinya terlihat seperti orang yang habis berantem ternyata membutuhkan waktu yang lumayan lama. Lamanya bahkan mengalahkan waktu yang dia gunakan untuk menempuh perjalanan dari rumahnya ke lokasi syuting.

"Lo pasti senang, ya, Kay. Dapat peran utama." Anna yang entah sejak kapan masuk ke ruang make up itu tiba-tiba berkata dengan nada ketus. Berbeda dengan saat dia bertemu dengan Kayla di sesi pembacaan naskah.

"Emang ada orang yang nggak senang kalau dapat peran utama? Apalagi naskah dan produsernya bagus? Oh, kecuali orang yang pengen banget perannya, tapi dia nggak dapat." Kayla berkata dengan nada tak kalah ketus. Toh, dia tidak terlalu berhubungan baik dengan Anna, jadi dia tidak perlu berpura-pura. Kayla hanya memperlakukan orang sebagaimana dirinya diperlakukan.

Anna mendengus. Dia kemudian menggerutu. "Baru keluar sifat aslinya."

"Kenapa, Anna?" Kayla bertanya.

Anna menggelengkan kepala sambil tersenyum manis.

Bohong kalau Kayla tidak mendengar perkataan perempuan itu, tapi dia pura-pura tidak tahu, pura-pura bodoh agar Anna juga mengeluarkan sifatnya yang asli.

Selama ini Kayla tidak pernah mengobrol panjang dengan perempuan itu selain menyapa. Menurut rumor yang beredar Anna selalu memberi batasan pada setiap artis yang akan berinteraksi dengannya, khususnya pada mereka yang ada di manajemen yang sama dengannya. Dia membuat jarak untuk menentukan kelas artis. Semakin si artis tidak terkenal maka semakin sedikit Anna mengajak mereka bicara atau bahkan tidak sama sekali.

Contoh nyatanya ada pada Kayla. Meski dia sudah debut selama sepuluh tahun sebagai seorang artis, Anna tidak pernah sekalipun bertanya duluan pada Kayla, makanya saat Anna menyapa Kayla lebih dulu di sesi membaca naskah, perempuan itu terkejut bukan main. Dan hanya kalimat "terima kasih" lah yang terlontar dari bibir Kayla.

Make up artis yang merias Anna sedang memakaikan alis di wajah perempuan itu, membuat wajah cantiknya semakin terlihat jelas. Sambil menunggu alisnya diarsir, Anna kembali mengajukan pertanyaan pada Kayla. "Gimana rasanya jadi pemeran utama setelah sepuluh tahun?"

Kayla tidak menjawab. Tepat saat itu wajahnya telah selesai dirias. Gimana rasanya dapat peran utama setelah sepuluh tahun? Haruskah Kayla menjawab pertanyaan itu? Apa untungnya dia bercerita pada orang yang tidak dekat dengannya? Yang ada dirinya hanya membuang-buang waktu. Anna terlalu percaya diri kalau Kayla akan menjawab pertanyaannya.

"Lo sendiri? Gimana rasanya dapat pemeran utama kedua padahal biasanya jadi langganan pemeran utama? Tanggapan manajemen lo apa?" Kayla balik bertanya, hal itu tentu membuat Anna tampak menahan amarah, mukanya merah padam karena mendapat serangan balik dari Kayla.

Melihat Anna tak berkutat dengan serangannya, Kayla hanya bisa menyungging sudut bibirnya. Dia lantas berdiri dari tempat duduknya dan beranjak dari ruangan itu.

1
miilieaa
ku temenin yah kayla
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!