NovelToon NovelToon
TAKDIR DIBALIK CINCIN (Gadis Kesayangan Oppa)

TAKDIR DIBALIK CINCIN (Gadis Kesayangan Oppa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

❗️Kisah hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama atau tempat itu ketidaksengajaan

Nesya, seorang gadis sederhana, bekerja paruh waktu di sebuah restoran mewah, untuk memenuhi kebutuhannya sebagai mahasiswa di Korea. Namun takdir membawanya menikah dengan laki-laki tampan dan kaya di korea.

Hari itu, suasana restoran terasa lebih sibuk dari biasanya. Sebuah reservasi khusus telah dipesan oleh Jae Hyun, seorang pengusaha muda terkenal yang rencananya akan melamar kekasihnya, Hye Jin, dengan cara yang romantis. Ia memesan cake istimewa di mana sebuah cincin berlian akan diselipkan di dalamnya. Saat Nesya membantu chef mempersiapkan cake tersebut, rasa penasaran menyelimutinya. Cincin berlian yang indah diletakkan di atas meja sebelum dimasukkan ke dalam cake.

Tanpa berpikir panjang, ia mencoba cincin itu di jarinya, hanya untuk melihat bagaimana rasanya memakai perhiasan mewah seperti itu. Namun, malapetaka terjadi. Cincin itu ternyata terlalu pas dan tak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternyata Dia....

Keesokan harinya Hye Jin kembali menemui Jae Hyun, tanpa rasa malu. Jae Hyun merasakan amarah yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Bukan hanya karena video itu, tapi karena fakta bahwa saat mereka sudah berpacaran, Hye Jin masih melakukan hal seperti itu demi ambisi pribadinya.

Ia menatap wanita di depannya dengan sorot mata tajam penuh kekecewaan. Hye Jin terisak, mencoba meraih tangannya, tapi Jae Hyun dengan cepat menghindar.

"Kau bilang itu masa lalu, Hye Jin," suaranya terdengar dingin, nyaris berbisik. "Tapi video itu direkam saat kita masih bersama."

Hye Jin tergagap, bibirnya bergetar. "Aku… aku tidak punya pilihan, Jae Hyun! Aku ingin sukses! Aku ingin mendapatkan peran besar di industri ini! Aku melakukan itu hanya sekali dan—"

"Kau mengkhianati hubungan kita," potong Jae Hyun tegas. "Bukan hanya berbohong. Kau melakukan itu saat kita masih berpacaran. Aku mencintaimu, Hye Jin. Aku mempercayaimu. Tapi ternyata, aku hanya salah satu pilihan dalam hidupmu, bukan prioritas."

Air mata Hye Jin jatuh. "Tidak! Kau segalanya bagiku!"

Jae Hyun menggeleng pelan, tatapannya kosong. "Kalau aku segalanya, kau tidak akan pernah melakukan itu."

Hye Jin menutup wajahnya, menangis tersedu. Tapi bagi Jae Hyun, tangisan itu tidak lagi berarti.

Tanpa berkata lagi, Jae Hyun berbalik dan melangkah menuju kamarnya. Begitu pintu tertutup, ia menarik napas dalam-dalam, berusaha mengendalikan emosinya.

Namun satu hal yang pasti—perasaannya terhadap Hye Jin sudah berubah.

Dan yang lebih aneh lagi, di saat hatinya diliputi kemarahan dan kekecewaan, bayangan Nesya justru semakin sering muncul di benaknya.

Jae Hyun merasakan amarah yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Bukan hanya karena video itu, tapi karena fakta bahwa saat mereka sudah berpacaran, Hye Jin masih melakukan hal seperti itu demi ambisi pribadinya.

Ia menatap wanita di depannya dengan sorot mata tajam penuh kekecewaan. Hye Jin terisak, mencoba meraih tangannya, tapi Jae Hyun dengan cepat menghindar.

"Kau bilang itu masa lalu, Hye Jin," suaranya terdengar dingin, nyaris berbisik. "Tapi video itu direkam saat kita masih bersama."

