"Mau gak Lo jadi pacar gue?"
"Gue udah jadi istri Lo kalau Lo lupa"
"Jawab atau gue cium Lo di sini"
UTTARA PRADIPTA ARSENIO putra tunggal seorang konglomerat di jakarta yang pindah ke sekolah baru untuk mengejar cinta pertamanya. Siapa sangka karena sebuah kesalah pahaman dia malah harus menikah dengan FANAYA LOVANIA seorang gadis biasa yang terkenal ambisius dan cerdas. mereka menyembunyikan pernikahannya dengan teman sekolahnya dan berjanji akan berpisah setelah lulus sekolah.
lalu bagaimana perasaan Uttara dengan cinta pertamanya? mengapa di saat melihat Fanaya di dekati pria lain Uttara merasa cemburu. akankah tumbuh rasa cinta di antara keduanya? atau mereka tetap teguh berpisah dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara keduanya?
yuk baca lanjutannya gengs di jamin menghibur
happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DI PANGGIL KEPALA SEKOLAH
"Cie yang tadi di tembak kakak kelas, terima nggak ya?" ejek Reina saat Fanaya kembali ke kelas
"Apaan sih Lo Rei, nanti kalau ada yang dengar mereka salah paham!" protes Fanaya. Dia nggak mau karena masalah ini beasiswanya kembali terancam
"Ya ampun Nay, kan cuma di tembak bukan pacaran. Siapa di kelas ini yang mau ngadu-ngadu? Cemen!" tanya Reina sambil menunjuk satu per satu murid yang ada di kelas itu
Uttara yang baru saja kembali dari kantin bersama Aldo itu pun terkejut.
"siapa yang nembak Fanaya? Serius Lo?" tanya Aldo nggak percaya
Reina menendang kaki Aldo "Jangan gede-gede suara lo, bego! Lo mau Fanaya dihukum?"
"Sakit Rei, gue kan penasaran siapa yang nembak Fanaya? Kakak kelas yang kemarin nitip minuman ke Fanaya itu ya? Lagian suara Lo yang gede sampe ke denger keluar kelas. Gue kan cuma tanya gitu doang?"
Uttara berdehem dan duduk di sebelah Fanaya, ia pura-pura menjatuhkan pulpen dan mencubit kaki Fanaya
"Lo di tembak siapa?" tanyanya sambil berbisik
"Ha? Lo ngomong apa?" tanya Fanaya juga berbisik sambil mendekatkan telinganya di bibir Uttara
"Lo di tembak siapa? Cowok yang kemarin ya?" tanya Uttara lagi
"Lo ngomong apa sih? kenapa harus bisik-bisik?"
Fanaya semakin mendekatkan telinganya pada Uttara
"Nay, kenapa?" tanya Reina sambil menyuil lengan Fanaya
Fanaya terkejut dan reflek berdiri dengan buru-buru dan akhirnya Fanaya terjatuh menimpa Uttara
"Kalian ngapain?" pekik Reina dan juga Aldo bersamaan
Suara Reina yang melengking membuat semua yang ada di kelas itu menoleh, beruntung Uttara dan Fanaya sudah kembali duduk ke tempat mereka masing-masing. Kalau tidak mereka pasti sudah pasti jadi bahan gosip di kelas karena berpelukan di lantai. Ini semua salah Reina sialan itu
"Kalian ngapain?'' tanya Reina sambil berbisik
Fanaya mendengus kesal selain jatuh menimpa Uttara sepertinya tangannya juga terkilir. "Lo yang ngagetin gue Rei, makanya gue jatuh!"
"Kalian mesum ya?" tanya Aldo sambil menunjuk Fanaya dan Uttara
Uttara menoyor kepalanya Aldo "Lo yang mesum, jelas-jelas Fanaya jatuh menimpa gue, kenapa Lo malah menuduh kita mesum?"
"Ya ampun gue salah melulu ya Ra? Gue tanya, Lo tau orang tanya nggak sih?"
"Lo nuduh bego, bukan nanya!"
Aldo memutar matanya "Kalau nggak mesum ya sudah, ngapain ngegas gitu"
"Wajar gue ngegas, Lo fitnah gue!" Uttara tak mau kalah. Kini dia sudah berdiri dan saling adu urat dengan Aldo
"Stop! stop nggak kalian berdua, heran deh kenapa berantem mulu?" Fanaya akhirnya nggak tahan melihat Aldo dan Uttara berdebat. Semenjak Uttara pindah tempat duduk sudah nggak ada lagi yang namanya ketenangan. Selalu aja ada bahan untuk Aldo dan Uttara adu mulut. Satu Aldo aja udah bikin pusing dengan celotehannya sekarang tambah lagi satu Uttara dan duduk sebangku dengannya pula. Rasanya kedamaian di tempat duduknya sudah sirna semenjak kedatangan Uttara
"Kalau kalian mau debat terus ngapain harus tukar tempat duduk? Harusnya kalian duduk berdua aja biar puas sampai lebaran monyet juga nggak apa-apa. Kalau kayak gini Kalian mengganggu kita, tau nggak?" Reina mulai mengoceh
Aldo menutupi telinganya jika Reina sudah bersuara maka dunianya sudah tidak baik-baik saja
Uttara memutar matanya malas lalu kembali merebahkan kepalanya di atas meja
" Bangunin gue kalau ada guru masuk" ucap Uttara kepada Fanaya
"Tidur aja terus sampai kita lulus sekolah " omel Fanaya kesal
Setelah membuat keonaran dengan santainya Uttara tidur tanpa ada beban sama sekali
*
*
Pulang sekolah hari ini Fanaya dan yang lainnya melihat mobil Aston Martin terparkir di depan sekolah elit itu. Semua bisa menebak kalau mobil itu adalah mobil milik pemilih sekolah. siapa lagi yang berani parkir di depan situ kalau bukan pemilik sekolah.
