NovelToon NovelToon
Nikah Dadakan Gara Gara Prank

Nikah Dadakan Gara Gara Prank

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Shusan SYD

Nikah dadakan karna di jodohkan ❌ Nikah dadakan gara gara prank ✅ Nikah dadakan karna di jodohkan mungkin bagi sebagian orang memang sudah biasa, tapi pernah gak sih kalian mendadak nikah gara gara prank yang kalian perbuat ? Emang prank macam apa sampe harus nikah segala ? Gw farel dan ini kisah gw, gara gara prank yang gw bikin gw harus bertanggung jawab dan nikahin si korban saat itu juga, penasaran gimana ceritanya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shusan SYD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11

Keesokan paginya, suasana kamar masih terasa hening. Salsa sudah terbangun sementara aku sedari malam memang tak bisa tertidur gara gara hal itu.

Perasaanku rasanya masih campur aduk, penolakan dari salsa semalam jujur saja aku jadi merasa kecewa. Namun, aku juga tahu bahwa aku tidak bisa memaksakan sesuatu yang belum siap diterima oleh pasanganku.

"Farel, bangun. Anterin gw balik sekarang entar keburu siang." ucap salsa, padahal aku baru saja akan terlelap.

Sepertinya salsa hanya bersikap biasa dan tak merasa bersalah sama sekali atas penolakannya semalam.

"Yaudah, aku siap siap dulu bentar." ucapku, mau tak mau aku pun mulai beranjak untuk mandi dan bersiap.

Tak butuh waktu lama penampilanku pun sudah berubah lebih rapi sekarang dan aku siap untuk mengantarkan salsa pulang sebelum nantinya kita akan berangkat bersama menuju kampus.

"Kamu gak mau sarapan dulu di sini ?" tanyaku.

"Enggak, entar aja di rumah gw." jawab salsa, aku menurut saja.

Setelah selesai, aku mulai mengeluarkan motor sport dan melajukannya menuju kediaman salsa.

Entah mengapa saat ini aku jadi merasa seolah-olah kita bukan lah pasangan suami istri yang sudah menikah, melainkan hanya dua teman yang sekadar tinggal bersama.

Tidak ada kehangatan atau kedekatan dari salsa dan mungkin hanya aku yang jatuh cinta sendiri.

Sampai di depan rumahnya, salsa langsung masuk dan meninggalkanku sendirian di luar.

Perlahan aku masuk ke dalam rumah menyusul salsa, tampak tante linda tengah sibuk dengan masakannya di dapur.

"Hy mih." sapaku, tante linda langsung menoleh.

"Farel, sarapan sini. Mamih udah nebak sih kalian pasti dateng ke sini pagi pagi." ucap tante linda, aku hanya menggaruk kepalaku yang tak gatal.

"Tau aja." ucapku.

"Sarapan dulu sebelum ngampus." ucap wanita itu seraya membawakanku sebuah piring dan menyiapkan sarapan untukku.

"Salsa mana ?" tanya tante linda. Aku jadi bingung, apakah salsa tak menyapa ibunya tadi ?

"Mau siap siap dulu katanya mih." jawabku seraya mulai melahap makan.

"Ayok jalan." ucap salsa yang sudah berada di belakangku dengan keadaan yang sudah siap.

"Bentar ya." ucapku seraya akan melahap habis sarapanku.

"Sarapan dulu." ucap tante linda.

"Aku udah telat mih, hari ini ada janji soalnya." ucap salsa.

"Sarapan dulu, emang ada janji sama siapa sih ? Farel juga baru aja makan belum kelar." ucap tante linda.

"Sama temen." jawab salsa, akhirnya mau tak mau dia pun duduk dan mulai melahap sarapannya.

"Kamu mau kemana ?" tanyaku.

"Kepo." jawab salsa.

Aku hanya bisa menghela nafas, setelah menghabiskan sarapan kita pun berangkat bersama.

Setelah sampai di kampus, seperti biasa salsa berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepadaku.

Aku merasa seolah-olah terperangkap dalam hubungan yang berjalan di tempat. Semua yang aku inginkan adalah adanya kehangatan, perhatian, dan kedekatan yang lebih dari sekadar rutinitas. Namun, Salsa seolah menutup dirinya dari hal itu.

Aku tak tahu apakah aku harus terus mengejar atau mulai menerima kenyataan bahwa hubungan kita mungkin tidak bisa seperti yang aku bayangkan, walaupun semua baru berjalan selama beberapa minggu tapi hatiku rasanya sudah lelah.

Entah akan pergi kemana juga dia sampai terburu buru seperti itu, apakah ada hal yang lebih penting yang ingin dia temui ?

Hari ini, jam kuliah Salsa berakhir cukup malam, sementara aku sudah lebih dulu keluar ruangan sejak sore tadi. Salsa sudah mengirimkan pesan saat aku menanyakan kapan jam kuliahnya berakhir.