Hye Jin tergagap, bibirnya bergetar. "Aku… aku tidak punya pilihan, Jae Hyun! Aku ingin sukses! Aku ingin mendapatkan peran besar di industri ini! Aku melakukan itu hanya sekali dan—"

"Kau mengkhianati hubungan kita," potong Jae Hyun tegas. "Bukan hanya berbohong. Kau melakukan itu saat kita masih berpacaran. Aku mencintaimu, Hye Jin. Aku mempercayaimu. Tapi ternyata, aku hanya salah satu pilihan dalam hidupmu, bukan prioritas."

Air mata Hye Jin jatuh. "Tidak! Kau segalanya bagiku!"

Jae Hyun menggeleng pelan, tatapannya kosong. "Kalau aku segalanya, kau tidak akan pernah melakukan itu."

Hye Jin menutup wajahnya, menangis tersedu. Tapi bagi Jae Hyun, tangisan itu tidak lagi berarti.

Tanpa berkata lagi, Jae Hyun berbalik dan melangkah keluar dari apartemen. Begitu pintu tertutup, ia menarik napas dalam-dalam, berusaha mengendalikan emosinya.

Namun satu hal yang pasti yaitu perasaannya terhadap Hye Jin sudah berubah.

Dan yang lebih aneh lagi, di saat hatinya diliputi kemarahan dan kekecewaan, bayangan Nesya justru semakin sering muncul di benaknya.

◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇

Nesya sering diminta untuk mengerjakan pekerjaan seniornya. Sehingga mereka bisa bersantai dan menghindari tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Nesya, yang masih baru di Kang Group, tidak punya pilihan selain menurut. Ia tidak ingin langsung berkonflik dengan senior-seniornya, apalagi karena statusnya sebagai karyawan baru yang masih dalam masa percobaan.

Namun, semakin hari, beban kerja yang diberikan kepadanya semakin berat. Berkas-berkas yang seharusnya ditangani oleh seniornya dilempar begitu saja ke mejanya. Ia harus lembur sendirian, sementara yang lain sudah pulang lebih awal atau sibuk mengobrol di pantry.

Saat itu, seorang rekan kerja bernama Karin menghampirinya. "Nesya, kau harus hati-hati. Mereka memang suka mempermainkan karyawan baru," bisiknya.

Nesya tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja, Kak. Mungkin mereka hanya menguji kemampuanku."

Karin mendesah. "Jangan terlalu baik, Nesya. Jika kau terus menuruti mereka, mereka tidak akan pernah berhenti."

Nesya mengangguk, meski dalam hati ia masih belum tahu bagaimana harus bersikap. Ia hanya ingin bekerja dengan baik tanpa mencari musuh.

Namun, tanpa sepengetahuannya, ada seseorang yang memperhatikan semua yang terjadi di kantor. Dan orang tersebut adalah manajernya. Billy terlihat suka dengan cara kerja Nesya.

Saat mendengar bahwa CEO dari kantor pusat akan datang, seluruh karyawan Kang Group tampak sibuk mempersiapkan diri. Beberapa senior yang biasanya meremehkan Nesya kini mulai menunjukkan sikap lebih serius.

“Besok CEO dari kantor pusat akan datang. Kita harus menunjukkan kesan terbaik,” kata salah satu manajer dalam rapat siang itu. “Siapa di sini yang bisa berbahasa Korea dengan lancar?”

Beberapa karyawan ragu-ragu mengangkat tangan, tapi Nesya dengan percaya diri mengangkat tangannya. Salah satu senior yang sering menyuruh-nyuruhnya, Rina, tampak tidak senang.

“Apa kau yakin bisa? Ini bukan sekadar percakapan biasa, tapi pertemuan formal dengan CEO,” ucap Rina dengan nada meremehkan.

“Saya bisa,” jawab Nesya dengan tenang.

Manajer melihat daftar nama karyawan yang bisa berbahasa Korea dan mengangguk. “Baik, Nesya, kau akan berdiri di barisan depan bersama tim manajer untuk menyambut CEO.”