"Wah keren banget sih mobil yang punya sekolah ini. Andai aja gue anaknya gue beliin kalian apartemen satu-satu" ucap Aldo sambil menghayal. Dia tidak tau saja kalau pemuda yang berdiri di sampingnya itu adalah anak pemilik sekolah itu
"Jadi gue harus beliin kalian apartemen nih?" tanya Uttara
Aldo mendelik lalu meraba kening Uttara "Nggak nyangka gue kalau Lo bisa juga ngayal kayak gue Ra" kata Aldo lalu tergelak
Dengan gaya Uttara yang urakan itu siapa yang percaya kalau dia adalah anak pemilik sekolah itu. Kalau Fanaya tidak terjebak pernikahan dengan Uttara mungkin Fanaya juga nggak akan percaya kalau Uttara anak pemilik sekolah itu
"Kalian berdua sama aja, sama-sama tukang ngayal! Yuk ah Nay. Hari ini gue antar Lo pulang, jangan nolak!" Reina menyeret Fanaya dengan paksa lalu membawa gadis itu ke parkiran mobil miliknya
Uttara berdecak "Jadi kalian nggak percaya kalau gue anak pemilik sekolah ini? Apa perlu gue buktiin?"
Aldo terpingkal mendengar kata-kata Uttara. "Kalau Lo anak pemilik sekolah elit ini, berarti gue anak Rafi Ahmad si sultan Andara! Gue adeknya cipung"
"Anak Rafi Ahmad cipung kalau Lo kecubung. Udahlah ngapain ngayal jadi anak sultan segala. Gue aja yang jelas anak orang susah nggak mau ngayal jadi anak orang kaya. Kalian yang orang kaya masa ngayal jadi anak orang kaya lagi. Nggak bersyukur banget tau nggak?" Fanaya menengahi perdebatan Uttara dan Aldo. Dan kini mereka sudah berada di parkiran sekolah
"Iya, Lo mau gue aduin ke bokap dan nyokap Lo kalau Lo nggak bersyukur sama sekali jadi anak mereka " sambung Reina sembari mengancam Aldo
Aldo hanya mencibir, ia tau betul siapa Reina ini. Anak pengadu yang kebetulan kenal dekat dengan keluarga besarnya. Mereka sudah kenal saat masih bayi, tapi kerjaannya hanya berkelahi
"Nay, Lo mau kan gue anter? Please jangan tolak gue, gue udah lama banget nggak main ke rumah Lo!" rengek Reina karena Fanaya nggak masuk juga ke mobilnya
Fanaya mulai gelisah bagaimana membawa Reina kerumah ibunya yang bukan menjadi rumahnya itu lagi. Fanaya takut ada tetangga julid yang mengatakan kalau dia sudah lama pindah rumah, nanti apa yang harus Fanaya jawab, pasti mau nggak mau Fanaya harus menceritakan semua pada Reina
"Nay, ayo masuk, sampai kapan Lo berdiri di situ? Ayolah, gue antar aja, oke?"
Baru saja Fanaya mau menjawab pertanyaan Reina. Terdengar panggilan dari kantor guru kepada Fanaya Lovania. Fanaya bernapas lega, akhirnya panggilan dari kantor guru itu menyelamatkan dirinya dari berbohong pada sahabatnya
"Kalian pulang aja duluan, gue ke kantor dulu" Fanaya segera melesat meninggalkan ketiga orang itu. Dia lebih memilih menghadapi 10 guru daripada membohongi sahabatnya.
Sesampainya di kantor guru, Fanaya diminta masuk ke ruangan kepala sekolah
Fanaya sengaja memperlambat langkah kakinya sambil menerka-nerka, ada apa kiranya dia di suruh ke ruang kepala sekolah. Sesampainya di depan ruang itu Fanaya menarik napas dalam lalu menghembuskan pelas lalu mengetuk pintu ruangan itu. Fanaya pun masuk setelah mendapat ijin dari kepala sekolah
Fanaya sedikit terkejut melihat mertuanya ada di ruangan itu, ya ternyata mobil mewah tadi milik Sonya mertua Fanaya
"Fanaya, sini" panggil kepala sekolah
Fanaya mendekat dengan takut-takut, ia takut telah berbuat salah, tapi salahnya apa? Fanaya bertanya-tanya
Bukannya duduk Fanaya malah berdiri di belakang Sonya. Ia tidak berani duduk bersama kedua orang penting itu.
apa yang sebenarnya terjadi?
Yang penasaran yuk tinggalkan jejak dengan like, komentar dan bisa kasih bunganya