Dia malah menyuruhku untuk pulang lebih awal tanpa perlu menunggunya. Namun, mana mungkin aku tega meninggalkan istriku pulang sendirian di malam hari ?

Dengan sabar aku menunggu salsa selama berjam jam, hingga akhirnya Salsa keluar dari kelas.

"Lu gak balik ?" tanya salsa saat mendapatiku masih berada di parkiran.

"Nungguin kamu, entar kamu pulang sama siapa ?" tanyaku seraya memaikan helm pada salsa.

"Gw bisa pesen ojek online." ucap salsa.

Tanpa banyak berkata kata aku fokus memakaikannya helm.

Baru saja berjalan beberapa putar roda motorku hujan rintik tiba-tiba turun.

"Hujan." ucapku. Sesaat aku menghentikan laju motor untuk melepaskan jaket dan memakaikannya pada salsa.

"Ngapain sih ?" tanya salsa.

"Pake jaketku, entar kamu masuk angin." ucapku.

"Kan gw udah bilang lu balik duluan aja. Ngapain nungguin gw ? Jadinya keujanan kan ?" tanya salsa seolah menyalahkan.

"Terus kamu pulang sama siapa ?" tanyaku sebelum melajukan motorku kembali.

"Gw bisa pesen taksi online." jawab salsa.

"Yaudah, kamu mau pulang pake taksi online pesen aja sekarang." ucapku mempersilahkan.

"Gak, udah nanggung."

"Yaudah, pake motor aja." ucapku seraya mulai melaju.

"Entar kalo sampe lu sakit, jangan nyalahin gw ya." ucap salsa tak mau di salahkan.

"Tenang aja." ucapku.

Aku pikir salsa tak mau aku kehujanan karna perduli, namun ternyata aku salah. Salsa hanya tak mau di salahkan atas semua yang akan terjadi nanti.

Hemmm nasib.

Hujan turun semakin deras, aku mempercepat laju motorku agar cepat sampai di rumah.

Sesampainya di rumah, keadaan kita sudah sama sama basah kuyup oleh air hujan hanya kepala yang terlindung oleh helm.

Salsa turun dan melepaskan helmnya.

"Kita tidur dimana sekarang ?" tanyaku.

"Di rumah gw." jawab salsa.

"Gak mau nginep dirumah ku lagi ?" tanyaku.

"Enggak, entar lu macem macem kayak semalam." ucap salsa.

"Enggak. Aku janji itu gak bakalan terulang sal." ucapku.

"Alah, gak percaya gw." ucap salsa.

Dia pun berlalu masuk sementara aku..

Tak lama ternyata salsa kembali menghampiriku seraya membawakan sebuah handuk.

"Cepet masuk, mandi. Entar lu sakit tante amel nyalahin gw." ucap salsa.

"Bilang aja kamu khawatir takut aku sakit kan ? Gak usah pura pura takut sama mamahku segala." ucapku seraya tersenyum, merasakan perhatian kecil dari salsa aku jadi merasa bahagia.

"Dih, gak usah GR." ucap salsa.

Aku pun beranjak mandi dan berganti baju setelah itu mungkin tidur, merasakan badanku malah jadi sakit semua setelah terkena air hujan tadi.

Aku berharap besok aku tak benar benar sakit hanya gara gara hujan hujanan tadi.

"Lu tidur di sofa." ucap salsa, aku jadi terbelalak mendengar perkataannya.

"Lah, kenapa ?" tanyaku heran.

"Gw gak mau tidur sama lu."

"Lah, kemaren lu mau ?" tanyaku.

"Itu karna gw terpaksa, ini kasur gw dan lu harus nurut." ucap salsa.

Aduh sal, jangan lagi. Badankku udah sakit di tambah tidur di sofa nanti, bisa bisa aku gak masuk kerja besok.

"Tega banget sih sal." ucapku.

"Enggak."

Akhirnya aku pun menurut dan tidur di atas sofa, karna lelah tanpa terasa aku pun tertidur.

Pagi menjelang, sepertinya hujan semalam juga sudah berhenti. Aku terbangun karna goncangan mendarat di tubuhku, sementara aku merasakan badanku lemas dan rasanya menggigil.

"Farel, lu sakit ya ?" tanya salsa seraya meraba dahiku.

Aku hanya menggeleng lemas.

"Kan, gw bilang juga apa. Lu pasti sakit kan ?" tanya salsa. Aku tahu dia merasa khawatir padaku terlihat dari raut wajahnya.

1
Asyifa Khaira
Ya ella salsa,,, gini ajak kok nggak ada perasaan sama sekali 😁
NR_01: hay kak,
total 1 replies
weele waeee
LAGII
NR_01: siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!