Beberapa orang terkejut, termasuk Rina. Mereka tidak menyangka bahwa Nesya yang selama ini mereka anggap remeh justru mendapatkan peran penting dalam penyambutan.

Nesya hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Ia ingin melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa memperdulikan pandangan orang lain.

"Kok bisa sih dia yang dipilih, dia kan anak baru. Harusnya aku yang menyambut CEOnya,"seru Davina.

"Ya sudah kita lihat saja nanti, apa si cewek kampung itu bisa apa engga, aku denger sih, CEO nya dingin banget bahkan di pusat sana karyawannya pada takut, meskipun dia tampan, tapi tetap saja menakutkan."Seru Rina.

"Eeeh kayanya dia datang..."Davina menpuk tangan Rina.

Akhirnya, mobil mewah dengan logo Kang Group berhenti di depan lobi utama. Para karyawan berdiri rapi, menundukkan kepala sebagai bentuk penghormatan. Nesya berdiri di barisan depan bersama tim manajer, merasa sedikit gugup namun tetap berusaha profesional.

Saat pintu mobil terbuka, seorang pria dengan setelan jas mahal keluar dengan langkah tegap. Semua orang menahan napas, termasuk Nesya. Pria itu adalah Jae Hyun.

Nesya merasa dadanya berdegup kencang. Ia tidak pernah menyangka bahwa CEO dari kantor pusat yang selama ini dibicarakan adalah Jae Hyun, laki-laki yang pernah menjadi suaminya dalam pernikahan pura-pura.

Jae Hyun melangkah maju dengan ekspresi dingin dan berwibawa, seperti yang selalu ia tunjukkan di dunia bisnis. Namun, matanya sedikit membesar ketika melihat sosok Nesya berdiri di antara para karyawan.

Sementara itu, para manajer memperkenalkan diri dan mulai menyambutnya dalam bahasa Korea. Nesya menelan ludah, berusaha tetap tenang.

“Silakan masuk, CEO Kang,” ucap salah satu manajer dalam bahasa Korea yang cukup kaku.

Jae Hyun hanya mengangguk singkat sebelum akhirnya tatapannya jatuh pada Nesya. Ia menatapnya tanpa ekspresi, seolah-olah mereka adalah dua orang asing yang baru bertemu untuk pertama kalinya.

"Nesya, dia...disini,"batin Jae Hyun.

Nesya menundukkan kepala sebagai tanda hormat, namun dalam hatinya, pikirannya penuh dengan pertanyaan. "Kenapa harus dia? Kenapa Jae Hyun muncul lagi dalam hidupku?"

1
Dhewyy Aditya
❤️❤️❤️❤️❤️
Dhewyy Aditya
Emosinya nyampe ke aku thor,jadi bukan sekedar percakapan biasa tanpa rasa.gregetnya dapet jadi berasa kyk aku lg duduk nontonin langsung mereka berantem.👍👍👍
Amelia's Story: thanks ya ka 🥰
total 1 replies
IamEsthe
"Tuan, aku akan membayarnya. Aku akan bekerja lebih keras lagi agar bisa bla blabla," Nesya
IamEsthe: Sama-sama ya dan aku bikin 'suhu' btw /Sweat//Sweat//Sweat/
Amelia's Story: Luar biasa ada suhu nih mampir ,terimakasih ya suhu sudah berkenan mampir di buku ini 🙏
total 2 replies
Greenindya
lanjut thor
ceritanya bikin deg-degan
Amelia's Story: siap,.🥰🥰🥰
total 1 replies
Dea lestari tari
cerita yg menark
Serenarara
Semangat ya thor nulisnya.
Amelia's Story: siap terimakasih ka sudah mampir
total 1 replies
seftiningseh@gmail.com
jangan lupa dukungan nya di novel aku judul nya istri kecil tuan mafia yaa kak
semagat terus yaa kak
Amelia's Story: siap ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!