" Maa paaa aku engga ada waktu, tapi kalau dijodohin sama mas mas anak tunggal engga banyak gaya boleh juga tuh heheh" Amanda zeevalia adalah anak kedua dari dua bersaudara, terlalu bekerja keras sampai akhirnya lupa dalam hal percintaan.
memang dalam kehidupan harus memilih salah satu bukan? terkadang keseimbangan membutuhkan pengorbanan yang cukup berat tapi susah jika harus adil.
" Bagaimana jika kita mencoba untuk menjalankan hubungan ini? tidak ada salahnya bukan jika kita mencoba untuk saling mengenal?" aahh kenapa dia soft spoken sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 20 - Weekend nih...
Setelah 5 hari bekerja secara full dengan segala drama yang telah dilalui kini akhirnya bertemu kembali dengan weekend yang selalu menjadi hari yang paling ditunggu.
Pagi ini gio akan mengajak zee untuk pergi menikmati waktu akhir pekan bersama, persiapan pernikahan sudah mulai dilakukan oleh sang mami dan mama dari Zee yang akan menyiapkan.
Gio membuktikan ucapannya untuk segera menikahi zee, selain karena khawatir karena tidak bisa berada didekat zee selama 24 jam gio juga ingin membuktikan bahwa dirinya tidak akan meninggalkan zee seperti yang selama ini zee takutkan.
" Selamat pagi sayangkuu, apakah sudah siap?" gio yang sudah menunggu diruang utama kini berdiri dari duduknya dan menghampiri sang kekasih.
" Maaf yaa lama, mas udah sarapan?" seperti biasa zee sudah menyiapkan bekal yang kini ada ditangannya.
" Belum, kita makan dimobil aja yaa kangen disiapin" dengan tanpa malu gio meminta untuk disuapi.
Zee hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat gebrakan sang kekasih pagi ini, keduanya langsung berpamitan.
Sepanjang perjalanan gio dan zee memakan sarapan bersama dengan diselingi canda tawa random dengan obrolan ringan.
Gio dan zee memang sepakat untuk memulai hubungan dengan saling terbuka, karena keduanya bekerja maka weekend akan menjadi hari milik mereka berdua dengan diisi kegiatan bersama.
Pagi ini gio akan mengajak Zee untuk pergi ke pantai, menikmati suasana dengan deburan ombak yang menyejukkan hati dan pikiran.
" Mas, aku lupa engga bawa baju genti gimana dong" kini Zee dan gio sedang berjalan menikmati suasana pantai yang cukup sejuk karena cuaca tidak begitu terik.
" Aku udah bawa baju kamu di mobil sayang, jadi ga perlu khawatir yaa nikmatin aja lakuin apa yang kamu mau" gio menggandeng tangan Zee.
Gio mengajak zee menyusuri bibir pantai dengan obrolan yang terus saja keluar dari kedua mulut mereka.
" Jadi?"
" Jadi kita harus bersyukur atas apa yang telah kita lalui, apapun itu semua ada maksud baik yang bisa kita terima" dari segala ucapan yang keluar dari mulut Zee akhirnya bisa ditarik kesimpulan yang membuat hati zee semakin lega.
" Anak baik, udah puas main airnya? Bagaimana jika kita meronce?" aahh ada lagi kan ide baik dari gio yang kini mengajaknya untuk meronce dipinggir pantai, tapi bukankah itu ide yang baik?
Zee mengangguk dengan begitu semangat, gio yang sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk kegiatan hari ini langsung menyiapkan bahan yang diperlukan tentu saja dibantu oleh Zee kerjasama yang baik bukan?
Kini keduanya berkonsentrasi untuk menyusun ronce yang berada dikedua tangan masing-masing.
45 menit berlalu.....
" Selesai yeeeeayyyy" Zee berdiri dan melompat riang setelah selesai meronce.
Gio gemas melihat tindakan sang kekasih yang seperti anak kecil.
" Hebat sekali sayangnya aku, sini duduk dulu sayang jangan loncat begitu takut jatoh ngeri akuu" gio menarik lengan sang kekasih untuk duduk kembali.
" Jadi apa yang didapat dari kegiatan meronce pagi ini?" yaa gio memang sengaja selalu melakukan aktivitas yang sebenarnya ingin memberikan afirmasi positif melalui kegiatan.
" Hmmm konsentrasi dan melatih kesabaran yaa kan?" Zee yang benar-benar merasa bahagia atas pencapaian meronce sangat terlihat bahagia.
" Betul sekali sayangku, lihat deh dengan berbagai bentuk ronce satu persatu kita susun dengan benang akhirnya menjadi utuh bukan?" zee mendengarkan ucapan gio seketika menghentikan aktivitasnya.
" Sama dengan perjalanan hidup manusia, dengan segala proses bentuk ujian, dan cara penyelesaian yang akhirnya akan membawa kita ke titik akhir yang membuat kita bahagia jadi sampai sini apakah princess paham?" gio tidak ingin memaksa zee untuk menerima apapun masalah yang sedang dilalui bahkan gio tidak ingin ikut campur lebih dalam untuk urusan pribadi hubungan antara ayah dan anak.
Bagaimana pun Zee memiliki hak untuk memilih dan menyembuhkan lukanya, gio hanya berusaha untuk memberikan apanyang zee butuh kan.
Zee seketika terdiam menyerap dan memahami apa yang baru saja gio ucapkan, memang sangat tepat dengan kegiatan meronce ini.
" Coba sayang kalau benangnya lupa ditali karena kita terburu-buru atau karena kita tidak konsentrasi karena gemas atau emosi pasti semuanya bakalan luruh bukan?" gio kembali menyuarakan suaranya yang masih didengarkan dengan baik oleh zee.
" Gapapa semua ada prosesnya, kamu masih punya aku yang akan menemani setiap prosesnya, jadi jangan pernah takut untuk melangkah" gio menggenggam tangan Zee yang masih terdiam, memahami ucapan gio yang semakin menghangatkan hatinya.
Gio benar-benar melakukan hal yang sangat positif dalam memberikan saran kepada zee, ada saja kegiatan yang akan membuat zee semakin menyadari bahwa dirinya sempurna.
Greepp.....
" Sayang.... Terimakasih tolong jangan pernah bosan untuk terus menuntun aku dalam melewati setiap proses kehidupanku" tanpa banyak bicara Zee langsung memeluk tubuh gio yang kini ada dihadapannya.
Gio mengangguk dengan senyuman manisnya, mengusap lembut punggung Zee merasa lega dengan kegiatan pagi ini yang benar-benar membuat zee semakin menerima afirmasi yang telah ia sampaikan.
" Sayang pakai ini" gio memakaikan gelang yang telah ia siapkan.
Zee menutup mulutnya, ia sangat kaget karena tiba-tiba saja gio memberikan gelang yang sangat indah.
" M..ma..mas ini...."
" Hmmm, terimakasih sayang walaupun luka yang kamu miliki begitu banyak dan belum sembuh tapi terimakasih atas kerja kerasnya dalam menjalani hidup tanpa menyalahkan dan tanpa memojokkan siapapun, terimakasih untuk senyuman yang sampai hari ini sudah kamu ciptakan, terimakasih untuk semangat dan kekuatan yang selalu kamu hadirkan disetiap waktu aku bangga padamu. Gelang ini tidak ada artinya dengan segala kekuatan yang telah kamu ciptakan selama ini"
Gio menggenggam tangan Zee dengan tatapannya sangat lembut, mengusap punggung tangan sang kekasih.
Tuhan, terimakasih engkau telah hadirkan seorang lelaki yang sangat baik. Apakah ini hadiah dari rasa sakit dan kecewaku? Ahh ini benar-benar sungguh indah Tuhan.
wkwkwk
lgsg halalkan....
kl marah itu,
dipencet hidungnya Zee biar PESEk..
jgn ditarik...
wkwkwk
pagi2 dah bikin mewek nih... 😔
ada Doorprize nya gak nih? 🤣
ntar loe beneran g*la deh.
😂🤣
aaaaaa pengen pny abg kandung😂
Gio lg nih nama tokohnya???
😁😂
Dia Keenan, kmn ya??
msh lanjut ato tutup??